Anda di halaman 1dari 2

WOC POST PARTUM NORMAL

lainya beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Yanti dan Sundawati, 2011).
ROSY NOOR AZIZAH P1337420920122 PROFESI
ETIOLOGI : Kehamilan aterm/cukup bulan -> Teori
peregangan, penurunan plasenta, teori prostaglandin,
iritasi mekanik

KLASIFIKASI : Purperium dini, Purperium


intermedial, Remote purperium PENGKAJIAN FOKUS : Pola persepsi dan
HIS (power, passenger, passageway, psikologis)
pemeliharaan kesehatan, Pola nutrisi dan
metabolic, Pola aktivitas setelah melahirkan,
MANIFESTASI KLINIK : Terjadi perdarahan
rembes/mengucur, saat kontraksi uterus keras, darah Pola eliminasi, Neuro sensori, Pola persepsi
Dilatasi pembukaan serviks
berwarna merah muda, bila perdarahan hebat timbul dan konsep diri, Pemeriksaan fisik,
syok, pada pemeriksaan inspekulo terdapat robekan
Pemeriksaan penunjang
pada vagina, serviks atau varises pecah dan sisa
plasenta tertinggal, nyeri berat. (purwadianto, dkk, Post partum
2000).

Luka episiotomi Perubahan Fisiologi Perubahan Psikologi

Proses involusi Taking in Taking hold (ketergantungan Letting go (kemandirian)


Vagina dan perineum
(ketergantungan) kemandirian)

Peningkatan kadar Ruptur jaringan


ocytosin,kontraksi uterus Butuh Belajar mengenai Kondisi tubuh
perlindungan perawatan diri & mengalami
Personal hygiene dan pelayanan bayi perubahan
MK : Nyeri akut kurang baik
(D.0077)
Berfokus pada Kurang MK : Defisit
diri sendiri dan pengetahuan pengetahuan
Takut Genetalia Perdarahan (D. 0454)
kotor lemas
mengejan

MK : Resiko
ketidakseimb MK : Gangguan MK : Menyusui Perubahan menjadi
MK : MK : Resiko
Konstipasi Infeksi a ngan cairan pola tidur tidak efektif orang tua
(D.0149) (D.0142) (D. 0036) (D. 0055) (D. 0029)

MK : MK : Gangguan RENCANA KEPERAWATAN : RENCANA KEPERAWATAN :


Ketidaknyamanan eliminasi urin ( D. 0040) Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan Setelah dilakukan asuhan keperawatan
pasca partum(D.0075) tingkat resiko infeksi menurun dengan kriteria hasil diharapkan status kenyamanan pasien meningkat
sebagai berikut : dengan kriteria hasil sebagai berikut :
1. Kebersihan badan meningkat (L.14137) 1. Keluhan tidak nyaman menurun (L.07061)
Takut lepas Tertahannya urin,
2. Kemampuan melakukan strategi control 2. Meringis meurun (L.07061)
resiko meningkat (L.14128) 3. Luka episiotomi menurun (L.07061)
jahitan kantung urin penuh 3. Nafsu makan membaik ((L.03030) 4. Kontraksi uterus menurun (L.07061)
4. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi 5. Payudara bengkak menurun (L.07061)
yang tepat meningkat (L.03030)
TAN : Dengan tindakan sebagai berikut :
Dengan tindakan sebagai berikut :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
1. Terapi relaksasi (I.09326)
n keperawatan diharapkan nyeri pasien dapat berkurang atau hilang dengan kriteria hasil sebagai berikutpasien
dengan : dan lingkungan pasien Nafsu 2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
(L.08066) makan membaik (I.14539) efektif digunakan (I.09326)
2. Pertahankan teknik aseptic pada pasien 3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
(L.08066) beresiko tinggi (I.14539) (I.09326)
(L.08066) 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi (I.14539) 4. Ciptakan lingkungan tenang dan nyaman
4. Anjurkan meingkatkan asupan nutrisi (I.09326)
(I.14539) 5. Gunakan pakiaan longgar (I.09326)
i berikut :
5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka 6. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
38)
(I.14539) yang dipilih (I.09326)
teristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri (I.08238)
7. Anjurkan mengambil posisi nyaman
.08238)
(I.09326)
penggunaan analgetik (I.08238)
8. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
akologis untuk mengurangi rasa nyeri (I.08238)
(I.09326)
analgetik secara tepat (I.08238) PATOFISIOLOGI
Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di
uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi ke
sana, atoni uteri dan subinvolusi uterus
PENATALAKSANAAN menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga REFERENSI :
pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup 1. Firdaus. 2016. Konsep Dasar Post Partum.
emberian cairan inravena, Pemberian oksitosin, Pemberian obat nyeri
sempurna sehingga pedarahan terjadi terus menerus. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Trauma jalan terakhir seperti epiostomi yang lebar, 2. Indriyani, Diyan, Asmuji, & Wahyuni, S.
(2016). Edukasi Postnatal. Yogyakarta: Trans
laserasi perineum, dan rupture uteri juga
Medik
menyebabkan perdarahan karena terbukanya 3. Ita Afida, dkk. 2020. Asuhan Keperawatan
pembuluh darah, penyakit darah pada ibu; misalnya Maternitas Pada Pasien Post Natal Care Ny. J
afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak Dengan P1a0 Di Ruang Al-Kautsar Rsu Aminah
ada kurangnya fibrin untuk membantu proses Blitar . Blitar
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar
pembekuan darah juga merupakan penyebab dari Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
perdarahan postpartum. Indikator Diagnostik, Dewan Pengurus PPNI,
Jakarta;EGC
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK : 5. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Standar
Pemeriksaan darah, Pemeriksaan urin Intervensi Keperawatan Indonesia, Dewan
Pengurus PPNI, Jakarta;EGC
6. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019, Standar
Luaran Keperawatan Indonesia, Dewan
Pengurus PPNI,
Jakarta;EGC

Anda mungkin juga menyukai