Anda di halaman 1dari 4

4.

MAKP kasus

Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien

akan dirawat pleh perawat yang berbeda untuk setiap shift,dan tidak ada jaminan bahwa

pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya metode penugasan kasus

biasa diterapkan satu pasien atau perawat ,dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk

perawat privat/ pribadi dalam memberikan asuhan keperawatan khusus seperti kasus

seperti kasus isolasi dan perawatan intensif (intensif care).

Kelebihannya:

a) Perawat lebih memahami kasus per kasus.

b) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah.

Kekurangannya:

a) Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab

b) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

KEPALA
RUANGAN

STAF STAF STAF


PERAWAT PERAWAT PERAWAT

PASIEN/KLIEN PASIEN/KLIEN PASIEN/KLIEN

5. Modifikasi: MAKP Time-Primer.

Model MAKP Tim Primer digunakan secara kombinasi dari kedua sistem.

Menurut sitorus (2002) penetapan sistem model MAKP ini didasarkan pada

beberapa alasan berikut:


a) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawatan

primer harus mempunyai latar belakan pendidikan S-1 Keperawatan atau

setara.

b) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab

asuhan keperwatan pasien terfragmentasipada berbagai tim

c) Keperawatan kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas

asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada

primer,karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah

lulusan D-3, bimbingan tentang asuhan keperawatan diberikan oleh

perawat primer/kerua tim.

Model MAKP ini ruangan memerlukan 26 perawat. Dengan menggunakan model

modifikasi keperawatan primer ini di perlukan empat orang perawat primer (PP)

dengan kulifikasi Ners, di samping seorang kepala ruangan rawat yang juga Ners

Perawat pelaksana (PA) 21 orang, kualifikasi pendididkan perawat pelaksana

terdiri atas lulusan D-3 keperawatan (tiga orang) dan SPK (18 orang)

pengelompokan tim pada setiap sif jaga.


KEPALA
RUANGAN

PP1 PP2 PP3 PP4

PA PA PA PA

PA PA PA PA

PA PA PA PA

PA PA PA PA

7-8 Pasien 7-8 Pasien 7-8 Pasien 7-8 Pasien

Tingkat Praktik Metode Keterangan Dokumentasi Aspek


Keperawatan Pemberian Riset
Askep
MAKP Mampu Modifikasi 1. Jumlah sesuai Standar renpra
Pemula memberikan Keperawatan tingkat (masalah
asuhan primer ketergantungan aktual)
keperawatan pasien
profesi tingkat 2.
pemula Skp/Perawat/DIV
(1:25-30 pasien)
3. D-3
keperawatan
sebagai PP
perawat pemula
MAKP 1 Mampu Modifikasi 1. jumlah sesuai Standar renpra 1. Riset
memberikan keperawatan tingkat (masalah deskriptif
asuhan primer ketergantungan aktual dan oleh PP
keperawatan pasien masalah risiko) 2. Identifikasi
profesi tingkat 2. Spesialis masalah riset
1 keperawatan 3.
(1:9-10 pasien) Pemanfaatan
hasil riset
Tingkat Praktik Metode Ketenangan Dokumentasi Aspek Riset
Keperawatan Pemberian
Askep
MAKP Mampu Manajemen 1. Jumlah Clinical 1. Reset
II memberikan kasus dan sesuai tingkat pathway eksperimen
asuhan keperawatan ketergantungan renpra oleh spesialis
keperawatan pasien (masalah 2. Identifikasi
tingkat II 2. Spesialis aktual dan masalah riset
keperawatan risiko) 3.
(1:3 PP) Pemanfaatan
3. Spesialis hasil riset
keperawatan
(1:9-10 pasien)
4. D-3
Keperawatan
sebagai PA
MAKP Mampu Manajemen 1. Jumlah Clinical 1. Riset
III memberikan kasus sesuai tingkat pathway intervensi
asuhan ketergantungan lebih banyak
keperawatan pasien 2. Identifikasi
III 2. Doktor masalah riset
keperawatn 3. Pernafasan
klinik hasil riset.
(konsultan)
3. Spesialis
keperawatan
(1:3 PP)
4. S.kp/
Perawat
sebagai PP

Anda mungkin juga menyukai