Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional,
tujuannya yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel tingkat
pengetahuan dengan motivasi ibu dalam melakukan imunisasi campak
pada bayi usia 9 bulan di Puskesmas Kuta Selatan. Sedangkan metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional, yaitu
penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data
variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2013 dalam Oktiviantari, 2016).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan
April 2016.
2. Tempat Penelitian
Peneliti mengambil tempat penelitian di Puskesmas Kuta Selatan.

C. Populasi-Sampel-Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan semua individu atau item yang
dipertimbangkan dalam studi statistik (Burn and Groves, 2010, Weiss
and Weiss, 2008 dalam Oktiviantari, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi
usia <1 tahun dan berada di wilayah Puskesmas Kuta Selatan yang
totalnya berjumlah 89 orang.
2. Sampel
Notoatmodjo (2012 dikutip di Oktiviantari, 2016) berpendapat
bahwa sampel merupakan sebagian dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
a. Besar Sampel
Sampel yang representatif adalah sampel yang dapat
mewakili populasi yang ada. Jumlah anggota sampel sering
dinyatakan dengan ukuran sampel. Semakin besar jumlah sampel
yang mendekati populasi, maka semakin baik dan representatif
hasil yang diperoleh. Kata lain semakin besar sampel, semakin
mengurangi angka kesalahan. Besar sampel pada penelitian ini
adalah ibu yang memiliki bayi usia <1 tahun dan berada di wilayah
Puskesmas Kuta Selatan. Besar sampel dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Nursalam, 2013 dalam Oktiviantari, 2016):

. 2 . .
= 2
( 1) + 2 . .

89(1,96)2 . 0,5.0,5
=
(0,05)2 (89 1) + (1,96)2 . 0,5.0,5

89.3,84.0,25
=
0,22 + 0,96

85,44
=
1,18

= 72,40 = 72 responden

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

z = nilai standar normal untuk = 0,05 adalah 1,96

p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1 p (100% - p)
Berdasarkan perhitungan di atas maka besar sampel keseluruhan
yang diperlukan adalah sebanyak 169 ibu yang berada di wilayah
Puskesmas Kuta Selatan.

b. Kriteria sampel
Dalam penelitian criteria sampel dapat dibedakan menjadi
dua yaitu criteria inklusi dan ekslusi, dimana kriteria ini bertujuan
agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasi
(Notoatmodjo, 2012 dalam Oktiviantari, 2016).
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2012 dalam Oktiviantari, 2016).
a) Ibu yang berada di wilayah Puskesmas Kuta Selatan
b) Ibu yang memiliki anak berusia <1 tahun
c) Ibu yang bersedia menjadi responden
2) Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi adalah cirri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel
a) Ibu yang mempunyai anak yang berusia >1 tahun
b) ibu yang tidak hadir saat pengumpulan data
c) tidak berada ditempat saat penelitian
d) ibu yang tidak bersedia menjadi responden
3. Sampling
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan tehnik Probability Sampling atau Random Sampling
dimana semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih sebagai sampel. (Kothari, 2009 dalam Swarjana, 2016). Besar
sampel keseluruhan yang diperlukan sebanyak 72 orang lalu dilakukan
pengambilan sampel dengan metode Stimple Random Sampling yaitu
setiap orang memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai
sampel dalam penelitian. Subjek dipilih menggunakan table bilangan
random, atau dengan cara seperti undian (dengan kertas kecil diisi
nama atau nomor kemudian dilipat, kemudian diambil secara acak)
(Swarjana, 2016), dalam hal ini yaitu ibu yang memiliki bayi usia <1
tahun di wilayah Puskesmas Kuta Selatan.

D. Pengumpulan Data
1. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
kuesioner. Kuesioner adalah sebuah form yang berisikan pernyataan-
pernyataan yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi (data) dari dan tentang orang-orang sebagai
bagian dari sebuah survei (Swarjana, 2016). Jenis data yang
dikumpulkan yaitu data berskala ordinal. Kuesioner dalam penelitian
ini berupa kuesioner tertutup yang terdiri dari beberapa pernyataan
yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dengan motivasi
ibu dalam melakukan imunisasi campak pada bayi usia <1 tahun.
Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas.
a) Uji validitas
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2014 dalam Oktiviantari, 2016).
1) Face Validity
Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah
face validity, uj validitas ini telah disepakati oleh Institusi
STIKES Bali. Peneliti membawa instrument penelitian
kepada dua orang dosen yang expert di bidang yang akan
diteliti. Setelah dosen tersebut menganggap bahwa
instrument penelitian tersebut telah layak, maka dosen yang
bersangkutan menandatangani formulir uji validitas yang
telah disediakan (Swarjana, 2016).
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Tahap Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada tahap ini, antara lain :
1) Mempersiapkan surat ijin penelitian dari institusi pendidikan
yang ditandatangani oleh Ketua STIKes Bali kepada Kepala
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.
2) Tembusan disampaikan kepada Ketua YP3LPK Bali di
Denpasar dan Kepala Kesbangpolinmas Kota Denpasar.
Kemudian peneliti mendapat surat balasan yang ditunjukkan
kepada Puskesmas Kuta Selatan.
3) Mempersiapkan lembar persetujuan menjadi responden
(informed concent).
4) Mempersiapkan alat-alat dalam penelitian, yaitu kuesioner.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah ijin penelitian diperoleh, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan
yaitu :
Setelah ijin diberikan oleh Puskesmas Kuta Selatan, peneliti
akan menunggu datangnya ibu yang mempunyai bayi usia <1 tahun
di Puskesmas Kuta Selatan untuk melakukan imunisasi atau
memeriksakan bayinya. Kemudian ibu akan dijadikan sebagai
responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Jika ibu yang mempunyai bayi usia <1
tahun tidak dating ke Puskesmas Kuta Selatan, peneliti akan dating
kerumah ibu yang mempunyai bayi usia <1 tahun. Sebelum
membagikan kuesioner peneliti mengucapkan salam,
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan kepada
calon responden yang akan menjadi responden dalam penelitian
ini. Peneliti juga menjelaskan bahwa semua informasi yang
diberikan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti dan calon
respondentidak perlu mencantumkan nama lengkap pada lembar
kuesioner. Peneliti juga menjelaskan kepada calon responden yang
bersedia menjadi responden tentang cara pengisian informed
concent dan kuesioner.
Peneliti memberikan lembar informasi (inform sheet)
responden kepada calon responden. Jika calon responden bersedia
ikut serta dalam penelitian ini, maka diwajibkan untuk
menandatangani lembar persetujuan (informed concent) sebagai
bukti persetujuan. Jika ada calon responden yang tidak bisa
membuat tanda tangan maka tanda tangan bias digantikan dengan
cap jempol. Selanjutnya, peneliti memberikan kuesioner yang akan
dijawab oleh responden secara tertulis. Jika didapatkan responden
yang memiliki kesulitan dalam baca tulis, maka peneliti akan
membacakan pernyataan kuesioner dan kemudian akan dijawab
sesuai jawaban responden. Setelah responden selesai menjawab
kuesioner, kemudian peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah
diisi oleh responden dan memeriksa kelengkapan jawaban yang
diberikan responden. Selanjutnya, peneliti mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan terimakasih kepada responden karena telah
bersedia mendukung penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan
pengolahan dan analisa data.

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


1. Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya melalui tahap sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kembali (Editing)
Yaitu untuk memeriksa data apakah sesuai dengan harapan serta
memeriksa kelengkapan dan keragaman data. Pemeriksaan daftar
pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap :
1) Kelengkapan jawaban
2) Keterbacaan tulisan
3) Relevansi jawaban
b. Pengkodean (Coding)
Yaitu pemberian kode. Pengkodean pada lembar kuesioner. Pada
tahap ini yang dilakukan adalah mengisi daftar kode yang
disediakan pada lembar kuesioner dan sesuai dengan hasil
pengamatan yang dilakukan. Kegunaan dari koding ini adalah
untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat
pada saat entry data.
c. Entry data
Entry data adalah tahap dimana jawaban dari pertanyaan yang
dibuat oleh peneliti dalam bentuk kode (angka) dimasukkan
kedalam program software computer. Peneliti memasukkan data-
data yang telah lengkap ke dalam suatu table dalam master table
atau database komputer, sehingga dapat dianalisis dengan bantuan
program SPSS.
d. Cleaning
Setelah data dimasukkan, dilakukan lagi proses pembersihan data
(cleaning). Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kembali
kemungkinan adanya kesalahan kode dan ketidak lengkapan.
Adapun cara membersihkan data dapat dengan mengetahui missing
data, variasi data dan konsitensi data.
2. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini dibedakan menjadi analisis
univariat (analisis deskriptif) dan analisis bevariate.
a. Analisis Univariat (Analisis Deskriptif)
Analisis univariat merupakan analisis yang bertujuan untuk
menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian (Notoatmodjo, 2012 dalam Oktiviantari, 2016). Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase tiap variabel. Variabel dalam penelitian
ini adalah tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan imunisasi
campak pada bayi usia 9 bulan.
1) Analisa untuk tingkat pengetahuan
Dalam melakukan analisis data tingkat pengetahuan digunakan
skala Guttman, dimana responden akan menjawab kuesioner
yang berjumlah 10 pertanyaan, yang diberikan oleh peneliti
mengenai pengetahuan tentang imunisasi campak. Dimana tiap
jawaban yang benar diberi skor 1 (satu) dan yang salah diberi
skor 0 (nol). Selanjutnya skor yang didapat responden akan
dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah skor maksimal
dikalikan 100% dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 1998
dalam Oktiviantari, 2016) :

= x 100%

Kategori Persentase :
Baik : Bila didapat hasil 76-100%
Cukup : Bila didapat hasil 56-75%
Kurang : Bila didapat hasil <56%
2) Analisa untuk data motivasi
Data variabel motivasi menggunakan skala Likeri, dimana
responden akan menjawab kuesioner yang terdiri dari 10
pernyataan, yang diberikan oleh peneliti mengenai motivasi ibu
dalam melakukan imunisasi campak pada bayi usia 9 bulan.
Dengan pilihan jawaban dimana untuk setiap pernyataan positif
dengan jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5, Setuju
(S) bernilai 4, Ragu-ragu (RR) bernilai 3, Tidak Setuju (TS)
bernilai 2, Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1. Sedangkan
untuk pernyataan negative, apabila dijawab Sangat Setuju (SS)
mendapat nilai 1, Setuju (S) bernilai 2, Ragu-ragu (RR) bernilai
3, Tidak Setuju (TS) bernilai 4, Sangat Tidak Setuju (STS)
bernilai 5. Selanjutnya skor yang didapat responden akan
dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor maksimal
dikalikan 100%, dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 1998
dalam Oktiviantari, 2016) :

= 100%

Kategori Presentase Motivasi :
Tinggi : 67-100%
Sedang : 34-66%
Rendah : 0-33%
b. Analisis Bevariate
Analisis bevariate adalah analisis yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan atau nerkolerasi
(Notoatmodjo, 2012 dalam Oktiviantari, 2016).
Analisis bevariate pada penelitian ini adalah korelasi atau
hubungan antara variabel tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu
dalam melakukan imunisasi campak pada bayi usia 9 bulan. Sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mencari hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu dalam melakukan
imunisasi campak pada bayi usia 9 bulan. Uji statistik yang
digunakan untuk mendapatkan korelasi antara kedua variabel yaitu
tehnik korelasi Spearman r atau sering juga disebut dengan
Spearman rho. Dimana tehnik statistic ini bertujuan untuk menguji
hubungan (korelasi) bila datanya berbentuk ordinal (Sugiyono,
2014 dalam Oktiviantari, 2016).
Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
0,00 0,199 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah
0,20 0,399 berarti korelasi memiliki keeratan lemah
0,40 0,599 berarti korelasi memiliki keeratan cukup kuat
0,60 0,799 berarti memiliki korelasi keeratan kuat
0,80 1,000 berarti memiliki korelasi keeratan sangat kuat

F. Etika Penelitian
Mengingat etika penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Adapun etika
penelitian dalam keperawatan meliputi :
1. Informed Consent
Lembar persetujuan yang telah disediakan sebelumnya diberikan
kepada responden ketika penelitian dilaksanakan agar responden
mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Responden yang telah
bersedia untuk diteliti kemudian menandatangani lembar persetujuan
tersebut.
2. Anonymity
Sebelum mengisi identitas, responden diberikan penjelasan tentang
cara pengisian identitas yang benar. Responden hanya diminta untuk
mencantumkan nama inisialnya saja.
3. Cinfidentiality
Peneliti menjaga kerahasiaan tentang jawaban yang telah diisi oleh
responden dan penulis menyimpan jawaban dari responden tersebut di
lokasi yang aman serta membuang/menghancurkan data-data tentang
responden yang tidak diperlukan lagi.

Anda mungkin juga menyukai