Intervensi Keperawatan
Hari/ Diagnosa
No. Tujuan dan Kriterian Hasil Intervensi Rasional
TGL/Jam Keperawatan
1. Senin, 12 Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan asuhan 1. Memantau status neurologis secara 1.Mengetahui kecenderungan tingkat
Desember serebral berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam, teratur dan bandingkan dengan kesadaran dan potensial peningkatn
2016 perdarahan intracerebral diharapkan Perfusi jaringan nilai standar ( GCS) TIK dan mengetahui lokasi, luas dan
2. Melakukan pemeriksaan TTV
Pukul 08.30 ditandai dengan : otak dapat tercapai secara kemajuan/resolusi kerusakan SSP.
3. Memberikan posisi netral
2. Untuk mengetahui keadaan umum
optimal Dengan Kriteria hasil :
DO : (supinasi)
1. Klien tidak gelisah pasien.
4. Memberikan edukasi mengenai
GCS E4 V5 M6 3. Untuk menurunkan tekanan arteri
Pasien juga terlihat hanya 2. TTD dalam rentang pencegahan mengejan yang
dengan meningkatkan drainase dan
mampu menggerakan normal: berlebihan saat defekasi dan
meningkatkan sirkulasi atau perfusi
TD: 110/80-140/80 mmHg.
ekstremitas bagian kanan atas pencegahan cara bernafas yang
S: 36,5C-37,5C serebral.
dan bawah. N: 60-100 x/mnt memaksa (batuk terus menerus) 4. Manuver falsava dapat
Bibir pasien tampak mencong RR: 16-20 x/mnt 5. Kolaboratif dalam pemberian obat
meningkatkan TIK dan
dan suara pasien terdengar pelo antidepresan dan antikoagulasi.
memperbesar resiko terjadi
MSCT Scan Kepala irisan
pendarahan.
5. Untuk menigkatakan atau
Page | 53
axial, tanpa kontras memperbaiki aliran darah serebral
dan mencegah pembekuan saat
embolus/trombus.
2 Senin, 12 Hambatan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan Lakukan terapi latihan Mobilitas sendi 1. Pergerakan aktif/pasif bertujuan
Desember berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam 1. Kaji kemampuan pasien untuk mempertahankan fleksibilitas
2016 hemiparese/hemiplegia ditandai diharapkan pasien dapat terhadap pergerakan sendi
Pukul 08.30 dengan : berpartisipasi dalam aktivitas 2. Ajarkan ROM aktif/pasif 2. Untuk menjaga kekuatan otot dan
DS : yang diinginkan/diper lukan pada pasien. sendi pasien.
dengan kriteria hasil: 3. Kaji 3. Mengidentifikasi kekuatan atau
Pasien mengeluh mengalami
1. Pasien dapat menggerakkan perkembangan/kemajuan latihan kelemahan dan dapat memberikan
kesulitan dalam melakukan
ekstremitasnya secara informasi mengenai pemulihan.
pergerakan karena badannya
perlahan
terasa lemah pada bagian
2. Tidak terjadi kekakuan
ekstremitas kiri atas dan
sendi
bawah.
Pasien mengatakan merasa 3. Tidak terjadi atrofi otot
Page | 54
dapat melakukan aktivitas lain
selain berbaring di tempat
tidur.
Keluarga pasien mengatakan,
pasien tidak lagi dapat
membantu melakukan
pekerjaan rumah
DO :
Page | 55
seperti BAK-BAB, mandi,
Ekstremitas atas kiri
Inspeksi
Pergerakan terbatas, tangan
tampak lemas
Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi
Pergerakan terbatas, kaki
tampak lemas
Kekuatan otot
444 222
444 222
Senin, 12 Hambatan komunikasi verbal Setelah dilakukan askep 3 x 24 1. Kaji kemampuan berkomunikasi 1. Memudahkan dalam memberikan
2. Perhatikan tanda nonverbal pasien
3. Desember berhubungan dengan penurunan jam, kemampuan komunikasi asuhan
3. Gunakan kata sederhana dan
2. Gangguan verbal dapat
2016 sirkulasi darah otak ditandai verbal maupun non verbal
Page | 56
Pukul 08.30 dengan : meningkat, dengan kriteria pendek. meningkatkan penggunaan
DS: - hasil: komunikasi nonverbal
3. Memudahkan pasien memahami
DO : 1. Penggunaan isyarat
2. Nonverbal dengan cepat.
Suara pasien tampak 3. Penggunaan bahasa
4. Senin, 12 Aansietas berhubungan trauma Setelah dilakukan asuhan 1. Catat adanya kegelisahan, 1. Pasien dan orang terdekat dapat
Desember prosedur invasive ditandai selama 1 x 24 jam diharapkan menolak, dan atau menyangkal dipengaruhi oleh cemas atau
2016 dengan : ansietas teratasi dengan pertahankan gaya percaya ketidaktenangan anggota tim
2. Dorong pasien atau orang terdekat
Pukul 08.30 DS : kriteria hasil : kesehatan. Penjelasan yang jujur
untuk mengkomunikasikan dengan
dapat menghilangkan kecemasan
Keluarga pasien mengatakan 1. Pasien tidak seseorang, berbagi pertanyaan atau 2. Berbagi informasi membentuk
pasien merasa was-was cemas masalah dukungan / kenyamanan dan dapat
terhadap keadaannya yang di 3. Berikan periode istirahat tidur tidak
menghilanhkan tegangan terhadap
kawathirkan tidak dapat terputus, lingkungan tenang
kekawatiran yang tidak
kembali seperti semula saat diekspresikan
sebelum sakit. 3. Energi yang cukup dapat
meningkatkan kemampuan koping
Page | 57
DO :
D. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Page | 58
No.
Hari/Tgl/ Tindakan Evaluasi
No Diagnosa Paraf
Jam Keperawatan Respon
Keperawatan
Selasa, 12 1. Memantau status neurologis secara teratur dan DS :
Desember - Pasien mengatakan sedikit merasa lebih
bandingkan dengan nilai standar ( GCS)
2016 nyaman dengan posisi yang diberikan
2. Melakukan pemeriksaan TTV
(Dinas Pagi) - Keluarga mengatakan sudah memahami
3. Memberikan posisi netral (supinasi)
1. 09.00 Wita Dx. 1 mengenai edukasi yang diberikan
4. Memberikan edukasi mengenai pencegahan
- Pasien mengatakan obatnya telah
mengejan yang berlebihan saat defekasi dan
diminum
pencegahan cara bernafas yang memaksa (batuk
terus menerus) DO :
5. Delegatif dalam pemberian obat : - GCS : 14 (E=4 V=5 M=5)
Fluoxetin 10 mg tablet tiap 24 jam per oral (pagi) - Didapatkan hasil pemeriksaan:
TD : 140/90 mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5 C
RR : 20x/menit
- Pasien tampak lebih tenang dan lebih
nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami
mengenai edukasi yang diberikan
10.00 wita dengan kriteria keluarga dapat
menyampaikan instruksi/edukasi yang
diberikan kepada pasien.
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien,
dan obat telah dapat diberikan.
Page | 59
DS :
Melakukan terapi latihan mobilitas sendi
- Pasien mengatakan sedikit lelah setelah
Mengkaji kemampuan pasien terhadap pergerakan melakukan tindakan ROM yang telah
Dx. 2 diajarkan
1. Mengajarkan ROM aktif/pasif pada pasien.
- Pasien mengatakan akan mengulangi
2. Mengkaji perkembangan/kemajuan latihan gerakan yang telah diajarkan
DO :
- Pasien tampak berhati-hati dalam
merubah maupun menggerakan
tubuhnya.
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif.
- Pasien tampak merilekskan badannya
setelah melakukan gerakan yang
diajarkan.
DS :
1. Mengkaji kemampuan berkomunikasi
- Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Memperhatikan tanda nonverbal pasien
dapat mengerti dan paham dengan
3. Menggunakan kata sederhana dan pendek.
komunikasi yang dilakukan
DO :
10.30 wita Dx. 3
- Suara pasien tampak pelo.
- Pasien tampak dapat melakukan
komunikasi dengan keluarganya dengan
suara pelo
- Pasien tampak mengerti dengan
komunikasi verbal yang berlangsung
antara pasien dengan keluarga dan
dengan tenaga kesehatan yang ada di
ruangan.
- Pasien tampak dapat mendengarkan
Page | 60
penjelasan perawat dengan seksama.
Page | 61
6. Fluoxetin 10 mg tablet tiap 24 jam per oral (pagi) TD : 150/90 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,5 C
RR : 18x/menit
- Pasien tampak lebih tenang dan lebih
nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami
mengenai edukasi yang diberikan
dengan kriteria keluarga dapat
15.00 wita menyampaikan instruksi/edukasi yang
diberikan kepada pasien.
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien,
dan obat telah dapat diberikan.
DS :
Memberikan terapi latihan mobilitas sendi - Pasien mengatakan sedikit lelah setelah
1. Mengkaji kemampuan pasien terhadap melakukan tindakan ROM yang telah
diajarkan
pergerakan - Pasien mengatakan akan mengulangi
2. Mengajarkan ROM aktif/pasif pada pasien.
gerakan yang telah diajarkan
3. Mengkaji perkembangan/kemajuan latihan
- Keluarga pasien mengatakan pasien
Dx. 2
dapat mengerti dan paham dengan
1. Mengkaji kemampuan berkomunikasi komunikasi yang dilakukan.
2. Memperhatikan tanda nonverbal pasien DO :
3. Menggunakan kata sederhana dan pendek. - Pasien tampak berhati-hati dalam
merubah maupun menggerakan
tubuhnya.
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif.
- Pasien tampak merilekskan badannya
Dx 3
Page | 62
setelah melakukan gerakan yang
diajarkan.
- Suara pasien tampak pelo.
- Pasien tampak dapat melakukan
komunikasi dengan keluarganya dengan
suara pelo
- Pasien tampak mengerti dengan
komunikasi verbal yang berlangsung
antara pasien dengan keluarga dan
dengan tenaga kesehatan yang ada di
ruangan.
DS :
- Pasien mengatakan sering berkeluh
1. Mencatat adanya kegelisahan, menolak, dan atau kesah dengan keluarganya
menyangkal pertahankan gaya percaya - Pasien mengatakan dapat tidur selang
2. Mendorong pasien atau orang terdekat untuk seling saat siang ataupun malam hari
-
mengkomunikasikan dengan seseorang, berbagi
pertanyaan atau masalah DO :
3. Memberikan periode istirahat tidur tidak - Pasien tampak dapat mendengarkan
terputus, lingkungan tenang. penjelasan perawat dengan seksama.
- Pasien tampak dapat
17.00 wita Dx. 4 mengkomunikasikan keluh kesahnya
terhadap keluarga.
- Pasien tampak tenang saat tidur pada
siang dan malam hari
Page | 63
Dinas Malam Dx. 1 1. Memantau status neurologis secara teratur dan DS :
20.30 wita - Pasien mengatakan sedikit merasa lebih
bandingkan dengan nilai standar ( GCS)
nyaman dengan posisi yang diberikan
2. Melakukan pemeriksaan TTV
- Keluarga mengatakan sudah memahami
3. Memberikan posisi netral (supinasi)
mengenai edukasi yang diberikan
4. Memberikan edukasi mengenai pencegahan
- Pasien mengatakan obatnya telah
mengejan yang berlebihan saat defekasi dan diminum
pencegahan cara bernafas yang memaksa (batuk
terus menerus) DO :
5. Delegatif dalam pemberian obat : - GCS : 14 (E=4 V=5 M=5)
Fluoxetin 10 mg tablet tiap 24 jam per oral (pagi) - Didapatkan hasil pemeriksaan:
TD : 140/100mmHg
N : 80x/menit
S : 37 C
RR : 19x/menit
- Pasien tampak lebih tenang dan lebih
Page | 64
nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami
mengenai edukasi yang diberikan
dengan kriteria keluarga dapat
menyampaikan instruksi/edukasi yang
diberikan kepada pasien.
21.30 wita - Tidak tampak reaksi alergi pada pasien,
dan obat telah dapat diberikan.
Dx. 2 DO :
- Pasien tampak berhati-hati dalam
merubah maupun menggerakan
tubuhnya.
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif.
- Pasien tampak merilekskan badannya
setelah melakukan gerakan yang
diajarkan.
DO :
Page | 65
- Suara pasien terdengar pelo.
- Pasien tampak dapat melakukan
Dx. 3 komunikasi dengan keluarganya dengan
suara pelo
- Pasien tampak mengerti dengan
komunikasi verbal yang berlangsung
22.30 wita
antara pasien dengan keluarga dan
1. Mencatat adanya kegelisahan, menolak, dan atau dengan tenaga kesehatan yang ada di
ruangan.
menyangkal pertahankan gaya percaya
2. Mendorong pasien atau orang terdekat untuk
DS :
mengkomunikasikan dengan seseorang, berbagi - Pasien mengatakan sering berkeluh
pertanyaan atau masalah kesah dengan keluarganya
3. Memberikan periode istirahat tidur tidak - Pasien mengatakan dapat tidur selang
seling saat siang ataupun malam hari
terputus, lingkungan tenang.
DO :
- Pasien tampak dapat mendengarkan
23.00 wita Dx. 4 penjelasan perawat dengan seksama.
- Pasien tampak dapat
mengkomunikasikan keluh kesahnya
terhadap keluarga.
- Pasien tampak tenang saat tidur pada
malam hari
Rabu, 13 1. Melakukan pemeriksaan TTV DS :
Desember 2. Memberikan posisi netral (supinasi) - Pasien mengatakan sedikit merasa lebih
2016 3. Memberikan edukasi mengenai pencegahan nyaman dengan posisi yang diberikan
1. Pukul: - Keluarga mengatakan sudah memahami
mengejan yang berlebihan saat defekasi dan
09.00 Wita Dx. 1 mengenai edukasi yang diberikan
(Dinas Pagi) pencegahan cara bernafas yang memaksa (batuk - Pasien mengatakan obatnya telah
diminum
Page | 66
terus menerus)
4. Delegatif dalam pemberian obat : DO :
Fluoxetin 10 mg tablet tiap 24 jam per oral (pagi) - Didapatkan hasil pemeriksaan
TD : 150/100 mmHg
N : 85x/menit
S : 36,9 C
RR : 17x/menit
- Pasien tampak lebih tenang dan lebih
nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami
mengenai edukasi yang diberikan
dengan kriteria keluarga dapat
menyampaikan instruksi/edukasi yang
diberikan kepada pasien.
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien,
dan obat telah dapat diberikan.
Page | 67
tubuhnya.
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif.
- Pasien tampak ada kemajuan dalam
menggerakkan ektremitas kiri
- Pasien tampak merilekskan badannya
1. Mengkaji kemampuan berkomunikasi setelah melakukan gerakan yang
2. Memperhatikan tanda nonverbal pasien diajarkan
3. Menggunakan kata sederhana dan pendek.
DS :
- Keluarga pasien mengatakan pasien
dapat mengerti dan paham dengan
komunikasi yang dilakukan.
DO :
Dx. 3 - Suara pasien terdengar pelo.
- Mulut pasien tampak mencong
- Pasien tampak dapat melakukan
komunikasi dengan keluarganya dengan
suara pelo
- Pasien tampak mengerti dengan
komunikasi verbal yang berlangsung
antara pasien dengan keluarga dan
dengan tenaga kesehatan yang ada di
ruangan.
1. Mencatat adanya kegelisahan, menolak, dan atau
menyangkal pertahankan gaya percaya
2. Mendorong pasien atau orang terdekat untuk
DS :
mengkomunikasikan dengan seseorang, berbagi - Pasien mengatakan sering berkeluh
kesah dengan keluarganya
pertanyaan atau masalah
- Pasien mengatakan dapat tidur selang
3. Memberikan periode istirahat tidur tidak
Page | 68
terputus, lingkungan tenang seling saat siang ataupun malam hari
DO :
11.40 Dx. 4 - Pasien tampak dapat mendengarkan
WITA penjelasan perawat dengan seksama.
- Pasien tampak dapat
mengkomunikasikan keluh kesahnya
terhadap keluarga.
- Pasien tampak tenang saat tidur pada
siang hari
Page | 69
RR : 21x/menit
- Pasien tampak lebih tenang dan lebih
nyaman
15.30 Dx. 2 DS :
Memberikan terapi latihan mobilitas sendi - Pasien mengatakan sedikit lelah setelah
melakukan tindakan ROM yang telah
1. Mengajarkan ROM aktif/pasif pada pasien.
diajarkan
2. .Mengkaji perkembangan/kemajuan latihan
- Pasien mengatakan kekuatan otot
kakinya sudah meningkat
- Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan apa yang telah diajarkan
-
DO :
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif dari
sebelumnya
- Pasien tampak dapat melakukan
gerakan dengan sedikit bimbingan
-
- dari keluarganya
Page | 70
Lorazepam 10 mg tablet tiap 24 jam per oral
DO :
(malam)
- GCS : 15 (E=4, V=5, M=6)
3. Melakukan pemeriksaan TTV
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien,
4. Mengkaji kemampuan berkomunikasi
dan obat telah dapat diberikan.
- Didapatkan hasil pemeriksaan:
22.00 TD : 130/70 mmHg
N : 82x/menit
S : 36,3 C
RR : 19x/menit
- Suara pasien tampak pelo.
Page | 71
Memberikan terapi latihan mobilitas sendi S : 36 C
RR : 19x/menit
1. Mengkaji kemampuan pasien terhadap
11.00 wita Dx.2
pergerakan
2. Mengajarkan ROM aktif/pasif pada pasien. DS :
3. Mengkaji perkembangan/kemajuan latihan - Pasien mengatakan telah dapat
menguasai cara-cara tindakan ROM
yang telah diajarkan
- Pasien mengatakan badannya sudah
lebih lentur saat digerakkan
- Pasien mengatakan akan terus
mengulangi gerakan yang telah
diajarkan
DO :
- Pasien tampak berhati-hati dalam
merubah maupun menggerakan
tubuhnya.
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif.
- Pasien tampak ada kemajuan dalam
menggerakkan ektremitas kiri
- Pasien tampak merilekskan badannya
1. Mengkaji kemampuan berkomunikasi setelah melakukan gerakan yang
diajarkan
Dx.3
- DS : Keluarga pasien mengatakan
pasien dapat mengerti dan paham
dengan komunikasi yang mereka
dilakukan.
Page | 72
- DO : Suara pasien sudah terdengar
sedikit jelas.
- Keadaan mencong pada mulut pasien
sudah terlihat mulai kembali seperti
semula
- Pasien tampak dapat melakukan
komunikasi dengan keluarganya dengan
suara yang terdengar lebih jelas
- Pasien tampak mengerti dengan
komunikasi verbal yang berlangsung
antara pasien dengan keluarga dan
dengan tenaga kesehatan yang ada di
ruangan.
Page | 73
Kamis, 14 Memberikan terapi latihan mobilitas sendi DS :
Desember Dx.2 - Pasien mengatakan telah dapat
1. Mengajarkan ROM aktif/pasif pada pasien.
2016 pukul menguasai cara-cara tindakan ROM
2. .Mengkaji perkembangan/kemajuan latihan
14.30 yang telah diajarkan
(Dinas Siang) - Pasien mengatakan badannya sudah
lebih lentur saat digerakkan
- Pasien mengatakan akan terus
mengulangi gerakan yang telah
diajarkan
-
DO :
- Pasien tampak lelah. Namun pasien
terlihat lebih kooperatif dari
sebelumnya
- Pasien tampak dapat melakukan
gerakan dengan sedikit bimbingan
Kamis,14 1. Memantau status neurologis secara teratur dan DS :
Desember - Pasien mengatakan sudah merasa
bandingkan dengan nilai standar ( GCS)
2016 pukul Dx.1 nyaman dengan posisi yang diberikan
2. Delegatif dalam pemberian obat :
20.00 wita - Keluarga mengatakan sudah memahami
Lorazepam 10 mg tablet tiap 24 jam per oral
(Dinas mengenai edukasi yang diberikan
malam) (malam) - Pasien mengatakan obatnya telah
3. Melakukan pemeriksaan TTV diminum
4. Mengkaji kemampuan berkomunikasi
DO :
- GCS : 15 (E=4, V=5, M=6)
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien,
Page | 74
dan obat telah dapat diberikan.
- Didapatkan hasil pemeriksaan:
TD : 150/90 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,7 C
RR : 17x/menit
- Suara pasien tampak pelo.
E. EVALUASI
Page | 75
Pasien juga terlihat hanya mampu menggerakan - Pasien mengatakan obatnya telah diminum
ekstremitas bagian kanan atas dan bawah.
O:
Bibir pasien tampak mencong dan suara pasien
- GCS : 14 (E=4 V=5 M=5)
terdengar pelo - Didapatkan hasil pemeriksaan:
MSCT Scan Kepala irisan axial, tanpa kontras TD : 140/90 mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5 C
RR : 20x/menit
- Pasien tampak lebih tenang dan lebih nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami mengenai edukasi yang
diberikan dengan kriteria keluarga dapat menyampaikan
instruksi/edukasi yang diberikan kepada pasien.
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien, dan obat telah dapat
diberikan.
A:
Tujuan no 1,2 belum tercapai, masalah gangguan perfusi jaringan
serebral belum teratasi.
Page | 76
dialami.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas A:
Tujuan no 1,2,3 belum tercapai, masalah hambatan mobilitas fisik
seperti biasa karena kelemahan yang belum teratasi.
dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan P :Lanjutkan intervensi no 1,2,3.
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur.
Keluarga pasien mengatakan,pasien tidak lagi
dapat membantu melakukan pekerjaan rumah
Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam
melakukan pergerakan karena badannya terasa
lemah pada bagian ekstremitas kiri atas dan
bawah.
Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin
merubah posisi tidurnya karena kelemahan yang
dialami.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasa karena kelemahan yang dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur.
DO :
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien juga terlihat hanya mampu menggerakan
Page | 77
ekstremitas bagian kanan atas dan bawah.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
ADL pasien terlihat dibantu oleh keluarga dan
perawat seperti BAK-BAB, mandi,
Ekstremitas atas kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, tangan tampak
lemas
Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, kaki tampak
lemas
Kekuatan otot
444 222
444 222
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
Page | 78
sirkulasi darah otak - Keluarga pasien mengatakan pasien dapat mengerti dan
paham dengan komunikasi yang dilakukan
ditandai dengan :
O:
DS: -
- Suara pasien tampak pelo.
DO : - Pasien tampak dapat melakukan komunikasi dengan
keluarganya dengan suara pelo
Suara pasien tampak pelo
- Pasien tampak mengerti dengan komunikasi verbal yang
Kata kata tidak tepat berlangsung antara pasien dengan keluarga dan dengan
Bibir pasien miring ke kiri tenaga kesehatan yang ada di ruangan.
- Pasien tampak dapat mendengarkan penjelasan perawat
dengan seksama
A:
Tujuan no 1,2,3,4 belum tercapai, masalah hambatan komunikasi
verbal belum tercapai.
P: Lanjutkan intervensi no 1,2,3.
Page | 79
P : Lanjutkan intervensi no 1,2,3.
Page | 80
Rabu,13 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
Desember 2016 S:
hemiparese/hemiplegia ditandai dengan :
- Pasien mengatakan sedikit lelah setelah melakukan tindakan
DS :
ROM yang telah diajarkan
Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam
- Pasien mengatakan badannya sudah lebih ringan saat
melakukan pergerakan karena badannya terasa digerakkan
- Pasien mengatakan akan mengulangi gerakan yang telah
lemah pada bagian ekstremitas kiri atas dan diajarkan
bawah.
Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin O:
- Pasien tampak berhati-hati dalam merubah maupun
merubah posisi tidurnya karena kelemahan yang menggerakan tubuhnya.
dialami. - Pasien tampak lelah. Namun pasien terlihat lebih kooperatif.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas - Pasien tampak ada kemajuan dalam menggerakkan
ektremitas kiri
seperti biasa karena kelemahan yang - Pasien tampak merilekskan badannya setelah melakukan
dialaminya. gerakan yang diajarkan
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
A:
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur. Tujuan no 1,2,3 belum tercapai, masalah hambatan mobilitas fisik
Keluarga pasien mengatakan,pasien tidak lagi belum teratasi.
dapat membantu melakukan pekerjaan rumah
Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam P :Lanjutkan intervensi no 1,2,3.
Page | 81
Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin
merubah posisi tidurnya karena kelemahan yang
dialami.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasa karena kelemahan yang dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur.
DO :
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien juga terlihat hanya mampu menggerakan
ekstremitas bagian kanan atas dan bawah.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
ADL pasien terlihat dibantu oleh keluarga dan
perawat seperti BAK-BAB, mandi,
Ekstremitas atas kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, tangan tampak
lemas
Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, kaki tampak
lemas
Page | 82
Kekuatan otot
444 222
444 222
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
Page | 83
Rabu 13 Ansietas berhubungan trauma prosedur invasive ditandai . S :
Desember 2016 - Pasien mengatakan sering berkeluh kesah dengan
dengan :
keluarganya
DS : - Pasien mengatakan dapat tidur selang seling saat siang
Keluarga pasien mengatakan pasien merasa was- ataupun malam hari
was terhadap keadaannya yang di kawathirkan O:
tidak dapat kembali seperti semula saat sebelum - Pasien tampak dapat mendengarkan penjelasan perawat
dengan seksama.
sakit. - Pasien tampak dapat mengkomunikasikan keluh kesahnya
DO : terhadap keluarga.
Pasien terlihat focus terhadap dirinya sendiri. - Pasien tampak tenang saat tidur pada siang hari
Pasien terlihat melamun A:
Tujuan no 1 belum tercapai, masalah ansietas belum teratasi
Page | 84
terdengar pelo - Didapatkan hasil pemeriksaan
MSCT Scan Kepala irisan axial, tanpa kontras TD : 140/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36 C
RR : 19x/menit
- Pasien tampak tenang dan nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami mengenai edukasi yang
diberikan dengan kriteria keluarga dapat menyampaikan
instruksi/edukasi yang diberikan kepada pasien dan pasien
tampak telah dapat menerima informasi yang disampaikan
oleh keluarganya.
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien, dan obat telah dapat
diberikan.
A:
Tujuan no 1,2 tercapai masalah gangguan perfusi jaringan serebral
teratasi
Page | 85
seperti biasa karena kelemahan yang gerakan yang diajarkan
dialaminya.
A:
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
Tujuan no 1,2,3 teratasi masalah hambatan mobilitas fisik
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur. teratasi.
Keluarga pasien mengatakan,pasien tidak lagi
P : Pertahanka kondisi pasien, Hentikan tindakan keperawatan
dapat membantu melakukan pekerjaan rumah
Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam
melakukan pergerakan karena badannya terasa
lemah pada bagian ekstremitas kiri atas dan
bawah.
Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin
merubah posisi tidurnya karena kelemahan yang
dialami.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasa karena kelemahan yang dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur.
DO :
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien juga terlihat hanya mampu menggerakan
ekstremitas bagian kanan atas dan bawah.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
Page | 86
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
ADL pasien terlihat dibantu oleh keluarga dan
perawat seperti BAK-BAB, mandi,
Ekstremitas atas kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, tangan tampak
lemas
Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, kaki tampak
lemas
Kekuatan otot
444 222
444 222
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
Page | 87
DO : O:
- Suara pasien sudah terdengar sedikit jelas.
Suara pasien tampak pelo
- Keadaan mencong pada mulut pasien sudah terlihat mulai
Kata kata tidak tepat
kembali seperti semula
Bibir pasien miring ke kiri
- Pasien tampak dapat melakukan komunikasi dengan
keluarganya dengan suara yang terdengar lebih jelas
- Pasien tampak mengerti dengan komunikasi verbal yang
berlangsung antara pasien dengan keluarga dan dengan
tenaga kesehatan yang ada di ruangan.
A:
Tujuan no 1,2,3,4 tercapai, masalah hambatan komunikasi verbal
teratasi
Page | 88
EVALUASI SUMATIF
Page | 89
Pasien terlihat sangat minim melakukan pergerakan O:
- Didapatkan hasil pemeriksaan
diatas tempat tidur dan hanya dapat terbaring di TD : 140/70 mmHg
atas tempat tidur. N : 80x/menit
Bibir pasien tampak mencong dan suara pasien S : 36 C
RR : 19x/menit
terdengar pelo - Pasien tampak tenang dan nyaman
- Keluarga pasien terlihat memahami mengenai edukasi yang
diberikan dengan kriteria keluarga dapat menyampaikan
instruksi/edukasi yang diberikan kepada pasien dan pasien
tampak telah dapat menerima informasi yang disampaikan
oleh keluarganya.
- Tidak tampak reaksi alergi pada pasien, dan obat telah dapat
diberikan.
A:
Tujuan no 1,2 tercapai masalah gangguan perfusi jaringan serebral
teratasi
Page | 90
seperti biasa karena kelemahan yang - Pasien tampak merilekskan badannya setelah melakukan
gerakan yang diajarkan
dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
A:
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur. Tujuan no 1,2,3 teratasi masalah hambatan mobilitas fisik
Keluarga pasien mengatakan,pasien tidak lagi teratasi.
dapat membantu melakukan pekerjaan rumah P : Pertahanka kondisi pasien, Hentikan tindakan keperawatan
Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam
melakukan pergerakan karena badannya terasa
lemah pada bagian ekstremitas kiri atas dan
bawah.
Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin
merubah posisi tidurnya karena kelemahan yang
dialami.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasa karena kelemahan yang dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan
aktivitas lain selain berbaring di tempat tidur.
DO :
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien juga terlihat hanya mampu menggerakan
ekstremitas bagian kanan atas dan bawah.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
Page | 91
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
ADL pasien terlihat dibantu oleh keluarga dan
perawat seperti BAK-BAB, mandi,
Ekstremitas atas kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, tangan tampak
lemas
Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas, kaki tampak
lemas
Kekuatan otot
444 222
444 222
Pasien terlihat dibantu oleh anaknya saat ingin
melakukan miring kiri miring kanan di atas
tempat tidur.
Pasien terlihat sangat minim melakukan
pergerakan diatas tempat tidur dan hanya dapat
terbaring di atas tempat tidur.
Page | 92
DS: - O:
- Suara pasien sudah terdengar sedikit jelas.
DO :
- Keadaan mencong pada mulut pasien sudah terlihat mulai
Suara pasien tampak pelo kembali seperti semula
Kata kata tidak tepat - Pasien tampak dapat melakukan komunikasi dengan
Bibir pasien miring ke kiri keluarganya dengan suara yang terdengar lebih jelas
- Pasien tampak mengerti dengan komunikasi verbal yang
berlangsung antara pasien dengan keluarga dan dengan
tenaga kesehatan yang ada di ruangan.
A:
Tujuan no 1,2,3,4 tercapai, masalah hambatan komunikasi verbal
teratasi
Page | 93
Page | 94