PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN/DEFINISI
Pleuritis adalah peradangan pada dinding pleura disebabkan penumpukan cairan
dalam rongga pleura, selain cairan dapat pula terjadi karena penumpukan pus atau darah.
Pleuritis juga dapat disebut sebagai komplikasi dari efusi pleura atau penyakit pada
pleura.
Pleuritis terbagi menjadi 2,yaitu:
Pleuritis kering (fibrosa)
Peradangan pada pleura tanpa atau hanya sedikit pengeluaran cairan.
Pleuritis basah (setofirosa)
Terjadinya penimbunan cairan diruang pleura disebut juga pleura efusi cairan yang
berisi di pleyra dapat berupa:
exudate
transudate
2.2 ETIOLOGI
2.3 PATOFISIOLOGI
Gejala yang paling umum dari pleurisy adalah nyeri yang umumnya diperburuk
oleh penghisapan (menarik napas). Meskipun paru-paru sendiri tidak mengandung
syaraf-syaraf nyeri apa saja, pleura mengandung berlimpah-limpah ujung-ujung syaraf.
Ketika cairan ekstra berakumulasi dalam ruang antara lapisan-lapisan dari pleura, nyeri
biasanya dalam bentuk pleurisy yang kurang parah. Dengan jumlah-jumlah akumulasi
cairan yang sangat besar, ekspansi dari paru-paru dapat dibatasi, dan sesak napas dapat
memburuk.
Gejala radang pada awalnya dimulai dengan ketidak tenangan, kemudian diikuti
dengan pernafasan yang cepat dan dangkal. Dalam keadaan akut, karena rasa sakit waktu
bernafas dengan menggunakan otot-otot dada, pernafasan lebih bersifat abdominal.
Kekurangan oksigen yang disebabkan oleh toksemia dan akibat radang paru-paru yang
mengikutinya, penderita dapat mengalami kematian setiap saat. Pada radang pleura
penderita nampak lesu karena adanya penyerapan toksin (toksomia) proses kesembuhan
dapat pula terjadi, meskipun diikuti dengan adesi pleura.
2.6 PENATALAKSANAAN
2.7 KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari pleuritis yaitu efusi pleura :
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan alam pleura
berupa transudut atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidak seimbangan antara
produksi dan absorpsi dikapiler dan pleura viseralis.
3.1 Kesimpulan
3.2 Hambatan
3.3 Saran
ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT H5N1 SECARA TEORITIS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, alamat, jenis kelamin, agama, suku/bangsa, dan data
penanggung jawab.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Data yang mungkin ditemukan pasien mengeluh nyeri sifat nyeri dapat seperti
tertekan, diperas, atau diremas.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Pengkajian riwayat penyakit dahulu akan sangat mendukung kelengkapan data
dan kondisi saat ini. Data ini diperoleh dengan mengkaji apakah klien pernah
menderita nyeri dada. Catat adanya efek samping yang terjadi dimasa lalu, alergi
obat, dan reaksi alergi yang timbul.
Asuhan keperawatan
I. Pengkajian
Data biografi:
Data biografi biasanya meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa, dan
data pasien lainnya.
Riwayat penyakit saat ini:
Pengkajian penyakit RPS yang mendukung keluhan utama dilakukan dengan mengajukan
serangkaian pertanyaan mengenai nyeri dada pada klien yang meliputi: seperti apa nyeri yang
dirasakan atau digambarkan klien. Sifat nyeri dapatseperti tertekan, diperas, atau diremas.
Riwayat penyakit dahulu:
Pengkajian riwayat penyakit dahulu akan sangat mendukung kelengkapan data dan kondisi
saat ini. Data ini diperoleh dengan mengkaji apakah klien pernah menderita nyeri dada. Catat
adanya efek samping yang terjadi dimasa lalu, alergi obat, dan reaksi alergiyang timbul.
Riwayat penyakit keluarga:
Perawat senantiasa harusmenanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluaga.
Anggota keluarga yang meninggal dan dan penyebab kematian.
Penkajian psikososial:
Pengkajian psikososial meliputi apa yang dirasakan klien terhadap penyakitnya, bagaimana
cara mengatasinya, serta bagaimana perilaku klien terhadap tindakan yang dilakukan kepada
dirinya.
Pemeriksaan fisik
Pernafasan:
a. Inspeksi: peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan yang disertaipenggunaan otot bantu
pernafasan. Gerakan pernafasan ekspansi dada yang simetris (pergerakan dada tertinggal pada
sisi yang sakit), rongga dada asimetris (cembung pada sisi yang sakit).
b. Palpasi: pada palpasi ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang
sakit
c. Perkusi: suara perkusi redup hingga pekak tergantung dari jumlah cairan
d. Auskultasi: suara nafas menurun sampai menghilang pada sisi yang sakit
Darah:
Palpasi dilakukan untuk menghitung frekuensi jantung (heart rate) dan harus memperhatikan
kedalaman dan teratur tidaknya denyut jantung. Tindakan perkusi dilakukan untuk
menentukan batas jantung daerah mana yang terdenar pekak.
Otak:
Pada saat dilakukan inspeksi, tingkat kesadaran perlu dikaji, setelah diperlukan pemeriksaan
GCS untuk menentukan apakah klien berda dalam keadaan compos mentis, somnlen, atau
koma. Selain itu juga perlu dikaji seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan,
dan pengecapan.
Kandung kencing/urine:
Pengukuran volume output urine dilakukan dalam hubungannya dengan intake cairan. Oleh
karena itu, perawat perlu memonitor adanya oliguria, itu merupakan tanda awal syok
Tulang:dr
Hal yang perlu diperhatikan adalah adakah edema peritibial, feel pada kedua ekstremitas
untuk mengetahui tingkat perfusi perfer, serta dengan pemeriksaan capillari refill time.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kekuatan otot untuk kemudian dibandingkan antara
bagian kiri dan kanan
III. evaluasi
berdasarkan implementasi yang dilakukan, maka evaluasi yang diharapkan untuk klien
dengan gangguan sistem pernafasan pleuritis adalah:
ü tanda-tanda vital stabil
ü kebutuhan oksigen terpenuhi(tidak sesak)
ü klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri
ü klien merasa nyaman, infeksi tidak terjadi dan keluarga klien mengerti tentang penyakit yang
diderita.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari materi yang penulis buat dalam makalah yang cukup sederhana ini, penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa penyakit PLEURITIS disebabkan oeh beberapa faktor.
Sebagian besar penyebabnya adalah virus,jamur dan parasit.Pleuritis sangat mudah menjadi
suatu masalah yang kritis apabila salah satu atau dua-duanya dari penyakit tersebut tidak
segera ditangani akan dapat menimbulkan masalah yang berat. Untuk itu kita harus selalu
menjaaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita dengan menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan timbulnya suatu penyakit.
B.Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari tentu banyak terdapat kesalahan dan
kekurangn dalam penusunan kosep makalah dan konsep askep diatas. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan dukungan yang berupa kritik dan masukan yang membangun agar
kedepan lebih baik. Dan penulis juga berharap, melalui makalah yang sangat sederhana ini,
kita sebagai manusia yang berakal dan mandiri harus menghindari diri dari fakto-faktor yang
dapat menimbulkan penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkat,rahmat dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang PLEURITIS. Makalah ini
disusun dalam rangka melengkapi sebagian dari syarat perkuliahan pada Program Study Ilmu
Kepeawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiah Bengkulu.
Pada kesempatan inipenulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua dosen pembimbing dan pihak yang telah
memberikan bantuan,saran dan nasehat untuk kesempatan menyusun makalah ini.
Insyaallah jasa-jasa mereka akan penulis kenang sepanjang hayad dan semoga allah
yang mahakuasa memberi yang terbaik dan ridho-nya kepada kita semua dikehidupan
sekarang dan yang akan datang.
Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milik allah yang maha sempurna,makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun dari
pembaca penulis harapkan. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.