Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL INOVASI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. PUTRI DENTA ANGGITANIA (A01802457)

2. RAMA INDAH CAHYANI (A01802458)

3. REVI INDAH CAHYANI (A01802459)

4. RIDO AHMAD MUSTAKIM (A01802460)

5. RINI ANDIANI (A01802461)

6. RINI RAHMAWATI (A01802462)

7. RISKA ANDARNI (A01802463)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021


LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL INOVASI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

1) Judul :
2) Bidang Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah
3) Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Rido Ahmad Mustakim (A01802460)
b. NIM : D3 Keperawatan
c. Jurusan : Keperawatan
d. Universitas : STIKes Muhammadiyah Gombong
e. Alamat Rumah : Sruweng
f. E-mail :
4) Anggota Tim :

Putri denta anggitania (A01802457)

Rama indah cahyani (A01802458)

Revi indah cahyani (A01802459)

Rini andiani (A01802461)

Rini rahmawati (A01802462)

Riska andarni (A01802463)

5) Dosen Pembimbing
a. Nama lengkap dan Gelar : Bambang Utoyo, M.Kep
b. NIP :
Menyetujui : Gombong,……………….

Dosen pembimbing Ketua TIM

(Bambang Utoyo, M.Kep) (Rido Ahmad Mustakim)


NIP: NIM: A01802460
Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong
Dosen Pembimbing : Bambang Utoyo, M.Kep

Jurusan Keperawatan, Fakultas Kesehatan, STIKes Muhammadiyah Gombong, Kota


Kebumen
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Alloh SWT,


karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan proposal mata kuliah
"INOVASI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH. Kemudian shalawat serta salam tidak
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat didunia.
Makalah ini merupakan salah satu proposal mata kuliah INOVASI KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH di program studi D3 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
BAMBANG UTOYO selaku dosen INOVASI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Kami telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gombong, 30 Agustus 2020


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infus adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena
dengan laju konstan selama periode waktu tertentu.Infus dilakukan untuk seorang pasien
yang membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan
tetapi terus menerus. Pemberian obat atau cairan ke dalam tubuh melalui mulut akan
memasuki proses pencernaan terlebih dahulu sehingga tidak dengan cepat diserap oleh
tubuh. Saat proses pencernaan juga dimungkinkan ada enzim pencernaan yang akan
mengubah atau memecah obat yang diminum sehingga akan kurang efektif dan lebih
baik jika langsung masuk ke dalam aliran darah melalui infus. Infus dilakukan dengan
cara memasukkan sebuah jaru kecil ke alirah pembuluh darah. Biasanya jarum di tanam
di dekat siku-siku, pergelangan tangan, atau di bagian punggung tangan pasien. Selain
pada bagian tangan, infus juga dapat dipasang pada bagian kaki. Kecepatan pasien
menyerap cairan infus tergantung dari keadaan tubuh pasien dan penyakit yang diderita.
Jumlah tetesan cairan infus setiap menitnya akan dipantau oleh seorang perawat Pasien
yang dirawat di rumah sakit umumnya terpasang oleh selang infus. Hal ini membuat
ruang gerak mereka sedikit terbatas, apalagi saat ingin mengganti baju. Baju pasien
rumah sakit sendiri tidak didesain khusus.

Mengetahui pentingnya kebersihan pasien yang mana dapat mempercepat


penyembuhan pasien sendiri mengetahui seberapa penting peran perawat untuk menjaga
kebersihan pasien.Mengganti pakaian pasien yaitu melepas pakaian kotor pasien dan
memakaikan pakaian bersih untuk pasien agar memberikan rasa bersih dan nyaman pada
pasien.Dengan perasaan yang nyaman dan bersih yang didapat pasien, itu juga
mempercepat proses penyembuhan pada pasien.pembuatan baju ini berawal dari
pengalaman kebanyakan pasien terpasang infus yang mengalami kesulitan dalam
melakukan perawatan diri, salah satunya dalam mengganti baju. Adanya selang infus
pada lengan menjadikan pasien kesulitan saat mengganti baju.Baju yang didesain dengan
bukaan pada lengan bisa mempermudah pasien dalam mengganti, memakai, maupun
melepas pakaian meskipun terpasang infus.Dengan baju ini juga diharapkan dapat
meningkatkan kenyamanan pasien saat menjalani perawatan.Selang infusan yang
menyangkut seperti ini dapat menjadi masalah kalau terjadi hal-hal berikut:

1. Infus terlepas jarumnya,  lalu terjadi perdarahan.  Ini kalau ada kelainan darah dapat
saja tidak berhenti dan si pasien akan lemas serta gawat darurat. 

2. Infus tidak lepas tetapi terjadi gesekan dan terbukanya pembuluh darah di sekitar
jarum infus yang dapat dimasuki kuman atau udara sehingga timbul infeksi atau emboli. 

3. Dapat saja terjadi kepanikan si pasien, keluarga pasien atau pasien lainnya di ruangan
tersebut karena darah yang mengucur,  sehingga dapat saja ada yang pingsan atau panik
melihat darah.

Untuk itu sebaiknya siapkan pakaian yang tepat saat harus menginap di rumah
sakit, jangan sampai ada masalah baru hanya karena pakaian yang tidak tepat. 

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana solusi mengganti baju dari pasien yang terpasang infus?

2. Bagaimana kelebihan baju pasien dari baju pada umummya?

3. Bagaimana keterkaitan kriteria inovasi baju dengan bidang keperawatan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana solusi mengganti baju dari pasien yang terpasang infus?

2. Untuk memgetahui kelebihan baju pasien dari baju pada umumnya?

3. Bagaimana keterkaitan kriteria inovasi baju dengan bidang keperawatan?

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari inovasi pada bidang keperawatan medikal bedah ini adalah Baju yang
dikembangkan ini didesain dengan bukaan pada lengan. Dengan desain ini mempermudah
pasien terpasang infus dalam mengganti, memakai, maupun melepas baju meskipun dalam
kondisi terpasang infus.Dengan baju yang mudah dipakai dan dilepas, diharapkan membantu
memudahkan pasien maupun tenaga kesehatan saat mengganti baju, jelasnya.Dengan baju ini
juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pasien. Tidak hanya itu, juga untuk
mengurangi terjadinya risiko infeksi dan inflamasi akibat pergeseran jarum infus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Infus

Infus cairan intravena ( intravenous fluids infusion ) adalahpemberian


sejumlah cairan kedalam tubuh, melalui sebuah jarum, kedalam sebuah pembuluh
vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan
dari tubuh.Infus. terdiri dari beberapa komponen utama yaitu :
a) Botol infus
Merupakan wadah dari cairan infus, biasa dijumpai dijual dalam tiga ukuran
500mL, 1000mL dan 1500mL.
b) Selang infus
Merupakan sarana tempat mengalirnya cairan infus .
c) Klem selang infus
Merupakan bagian untuk mengatur laju aliran dari cairan infus, dengan
mempersempit atau memperlebar jalur aliran pada selang.
d) Jarum infus
Sarana masuknya cairan infus dari selang infus menuju pembulu vena.Prinsip
kerja dari cairan infus sama seperti sifat dari air yaitu mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang lebih rendah dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi sehingga
cairan akan selalu jatuh kebawah. Pada sistem infus laju aliran infuse diatur
melalui klem selang infus, jika klem digerakan untuk mempersempit jalur aliran
pada selang maka laju cairan akan menjadi lambat ditandai dengan sedikitnya
jumlah tetesan infus/menit yang keluar dan sebaliknya bila klem digerakan untuk
memperlebar jalur aliran pada selang infus maka laju cairan infus akan menjadi
cepat ditandai dengan banyaknya jumlah tetesan. (Muslim, 2010, hal : 3).

B. Pengertian Mengganti Pakaian


Mengganti pakaian kepada pasien merupakan salah satu bentuk dari personal hygiene.
Personal hygiene adalah suatu kegiatan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan adalah suatu kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya
sendirinya. Melihat hal tersebut maka personal hygiene diartikan sebagai hygiene
perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai
kebersihan tubuh klien/pasien. Mengganti pakaian pasien diperlukan untuk
mengetahui pentingnya kebersihan pasien yang mana dapat mempercepat
penyembuhan pada pasien sendiri mengetahui seberapa pentignya peran perawat
untuk menjaga kebersihan pasien.
BAB III

RENCANA INOVASI

Awal mula pembuatan baju ini berawal dari pengalaman pasien yang terpasang infus
yang mengalami kesulitan dalam melakukan perawatan diri, salah satunya saat
mengganti pakaian, karena adanya selang infus pada lengan menjadikan pasien
kesulitan saat mengganti baju/pakaian, maka dari itu kelompok kami membuat
inovasi baju yang di desain khusus dengan bukaan sleting pada bagian lengan yang di
namai baju bink, dengan adanya inovasi baju bink ini di harapkan bisa membantu
meningkatkan kenyamanan pasien saat menjalani perawatan dan mempermudah
pasien dalam mengganti, mamakai, maupun melepas pakaian, selain memudahkan
pasien juga memudahkan tenaga kesehatan saat mangganti baju.

Sekilas inovasi tersebut memang terlihat sangat sederhana dan bisa di buat oleh siapa
saja namu adanya ide atau inovasi tersebut di harapkan bisa membawa kegunaan bagi
proses penyembuhan pasien khususnya untuk mencegah inflamasi akibat pergeseran
jarum infus saat mengganti baju.

Anda mungkin juga menyukai