PERILAKU KEKERASAN
Sihmulyaningtyas Paramita
18200100029
Kontak mata tajam, ekspresi wajah tegang dan jalan mundar mandir, klien lebih banyak diam.
Klien selalu curiga dengan orang yang melihatnya dan mudah tersinggung.. Klien mandi sehari 2
kali pagi dan sore sendiri, penampilan rapi, BAB dan BAK mandiri. Klien mengatakan pernah di
rawat di RS pada tahun 2015 lalu. kemudian selama rawat jalan klien pernah memukul orang lain
beberapa kali di jalan. Klien mengatakan saat rawat jalan klien rutin minum obat tetapi masih
ada keinginan untuk memukul orang. Klien mengatakan ingin kembali bekerja, tetapi
keluarganya tidak memperbolehkan klien untuk keluar rumah dan mengikuti kegiatan di
lingkungan sekitar. Klien mengatakan ke gereja satu minggu sekali, namun kadang-kadang tidak
ke gereja karena malas dan mengantuk.
Informasi dari keluarga didapatkan data bahwa klien sejak dikeluarkan dari pekerjaannya sering
marah-marah, merasa tidak dihargai, dan tidak pernah keluar rumah. Klien juga pernah beberapa
kali memukul orang lain di jalan secara tiba-tiba. Klien mudah tersinggung, kadang curiga
dengan keluarga, keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, Diagnosis medis
Skizofrenia Paranoid, Terapi medis: Seradol 5 mg : 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet,
Heximer 2 mg : 3 x 1 tablet.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. A [L/P]
Tanggal Pengkajian : 19 April 2021
Umur : 35 tahun
RM No. :-
Informan : Pasien dan Keluarga
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Meninggal (Laki)
: Meninggal (Pr)
: Tinggal serumah
Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien tinggal serumah
bersama orang tuanya. Klien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Pola komunikasi
seperlunya, pengambilan keputusan tanpa musyawarah, pola asuh klien tidak baik karena klien
terlalu dikekang oleh keluarga karena khawatir pada klien.
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Proses Pikir:
Sirkumstansial Tangensial kehilangan asosiasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir:
Obsesi Fobia hipokondria
depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
Waham:
Agama somatik kebesaran curiga
Nihilistic sisip pikir siar pikir kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat Kesadaran:
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori:
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat Konfabulasi
saat ini
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
konsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan:
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK:
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : klien mandiri, klien mampu BAK dan BAB di kamar mandi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Mandi:
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias:
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan Kesehatan:
Perawatan Lanjutan
Ya Tidak
Perawatan Pendukung
Ya Tidak
8. Kegiatan di dalam Rumah:
Mempersiapkan makanan
Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah
Ya Tidak
Mencuci pakaian
Ya Tidak
Pengaturan keuangan
Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
VIII. MEKANISME COPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya klien tidak mau beraktifitas
____________________________
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:
Masalah dengan dukungan kelompok
Spesifik: klien lebih banyak di rumah
Masalah berhubungan dengan lingkungan
Spesifik: klien menarik diri dari lingkungan
Masalah dengan pendidikan
Spesifik:
Masalah dengan pekerjaan
Spesifik:klien mengeluh tidak punya pekerjaan dan merasa tidak dihargai
Masalah dengan perumahan
Spesifik: klien tinggal bersama keluarga, tidak aktif di lingkungan
Masalah ekonomi
Spesifik: kebutuhan klien dipenuhi oleh ayahnya
Masalah dengan pelayanan kesehatan
Spesifik:
Masalah lainnya
Spesifik:
DO :
Kontak mata tajam
Ekspresi wajah tegang
Jalan mondar mandir
DS:
Klien merasa dihina temannya karena
tidak bekerja
Klien mengatakan ingin kembali Harga diri rendah
bekerja, tetapi keluarganya tidak
memperbolehkan klien untuk keluar
rumah dan mengikuti kegiatan di
lingkungan sekitar
Klien merasa tidak dihargai
DO:
Klien banyak diam
DS :
Klien mengatakan ke gereja satu
minggu sekali, namun kadang-kadang
tidak ke gereja karena malas dan
mengantuk Isolasi sosial
Klien tidak diperbolehkan keluar rumah
dan mengikuti kegiatan di lingkungan
sekitar, klien tidak pernah keluar rumah
Keluarga mengatakan klien tidak
pernah keluar rumah karena takut
mengamuk
Perilaku Kekerasan
Isolasi Sosial
Mahasiswa,
Sihmulyaningtyas Paramita
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
4. Klien dapat 4. Setelah…x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku Identifikasi cara klien dalam
mengidentif menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama mengungkapkan perilaku
ikasi jenis o Jenis-jenis ekspresi ini : kekerasan.
perilaku kemarahan yang selama Motivasi klien menceritakan jenis- Mempermudah perawat
kekerasan ini telah dilakukannya jenis kekerasan yang selama ini mengidentifikasi perilaku
yang o Perasaan saat melakukan pernah dilakukannya kekerasan yang bisa dilakukan
pernah Motivasi klien menceritakan saat marah.
kekerasan
dilakukann perasaan klien setelah tindak
ya o Efektivitas cara yang kekerasan tersebut terjadi Memberikan wawasan yang baru
dipakai dalam Diskusikan apakah dengan tindak bagi klien terhadap tindakan yang
menyelesaikan masalah kekerasan yang dilakukannya maladaptive.
masalah yang dialami teratasi Bantu klien dalam
mengidentifikasi kerugian dari
cara yang dilakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah…x pertemuan klien 5. Diskusikan dengan klien negative Menyamakan persepsi dalam
mengidentif menjelaskan akibat tindak (kerugian) cara yang dilakukan pada : merspons perilaku yang salah.
ikasi akibat kekerasan yang dilakukannya : Diri sendiri Membantu klien mencari cara
perilaku Orang lain/keluarga yang terbaik.
o Diri sendiri : luka dijauhi
kekerasan Lingkungan
teman, dll
o Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung
ketakutan, dll
o Lingkungan : barang atau
benda rusak dll
6. klien dapat 6. Setelah…x pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien : Identifikasi pengetahuan dan
mengidentif o Menjelaskan cara-cara Apakah klien mau mempelajari cara keinginan klien untuk melakukan
ikasi cara sehat mengungkapkan baru mengungkapkan marah yang cara yang sehat.
konstruktif marah sehat Sebagai motivasi untuk
dalam Jelaskan berbagai alternative melakukan perilaku yang sehat.
mengungka pilihan untuk mengungkapkan Di dapatkannya cara lain yang
pkan marah selain perilaku kekerasan sehat yang akan membantu klien
kemarahan yang diketahui klien. untuk mencari cara yang adaptif
Jelaskan cara-cara sehat untuk dalam mengekspresikan
mengungkapkan marah : marahnya.
Cara fisik : nafas dalam, pukul
bantal atau kasur, olah raga
Verbal : mengungkapakan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain
Social : latihan asertif dengan orang
lain
Spiritual : sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah…x pertemuan klien 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih Cara yang cocok akan membuat
mendemons memperagakan cara dan dianjurkan klien memilih cara klien nyaman.
trasikan mengontrol perilaku kekerasan yang mungkin untuk mengungkapkan Praktek langsung lebih tepat
cara kemarahan untuk mengetahui manfaat cara
:
mengontrol 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang yang dilakukan.
perilaku o Fisik : tarik nafas dalam, dipilih Identifikasi adanya keuntungan
kekerasan memukul bantal/kasur Peragakan cara melaksanakan cara dan kekurangan
o Verbal: mengungkapkan yang dipilih Membangkitkan motivasi dan
perasaan kesal/jengkel Jelaskan manfaat cara tersebut minat klien.
pada orang lain tanpa Anjurkan klien menirukan peragaan
menyakiti yang sudah dilakukan
o Spiritual : zikir/doa, Beri pengertian pada klien, perbaiki
meditasi sesuai agamanya cara yang masih belum sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara
yang sudah dilatih saat marah/jengkel
8. Klien 8. Setelah…x pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta Kejelasan waktu, tempat dan
mendapat keluarga : keluarga sebagai pendukung klien topic akan membantu keluarga
dukungan untuk mengatasi perilaku kekerasan untuk kooperatif.
keluarga o Menjelaskan cara merawat 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk Perlu dilakukan secara bertahap
untuk klien dengan perilaku membantu klien mengatasi perilaku Memudahkan pemahaman dan
mengontrol kekerasan kekerasan penerimaan.
perilaku o Mengungkapkan rasa puas 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat Memberikan wawasan kepada
kekerasan dalam merawat klien dan cara merawat klien perilaku keluarga dalam menggali
kekerasan yang dapat dilaksanakan kemampuan yang ada.
oleh keluarga Memberikan cara perawatan yang
8.4. Peragakan cara merawat klien tepat dan mencegah cara yang
(menangani perilaku kekerasan) salah atau kurang tepat.
8.5. Beri kesempatan keluaraga untuk Membiasakan keluarga agar
memperagakan ulang terlatih dalam pelaksanaan
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah dirumah.
peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien 9.1. Setelah…x pertemuan klien 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat Kejelasan akan membantu klien
menggunak menjelaskan : secara teratur dan kerugian jika tidak dan keluarga untuk melaksanakan
an obat o Manfaat minum obat menggunakan obat tidanakan yang benar.
sesuai o Kerugian tidak minum 9.2. Jelaskan kepada klien : Dengan tahu manfaat dan
program Jenis obat (nama, warna, dan kerugian keluarga dan klien akan
obat
yang bentuk obat) lebih perhatian.
o Nama obat
telahditetap Dosis yang tepat untuk klien Kejelasan ajan membantu
o Bentuk dan warna obat
kan Waktu pemakaian pelaksanaan tindakan yang benar.
o Dosis yang diberikan Cara pemakaian
kepadanya Waktu yang tepat didasari pada
Efek yang akan dirasakan klien kerja dan efektifitas dan
o Waktu pemakaian 9.3. Anjurkan klien : penggunaan obat.
o Cara pemakaian Minta dan menggunakan obat tepat Efek obat yang diketahui lebih
o Efek yang dirasakan waktu awal memudahkan penanganan
9.2. Setelah…x pertemuan klien Lapor ke perawat/dokter jika akibat efek tersebut.
meggunakan obat sesuai mengalami efek yang tidak biasa Membangkitkan minat dan
program Beri pujian terhadap kedisiplinan motivasi
klien menggunakan obat
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
INISIAL PASIEN: Tn. A
RUANGAN: Arimbi
RM NO: -
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawat Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
an
26/ 2 Harga diri TUM: Klien
04/ rendah. memiliki diri
2021 yang positif
Tuk : 1. Setelah….x interaksi klien
1. Klien dapat menunjukkan ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling percaya dengan Menunjukkan keramahan dan
membina bersahabat, menunjukkan rasa menggunakan prinsip komunikasi sikap bertahan.
hubungan senang, ada kontak mata, mau terapeutik : Agar klien tidak ragu kepada
saling manjabat tangan, mau Sapa klien dengan ramah baik verbal perawat.
percaya menyebutkan nama, mau maupun non verbal Menunjukkan bahwa perawat
dengan menjawab salam, klien mau Perkenalkan diri dengan sopan ingin kenal dengan klien.
perawat duduk berdampingan dengan Tanyakan nama lengkap dan nama Agar klien percaya kepada
perawat, mau mengutarakan panggilan yang disukai klien perawat.
masalah yang dihadapi. Jelaskan tujuan pertemuan Penerimaan yangs sesuai dengan
jujur dan menepati janji keadaan yang sebenarnya dapat
Tunjukkan sikap empati dan meningkatkan keyakinan pada
menerima apa adanya keluarga serta merasa adanya
Beri perhatian dan perhatikan suatu pengakuan.
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien tentang : Pengertian tentang dirinya akan
mengidentif menyebutkan : Aspek positif yang dimiliki klien, memudahkan klien.
ikasi aspek o Aspek positif dan keluarga, lingkungan
positif dan kemampuan yang dimiliki Kemampuan yang dimiliki klien
kemampuan klien
yang o Aspek positif keluarga 2.2.Bersama klien buat daftar tentang : Mengingatkan klien tentang hal
dimiliki. o Aspek positif lingkungan Aspek positif klien, keluarga, positif dan nyata akan
klien lingkungan menambah percaya diri.
Kemampuan yang dimiliki klien
3. Klien dapat 3. Setelah…x interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan Meningkatkan percaya diri dan
menilai menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan menumbuhkan perasaan bahwa
kemampuan yang dapat dilaksanakan ia tidak selalu gagal dan tidak
yang 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat berguna.
dimiliki dilanjutkan pelaksanaannya Memperkuat kelebihan akan
untuk membuat klien melakukannya.
dilaksanaka
n
4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi klien 4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas Menambah percaya diri klien
merencanak membuat rencana kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari sesuai bahwa klien bertanggung jawab
an kegiatan harian kemampuan klien : terhadap dirinya.
sesuai Kegiatan mandiri
dengan Kegiatan dengan bantuan
kemampuan 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi Meningkatkan kemampuan klien
yang klien sesuai realitas.
dimiliki 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan Memberikan gambaran
yang dapat klien lakukan pelaksanaan sehingga klien
dapat melakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah…x interaksi klien 5.1. Ajurkan klien untuk melaksanakan
melakukan melakukan kegiatan sesuai kegiatan yang telah direncanakan
kegiatan jadwal yang dibuat 5.2. pantau kegiatan yang dilaksanakan
sesuai klien
rencana 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan
yang dibuat klien
5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat 6.1.Setelah…x interaksi klien 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada Mempersiapkan keluarga agar
memanfaat memanfaatkan system keluarga tentang cara merawat klien dapat merawat klien yang rendah
kan system pendukung yang ada di dengan harga diri rendah diri.
pendukung keluarga 6.2.Bantu keluarga memberikan dukungan Perhatian keluarga merupakan
yang ada selama klien di rawat dukungan terhadap klien.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan Lingkungan terapeutik akan
di rumah mendukung klien dalam
meningkatkan harga dirinya.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
INISIAL PASIEN: Tn. A
RUANGAN: Arimbi
RM NO: -
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
tan
26/ 3 Isolasi TUM: Klien
04/ Sosial dapat
2021 berinteraksi
dengan orang
lain. 1. Setelah….x interaksi klien 1.1. Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya merupakan
Tuk : menunjukkan tanda-tanda dengan : dasar yang kuat bagi klien dalam
1. Klien dapat percaya kepeda perawat : Beri salam setiap berinteraksi mengekspresikan perasaannya.
membina Wajah cerah, tersenyum Perkenalkan nama, nama panggilan Menunjukkan keramahan dan
hubungan Mau berkenalan dan tujuan perawat berkenalan sikap bersahabat.
saling Ada kontak mata Tanyakan dan panggil nama Agar kita tidak ragu kepada
percaya Bersedia mencritakan kesukaan klien perawat.
perasaan Tunjukkan sikap jujur dan Menunjukkan bahwa perawat
Bersedia mengungkapkan menepati janji setiap kali interaksi ingin kenal dengan klien.
masalahnya Tanyakan perasaan klien dan Agar klien percaya kepada
masalah yang dihadapi klien perawat.
Buat kontrak interaksi yang jelas Penerimaan yang sesuai dengan
Dengarkan dengan penuh perhatian keadaan yang sebenarnya dapat
ekspresi perasaan klien meningkatkan keyakinan pada
klien serta merasa adanya suatu
pengakuan.
Perhatian yang diberikan dapat
meningkatkan harga diri klien.
Respon mengkritik atau
menyalahkan dapat menimbulkan
adanya sikap penolakan.
Member info tentang kontrak
waktu.
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Tanyakan pada klien tentang : Mengidentifikasi penyebab klien
nyebutkan menyebutkan minimal satu Orang yang tinggal serumah/teman bergaul atau dekat degan orang
penyebab penyebab menarik diri dari : sekamar klien lain dan penyebab klien tidak
menarik diri o Diri sendiri Orang yang paling dekat dengan dekat dengan orang lain serta
o Orang lain klien dirumah/diruang perawatan mekanisme koping yang
o lingkungan Apa yang membuat klien dekat digunakan klien dalam
dengan orang tersebut menghadapi masalahnya itu.
Orang yang tidak dekat dengan
klien dirumah/diruang perawatan
Apa yang membuat klien tidak
dekat dengan orang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2.2.Diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergau
dengan orang lain Bila klien sudah mengungkapkan
2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien masalahnya, akan mempermudah
mengungkapkan perasaannya perawar melaksanakan asuhan
keperawatan.
Reinforcement positif akan
meningkatkan harga diri klien.
3. Klien mampu 3. Setelah…x interaksi dengan 3.1. Tanyakan pada klien tentang : Tingkat pengetahuan klien,
menyebutkan klien dapat menyebutkan Manfaat hubungan social membantu perawat mengarahkan
keuntungan keuntungan berhubungan Kerugian menarik diri klien berhubungan dengan orang
berhubungan social, misalnya : 3.2. Diskusikan bersama klien tentang lain.
social dan o Banyak teman manfaat berhubungan social dan Diharapkan klien mampu
kerugian o Tidak kesepian kerugian menarik diri memilih perilaku yang adaptif
menarik diri o Bisa diskusi 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan setelah mengetahui keuntungan
o Saling menolong klien mengungkapkan perasaannya bersosialisasi dan kerugian isolasi
Dan kerugian menarik diri, sosial.
misalnya: Reinforcemet positif akan
o Sendiri meningkatkan harga diri klien.
o Kesepian
o Tidak bisa diskusi
4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi klien 4.1.Observasi perilaku klien saat Melatih klien untuk bersosialisasi
melaksanaka dapat melaksanakan hubungan berhubungan sosial secara bertahap.
n hubungan social secara bertahap dengan : 4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk
social secara o Perawat berkenalan/berkomunikasi dengan :
bertahap o Perawat lain o Perawat lain
o Klien lain o Klien lain
o Kelompok o Kelompok
4.3. Libatkan klien dengan Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat
4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klein
memperluas pergaulannya melalui
aktivitas yang dilaksanakan
5. Klien mampu 5. Setelah…x interaksi klien 5.1. Diskusikan dengan klien tentang Reinforcement diharapkan dapat
menjelaskan dapat menjelaskan perasaannya berhubungan social meningkatkan rasa percaya diri
perasaannya perasaannya setelah dengan : klien sehingga ingin mengulangi
setelah berhubungan social dengan : Orang lain perbuatan yang serupa.
berhubungan o Orang lain Kelompok Menyadarkan klien bahwa
sosial o Kelompok 5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien bersosialisasi itu lebih baik
mengungkapkan perasaannya daripada isolasi sosial.
6. Klien dapat 6.1.Setelah…x pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta Dukungan keluarga berpengaruh
dukungam keluarga dapat menjelaskan keluarga sebagai pendukung untuk terhadap perubahan perilaku
keluarga tentang : mengatasi perilaku menarik diri klien.
dalam o Pengertian menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk
memperluas o Tanda dan gejala menarik membantu klien mengatasi perilaku
hubungan diri menarik diri
sosial o Penyebab dan akibat 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
menarik diri Pengertian menarik diri Agar keluarga mengenali prilaku
o Cara merawat klien Tanda dan gejala menarik diri isolasi sosial sehingga dapat
menarik diri Penyebab dan akibat menarik diri mengantisipasi jika ada kluerga
6.2. Setelah…pertemuan Cara merawat klien menarik diri yang mengalami hal yang serupa.
keluarga dapat 6.4. Latih keluarga cara merawat klien Mempersiapkan kluerga untuk
mempraktekan cara merawat menarik diri merawat klien.
klien menarik diri 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah Memberikan dukungan moral
mencoba cara yang dilakukan bagi klien dan keluarga.
6.6. Beri motivasi keluaraga agar Memotivasi keluarga untuk
membantu klien untuk bersosialisasi melakukan yang terbaik bagi
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas klien.
keterlibatannya merawat klien di Reinforcement positif diharapkan
rumah sakit dapat menambah motivasi
keluarga.
Memberikan dukungan moral
bagi klien dan meningkatkan
percaya dan harga diri klien.
26/ 3 7. Klien dapat 7.1.Setelah…x interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang
04/ memanfaatka menyebutkan : manfaat dan kerugian tidak minum
2021 n obat Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi
dengan baik Kerugian tidak munum dan efek samping penggunaan obat.
obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat.
Nama, warna, dosis, efek 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan
obat dengan benar.
terapi dan efek samping 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum
obat obat tanpa konsultasi dengan dokter.
7.2.Setelah…x interaksi klien 7.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada
mendemonstrasikan dokter/perawat jika terjadi hal-hal
penggunaan obat dengan yang tidak diinginkan.
benar
7.3.Setelah…x interaksi klien
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA STIKIM
Nama : Tn. A
Ruangan : Arimbi
RM No. :-
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari/Tanggal : Senin, 19-4-2021 S:
Data : Klien mengatakan merasa senang dan
DS: sedikit tenang setelah berkenalan,
• Klien mengatakan selalu curiga mengungkapkan kekesalan keinginan
dengan orang yang melihatnya dan mudah memukul orang yang mengejeknya. Rasa
tersinggung kesal masih ada
• Klien mengatakan saat rawat jalan
rutin minum obat tetapi masih ada O:
keinginan untuk memukul orang Klien tampak melakukan tarik nafas dalam
saat kesal
DO:
• Kontak mata tajam A:
• Ekspresi wajah tegang Klien mampu melakukan cara fisik Tarik
nafas dalam
Diagnosis keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan
P:
Lanjutkan cara verbal
Tindakan Keperawatan:
Tindakan Keperawatan:
S.Paramita
Hari/Tanggal : Kamis, 29-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak menggambar pemandangan
• Klien lebih banyak diam
A:
Klien mampu melakukan kemampuan yang
Diagnosa keperawatan :
ke empat menggambar pemandangan
Harga Diri Rendah
P:
Tindakan Keperawatan:
Lanjutkan diskusi dengan keluarga
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih kemampuan ke empat
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
RTL:
Lanjutkan diskusi dengan keluarga
S.Paramita
Hari/Tanggal : Jumat, 30-4-2021 S:
Data : Klien merasa tidak dihargai, dan ingin
DS: bekerja.
• Klien merasa tidak dihargai
• Klien mengatakan ingin bekerja O:
Klien lebih banyak diam
DO: Klien tampak menggambar pemandangan
• Klien lebih banyak diam Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
perawat
Diagnosa keperawatan : A:
Harga Diri Rendah Masalah harga diri rendah teratasi
Tindakan Keperawatan: P:
Lanjutkan diagnose keperawatan ke 3
1. Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam marawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala harga diri rendah yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien
dengan harga diri rendah S.Paramita
RTL:
Lanjutkan diagnose keperawatan ke 3
SRATEGI PELAKSANAAN (SP 1) RISIKO PERILAKU KEKERASAN
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol perilaku fisik
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik dengan tarik napas dalam.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak. Saya perawat Paramita senang dipanggil pak Mita yang bertugas
merawat bapak pagi ini. Benar dengan bapak A? Nama lengkap bapak siapa? Senang
dipanggil siapa pak?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai perasaan bapak selama bapak di rawat di
rumah sakit ini. Khususnya perasaan kesal bapak.dan bagaimana cara
mengendalikan marah dengan cara Tarik nafas dalam”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 15 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar perasaan kesal bapak bisa disalurkan kepada hal yang positif
2. Kerja
“Apa yang bapak rasakan selama dirawat di rumah sakit ini? Apakah bapak pernah
merasakan kesal selama di RS?”
“Apakah bapak tahu penyebab marah bapak? Silahkan bapak ceritakan hal-hal yang
biasanya membuat bapak marah. Jadi penyebab marah bapak ketika dihina orang lain
dengan perkataan orang lain yang tidak menyenangkan.”
“Pada saat bapak marah, apa yang bapak rasakan pada diri bapak? Coba bapak gambarkan
bagaimana keadaan bapak saat marah. Begitu ya pak, keadaan bapak ketika marah mata
melotot, tangan mengepal, dan perasaan gelisah.”
“Kemudian ketika marah apa yang bapak lakukan? Jadi ketika bapak tidak dapat
mengendalikan marah, bapak akan memukul orang lain ya.”
“Apa akibat yang bapak alami setelah bapak mengamuk? Tangan bapak sakit?.”
“Begini ya pak, setelah bapak menceritakan pengalaman marah bapak tadi, bagaimana
kalau sekarang kita mencoba melatih diri untuk mengendalikan kemarahan?”
“Baiklah karena bapak bersedia mari kita latihan bersama, jadi ada cara yang akan saya
ajarkan yaitu Tarik napas dalam. Pertama kita latihan napas dalam ya pak. Tarik napas
dalam melalui hidung dan tahan selama 3 detik dan hembuskan melalui mulut. Bagus
bapak telah berhasil, Silahkan bapak coba. Bagus sekali ya pak sudah mencoba.”
“Bapak, ini saya berikan lembar jadwal kegiatan harian yang dapat bapak isi dengan
menyertakan latihan napas dalam jika bapak merasa kesal.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak A setelah kita berdiskusi tentang marah dan cara
mengendalikannya?”
2) Objektif
“Bapak A sudah mempraktikkan cara mengendalikan kemarahan, coba bapak
sebutkan lagi bagaimana cara kita mengendalikan kemarahan tersebut?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi selama saya
tidak ada, jadi bapak siap untuk mengendalikan kemarahan. Bapak bisa mengulang cara
tersebut ketika bapak bingung untuk mengendalikan kemarahan yang suatu saat nanti
bisa muncul. Dan sekarang bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya
ya pak.”
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol dengan minum obat
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
D. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
4. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A? Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada? cara mengontrol marah dengan Tarik nafas di praktikan
tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai cara mengontrol marah dengan minum obat.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 15 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak mengenal obat yang bapak minum, dan tau cara jua fungsi
obat tersebut.
5. Kerja
“Apa saja nama obat yang bapak minum setiap harinya? Bagus bapak masih ingat ya, jadi
yang bapak minum obatnya Seradol 5 mg: 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet, Heximer
2 mg : 3 x 1 tablet. Nah obat seradol ini fungsinya untuk menghilangkan gejala halusinasi
diminumnya sehari 3 kali. Obat cpz fungsinya agar bapak bisa lebih tenang, tidak mudah
emosi, diminumnya sehari 2 kali, dan obat hexamer fungsinya sebagai pengontrol otot
bilamana terjadi gangguan pada otak diminumnya sehari 3 kali.
Nah coba bapak sebutkan lagi nama obat, fungsi, cara dan waktu minumnya. Bagus, bapak
masih ingat.”
6. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak J setelah kita berdiskusi tentang obat?”
2) Objektif
“coba bapak sebutkan lagi nama obat, fungsi, cara dan waktu minumnya?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak jadwal minum obat
nya.”
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol dengan cara asertif
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara asertif.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada?obatnya diminum teratur?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai cara mengontrol marah dengan cara
asertif.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat
lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 10 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak bisa mengendalikan emosinya dengan cara asertif.
2. Kerja
“Apa saja yang bisa membuat bapak kesal? Bagus, bapak sudah tahu ya apa saja
penyebabnya. Nah sekarang saya akan ajarkan bagaimana cara nya agar kejadian itu
tidak terulang. Nah sekarang bapak coba katakana kepada teman yang mengejek bapak
itu dengan cara.. Maaf ya boleh saya mengatakan sesuatu ke kamu? Saya tidak suka
kalau kamu berkata seperti itu kepada saya. Itu sama saja mengejek saya dan saya
tersinggung.
Nah coba bapak ulangi dan nanti katankan kepada teman bapak saat dia mengejek bapak.
Bagus.. sekarang baak sudah mampu mengungkapkan kekesalan bapak dengan cara yang
baik, jadi harapannya teman bapak tidak mengejek lagi, dan bapak tidak merasa kesal
lagi. ”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak A setelah kita berdiskusi tentang asertif?”
2) Objektif
“coba bapak ulangi lagi bagaimana cara menegur teman bapak yang mengejek
bapak?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak Latihan asertif
nya.”
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol dengan cara spiritual
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada?latihan asertif nya dilakukan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap mengenai cara mengontrol marah dengan cara
spiritual.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat
lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 10 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak bisa mengendalikan emosinya dengan cara spiritual.
2. Kerja
“Apa saja yang bisa membuat bapak kesal? Bagus, bapak sudah tahu ya apa saja
penyebabnya. Nah sekarang saya akan ajarkan bagaimana cara nya agar kejadian itu
tidak membuat bapak kesal lagi. Cara nya yaitu bapak berdoa sesuai dengan keyakinan
bapak, bisa pak? Coba bapak praktikan sekarang. Nah bagus, bapak sudah bisa berdoa
sesuai keyakinan bapak, bagaimana, apakah bisa mengurangi kesal?. ”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak A setelah kita berdiskusi tentang cara spiritual?”
2) Objektif
“coba bapak ulangi lagi bagaimana cara berdoa tadi?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak Latihan spiritual
nya.”
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan
g. kemarahan.
h. Klien dan keluarga dapat mendemonstrasikan latihan cara mengontrol marah
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan
c. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik, obat, verbal dan spiritual.
d. Latih pasien dan keluarga cara mengontrol perilaku kekerasan.
e. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak A dan bapak ibu?”
b. Evaluasi/Validasi
“apakah rasa kesal masih ada?latihan spiritualnya nya dilakukan tidak pak J?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan bercakap-cakap dengan keluarga mengenai cara mengontrol marah.”
2) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman? Atau bapak A mau di tempat
lain?”
3) Waktu
“Bapak A mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau 15 menit?”
4) Tujuan
Tujuannya agar bapak dan keluarga memahami cara mengendalikan emosi.
2. Kerja
“Apa saja yang bisa membuat bapak kesal? Bagus, bapak sudah tahu ya apa saja
penyebabnya. Nah sekarang saya akan ajarkan kepada bapak dan keluarga masalah yang
dialami bapak A dan bagaimana cara nya agar kejadian itu tidak membuat bapak kesal
lagi.yang harus diketahui keluarga, bahwa bapak A ini emosinya labil, jadi rentan sekali
marah-marah dan emosi meluap-luap. Oleh karenanya saya sudah ajarkan kepada bapak
A beberapa cara mengontrol marah. Nah ini ada leaflet untuk bapak ibu bawa dan dibaca
bisa untuk menambah wawasan terkait masalah yang dialami bapak A?. bagaimana ibu
bapak, ada yang ingin ditanyakan kepada saya? Bagus kalua bapak ibu sudah
memahaminya. Berikutnya nanti dirumah tolong diingatkan bapak A untuk melatih
kemampuan mengontrol marah yang sudah dipelajari disini ya”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak, ibu dan bapak A setelah kita berdiskusi tentang cara
mengontrol marah?”
2) Objektif
“coba bapak ulangi lagi bagaimana caranya, apa saja tadi?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bapak A dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi. Sekarang
bisa bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya ya pak Latihan spiritual
nya.”
c. Kontrak
Topik : “Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat dilakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai ,kita akan pilih satu kegiatan untuk
kita latih”
Waktu : “Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 10
menit?”
Tempat : “Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
Tujuan : “Agar bapak bisa mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki bapak dan
bisa kita sama – sama berlatih untuk kemampuan yang bapak miliki”
2. Kerja
“ Pak ,apa saja kemampuan yang bapak miliki ? Bagus ,apa lagi?
Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa bapak lakukan ?
Bagaimana dengan merapikan kamar? bermain catur? Bermain gitar? Menggambar”.
“Wah ,bagus sekali ada empat kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki”.
“ Pak dari empat kegiatan dan kemampuan ini ,yang mana yang bapak dapat dikerjakan
di rumah sakit ?
Coba kita lihat ,yang pertama bisakah, yang kedua………sampai 4. Bagus sekali ada 4
kegiatan yang bapak bisa kerjakan di rumah sakit ini.
“Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang bapak bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.
“O yang nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang
kita latihan merapikan tempat tidur Pak”. Mari kita lihat tempat tidur Pak ya.
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. bagus! Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita balik.”Nah,sekarang
kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari atas ya bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan
Pakukan, lalu sebelah pinggir Pakukkan. Sekarang ambil bantal, rapikan dan letakkan di
sebelah atas kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah kaki, bagus!”
“Pak sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah
dengan sebelum dirapikan ?Bagus”
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Pak lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T ( tidak) melakukan
.
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur?”
Objektif : “Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur tadi, Bagus
sekali..”
b. Rencana tindak lanjut
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak
lakukan tanpa disuruh , tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T
(tidak) melakukan.”
c. Kontrak
Topik : “Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Bapak masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat
tidur? Ya bagus, bermain catur …. Kalau begitu kita akan latihan bermain catur
besok ya”
Waktu : “ besok pagi jam 08.00 pagi sehabis makan pagi”
Tempat : “di ruang makan”
Sampai jumpa
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 2) HDR