Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASMA BRONCHIAL

DI RUANG NS 3 RSDH

DI SUSUN OLEH :
EGI PERMANA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS UNIVERSITAS


INDONESIA MAJU
2022
WEB OF CAUSATION ASMA
BRONCHIAL

Asma bronchial adalah suatu keadaan INSIDEN


kondisi paru-paru kronis yang di tandai
Di indonesia pada tahun 2016, di provinsi
dengan kesulitan bernafas, dan
jawa barat sebesar 4,45% atau setara
menimbulkan gejala sesak nafas, dada terasa
dengan 1000 orang yang menderita
berat dan batuk, terutama pada malam
penyakitasma bronchial. (Riskesdas,2016)
menjelang dini hari. Dimana saluran
pernafasan mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu,
yang menyebabkan penyempitan atau
peradangan yang bersifat sementara
(Masriadi,2016)
ETIOLOGI
Menurut (Global initiative for asma,
2016). Faktor resiko penyebab asma
bronchial dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
Infeksi Merokok Polusi Alergen
1. faktor gentik
a. Atopi / alergi
b. Hiperaktivitas Bronkus
Masuk saluran pernapasan
c. jenis kelamin
d. obesitas
Iritasi mukosa saluran 2. faktor lingkungan
pernapasan
a. alergen dalam rumah
b. alergen luar rumah
Reaksi inflamasi 3. faktor lain
- alergi makanan
- alergi obat-obatan tertentu
Hipertropi dan hiperplasia
mukosa bronkus

Genetik
Metaplasia sel globet

Produksi sputum meningkat


Jalan nafas tidak Penyempitan saluran
efektif pernapasan
Penurunan ventilasi Obstruksi

Batuk

Penyebaran udara ke alveoli


Supplay O2 menurun

Potensial tidak efektifnya


jalan nafas

Kelemahan Vasokontriksi pembuluh


darah paru-paruGangguan pertukaran gas

Intoleransi aktivitas Supply oksigen


berkurang

Sesak nafas

Kebutuhan tidur tidak


efektif

Gangguan istirahat tidur


PEMERIKSAAN PENUNJANG TANDA DAN GEJALA
1. Spirometer
1. Takipneu dan orthopnea
Dilakukan sebelum dan sesudah bronkodilator
2. Gelisah
hirup
3. Nyeri abdomen karena terlibat otot abdomen
(nebulizer/inheler) dalam pernapasan

2. Sputum 4. Kelelahan
5. Tidak toleran terhadap aktivitas seperti makan
Eosiofil meningkat
berjalan bahkan berbicara
3. RO dada 6. serangan biasanya bermula dengan batuk dan
rasa sesak dalam dada disertai pernapasan lambat
Patologis paru komplikasi asma
7. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang
4. AGD dibanding inspirasi
8. Gerakan-gerakan retensi karbondioksida,
Terjadi pada asma berat, pada fase awalseperti
terjadiberkeringat, takikardi, dan pelebaran tekanan
hipoksemia dan hipokapnia (PCO2 nadi turun)
kemudian pada fase lanjut nomorkapnia dan
hiperkapnia (PCO2 naik). 9. serangan dapat berlangsung dari 30 menit
sampai beberapa jam dan dapat hilang secara spontan
5. Uji alergi kulit , igE (kurniawan Adi Utomo, 2015).
(Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015).

KLASIFIKASI KLASIFIKASI
1. Asma intermiten
1. Asma intermiten
Di tandai dengan gejala kurang dari 1 kali per
Di tandai dengan gejala kurang dari 1 kali per minggu, minggu, fungsi paru normal
fungsi paru normal
2. Asma persiten
2. Asma persiten
Ditandai dengan gejala lebih dari 1 kali
Ditandai dengan gejala lebih dari 1 kali perminggu, perminggu, fungsi paru normal
3. Asma persisten sedang
fungsi paru normal
Asma ini ditandai dengan gejala sepanjang
3. Asma persisten sedang hari, fungsi paru mulai menurun
4. Asma persisten berat
Asma ini ditandai dengan gejala sepanjang hari, fungsi
paru mulai menurun Asma ini ditandai dengan gejala sepanjang
hari dan lebih parah pada malam hari, fungsi
4. Asma persisten berat paru menurun cukup drastis

Asma ini ditandai dengan gejala sepanjang hari dan lebih


parah pada malam hari, fungsi paru menurun cukup
drastis
TATALAKSANA

1. Tatalaksana awal
g
- Nebulisasi B2 agonis selang 20 menit

- Nebulisasi kedua + antikolinergik jika serangan


sedang/berat
- Nebulisasi langsung dengan B2agonis +
antikolinergik
A. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
B. Rencana Asuhan Keperawatan
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan & kriteria hasil Intervensi
1. Selasa /17-09- (D.0001) Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas
2022/15.00 Bersihan jalan nafas tidak efektif tindakan keperawatan selama (L.01001)
berhubungan dengan penumpukan Observasi
secret 3X24 jam diharapkan tidak
ada penumpukan secret dengan 1. monitor pola nafas

kriteria hasil : 2. monitor bunyi nafas


tambahan
Bersihan jalan nafas
3. monitor sputum
(L.01001)
Terapeutik
1. produksi sputum berkurang
4. pertahankan semi fowler
2. mengi berkurang
atau fowler
5. berikan oksigenasi
Kolaborasi

6. kolaborasi pemberian obat


ekspektoran jika perlu
2. Selasa /17-09- (D.0056) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
Intoleransi aktivitas berhubungan
2022/15.00 keperawatan selama 3X24 jam (I.05178)
dengan kelemahan fisik
diharapkan toleransi aktivitas Observasi
membaik dengan kriteria hasil : 1. 1. identifikasi gangguan fungsi
tekanan darah normal tubuh yang mengakibatkan
2. kemudahan dalam melakukan kelelahan
aktivitas sehari-hari 2. monitor jam tidur
Terapeutik
3. lakukan latihan rentanggerak
aktif atau pasif
Edukasi
4. anjurkan tirah baring
5. anjurkan pasien melakukan
aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
6. kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
3. Selasa /17-09- (D.0003) Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
2022/15.00 Gangguan pertukaran gas (I01014)
tindakan keperawatan selama
berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi 3X24 jam diharapkan Observasi
perfusi 1. monitor kedalaman dan
pertukaran gas membaik dengan
kriteria hasil : upaya nafas

1. nafas normal 2. monitor pola nafas

2. tidak ada suara nafas tambahan Terapeutik


3. atur interval pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
REFERENSI

PPNI, T.P.S.D. (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : defisit dan indikator
Diagnostik (1.ed). DPP.PPNI.
PPNI, T.P.S.D, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defisit Dan
Tindakan Keperawatan (1.ed). DPP.PPNI.
PPNI, T.P.S.D. (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Defisit Dan Kriteria
Hasil Keperawatan (1.ed), DPP.PPNI

Anda mungkin juga menyukai