Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PERILAKU KEKERASAN

Sihmulyaningtyas Paramita

18200100029

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2021
Kasus :
Tn. A 35 tahun, belum menikah, pendidikan sarjana teknik, alasan masuk RS karena berkelahi
dengan temannya merasa dihina karena tidak bekerja. Klien tinggal dengan orang tua, yang
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dengan kakak pertama laki-laki dan adik
perempuan. Klien sudah tidak bekerja lagi saat sakit, untuk kebutuhan sehari-hari keluarga
mengandalkan keuangan dari kepala rumah tangga yang masih bekerja yaitu ayah.

Kontak mata tajam, ekspresi wajah tegang dan jalan mundar mandir, klien lebih banyak diam.
Klien selalu curiga dengan orang yang melihatnya dan mudah tersinggung.. Klien mandi sehari 2
kali pagi dan sore sendiri, penampilan rapi, BAB dan BAK mandiri. Klien mengatakan pernah di
rawat di RS pada tahun 2015 lalu. kemudian selama rawat jalan klien pernah memukul orang lain
beberapa kali di jalan. Klien mengatakan saat rawat jalan klien rutin minum obat tetapi masih
ada keinginan untuk memukul orang. Klien mengatakan ingin kembali bekerja, tetapi
keluarganya tidak memperbolehkan klien untuk keluar rumah dan mengikuti kegiatan di
lingkungan sekitar. Klien mengatakan ke gereja satu minggu sekali, namun kadang-kadang tidak
ke gereja karena malas dan mengantuk.

Informasi dari keluarga didapatkan data bahwa klien sejak dikeluarkan dari pekerjaannya sering
marah-marah, merasa tidak dihargai, dan tidak pernah keluar rumah. Klien juga pernah beberapa
kali memukul orang lain di jalan secara tiba-tiba. Klien mudah tersinggung, kadang curiga
dengan keluarga, keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, Diagnosis medis
Skizofrenia Paranoid, Terapi medis: Seradol 5 mg : 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet,
Heximer 2 mg : 3 x 1 tablet.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

RUANGAN RAWAT : Arimbi


TANGGAL DIRAWAT : 17 April 2021

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. A [L/P]
Tanggal Pengkajian : 19 April 2021
Umur : 35 tahun
RM No. :-
Informan : Pasien dan Keluarga

II. ALASAN MASUK


Berkelahi dengan temannya merasa dihina karena tidak bekerja

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
o Ya
o Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
o Berhasil
o Kurang berhasil
o Tidak berhasil
3.
pelak usia korban usia saks usia
u i
Aniaya fisik Tn. A 35 th Teman - - -
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3, : Tn. A mengatakan bahwa selalu curiga dengan orang yang melihatnya
dan mudah tersinggung, berkelahi dengan temannya merasa dihina karena tidak bekerja

Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan, Regimen Terapeutik Inefektif


4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
o Ya
o Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
___________________________________________
Masalah Keperawatan :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien dikeluarkan dari pekerjaan
Masalah Keperawatan : Kehilangan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/70 N : 83 S : 36,7 C P : 20
2. Ukur :TB : 165 cm BB : 60 kg
3. Keluhan fisik :
o Ya
o Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Meninggal (Laki)
: Meninggal (Pr)
: Tinggal serumah

Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien tinggal serumah
bersama orang tuanya. Klien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Pola komunikasi
seperlunya, pengambilan keputusan tanpa musyawarah, pola asuh klien tidak baik karena klien
terlalu dikekang oleh keluarga karena khawatir pada klien.

Masalah Keperawatan : koping keluarga inefektif


2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : -
b. Identitas : Klien mengatakan anak kedua dari 3 bersaudara
c. Peran : Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-3 dalam keluarga. Klien
belum menikah. Klien sudah tidak bekerja. Klien ingin bekerja tetapi keluarganya tidak
memperbolehkan klien untuk keluar rumah dan mengkuti kegiatan di lingkungan sekitar
d. Ideal diri : Klien menyatakan ingin cepat sembuh dan ingin bekerja
e. Harga diri : Klien merasa tidak dihargai
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : keluarga
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Klien tidak diperbolehkan
keluar rumah dan mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar, klien tidak pernah
keluar rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan memiliki
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena tidak diperbolehkan
keluar rumah
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai –
nilai Kristiani
b. Kegiatan ibadah : Kegiatan ibadah klien ke gereja seminggu sekali, namun
kadang-kadang tidak ke gereja karena malas dan mengantuk
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan :
o Tidak rapi
o Penggunaan pakaian tidak sesuai
o Cara berpakaian seperti biasanya
Jelaskan : penampilan rapi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan :

Cepat Keras Gagap Inkoheren


Tidak
mampu
Apatis Lambat Membisu  Memulai
pembicaraan

Jelaskan : klien lebih banyak diam


Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
3. Aktifitas Motorik :
Lesu  Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor  Kompulsif

Jelaskan : Klien terlihat mondar mandir


Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
4. Alam perasaan:
 Sedih ketakutan putus asa  khawatir Gembira
berlebihan

Jelaskan : merasa tidak dihargai, curiga


Masalah Keperawatan : harga diri rendah
5. Afek:
Datar tumpul  labil tidak sesuai

Jelaskan : Klien mengatakan curiga dan mudah tersinggung


Masalah Keperawatan : Risiko perilaku kekerasan
6. Interaksi selama wawancara:
bermusuhan  tidak kooperatif  mudah tersinggung
 Kontak mata [-] Defensif  curiga

Jelaskan : klien acuh terkadang hanya diem saja


Masalah Keperawatan : Isolasi sosial, risiko perilaku kekerasan
7. Persepsi:
Pendengaran penglihatan perabaan pengecapan penghidu

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Proses Pikir:
Sirkumstansial Tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea Blocking persevarasi/pengulangan


pembicaraan

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir:
Obsesi Fobia hipokondria
depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
Waham:
Agama somatik kebesaran  curiga
Nihilistic sisip pikir siar pikir kontrol pikir

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat Kesadaran:
Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi:
Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori:
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat Konfabulasi
saat ini

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
konsentrasi berhitung sederhana

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan:
 Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK:
 Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien mandiri, klien mampu BAK dan BAB di kamar mandi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Mandi:
 Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias:
 Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan Tidur:


Tidur siang lama : 2 jam
Tidur malam lama : 6-7 jam
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : senam pagi, bersih-bersih kamar, mengikuti kegiatan di RS
Penggunaan Obat:
 Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan Kesehatan:
Perawatan Lanjutan
 Ya Tidak

Perawatan Pendukung
 Ya Tidak
8. Kegiatan di dalam Rumah:
Mempersiapkan makanan
Ya  Tidak
Menjaga kerapihan rumah
Ya  Tidak
Mencuci pakaian
Ya  Tidak
Pengaturan keuangan
Ya  Tidak

9. Kegiatan di luar Rumah:


Belanja
Ya  Tidak
Transportasi
Ya  Tidak
Lain-lain
Ya  Tidak

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
VIII. MEKANISME COPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya  Lainnya klien tidak mau beraktifitas
____________________________
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:
 Masalah dengan dukungan kelompok
Spesifik: klien lebih banyak di rumah
 Masalah berhubungan dengan lingkungan
Spesifik: klien menarik diri dari lingkungan
Masalah dengan pendidikan
Spesifik:
 Masalah dengan pekerjaan
Spesifik:klien mengeluh tidak punya pekerjaan dan merasa tidak dihargai
 Masalah dengan perumahan
Spesifik: klien tinggal bersama keluarga, tidak aktif di lingkungan
 Masalah ekonomi
Spesifik: kebutuhan klien dipenuhi oleh ayahnya
Masalah dengan pelayanan kesehatan
Spesifik:
Masalah lainnya
Spesifik:

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:


 Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
 Coping Obat-obatan
Lainnya:
Masalah Keperawatan :
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosis Medik : skizofrenia paranoid
Terapi Medik : Seradol 5 mg: 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet, Heximer 2
mg : 3 x 1 tablet
XII. ANALISIS DATA
Data Masalah
DS :
 Klien mengatakan selalu curiga dengan
orang yang melihatnya dan mudah
tersinggung
 Klien mengatakan saat rawat jalan rutin Risiko Perilaku Kekerasan
minum obat tetapi masih ada keinginan
untuk memukul orang

DO :
 Kontak mata tajam
 Ekspresi wajah tegang
 Jalan mondar mandir
DS:
 Klien merasa dihina temannya karena
tidak bekerja
 Klien mengatakan ingin kembali Harga diri rendah
bekerja, tetapi keluarganya tidak
memperbolehkan klien untuk keluar
rumah dan mengikuti kegiatan di
lingkungan sekitar
 Klien merasa tidak dihargai
DO:
Klien banyak diam
DS :
 Klien mengatakan ke gereja satu
minggu sekali, namun kadang-kadang
tidak ke gereja karena malas dan
mengantuk Isolasi sosial
 Klien tidak diperbolehkan keluar rumah
dan mengikuti kegiatan di lingkungan
sekitar, klien tidak pernah keluar rumah
 Keluarga mengatakan klien tidak
pernah keluar rumah karena takut
mengamuk

DO : Klien banyak diam


DS :
 Klien mengatakan ingin kembali
bekerja, tetapi keluarganya tidak
memperbolehkan klien untuk keluar
rumah dan mengkuti kegiatan di
lingkungan sekitar
DO: Koping Keluarga Inefektif
 Pola komunikasi seperlunya,
pengambilan keputusan tanpa
musyawarah,
 Pola asuh klien tidak baik karena klien
terlalu dikekang oleh keluarga karena
khawatir pada klien
DS:
 Klien mengatakan saat rawat jalan rutin
minum obat tetapi masih ada keinginan
untuk memukul orang Regimen Terapeutik Inefektif
DO:
 Tahun 2015 klien pernah di rawat

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN:


1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Isolasi Sosial
3. Harga Diri Rendah
4. Koping keluarga tidak efektif
5. Regimen Terapeutik Inefektif
XIV. POHON MASALAH:

Risiko Perilaku Kekerasan

Perilaku Kekerasan
Isolasi Sosial

Regimen Terapeutik Harga Diri Rendah


Inefektif

Koping Keluarga Inefektif

XV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN:


1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Isolasi Sosial
3. Harga Diri Rendah
4. Koping keluarga tidak efektif
5. Regimen Terapeutik Inefektif

Mahasiswa,

Sihmulyaningtyas Paramita
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

INISIAL PASIEN: Tn. A


RUANGAN: Arimbi
RM NO: -
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
tan
19/4/ 1 Perilaku TUM: Klien
2021 kekerasan dapat meng
09.30 /RPK ontrol perilaku
kekerasan
1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan :  Bila sudah terbina hubungan saling
Tuk : menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap berinteraksi percaya diharapkan klien dapat
1. Klien dapat percaya kepeda perawat :  Perkenalkan nama, nama panggilan kooperatif, sehingga pelaksanaan
membina  Wajah cerah, tersenyum dan tujuan perawat berkenalan asuhan keperawatan dapat berjalan
hubungan  Mau berkenalan  Tanyakan dan panggil nama dengan baik.
saling  Ada kontak mata kesukaan klien
percaya  Bersedia mencritakan  Tunjukkan sikap empati, jujur dan
perasaan menepati janji setiap kali interaksi
 Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
2. Klien dapat 2. Setelah….x pertemuan klien 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan  Mengetahui kondisi klien saat itu
mengidentif menceritakan penyebab marahnya : dan mengurangi tekanan
ikasi perilaku kekerasan yang  Motivasi klien untuk menceritakan kemarahan klien.
penyebab dilakukannya : penyebab rasa kesal atau jengkelnya  Mengidentifikasi penyebab.
perilaku o Menceritakan penyebab  Dengarkan tanpa menyela atau
kekerasan perasaan jengkel/keal baik member penilaian setiap ungkapan
yang dari diri sendiri maupun perasaan klien
dilakukann lingkungannya
ya.
3. Klien dapat 3. Setelah…x pertemuan klien 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-  Identifikasi penyebab marah
Mengidenti menceritakan tanda-tanda saat tanda perilaku kekerasaan yang  Identifikasi perubahan fisik
fikasi terjadi perilaku kekerasaan dialaminya :  Menyamakan persepsi bahwa hal
tanda-tanda  Motivasi klien menceritakan tersebut terjadi dan ada pada
o Tanda fisik : mata merah,
perilaku kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat klien.
tangan mengepal, ekspresi
kekerasan perilaku kekerasan terjadi
tegang dan lain-lain
 Motivasi klien menceritakan
o Tanda emosional :
kondisi emosinya (tanda-tanda
Perasaan marah, jengkel, emosional) saat terjadi perilaku
bicara kasar kekerasan
o Tanda social : bermusuhan  Motivasi klien menceritakan
yang dialami saat terjadi kondisi hubungan dengan orang lain
perilaku kekerasaan (tanda-tanda social) saat terjadi
perilaku kekerasan

4. Klien dapat 4. Setelah…x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku  Identifikasi cara klien dalam
mengidentif menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama mengungkapkan perilaku
ikasi jenis o Jenis-jenis ekspresi ini : kekerasan.
perilaku kemarahan yang selama  Motivasi klien menceritakan jenis-  Mempermudah perawat
kekerasan ini telah dilakukannya jenis kekerasan yang selama ini mengidentifikasi perilaku
yang o Perasaan saat melakukan pernah dilakukannya kekerasan yang bisa dilakukan
pernah  Motivasi klien menceritakan saat marah.
kekerasan
dilakukann perasaan klien setelah tindak
ya o Efektivitas cara yang kekerasan tersebut terjadi  Memberikan wawasan yang baru
dipakai dalam  Diskusikan apakah dengan tindak bagi klien terhadap tindakan yang
menyelesaikan masalah kekerasan yang dilakukannya maladaptive.
masalah yang dialami teratasi  Bantu klien dalam
mengidentifikasi kerugian dari
cara yang dilakukan.

5. Klien dapat 5. Setelah…x pertemuan klien 5. Diskusikan dengan klien negative  Menyamakan persepsi dalam
mengidentif menjelaskan akibat tindak (kerugian) cara yang dilakukan pada : merspons perilaku yang salah.
ikasi akibat kekerasan yang dilakukannya :  Diri sendiri  Membantu klien mencari cara
perilaku  Orang lain/keluarga yang terbaik.
o Diri sendiri : luka dijauhi
kekerasan  Lingkungan
teman, dll
o Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung
ketakutan, dll
o Lingkungan : barang atau
benda rusak dll

6. klien dapat 6. Setelah…x pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien :  Identifikasi pengetahuan dan
mengidentif o Menjelaskan cara-cara  Apakah klien mau mempelajari cara keinginan klien untuk melakukan
ikasi cara sehat mengungkapkan baru mengungkapkan marah yang cara yang sehat.
konstruktif marah sehat  Sebagai motivasi untuk
dalam  Jelaskan berbagai alternative melakukan perilaku yang sehat.
mengungka pilihan untuk mengungkapkan  Di dapatkannya cara lain yang
pkan marah selain perilaku kekerasan sehat yang akan membantu klien
kemarahan yang diketahui klien. untuk mencari cara yang adaptif
 Jelaskan cara-cara sehat untuk dalam mengekspresikan
mengungkapkan marah : marahnya.
 Cara fisik : nafas dalam, pukul
bantal atau kasur, olah raga
 Verbal : mengungkapakan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain
 Social : latihan asertif dengan orang
lain
 Spiritual : sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah…x pertemuan klien 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih  Cara yang cocok akan membuat
mendemons memperagakan cara dan dianjurkan klien memilih cara klien nyaman.
trasikan mengontrol perilaku kekerasan yang mungkin untuk mengungkapkan  Praktek langsung lebih tepat
cara kemarahan untuk mengetahui manfaat cara
:
mengontrol 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang yang dilakukan.
perilaku o Fisik : tarik nafas dalam, dipilih  Identifikasi adanya keuntungan
kekerasan memukul bantal/kasur  Peragakan cara melaksanakan cara dan kekurangan
o Verbal: mengungkapkan yang dipilih  Membangkitkan motivasi dan
perasaan kesal/jengkel  Jelaskan manfaat cara tersebut minat klien.
pada orang lain tanpa  Anjurkan klien menirukan peragaan
menyakiti yang sudah dilakukan
o Spiritual : zikir/doa,  Beri pengertian pada klien, perbaiki
meditasi sesuai agamanya cara yang masih belum sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara
yang sudah dilatih saat marah/jengkel

8. Klien 8. Setelah…x pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta  Kejelasan waktu, tempat dan
mendapat keluarga : keluarga sebagai pendukung klien topic akan membantu keluarga
dukungan untuk mengatasi perilaku kekerasan untuk kooperatif.
keluarga o Menjelaskan cara merawat 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk  Perlu dilakukan secara bertahap
untuk klien dengan perilaku membantu klien mengatasi perilaku  Memudahkan pemahaman dan
mengontrol kekerasan kekerasan penerimaan.
perilaku o Mengungkapkan rasa puas 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat  Memberikan wawasan kepada
kekerasan dalam merawat klien dan cara merawat klien perilaku keluarga dalam menggali
kekerasan yang dapat dilaksanakan kemampuan yang ada.
oleh keluarga  Memberikan cara perawatan yang
8.4. Peragakan cara merawat klien tepat dan mencegah cara yang
(menangani perilaku kekerasan) salah atau kurang tepat.
8.5. Beri kesempatan keluaraga untuk  Membiasakan keluarga agar
memperagakan ulang terlatih dalam pelaksanaan
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah dirumah.
peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien 9.1. Setelah…x pertemuan klien 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat  Kejelasan akan membantu klien
menggunak menjelaskan : secara teratur dan kerugian jika tidak dan keluarga untuk melaksanakan
an obat o Manfaat minum obat menggunakan obat tidanakan yang benar.
sesuai o Kerugian tidak minum 9.2. Jelaskan kepada klien :  Dengan tahu manfaat dan
program  Jenis obat (nama, warna, dan kerugian keluarga dan klien akan
obat
yang bentuk obat) lebih perhatian.
o Nama obat
telahditetap  Dosis yang tepat untuk klien  Kejelasan ajan membantu
o Bentuk dan warna obat
kan  Waktu pemakaian pelaksanaan tindakan yang benar.
o Dosis yang diberikan  Cara pemakaian
kepadanya  Waktu yang tepat didasari pada
 Efek yang akan dirasakan klien kerja dan efektifitas dan
o Waktu pemakaian 9.3. Anjurkan klien : penggunaan obat.
o Cara pemakaian  Minta dan menggunakan obat tepat  Efek obat yang diketahui lebih
o Efek yang dirasakan waktu awal memudahkan penanganan
9.2. Setelah…x pertemuan klien  Lapor ke perawat/dokter jika akibat efek tersebut.
meggunakan obat sesuai mengalami efek yang tidak biasa  Membangkitkan minat dan
program  Beri pujian terhadap kedisiplinan motivasi
klien menggunakan obat
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
INISIAL PASIEN: Tn. A
RUANGAN: Arimbi
RM NO: -
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawat Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
an
26/ 2 Harga diri TUM: Klien
04/ rendah. memiliki diri
2021 yang positif
Tuk : 1. Setelah….x interaksi klien
1. Klien dapat menunjukkan ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling percaya dengan  Menunjukkan keramahan dan
membina bersahabat, menunjukkan rasa menggunakan prinsip komunikasi sikap bertahan.
hubungan senang, ada kontak mata, mau terapeutik :  Agar klien tidak ragu kepada
saling manjabat tangan, mau  Sapa klien dengan ramah baik verbal perawat.
percaya menyebutkan nama, mau maupun non verbal  Menunjukkan bahwa perawat
dengan menjawab salam, klien mau  Perkenalkan diri dengan sopan ingin kenal dengan klien.
perawat duduk berdampingan dengan  Tanyakan nama lengkap dan nama  Agar klien percaya kepada
perawat, mau mengutarakan panggilan yang disukai klien perawat.
masalah yang dihadapi.  Jelaskan tujuan pertemuan  Penerimaan yangs sesuai dengan
 jujur dan menepati janji keadaan yang sebenarnya dapat
 Tunjukkan sikap empati dan meningkatkan keyakinan pada
menerima apa adanya keluarga serta merasa adanya
 Beri perhatian dan perhatikan suatu pengakuan.
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien tentang :  Pengertian tentang dirinya akan
mengidentif menyebutkan :  Aspek positif yang dimiliki klien, memudahkan klien.
ikasi aspek o Aspek positif dan keluarga, lingkungan
positif dan kemampuan yang dimiliki  Kemampuan yang dimiliki klien
kemampuan klien
yang o Aspek positif keluarga 2.2.Bersama klien buat daftar tentang :  Mengingatkan klien tentang hal
dimiliki. o Aspek positif lingkungan  Aspek positif klien, keluarga, positif dan nyata akan
klien lingkungan menambah percaya diri.
 Kemampuan yang dimiliki klien

2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan


memberi penilaian negative

3. Klien dapat 3. Setelah…x interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan  Meningkatkan percaya diri dan
menilai menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan menumbuhkan perasaan bahwa
kemampuan yang dapat dilaksanakan ia tidak selalu gagal dan tidak
yang 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat berguna.
dimiliki dilanjutkan pelaksanaannya  Memperkuat kelebihan akan
untuk membuat klien melakukannya.
dilaksanaka
n
4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi klien 4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas  Menambah percaya diri klien
merencanak membuat rencana kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari sesuai bahwa klien bertanggung jawab
an kegiatan harian kemampuan klien : terhadap dirinya.
sesuai  Kegiatan mandiri
dengan  Kegiatan dengan bantuan
kemampuan 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi  Meningkatkan kemampuan klien
yang klien sesuai realitas.
dimiliki 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan  Memberikan gambaran
yang dapat klien lakukan pelaksanaan sehingga klien
dapat melakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah…x interaksi klien 5.1. Ajurkan klien untuk melaksanakan
melakukan melakukan kegiatan sesuai kegiatan yang telah direncanakan
kegiatan jadwal yang dibuat 5.2. pantau kegiatan yang dilaksanakan
sesuai klien
rencana 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan
yang dibuat klien
5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat 6.1.Setelah…x interaksi klien 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada  Mempersiapkan keluarga agar
memanfaat memanfaatkan system keluarga tentang cara merawat klien dapat merawat klien yang rendah
kan system pendukung yang ada di dengan harga diri rendah diri.
pendukung keluarga 6.2.Bantu keluarga memberikan dukungan  Perhatian keluarga merupakan
yang ada selama klien di rawat dukungan terhadap klien.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan  Lingkungan terapeutik akan
di rumah mendukung klien dalam
meningkatkan harga dirinya.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
INISIAL PASIEN: Tn. A
RUANGAN: Arimbi
RM NO: -
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
tan
26/ 3 Isolasi TUM: Klien
04/ Sosial dapat
2021 berinteraksi
dengan orang
lain. 1. Setelah….x interaksi klien 1.1. Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya merupakan
Tuk : menunjukkan tanda-tanda dengan : dasar yang kuat bagi klien dalam
1. Klien dapat percaya kepeda perawat :  Beri salam setiap berinteraksi mengekspresikan perasaannya.
membina  Wajah cerah, tersenyum  Perkenalkan nama, nama panggilan  Menunjukkan keramahan dan
hubungan  Mau berkenalan dan tujuan perawat berkenalan sikap bersahabat.
saling  Ada kontak mata  Tanyakan dan panggil nama  Agar kita tidak ragu kepada
percaya  Bersedia mencritakan kesukaan klien perawat.
perasaan  Tunjukkan sikap jujur dan  Menunjukkan bahwa perawat
 Bersedia mengungkapkan menepati janji setiap kali interaksi ingin kenal dengan klien.
masalahnya  Tanyakan perasaan klien dan  Agar klien percaya kepada
masalah yang dihadapi klien perawat.
 Buat kontrak interaksi yang jelas  Penerimaan yang sesuai dengan
 Dengarkan dengan penuh perhatian keadaan yang sebenarnya dapat
ekspresi perasaan klien meningkatkan keyakinan pada
klien serta merasa adanya suatu
pengakuan.
 Perhatian yang diberikan dapat
meningkatkan harga diri klien.
 Respon mengkritik atau
menyalahkan dapat menimbulkan
adanya sikap penolakan.
 Member info tentang kontrak
waktu.
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Tanyakan pada klien tentang :  Mengidentifikasi penyebab klien
nyebutkan menyebutkan minimal satu  Orang yang tinggal serumah/teman bergaul atau dekat degan orang
penyebab penyebab menarik diri dari : sekamar klien lain dan penyebab klien tidak
menarik diri o Diri sendiri  Orang yang paling dekat dengan dekat dengan orang lain serta
o Orang lain klien dirumah/diruang perawatan mekanisme koping yang
o lingkungan  Apa yang membuat klien dekat digunakan klien dalam
dengan orang tersebut menghadapi masalahnya itu.
 Orang yang tidak dekat dengan
klien dirumah/diruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak
dekat dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2.2.Diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergau
dengan orang lain  Bila klien sudah mengungkapkan
2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien masalahnya, akan mempermudah
mengungkapkan perasaannya perawar melaksanakan asuhan
keperawatan.
 Reinforcement positif akan
meningkatkan harga diri klien.
3. Klien mampu 3. Setelah…x interaksi dengan 3.1. Tanyakan pada klien tentang :  Tingkat pengetahuan klien,
menyebutkan klien dapat menyebutkan  Manfaat hubungan social membantu perawat mengarahkan
keuntungan keuntungan berhubungan  Kerugian menarik diri klien berhubungan dengan orang
berhubungan social, misalnya : 3.2. Diskusikan bersama klien tentang lain.
social dan o Banyak teman manfaat berhubungan social dan  Diharapkan klien mampu
kerugian o Tidak kesepian kerugian menarik diri memilih perilaku yang adaptif
menarik diri o Bisa diskusi 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan setelah mengetahui keuntungan
o Saling menolong klien mengungkapkan perasaannya bersosialisasi dan kerugian isolasi
Dan kerugian menarik diri, sosial.
misalnya:  Reinforcemet positif akan
o Sendiri meningkatkan harga diri klien.
o Kesepian
o Tidak bisa diskusi
4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi klien 4.1.Observasi perilaku klien saat  Melatih klien untuk bersosialisasi
melaksanaka dapat melaksanakan hubungan berhubungan sosial secara bertahap.
n hubungan social secara bertahap dengan : 4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk
social secara o Perawat berkenalan/berkomunikasi dengan :
bertahap o Perawat lain o Perawat lain
o Klien lain o Klien lain
o Kelompok o Kelompok
4.3. Libatkan klien dengan Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat
4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klein
memperluas pergaulannya melalui
aktivitas yang dilaksanakan
5. Klien mampu 5. Setelah…x interaksi klien 5.1. Diskusikan dengan klien tentang  Reinforcement diharapkan dapat
menjelaskan dapat menjelaskan perasaannya berhubungan social meningkatkan rasa percaya diri
perasaannya perasaannya setelah dengan : klien sehingga ingin mengulangi
setelah berhubungan social dengan :  Orang lain perbuatan yang serupa.
berhubungan o Orang lain  Kelompok  Menyadarkan klien bahwa
sosial o Kelompok 5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien bersosialisasi itu lebih baik
mengungkapkan perasaannya daripada isolasi sosial.
6. Klien dapat 6.1.Setelah…x pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta  Dukungan keluarga berpengaruh
dukungam keluarga dapat menjelaskan keluarga sebagai pendukung untuk terhadap perubahan perilaku
keluarga tentang : mengatasi perilaku menarik diri klien.
dalam o Pengertian menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk
memperluas o Tanda dan gejala menarik membantu klien mengatasi perilaku
hubungan diri menarik diri
sosial o Penyebab dan akibat 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
menarik diri  Pengertian menarik diri  Agar keluarga mengenali prilaku
o Cara merawat klien  Tanda dan gejala menarik diri isolasi sosial sehingga dapat
menarik diri  Penyebab dan akibat menarik diri mengantisipasi jika ada kluerga
6.2. Setelah…pertemuan  Cara merawat klien menarik diri yang mengalami hal yang serupa.
keluarga dapat 6.4. Latih keluarga cara merawat klien  Mempersiapkan kluerga untuk
mempraktekan cara merawat menarik diri merawat klien.
klien menarik diri 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah  Memberikan dukungan moral
mencoba cara yang dilakukan bagi klien dan keluarga.
6.6. Beri motivasi keluaraga agar  Memotivasi keluarga untuk
membantu klien untuk bersosialisasi melakukan yang terbaik bagi
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas klien.
keterlibatannya merawat klien di  Reinforcement positif diharapkan
rumah sakit dapat menambah motivasi
keluarga.
 Memberikan dukungan moral
bagi klien dan meningkatkan
percaya dan harga diri klien.
26/ 3 7. Klien dapat 7.1.Setelah…x interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang
04/ memanfaatka menyebutkan : manfaat dan kerugian tidak minum
2021 n obat  Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi
dengan baik  Kerugian tidak munum dan efek samping penggunaan obat.
obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat.
 Nama, warna, dosis, efek 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan
obat dengan benar.
terapi dan efek samping 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum
obat obat tanpa konsultasi dengan dokter.
7.2.Setelah…x interaksi klien 7.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada
mendemonstrasikan dokter/perawat jika terjadi hal-hal
penggunaan obat dengan yang tidak diinginkan.
benar
7.3.Setelah…x interaksi klien
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA STIKIM

Nama : Tn. A
Ruangan : Arimbi
RM No. :-

IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari/Tanggal : Senin, 19-4-2021 S:
Data : Klien mengatakan merasa senang dan
DS: sedikit tenang setelah berkenalan,
• Klien mengatakan selalu curiga mengungkapkan kekesalan keinginan
dengan orang yang melihatnya dan mudah memukul orang yang mengejeknya. Rasa
tersinggung kesal masih ada
• Klien mengatakan saat rawat jalan
rutin minum obat tetapi masih ada O:
keinginan untuk memukul orang Klien tampak melakukan tarik nafas dalam
saat kesal
DO:
• Kontak mata tajam A:
• Ekspresi wajah tegang Klien mampu melakukan cara fisik Tarik
nafas dalam
Diagnosis keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan
P:
Lanjutkan cara verbal
Tindakan Keperawatan:

1. Bina hubungan saling percaya dengan :


2. Beri salam setiap berinteraksi
3. Perkenalkan nama, nama panggilan dan
tujuan perawat berkenalan
4. Tanyakan dan panggil nama kesukaan
klien
5. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi
6. Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
7. Buat kontrak interaksi yang jelas
8. Dengarkan dengan penuh perhatian S. Paramita
ungkapan.
9. Melatih cara fisik : nafas dalam
RTL:
Klien dapat mencoba untuk Latihan secara
fisik memukul Kasur dan bantal
Hari/Tanggal : Selasa, 20-4-2021 S:
Data : Klien mengatakan merasa senang bisa
DS: mengungkapkan kekesalan keinginan
• Klien mengatakan selalu curiga memukul orang yang mengejeknya. Rasa
dengan orang yang melihatnya dan mudah kesal masih ada.
tersinggung
• Klien mengatakan masih ada O:
keinginan untuk memukul orang Klien tampak meluapkan amarahnya ke
benda mati dengan benar
DO:
• Kontak mata tajam A:
• Ekspresi wajah tegang Klien mampu meluapkan amarahnya ke
benda mati dengan benar
Diagnosa keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan
P:
Lanjutkan cara asertif
Tindakan Keperawatan:

1. Bina hubungan saling percaya dengan :


2. Beri salam setiap berinteraksi
3. Panggil nama kesukaan klien
4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan.
8. Melatih cara pukul Kasur dan bantal
saat marah S. Paramita
RTL:
Klien dapat mencoba untuk Latihan secara
asertif mengungkapkan secara verbal,
evaluasi SP 1,2
Hari/Tanggal: Rabu, 21-4-2021 S:
Data : Klien mengatakan merasa senang bisa
DS: mengungkapkan kekesalan, Rasa kesal
• Klien mengatakan selalu curiga masih ada.
dengan orang yang melihatnya dan mudah
tersinggung O:
• Klien mengatakan masih ada Klien tampak melakukan Teknik asertif
keinginan untuk memukul orang
A:
DO: Klien mampu melakukan cara asertif
• Kontak mata tajam
• Ekspresi wajah tegang P:
Lanjutkan cara spiritual
Diagnosa keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan

Tindakan Keperawatan:

1. Bina hubungan saling percaya dengan :


2. Beri salam setiap berinteraksi
3. Panggil nama kesukaan klien
4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian S. Paramita
ungkapan.
8. Melatih cara asertif
RTL:
Klien dapat mencoba untuk Latihan
spiritual
Hari/Tanggal : Kamis, 22-4-2021 S:
Data : Klien mengatakan merasa senang bisa
DS: mengungkapkan kekesalan, Rasa kesal
• Klien mengatakan selalu curiga masih ada.
dengan orang yang melihatnya dan mudah
tersinggung O:
• Klien mengatakan masih ada Klien tampak berdoa
keinginan untuk memukul orang
A:
DO: Klien mampu berdoa
• Kontak mata tajam
• Ekspresi wajah tegang P:
Lanjutkan dengan pertemuan keluarga :
Diagnosa keperawatan :
Mendiskusikan pentingnya peran serta
Risiko Perilaku Kekerasan
keluarga sebagai pendukung klien untuk
mengatasi perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan:

1. Bina hubungan saling percaya dengan :


2. Beri salam setiap berinteraksi
3. Panggil nama kesukaan klien
4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan.
8. Melatih cara spiritual
RTL: S. Paramita
Mendiskusikan pentingnya minum obat, 5
benar obat, keuntungan dan kerugian tidak
minum obat, susun jadwal minum obat,
evaluasi SP 1-3
Hari/Tanggal : Jumat, 23-4-2021 S:
Data : Klien mengatakan merasa senang bisa
DS: mengungkapkan kekesalan, Rasa kesal
• Klien mengatakan selalu curiga masih ada.
dengan orang yang melihatnya dan mudah
tersinggung O:
• Klien mengatakan masih ada Pasien tampak mengerti manfaat minum
keinginan untuk memukul orang obat dan kerugian tidak minum obat, pasien
tampak menyusun jadwal minum obat
DO: Seradol 5 mg: 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg: 2 x
• Kontak mata tajam 1 tablet, Heximer 2 mg: 3 x 1 tablet
• Ekspresi wajah tegang
A:
Diagnosa keperawatan :
Pasien mampu mengerti manfaat minum
Risiko Perilaku Kekerasan
obat dan kerugian tidak minum obat
Tindakan Keperawatan:
P:
Lanjutkan intervensi diagnosis keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
ke 2
2. Beri salam setiap berinteraksi
3. Panggil nama kesukaan klien
4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan.
8. Mendiskusikan pentingnya minum
obat, 5 benar obat, keuntungan dan
kerugian tidak minum obat, susun
jadwal minum obat S. Paramita
RTL:
Lanjutkan intervensi diagnosis
keperawatan ke 2, evaluasi SP 1-5
Hari/Tanggal : Senin, 26-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak merapikan tempat tidur
• Klien lebih banyak diam
A:
Klien mampu melakukan kemampuan yang
Diagnosa keperawatan :
pertama yaitu merapikan tempat tidur
Harga Diri Rendah
P:
Tindakan Keperawatan:
Lanjutkan Latihan kemampuan yang ke dua
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki pasien
3. Membantu pasien menilai kemampuan
pasien yang masih dapat digunakan
4. Membantu pasien memilih kegiatan
yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
5. Melatih pasien sesuai kemampuan
yang dipilih
6. Memberikan pujian yang wajar
S. Paramita
terhadap keberhasilan pasien
7. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
RTL:
Lanjutkan Latihan kemampuan yang ke
dua
Hari/Tanggal : Selasa, 27-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak bermain catur
• Klien lebih banyak diam
A:
Klien mampu melakukan kemampuan yang
Diagnosa keperawatan :
kedua bermain catur
Harga Diri Rendah
P:
Tindakan Keperawatan:
Lanjutkan Latihan kemampuan yang ke tiga
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih kemampuan ke dua
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
RTL:
Lanjutkan Latihan kemampuan yang ke S. Paramita
tiga
Hari/Tanggal : Rabu, 28-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak bermain gitar
• Klien lebih banyak diam
A:
Klien mampu melakukan kemampuan yang
Diagnosa keperawatan : ke tiga bermain gitar
Harga Diri Rendah
P:
Tindakan Keperawatan: Lanjutkan Latihan kemampuan yang ke
empat
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih kemampuan ke tiga
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
RTL:
Lanjutkan Latihan kemampuan yang ke
empat

S.Paramita
Hari/Tanggal : Kamis, 29-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak menggambar pemandangan
• Klien lebih banyak diam
A:
Klien mampu melakukan kemampuan yang
Diagnosa keperawatan :
ke empat menggambar pemandangan
Harga Diri Rendah
P:
Tindakan Keperawatan:
Lanjutkan diskusi dengan keluarga
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih kemampuan ke empat
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
RTL:
Lanjutkan diskusi dengan keluarga
S.Paramita
Hari/Tanggal : Jumat, 30-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak menggambar pemandangan
• Klien lebih banyak diam Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
perawat
Diagnosa keperawatan : A:
Harga Diri Rendah Masalah harga diri rendah teratasi
Tindakan Keperawatan: P:
Lanjutkan diagnose keperawatan ke 3
1. Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam marawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala harga diri rendah yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien
dengan harga diri rendah S.Paramita
RTL:
Lanjutkan diagnose keperawatan ke 3
SRATEGI PELAKSANAAN (SP 1) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Hari : Senin, 19 April 2021


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien tampak tegang, matanya
melotot, klien mengatakan pernah marah karena dipukul temannya, klien tampak
mengepalkan tangan, klien tampak jalan mondar mandir.

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol perilaku fisik

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik dengan tarik napas dalam.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak. Saya perawat Paramita senang dipanggil pak Mita yang bertugas
merawat bapak pagi ini. Benar dengan bapak A? Nama lengkap bapak siapa? Senang
dipanggil siapa pak?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai perasaan bapak selama bapak di rawat di
rumah sakit ini. Khususnya perasaan kesal bapak.dan bagaimana cara
mengendalikan marah dengan cara Tarik nafas dalam”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 15 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar perasaan kesal bapak bisa disalurkan kepada hal yang positif

2. Kerja
“Apa yang bapak rasakan selama dirawat di rumah sakit ini? Apakah bapak pernah
merasakan kesal selama di RS?”
“Apakah bapak tahu penyebab marah bapak? Silahkan bapak ceritakan hal-hal yang
biasanya membuat bapak marah. Jadi penyebab marah bapak ketika dihina orang lain
dengan perkataan orang lain yang tidak menyenangkan.”
“Pada saat bapak marah, apa yang bapak rasakan pada diri bapak? Coba bapak gambarkan
bagaimana keadaan bapak saat marah. Begitu ya pak, keadaan bapak ketika marah mata
melotot, tangan mengepal, dan perasaan gelisah.”
“Kemudian ketika marah apa yang bapak lakukan? Jadi ketika bapak tidak dapat
mengendalikan marah, bapak akan memukul orang lain ya.”
“Apa akibat yang bapak alami setelah bapak mengamuk? Tangan bapak sakit?.”
“Begini ya pak, setelah bapak menceritakan pengalaman marah bapak tadi, bagaimana
kalau sekarang kita mencoba melatih diri untuk mengendalikan kemarahan?”
“Baiklah karena bapak bersedia mari kita latihan bersama, jadi ada cara yang akan saya
ajarkan yaitu Tarik napas dalam. Pertama kita latihan napas dalam ya pak. Tarik napas
dalam melalui hidung dan tahan selama 3 detik dan hembuskan melalui mulut. Bagus
bapak telah berhasil, Silahkan bapak coba. Bagus sekali ya pak sudah mencoba.”
“Bapak, ini saya berikan lembar jadwal kegiatan harian yang dapat bapak isi dengan
menyertakan latihan napas dalam jika bapak merasa kesal.”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak A setelah kita berdiskusi tentang marah dan cara
mengendalikannya?”
2) Objektif
“Bapak A sudah mempraktikkan cara mengendalikan kemarahan, coba bapak
sebutkan lagi bagaimana cara kita mengendalikan kemarahan tersebut?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi selama saya
tidak ada, jadi bapak siap untuk mengendalikan kemarahan. Bapak bisa mengulang cara
tersebut ketika bapak bingung untuk mengendalikan kemarahan yang suatu saat nanti
bisa muncul. Dan sekarang bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya
ya pak.”

c. Kontrak yang Akan Datang


“Bagaimana kalau besok kita berbincang kembali mengenai cara mengendalikan
kemarahan dengan obat ? Kami juga nanti akan memeriksa kembali jadwal kegiatan
harian yang bapak lakukan.”
“Besok bapak akan diajarkan cara mengendalikan marah dengan obat ya pak.”
“Waktunya sama seperti hari ini jam 10 pagi, kira-kira 30 menit, tempatnya di ruangan
ini saja. Bersedia ya pak?” “Baiklah, karena bapak bersdia, sampai jumpa kembali
besok ya pak, selamat beristirahat.
SRATEGI PELAKSANAAN (SP 2) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Hari : Selasa, 20 April 2021


C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien tampak tegang, matanya
melotot, klien mengatakan pernah marah karena dipukul temannya, klien tampak
mengepalkan tangan, klien tampak jalan mondar mandir.

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol dengan minum obat

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
D. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
4. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A? Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada? cara mengontrol marah dengan Tarik nafas di praktikan
tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai cara mengontrol marah dengan minum obat.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 15 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak mengenal obat yang bapak minum, dan tau cara jua fungsi
obat tersebut.
5. Kerja
“Apa saja nama obat yang bapak minum setiap harinya? Bagus bapak masih ingat ya, jadi
yang bapak minum obatnya Seradol 5 mg: 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet, Heximer
2 mg : 3 x 1 tablet. Nah obat seradol ini fungsinya untuk menghilangkan gejala halusinasi
diminumnya sehari 3 kali. Obat cpz fungsinya agar bapak bisa lebih tenang, tidak mudah
emosi, diminumnya sehari 2 kali, dan obat hexamer fungsinya sebagai pengontrol otot
bilamana terjadi gangguan pada otak diminumnya sehari 3 kali.
Nah coba bapak sebutkan lagi nama obat, fungsi, cara dan waktu minumnya. Bagus, bapak
masih ingat.”

6. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak J setelah kita berdiskusi tentang obat?”
2) Objektif
“coba bapak sebutkan lagi nama obat, fungsi, cara dan waktu minumnya?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak jadwal minum obat
nya.”

c. Kontrak yang Akan Datang


“Bagaimana kalau besok kita berbincang kembali mengenai cara mengendalikan
kemarahan dengan Teknik asertif ?”
“Besok bapak akan diajarkan cara mengendalikan marah dengan cara asertif ya pak.”
“Waktunya sama seperti hari ini jam 10 pagi, kira-kira 30 menit, tempatnya di ruangan
ini saja. Bersedia ya pak?” “Baiklah, karena bapak bersdia, sampai jumpa kembali
besok ya pak.
SRATEGI PELAKSANAAN (SP 3) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Hari : Rabu, 21 April 2021


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien tampak tegang, matanya
melotot, klien mengatakan pernah marah karena dipukul temannya, klien tampak
mengepalkan tangan, klien tampak jalan mondar mandir.

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol dengan cara asertif

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara asertif.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada?obatnya diminum teratur?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai cara mengontrol marah dengan cara
asertif.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat
lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 10 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak bisa mengendalikan emosinya dengan cara asertif.
2. Kerja
“Apa saja yang bisa membuat bapak kesal? Bagus, bapak sudah tahu ya apa saja
penyebabnya. Nah sekarang saya akan ajarkan bagaimana cara nya agar kejadian itu
tidak terulang. Nah sekarang bapak coba katakana kepada teman yang mengejek bapak
itu dengan cara.. Maaf ya boleh saya mengatakan sesuatu ke kamu? Saya tidak suka
kalau kamu berkata seperti itu kepada saya. Itu sama saja mengejek saya dan saya
tersinggung.
Nah coba bapak ulangi dan nanti katankan kepada teman bapak saat dia mengejek bapak.
Bagus.. sekarang baak sudah mampu mengungkapkan kekesalan bapak dengan cara yang
baik, jadi harapannya teman bapak tidak mengejek lagi, dan bapak tidak merasa kesal
lagi. ”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak A setelah kita berdiskusi tentang asertif?”
2) Objektif
“coba bapak ulangi lagi bagaimana cara menegur teman bapak yang mengejek
bapak?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak Latihan asertif
nya.”

c. Kontrak yang Akan Datang


“Bagaimana kalau besok kita berbincang kembali mengenai cara mengendalikan
kemarahan dengan Teknik spiritual ?”
“Besok bapak akan diajarkan cara mengendalikan marah dengan cara spritual.”
“Waktunya sama seperti hari ini jam 10 pagi, kira-kira 30 menit, tempatnya di
ruangan ini saja. Bersedia ya pak?” “Baiklah, karena bapak bersdia, sampai jumpa
kembali besok ya pak.
SRATEGI PELAKSANAAN (SP 4) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Hari : Kamis, 22 April 2021


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien tampak tegang, matanya
melotot, klien mengatakan pernah marah karena dipukul temannya, klien tampak
mengepalkan tangan, klien tampak jalan mondar mandir.

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol dengan cara spiritual

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada?latihan asertif nya dilakukan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai cara mengontrol marah dengan cara
spiritual.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat
lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 10 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak bisa mengendalikan emosinya dengan cara spiritual.
2. Kerja
“Apa saja yang bisa membuat bapak kesal? Bagus, bapak sudah tahu ya apa saja
penyebabnya. Nah sekarang saya akan ajarkan bagaimana cara nya agar kejadian itu
tidak membuat bapak kesal lagi. Cara nya yaitu bapak berdoa sesuai dengan keyakinan
bapak, bisa pak? Coba bapak praktikan sekarang. Nah bagus, bapak sudah bisa berdoa
sesuai keyakinan bapak, bagaimana, apakah bisa mengurangi kesal?. ”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak A setelah kita berdiskusi tentang cara spiritual?”
2) Objektif
“coba bapak ulangi lagi bagaimana cara berdoa tadi?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak Latihan spiritual
nya.”

c. Kontrak yang Akan Datang


“Bagaimana kalau besok kita berbincang kembali mengenai cara mengendalikan
kemarahan, tetapi besok dengan keluarga bapak sekaligus kita family terapi ?”
“Besok bapak akan diajarkan cara mengendalikan marah dengan cara spritual.”
“Waktunya sama seperti hari ini jam 10 pagi, kira-kira 30 menit, tempatnya di
ruangan ini saja. Bersedia ya pak?” “Baiklah, karena bapak bersdia, sampai jumpa
kembali besok ya pak.
SRATEGI PELAKSANAAN (SP 1 KELUARGA) RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Hari : Jumat, 23 April 2021


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien tampak tegang, matanya
melotot, klien mengatakan pernah marah karena dipukul temannya, klien tampak
mengepalkan tangan, klien tampak jalan mondar mandir.

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dan keluarga dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol marah

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih pasien dan keluarga cara mengontrol perilaku kekerasan.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A dan bapak ibu?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada?latihan spiritualnya nya dilakukan tidak pak J?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap dengan keluarga mengenai cara mengontrol marah.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat
lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 15 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak dan keluarga memahami cara mengendalikan emosi.
2. Kerja
“Apa saja yang bisa membuat bapak kesal? Bagus, bapak sudah tahu ya apa saja
penyebabnya. Nah sekarang saya akan ajarkan kepada bapak dan keluarga masalah yang
dialami bapak A dan bagaimana cara nya agar kejadian itu tidak membuat bapak kesal
lagi.yang harus diketahui keluarga, bahwa bapak A ini emosinya labil, jadi rentan sekali
marah-marah dan emosi meluap-luap. Oleh karenanya saya sudah ajarkan kepada bapak
A beberapa cara mengontrol marah. Nah ini ada leaflet untuk bapak ibu bawa dan dibaca
bisa untuk menambah wawasan terkait masalah yang dialami bapak A?. bagaimana ibu
bapak, ada yang ingin ditanyakan kepada saya? Bagus kalua bapak ibu sudah
memahaminya. Berikutnya nanti dirumah tolong diingatkan bapak A untuk melatih
kemampuan mengontrol marah yang sudah dipelajari disini ya”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak, ibu dan bapak A setelah kita berdiskusi tentang cara
mengontrol marah?”
2) Objektif
“coba bapak ulangi lagi bagaimana caranya, apa saja tadi?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak Latihan spiritual
nya.”

c. Kontrak yang Akan Datang


“Bagaimana kalau besok kita berbincang kembali mengenai cara mengendalikan rasa
malas bapak ?”
“Besok bapak akan diajarkan cara berkenalan.”
“Waktunya sama seperti hari ini jam 10 pagi, kira-kira 30 menit, tempatnya di
ruangan ini saja. Bersedia ya pak?” “Baiklah, karena bapak bersdia, sampai jumpa
kembali besok ya pak.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1) HDR

Masalah Utama : Harga Diri Rendah


Hari/Tanggal : Senin, 26 April 2021
Jam : 07.30 WIB
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat murung, banyak menunduk dan pesimis, nada suara lemah, mengatakan
malu bertemu dengan orang.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
d. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
c. Memilih kemampuan yang akan di latih
d. Melatih kemampuan pertama yang dipilih
e. MePakukkan dalam jadwal kegiatan klien
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Pak hari ini? Bagaimana jadwal bapak untuk meredam marah
sudah dilakukan sesuai jadwal?”

c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat dilakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai ,kita akan pilih satu kegiatan untuk
kita latih”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 10
menit?”
 Tempat : “Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
 Tujuan : “Agar bapak bisa mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki bapak dan
bisa kita sama – sama berlatih untuk kemampuan yang bapak miliki”
2. Kerja
“ Pak ,apa saja kemampuan yang bapak miliki ? Bagus ,apa lagi?
Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa bapak lakukan ?
Bagaimana dengan merapikan kamar? bermain catur? Bermain gitar? Menggambar”.
“Wah ,bagus sekali ada empat kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki”.
“ Pak dari empat kegiatan dan kemampuan ini ,yang mana yang bapak dapat dikerjakan
di rumah sakit ?
Coba kita lihat ,yang pertama bisakah, yang kedua………sampai 4. Bagus sekali ada 4
kegiatan yang bapak bisa kerjakan di rumah sakit ini.
“Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang bapak bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.
“O yang nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang
kita latihan merapikan tempat tidur Pak”. Mari kita lihat tempat tidur Pak ya.
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. bagus! Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita balik.”Nah,sekarang
kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari atas ya bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan
Pakukan, lalu sebelah pinggir Pakukkan. Sekarang ambil bantal, rapikan dan letakkan di
sebelah atas kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah kaki, bagus!”
“Pak sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah
dengan sebelum dirapikan ?Bagus”
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Pak lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T ( tidak) melakukan
.
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur?”
 Objektif : “Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur tadi, Bagus
sekali..”
b. Rencana tindak lanjut
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak
lakukan tanpa disuruh , tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T
(tidak) melakukan.”
c. Kontrak
 Topik : “Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Bapak masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat
tidur? Ya bagus, bermain catur …. Kalau begitu kita akan latihan bermain catur
besok ya”
 Waktu : “ besok pagi jam 08.00 pagi sehabis makan pagi”
 Tempat : “di ruang makan”
Sampai jumpa
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 2) HDR

Masalah Utama : Harga Diri Rendah


Hari/Tanggal : Selasa, 27 April 2021
Jam : 08.00 WIB
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat murung, banyak menunduk dan pesimis, nada suara lemah, mengatakan
malu bertemu dengan orang.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
d. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
c. Memilih kemampuan yang akan di latih
d. Melatih kemampuan kedua yang dipilih
e. Melakukkan dalam jadwal kegiatan klien
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Pak hari ini? Bagaimana jadwal bapak merapikan tempat tidur
sudah dilakukan sesuai jadwal?”
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan bapak yang lain,
yaitu bermain catur”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 15
menit?”
 Tempat : “Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
 Tujuan : “Agar bapak bisa mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki bapak dan
bisa kita sama – sama berlatih untuk kemampuan yang bapak miliki”
2. Kerja
“Sekarang, coba bapak sebutkan apa saja yang dibutuhkan untuk bermain catur?”. Bagus,
bapak sudah tahu ya”
“Nah kalau kita mau bermain catur berarti membutuhkan papan catur dan teman untuk
lawan bermain ya pak, bagus! Sekarang coba bapak susun bidak caturnya sesuai dengan
aturan mainnya, bagus!”
“Bapak sudah bisa merapikan bidak catur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah
antar yang hitam dan yang putih ?Bagus” sekarang kita bermain catur ya.
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Pak lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T ( tidak) melakukan
.
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
bermain catur?”
 Objektif : “Coba ulangi bagaimana cara merapikan papan catur tadi, Bagus
sekali..”
b. Rencana tindak lanjut
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak
lakukan tanpa disuruh , tulis B (bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan, dan T
( tidak) melakukan.”
c. Kontrak
 Topik : “Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang ketiga. Bapak masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain bermain catur? Ya
bagus, barmain gitar …. Kalau begitu kita akan latihan bermain gitar besok ya”
 Waktu : “ besok pagi jam 09.00 pagi”
 Tempat : “di taman”
Sampai jumpa
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 3) HDR

Masalah Utama : Harga Diri Rendah


Pertemuan : 3
Hari/Tanggal : Rabu, 28 April 2021
Jam : 09.00 WIB
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat murung, banyak menunduk dan pesimis, nada suara lemah, mengatakan
malu bertemu dengan orang.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
d. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
c. Memilih kemampuan yang akan di latih
d. Melatih kemampuan ketiga yang dipilih
e. MePakukkan dalam jadwal kegiatan klien
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Pak hari ini? Bagaimana jadwal bapak bermain catur sudah
dilakukan sesuai jadwal?”
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan bapak yang lain,
yaitu bermain gitar”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 15
menit?”
 Tempat : “Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
 Tujuan : “Agar bapak bisa mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki bapak dan
bisa kita sama – sama berlatih untuk kemampuan yang bapak miliki”
2. Kerja
“Sekarang, coba bapak sebutkan apa saja yang dibutuhkan untuk bermain gitar?”. Bagus,
bapak sudah tahu ya”
“Nah kalau kita mau bermain gitar berarti membutuhkan gitar ya pak, bagus! Sekarang
coba bapak mulai bermain gitarnya, bagus! Lagu apa yang bapak senangi?”
“Bapak sudah bisa bermain gitar dengan baik sekali. Coba perhatikan lagu apa yang
paling sering bapak nyanyikan ?Bagus” sekarang kita bermain gitar ya.
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Pak lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T ( tidak) melakukan
.
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
bermain gitar?”
 Objektif : “Coba ulangi bagaimana cara bermain gitar tadi, Bagus sekali..”
b. Rencana tindak lanjut
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak
lakukan tanpa disuruh , tulis B (bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan, dan T
( tidak) melakukan.”
c. Kontrak
 Topik : “Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang keempat. Bapak masih
ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain bermain
gitar? Ya bagus, menggambar …. Kalau begitu kita akan latihan menggambar
besok ya”
 Waktu : “ besok pagi jam 09.00 pagi”
 Tempat : “di taman”
Sampai jumpa
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 4) HDR

Masalah Utama : Harga Diri Rendah


Pertemuan : 4
Hari/Tanggal : Kamis, 29 April 2021
Jam : 09.00 WIB
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat murung, banyak menunduk dan pesimis, nada suara lemah, mengatakan
malu bertemu dengan orang.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
d. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
c. Memilih kemampuan yang akan di latih
d. Melatih kemampuan keempat yang dipilih
e. MePakukkan dalam jadwal kegiatan klien
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Pak hari ini? Bagaimana jadwal bapak bermain gitar sudah
dilakukan sesuai jadwal?”
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan bapak yang lain,
yaitu menggambar”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 15
menit?”
 Tempat : “Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
 Tujuan : “Agar bapak bisa mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki bapak dan
bisa kita sama – sama berlatih untuk kemampuan yang bapak miliki”
2. Kerja
“Sekarang, coba bapak sebutkan apa saja yang dibutuhkan untuk menggambar?”. Bagus,
bapak sudah tahu ya”
“Nah kalau kita mau menggambar berarti membutuhkan apa saja ya pak? bagus!
Sekarang coba bapak mulai menggambarnya, bagus! Gambar apa yang bapak senangi?”
“Bapak sudah bisa menggambar dengan baik sekali. Coba perhatikan gambar ini apakah
sudah sesuai warnanya? Bagus”.
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Pak lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T ( tidak) melakukan
.
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
menggambar?”
 Objektif : “Coba ulangi apa saja persiapan saat menggambar tadi, Bagus sekali..”
b. Rencana tindak lanjut
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak
lakukan tanpa disuruh , tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T
(tidak) melakukan.”
c. Kontrak
 Topik : “Besok pagi kita akan mengadakan pertemuan keluarga ya.”
 Waktu : “ besok pagi jam 09.00 pagi”
 Tempat : “di ruang pertemuan ya”
Sampai jumpa
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 5) HDR

Masalah Utama : Harga Diri Rendah


Pertemuan : 5
Hari/Tanggal : Jumat, 30 April 2021
Jam : 09.00 WIB
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat murung, banyak menunduk dan pesimis, nada suara lemah, mengatakan
malu bertemu dengan orang.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
d. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat pasien dengan HDR
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak, bu perkenalkan saya perawat Paramita bisa dipanggil ibu Mita.
Saya yang merawat Bapak A di sini?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?setelah mendapatkan kabar terkait persiapan
pulang bapak A, apakah di rumah sudah siap menerima kembali?”
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan keluarga bapak
menerima kepulangan pasien”
 Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 30
menit?”
 Tempat : “Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
 Tujuan : “Agar bapak bisa mengetahui cara merawat pasien dengan HDR”
2. Kerja
“Sekarang, Bapak A sudah boleh pulanh, nah bagaimana kesiapan keluarga terkait
rencana kepulangan ini?”bagus..”
“apakah di rumah ada sarana untuk melatih kegiatan pak A sesuai dengan jadwal
kegiatan yang sudah di susun di sini? bagus…” sekarang keluarga sudah mengerti ya apa
saja yang harus disiapkan saat pak J pulang nanti
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tadi?”
 Objektif : “Coba ulangi apa saja persiapan saat pak J pulang nanti?, Bagus
sekali..”
b. Rencana tindak lanjut
Selanjutnya bapak dan ibu bisa menyesuaikan dan mengarahkan pak A untuk
melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan hariannya ya.
c. Kontrak
 Topik : “Pak A, Besok pagi kita bercakap-cakap lagi dengan tema keuntungan
bila mempunyai teman, dan kerugian bila tidak mempunyai teman.”
 Waktu : “ besok pagi jam 09.00 pagi”
 Tempat : “di taman”
 Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai