1) Judul :
2) Bidang Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah
3) Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Rido Ahmad Mustakim (A01802460)
b. NIM : D3 Keperawatan
c. Jurusan : Keperawatan
d. Universitas : STIKes Muhammadiyah Gombong
e. Alamat Rumah : Sruweng
f. E-mail :
4) Anggota Tim :
5) Dosen Pembimbing
a. Nama lengkap dan Gelar : Bambang Utoyo, M.Kep
b. NIP :
Menyetujui : Gombong,……………….
A. Latar Belakang
Infus adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena
dengan laju konstan selama periode waktu tertentu.Infus dilakukan untuk seorang pasien
yang membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan
tetapi terus menerus. Pemberian obat atau cairan ke dalam tubuh melalui mulut akan
memasuki proses pencernaan terlebih dahulu sehingga tidak dengan cepat diserap oleh
tubuh. Saat proses pencernaan juga dimungkinkan ada enzim pencernaan yang akan
mengubah atau memecah obat yang diminum sehingga akan kurang efektif dan lebih
baik jika langsung masuk ke dalam aliran darah melalui infus. Infus dilakukan dengan
cara memasukkan sebuah jaru kecil ke alirah pembuluh darah. Biasanya jarum di tanam
di dekat siku-siku, pergelangan tangan, atau di bagian punggung tangan pasien. Selain
pada bagian tangan, infus juga dapat dipasang pada bagian kaki. Kecepatan pasien
menyerap cairan infus tergantung dari keadaan tubuh pasien dan penyakit yang diderita.
Jumlah tetesan cairan infus setiap menitnya akan dipantau oleh seorang perawat Pasien
yang dirawat di rumah sakit umumnya terpasang oleh selang infus. Hal ini membuat
ruang gerak mereka sedikit terbatas, apalagi saat ingin mengganti baju. Baju pasien
rumah sakit sendiri tidak didesain khusus.
1. Infus terlepas jarumnya, lalu terjadi perdarahan. Ini kalau ada kelainan darah dapat
saja tidak berhenti dan si pasien akan lemas serta gawat darurat.
2. Infus tidak lepas tetapi terjadi gesekan dan terbukanya pembuluh darah di sekitar
jarum infus yang dapat dimasuki kuman atau udara sehingga timbul infeksi atau emboli.
3. Dapat saja terjadi kepanikan si pasien, keluarga pasien atau pasien lainnya di ruangan
tersebut karena darah yang mengucur, sehingga dapat saja ada yang pingsan atau panik
melihat darah.
Untuk itu sebaiknya siapkan pakaian yang tepat saat harus menginap di rumah
sakit, jangan sampai ada masalah baru hanya karena pakaian yang tidak tepat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana solusi mengganti baju dari pasien yang terpasang infus?
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari inovasi pada bidang keperawatan medikal bedah ini adalah Baju yang
dikembangkan ini didesain dengan bukaan pada lengan. Dengan desain ini mempermudah
pasien terpasang infus dalam mengganti, memakai, maupun melepas baju meskipun dalam
kondisi terpasang infus.Dengan baju yang mudah dipakai dan dilepas, diharapkan membantu
memudahkan pasien maupun tenaga kesehatan saat mengganti baju, jelasnya.Dengan baju ini
juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pasien. Tidak hanya itu, juga untuk
mengurangi terjadinya risiko infeksi dan inflamasi akibat pergeseran jarum infus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Infus
RENCANA INOVASI
Awal mula pembuatan baju ini berawal dari pengalaman pasien yang terpasang infus
yang mengalami kesulitan dalam melakukan perawatan diri, salah satunya saat
mengganti pakaian, karena adanya selang infus pada lengan menjadikan pasien
kesulitan saat mengganti baju/pakaian, maka dari itu kelompok kami membuat
inovasi baju yang di desain khusus dengan bukaan sleting pada bagian lengan yang di
namai baju bink, dengan adanya inovasi baju bink ini di harapkan bisa membantu
meningkatkan kenyamanan pasien saat menjalani perawatan dan mempermudah
pasien dalam mengganti, mamakai, maupun melepas pakaian, selain memudahkan
pasien juga memudahkan tenaga kesehatan saat mangganti baju.
Sekilas inovasi tersebut memang terlihat sangat sederhana dan bisa di buat oleh siapa
saja namu adanya ide atau inovasi tersebut di harapkan bisa membawa kegunaan bagi
proses penyembuhan pasien khususnya untuk mencegah inflamasi akibat pergeseran
jarum infus saat mengganti baju.