TOMOHON
Nama:
NIM:
2018059
Dosen Pembimbing:
TOMOHON
2020
LANDASAN TEORI
ASMA BRONKIAL
2. Etiologi
a. Alergen
Allergen adalah zat- zat tertentu yang dihirup maupun dimakan yang
dapat menimbulkan serangan asma bronkhial misalnya seperti debu
rumah, tengau, spora jamur, bulu binatang, beberapa makanan laut dan
sebagainya.
b. Infeksi saluran pernafasan
Infeksi saluran pernafasan terutama yang disebabkan oleh virus. Virus
yang biasa menjadi penyebab kambuhnya asmabronkhial adalah virus
influenza.
c. Olahraga/ kegiatan jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapatkan serangan
asmabronkhial bila melakukan olahraga atau aktivitas yang berlebih.
Lari cepat dan bersepeda merupakan jenis aktivitas yang mudah
menimbulkan serangan asmabronkhial terjadi.
d. Obat- obatan
Beberapa penderita asma bronkhial sensitive atau alergi dengan obat
tertentu seperti penisilin, salisilat, beta blocker, kodein, dan sebagainya
e. Polusi udara
Penderita asma bronkhial sangat sensitive terhadap udara yang
berdebu, asap pabrik/ kendaraan, asap rokok, asap yang mengandung
hasil pembakaran dan oksida fotokemikal, serta bau yang tajam.
Ditangkap makrofag
Membentuk IgE
Degranulasi sel
Melepaskan mediator
kimia
5. Manifestasi Klinis
6. Komplikasi
3. Atelectasis
Atelectasis adalah pengerutan atau seluruh paru- paru akibat
penyumbatan saluran udara atau akibat dari pernafasan yang sangat
dangkal.
4. Aspergilosis
Aspergilosis merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan dari
jamur yaitu Aspergillus sp.
5. Gagal nafas
Gagal napas diakibatkan karena pertukaran oksigen dengan
karbondioksida dalam paru- paru yang tidak dapat mengontrol
konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel- sel
tubuh.
6. Bronkhitis
Bronkhitis atau radang paru- paru adalah kondisi dimana lapisan
bagian dalam saluran pernafasan yang kecil (bronkhiolis) mengalami
bengkak.
7. Pemeriksaan Diagnotik
8. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan Nonfarmakologi
a. Penyuluhan. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan klien tentang penyakit asma sehingga klien dapat
menghindari faktor pencetus dari asmabronkhial, menggunakan
obat secara benar dan berkonsulati dengan tim kesehatan.
b. Menghindari faktor pencetus. Klien dibantu dalam
mengidentifikasi faktor pencetus serangan asmabronkhial.
c. Fisioterapi, digunakan untuk mempermudah pengeluaran mucus
yang dapat dilakukan dengan cara postural drainase, perkusi, dan
fibrasi dada.(Muttaqin, 2008)
2. Pengobatan Farmakologi
a. Agonis beta: metaproterenol (alupent, metrapel). Bentuknya
aerosol, bekerja sangat cepat, diberikan sebanyak 3-4 x semprot,
dan jarak antara semprotan pertama dan kedua 10 menit.
b. Metilxantin, dosis dewasa diberikan 125- 200 mg 4 x sehari.
Golongan metilxantin adalah aminofilin dan teofilin. Obat ini
diberikan jika golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang
memuaskan.
c. Kortikosteroid. Jika agonis beta dan metilxantin tidak memberikan
respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid. Steroid dalam
bentuk aerosol dengan dosis 4 x semprot tiap hari.Pemberian
steroid dalam jangka waktu yang lama akan memberikan efek
samping, maka klien yang mendapat steroid jangka lama harus
diawasi secara ketat.
d. Kromolin dan Iprutropioum bromide (atroven). Kromolin
merupakan obat pencegah asmabronkhial khususnya untuk anak-
anak. Dosis Iprutropioum bromide diberikan 1- 2 kapsul 4 x sehari.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
TOMOHON
1. Pengkajian
a. biodata
Nama: : An. G.M
Tempat tanggal,lahir : 01 juni 2012
Agama : Protestan
Pendidikan : SD
Alamat : Lahendong ling 4 tomohon
Tgl masuk : 25 November 2020
Tgl pengkajian : 26 November 2020
Diagnose medic : Asma bronkial
b. Identitas orang tua
1) Ayah
Nama : Tn. G.M
Usia : 34 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tenaga Kontrak
Agama : Protestan
Alamat : Lahendong ling 4 Tomohon
2) Ibu
Nama : Ny. Y.M
Usia : 31 Tahun
Pendidikan : D3 Parawisata
Pekerjaan : Swasta
Agama : Protestan
Alamat : Lahendong ling 4 Tomohon
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama:
Sesak napas
Riwayat keluhan utama:sesak napas sejak 1 hari yang lalu dan
batuk sejak 2 hari yang lalu
Keluhan saat pengkajian:
Pasien mengatakan sesak napas dan batuk
b. Riwayat kesehatan lalu
Klien pernah mengalami penyakit
Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami sakit yang sama
1 bulan yang lalu
c. Genogram
Keterangan:
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit Asma dalam
keluarga
Riwayat imunisasi
No Jenis imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian
10. Penatalaksanaan
1. Nama obat :ambroxol 3-2 dosis x 15 mg
Golongan :antibiotic
Indikasi :mengencerkan dahak
Kontraindikasi :alergi,magg,ibu hamil dan menyusui, ginjal
Efek samping :gangguan pencernaan ringan,mual dan
muntah,sakit ulu hati,dyspepsia
2. Nama obat :salbutamol 3x2,5 mg
Golongan :bronkodilator(beta2-agolast dengan reaksi
cepat
Indikasi :mengatasi sesak napas akibat meyempitnya
saluran pernapasan
Kontraindikasi :alergi,ibu hamil dan menyusui,hipertensi
diabetes
Efek samping :jantung berdebar,tangan atau kaki
gemeteran
3. Nama obat :dexamethasone 3x0,5mg
Golongan :kortikosteroid
Indikasi :mengatasi peradangan,reaksi alergi
Kontraindikasi :alergi,TBC,herpes,
penyakit ginjal,diabetes,jantung
Efek samping :nafsu makan meningkat,berat badan
bertambah,tidur,pusing,sakit kepala,sakit
perut.
4. Nama obat :donperidon 3x4,5mg
Golongan :antiemetic(anti muntah)
Indikasi :meredakan muah dan muntah
Kontraindikasi :ginjal,jantung,alergi,gangguan elektrolit
Efek samping :sakit kepala,merasa kepanasan,mata
merah,mulut kering payudara terasa nyeri
11. Klasifikasi data
a. Data subjektif
1. Pasien mengeluh sesak napas
2. Ibu pasien mengatakan pasien sesak sejak 1 hari yang lalu
3. Ibu pasien mengatakan pasien batuk sejak 2 hari yang lalu
4. Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami sakit yang
sama pada 1 bulan yang lalu
5. Pasien mengatakan bingung takut dan merasa asing dengan
lingkungan RS
6. Ibu pasien mengatakan khawatir dan bingung dengan penyakit
yang dialami pasien
b. Data objektif
1. Pasien Nampak sesak bernafas
2. Pasien Nampak sulit mengeluarkan secret saat batuk
3. TTV
TD :100/70mmHg
N :68x/menit
R :34x/menit
SB :36oc
4. (nama pernapasan hiperventilasi(hanya dalam)dyspnea
5. Suara napas bronchial
6. Suara napas tambahan ronchi
7. Keadaan umum pasien,pasien tampak kebingungan,wajah
pasien tampak takut,pasien tampak sakit ringan
8. Kesadaran: CM(compos metis (sadar penuh)
12. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds: Respon dinding Bersihan jalan napas
1. Pasien mengeluh sesak bronkus tidak efektif
bernapas
2. Ibu pasien mengatakan
pasien sesak napas sejak 1 Hipersekresi mukosa
hari yang lalu
3. Ibu pasien mengatakan
pasien batuk sejak 2 hari
Penumpukan secret
yang lalu
kental
4. Ibu pasienn mengatakan
pasien pernah mengalami
sakit yang sama pada 1 bulan
yang lalu Secret tidak keluar
Do
1. Keadaan umum pasien:
Pasien tampak kebingungan Batuk tidak efektif
wajah pasien tampak
takut,pasien sakit ringan.
2. Kesadaran compos Bersihan jalan napas
metis(sadar penuh) tidak efektif
3. TTV
TD:100/70mmHg
N:68x/menit
R:34x/menit
SB:36oc
4. irama pernapasan
hiperventilasi (hanya
dalam)dyspnea
5. suara napas bronchial
6. suara tambahan:ronchi
7. pasien Nampak sesak
bernafas
8. pasien Nampak sulit
mengeluarkan secret saat
batuk
2 Ds Proses perawatan Defisit pengetahuan
1. pasien mengatakan
bingung,takut dan merasa
asing dengan lingkungan RS Kurang terpapar
2. ibu pasien mengatakan informasi
khawatir dan bingung
dengan penyakit yang
dialami pasien Defisit pengetahuan
Do
1. pasien Nampak kebingungan
wajah pasien tampak takut
Hari/ Diagnose Tujuan Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
tangga
l
Kamis Bersihan jalan nafas tidak Setelah 1. observasi tanda- 1. untuk mengetahui 12:00 1. mengobservas Jumat,27
,26 efektif b/d penumpukan dilakukan tanda vital keadaan umum i tanda-tanda november 2020
nove secret kental ditandai tindakan pasien vital pasien S:
mber dengan keperawatan hasil: -pasien
2020 Ds: kepada pasien TD:100/70 mengatakan
1. Pasien mengeluh sesak selama 1x24 N:68x/menit sesak mulai
bernapas jam maka R:34x/menit berkurang
2. Ibu pasien mengatakan bersihan jalan SB:36oc -keluarga pasien
pasien sesak napas napas dapat mengatakan
sejak 1 hari yang lalu teratasi dengan 2. atur posisi semi 2. agar memudahkan 12:15 2. mengatur sudah bisa
3. Ibu pasien mengatakan kriteria hasil: fowler mengeluarkan posisi semi melakukan
pasien batuk sejak 2 1. batuk efektif secret fowler batuk efektif
hari yang lalu 2. produksi Hasil: namun masih
4. Ibu pasienn sputum Posisikan sedikit lender
mengatakan pasien menurun pasien semi yang keluar
pernah mengalami 3. pola napas fowler O:
sakit yang sama pada 1 membaik -R:28x/menit
bulan yang lalu 3. ajarkan teknik 3. untuk 12:30 3. mengajarkan -tampak pasien
batuk efektif mengeluarkan teknik batuk sudah bisa
Do: secret efektif melakukan
1. Keadaan umum hasil: batuk secara
pasien: pasien efektif
Pasien tampak mengerti dan A:
kebingungan wajah dapat -masalah
pasien tampak melakukann keperawatan
takut,pasien sakit teknik batuk bersihan jalan
ringan. efektif napas belum
2. Kesadaran compos teratasi.
metis(sadar penuh) 4. ajarkan teknik 4. untuk melatih 12:45 4. mengajarkan P:
3. TTV relaksasi napas teknik napas teknik napas -Intervensi
TD:100/70mmHg dalam dalam dan agar dalam melalui lanjut
N:68x/menit pengeluaran secret hidung selama 1,2,5,6
R:34x/menit dapat terjadi 4 detik dilanjutkan
SB:36oc secara efektif kemudian -intervensi 3,4,7
4. irama pernapasan ditahan diberhentikan
hiperventilasi (hanya selama 2 detik
dalam)dyspnea kemudian
5. suara napas bronchial keluarkan dari
6. suara tambahan:ronchi mulut dengan
7. pasien Nampak sesak bibir
bernafas dibulatkan
8. pasien Nampak sulit selama 8 detik
mengeluarkan secret hasil
saat batuk pasien dapat
melakukan
teknik
relaksasi
napas dalam