Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trauma kimia adalah salah satu gawat darurat penyakit mata. Trauma terjadi
apabila mata terjadi kontak luar dengan bahan kimia. Trauma bahan kimia
dapat terjadi karena kecelakaan di laboratorium, industri, pekerjaan pertanian,
dan peperangan menggunakan bahan kimia, atau bahkan pekerjaan rumah
tangga dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan
kabur sampai dengan hilang.
Trauma Kimia Zat Asam (ph<7)
Trauma kimia zat asam lebih ringan dibandingkan zat basa. Zat asam terdiri
dari: asam sulfat (H2SO4), asam hydrochloric (HCI), asam nitrat, asam asetat
(CH3COOH), asam hydrofluoric (HF). Efek kimia : asam yang kuat
menyebabkan koagulasi semua protein secara cepat yang kemudian berperan
sebagai berier dan mencegah penetrasi lebih dalam zat asam kedalam jaringan,
yang kemudian lesi menjadi berbatas tegas.
Trauma Kimia Zat Basa (PH>7)
Trauma kimia zat basa biasanya lebih berat dibandingkan trauma kimia zat
asam. Zat basa terdiri dari ammonia, Freon/bahan pendingin lemari es, sabun,
shampo, kapur gamping, semen, thinner, lem, kaustik soda, cairan pembersih
rumah tangga, hingga detergen. Mekanisme kerusakan yang disebabkan zat
basa, mengurai dan safonikasi (penyabunan) asam lemak dari sel membrane,
dan menghancurkan struktur dari membrane sel kemudian menjadi hygroskopis
dan nekrosis. Kombinasi ini menjadi bentuk komponen yang larut
menghasilkan perlembekan dan gelatinisasi. Keadaan ini menyebabkan
penetrasi lebih dalam zat basa kedalam jaringan. Zat basa menyebar luas dan
kerjanya berlanjut sapai beberapa hari.
Tingkat keparahan trauma kinia pada mata bergantung pada jenis, volume,
konsentrasi, durasi pajanan, dan derajat penetrasi dari zat kimia. Gejala pada
mata dapat segera dirasakan setelah terkena bahan kimia, beberapa menit
setelahnya atau beberapa jam kemudian. Gejala yang ditimbulkan antara lain
mata sakit atau perih seperti terbakar, merah, berair, penglihatan kabur
mendadak atau perlahan.
Untuk penatalaksanaan trauma kimia pada mata sebagai berikut:
Segera cuci mata dengan air bersih atau larutan garam fisiologis sebanyak-
banyaknya sedikitnya 30 menit, sampai ph netral tercapai.
Bahan kimia penetralisasi. Hal ini dilakukan bila bahan kimia yang mengenai
mata diketahui jenisnya. Misalnya: trauma asam harus dinetralkan dengan basa
lemah seperti sodium bicarbonate, dan trauma basa dinetralkan dengan asam
borat atau campurannya, Ethylenediamine tetra acetic acid (EDTA) 1%
Bersihkan partikel kimia yang tersisa dan jaringan nekrosis dengan pinset atau
cotton bud dengan anestesi local
Teteskan artificial tears sesering mungkin
Memelihara kondisi yang baik dan penyembuhan luka dengan memberikan
topical atropine, kortikosteroid dan antibiotic
Mencegah komplikasi seperti glaucoma sekunder: topical timolol 0.5 % 2x
sehari dengan oral asetazolamide 250mg 3-4 x sehari, symblepharon misalnya
dengan memakai soft contac lens
Tips bila terkena bahan kimia pada mata segera menjauh dari sumber kimia,
bilas mata dengan air bersih minimal 30 menit, cuci tangan, jangan mengucek
mata, dan pergi ke unit gawat darurat. Sebagai pencegahan, memakai kacamata
tertutup (googles) bila bekerja dengan bahan kimia.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

Anda mungkin juga menyukai