Anda di halaman 1dari 18

48

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M

DENGAN APPENDICITIS

DISUSUN OLEH ;
SRI ISMINARTI
P.1337420920072

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2021
49

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Asuhan Keperawatan KMB : Asuhan Keperawatan pada Ny. M


dengan diagnosa Appendicitis , oleh :
Nama : Sri Isminarti
NIM : P1337420920072
Program Studi : Profesi Ners
Telah disetujui tanggal, Juni 2021 oleh pembimbing :

Pembimbing Suhardono, S.Kep, Ners, M.Kes


NIP. 19660129 198903 1 002
Akademik :

Pembimbing Klinik Heny Suharti, S.Kep, Ners


NIP. 19760908 200604 2 013
:
50
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 Tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Ds. Klatak RT 45/RW 05
Diagnosa Medis : Suspect Appendicitis

b. Riwayat Penyakit

Keluhan utama Nyeri pada perut kanan bawah


Keluhan penyakit klien mengatakan nyeri pada perut bagian
sekarang kanan bawah sejak 2 hari sebelum ke rumah
sakit, lalu klien dibawa ke rumah sakit pada
tanggal 07 maret 2020 dan dirawat di ruang igd
lalu dibawa ke ruang Flamboyan A. Klien
mengatakan mual dan muntah pada saat
pertama masuk rumah sakit .
P: klien mengatakan nyeri saat bergerak,
Q:klien mengatakan nyeri seperti tertusuk –
tusuk,
R:klien mengatakan nyeri dibagian perut
menjalar ke belakang,
S: skala nyeri 6 dilihat dari raut muka klien ,
T:nyeri di rasa terus menerus
51

Riwayat penyakit Klien mengatakan tidak


dahulu pernah menderita suatu penyakit yang berat

Riwayat penyakit Klien mengatakan Keluarga tidak ada


keluarga yang memiliki kelainan / kecacatan dan
menderita suatu penyakit yang berat.

Psikososial Klien dapat berkomunikasi dengan perawat


maupun orang lain sangat baik dan lancar serta
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat. Orang yang paling dekat dengan Klien
adalah ayahnya. Ekspresi Klien terhadap
penyakitnya yaitu tidak ada masalah.
Klien mengatakan interaksi dengan orang lain
baik dan tidak ada masalah. Reaksi saat
interaksi dengan Klien kooperatif dan tidak
ada gangguan konsep diri.

Personal Hygiene Saat di rumah Klien memiliki kebiasaan mandi


dan Kebiasaan sebanyak 3 kali sehari, sikat gigi sebanyak 3
kali sehari dan keramas sebanyak 1 kali sehari,
memotong kuku seminggu sekali.
Selama di rumah sakit klien mengatakan diseka
menggunakan tisu basah dan menyikat gigi 2x
sehari dan mengganti baju pada pagi hari

Spiritual Sebelum sakit Klien sering untuk beribadah


selama sakit klien tidak beribadah.

c. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum Sedang


Tampak terpasang infus RL pada tangan
sebelah kiri
Kesadaran Compos Mentis GCS : E4 M6 V5
Tanda-tanda vital TD : 130/90 mmHg, Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,6oC , RR : 22x/menit
Kenyamanan/nyeri klien mengatakan nyeri setiap saat
klien mengatakan nyeri seperti di tertusuk
tusuk klien mengatakan nyeri dirasa
dibagian perut bawah klien mengatakan
nyeri setiap saat
Skala nyeri : 6
52

Status Fungsional/ Nilai skor : 10


Aktivitas dan Mobilisasi Kategori ketergantungan : sedang
Barthel Indeks
Pemeriksaan kepala Bentuk kepala Klien oval, tidak ditemukan
a. Rambut adanya penonjolan pada tulang kepala Klien,
fingerprint di tengah frontal terhidrasi, kulit
kepala bersih, penyebaran rambut
merata, warna hitam, tidak mudah patah,
tidak bercabang.

b. Mata Mata lengkap dan simetris kanan dan kiri,


tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,
sclera putih, konjungtiva tidak anemia,
palpebra tidak ada edema, kornea jernih,
reflek +, pupil isokor
c. Hidung Tidak ada pernafasan cuping hidung, posisi
septum nasi di tengah, tidak ada secret atau
sumbatan pada lubang hidung,ketajaman
penciuman normal, dan tidak ada kelainan
d. Rongga mulut Bibir berwarna merah muda, lidah berwarna
merah muda, mukosa lembab, tonsil tidak
membesar
e. Telinga Telinga simetris kanan dan kiri, ukuran
sedang, kanalis telinga bersih kanan dan kiri,
tidak ada benda asing dan bersih pada
lubang telinga, Klien dapat mendengar
suara gesekan jari.
7. Pemeriksaan Leher Tidak ada lesi jaringan parut, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid, Tidak
teraba adanya massa di area leher, tidak
ada teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada teraba pembesaran kelenjar limfe
8. Pemeriksaan Tidak ada sesak, tidak ada batuk.
thorak: Sistem Bentuk dada simetris, pola nafas cepat,
Pernafasan frekuensi 22x/menit, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada otot bantu nafas.
Vocal premitus teraba sama kanan dan kiri
saat klien mengucap tujuh-tujuh. tidak
terdapat krepitasi.
53

9. Pemeriksaan Tidak ada nyeri dada, CRT < 2 detik, ujung


Jantung: Sistem jari tidak tabuh. Bunyi jantung I terdengar
Kardiovaskuler lup dan bunyi jantung II terdengar dup.
Tidak ada bunyi jantung tambahan

10. Pemeriksaan BB : 55 kg TB : 150 cm


sistem pencernaan IMT : 24,4 (kategori : berlebih),
dan status nutrisi Klien BAB 1x selama sakit, jenis diet tinggi
kalori tinggi protein (TKTP),nafsu makan
baik dengan frekuensi 3x sehari, porsi
makan habis

Abdomen .Bentuk abdomen datar, tidak ada


benjolan/masa, tidak ada bayangan vena,
peristaltic usus 8x /menit terdengar lambat,
palpasi abdomen teraba lunak, tidak ada
pembesaran hepar, terdapat nyeri lepas pada
Mc.Berney, suara abdomen tympani, tidak
ada asites

11. Sistem Persyarafan Status memori panjang, perhatian dapat


mengulang, bahasa baik, dapat berorientasi
pada orang, tempat dan waktu, tidak ada
keluhan pusing, istirahat tidur 5-6 jam/hari
sering terbangun saat nyeri saatingin
berkemih.
Pada pemeriksaan saraf kranial, nervus I
Klien dapat membedakan bau, nervus II
Klien dapat melihat dan membaca tanpa
memakai kacamata, nervus III Klien dapat
menggerakkan bola mata kebawah dan
kesamping, nervus IV pupil mengecil saat
dirangsang cahaya, nervus V Klien dapat
merasakan sensasi halus dan tajam, nervus
VI Klien mampu melihat benda tanpa
menoleh, nervus VII Klien bisa senyum dan
menutup kelopak mata dengan tahanan,
nervus VIII Klien dapat mendengar gesekan
jari, nervus IX uvula berada ditengah dan
simetris, nervus X Klien dapat menelan,
nervus XI Klien bisa melawan tahanan
pada pipi dan bahu, dan nervus XII Klien
dapat menggerakkan lidah.
54

Pada pemeriksaan refleks fisiologis


ditemukan adanya gerakan fleksi pada
tangan kanan dan tangan kiri saat dilakukan
pemeriksaan refleks bisep dan ditemukan
adanya gerakan ekstensi saat dilakukan
pemeriksaan refleks trisep. Pada
pemeriksaan refleks patella ditemukan
adanya gerakan tungkai ke depan pada kaki
kanan dan kaki kiri. Pada pemeriksaan
refleks patologis berupa refleks
babinsky ditemukan adanya
gerakan fleksi pada jari – jari.
12. Sistem Perkemihan Bersih, tidak ada keluhan berkemih.
Produksi urine ± 900 ml/hari, warna kuning
jernih dan bau khas.

13. Sistem Pergerakan sendi bebas, otot simetris kanan


Muskuloskeletal dan dan kiri.
Integumen Pada pemeriksaan tangan kanan, tangan kiri
dan kaki kanan, kaki kiri didapatkan
kekuatan otot 5.

5 5

5 5

Penilaian edema tidak ada edema


ekstremitas dan tidak ada pitting edema.
Tidak terdapat peradangan dan ruam pada
kulit.
Total nilai pada penilaian risiko decubitus
adalah 19 (kategori : low risk)

14. Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran pada kelenjar


tiroid, tidak terdapat pembesaran pada
kelenjar getah bening bagian leher. Tidak
terdapat hipoglikemia dan hiperglikemia.
Tidak terdapat riwayat luka sebelumnya dan
tidak terdapat riwayat amputasi sebelumnya

15. Seksualitas dan tidak ada benjolan pada payudara, tidak ada
Reproduksi kelainan pada genetalia

16. Keamanan Total penilaian risiko Klien jatuh dengan


Lingkungan skala morse adalah 0
(kategori: rendah)
55

d. Pemeriksaan Peninjang

Laboratorium Hematologi Lengkap Hemoglobin:


13.9 g/dL
(13.0 – 18.0)
Leukosit: 8.7 10^3/uL
(4.00 - 10.00)
Eritrosit: 4.87 10^6/uL
(4.50 – 6.20)
Hematokrit: 40 % (40.0 –
54.0)
Trombosit: 278 10^3/uL
(150 - 450)
Elektrolit darah Kalsium (ion) 1.40
mmol/L (1.12 – 1.32)
Natrium 134 mmol/L
(136-146)
Kalium 3.8 mmol/L (3.5 –
5.1)
SGOT (AST) 16 U/L (<= 40)
SGPT (ALT) 40 U/L (<= 41)
Ureum darah 32.9 mg/dL (16.6-48.5)

USG Sugestif
Appendiksitis Acute
Lain-lain :

e. Terapi :
Antasid 3x1
Inj Ranitidin 2x1 amp (IV)
56

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Hari/ Diagnosa
Tanggal Keperawatan (Kode SDKI)
ditemukan
1 Selasa. 22 Juni Nyeri akut b.d Agen pencedera Fisiologis
2021 (inflamasi appendicitis) (D.0077)
Batasan karakteristik (kriteria mayor dan
minor) :
a. Subjektif : P: klien mengatakan nyeri saat
bergerak Q: klien mengatakan nyeri
seperti tertusuk – tusuk
R:klien mengatakan nyeri dibagian perut
menjalar ke belakang
S: skala nyeri 6 dilihat dari raut muka klien
T:nyeri di rasa terus menerus
b. Objektif :
Klien tampak meringis
KU : Sedang, kesadaran compos mentis
TD : 130/90
mmHg Nadi
:98x/menit Suhu : 36,8oC
RR:22x/menit
2. Selasa. 22 Juni Ansietas b.d kurang terpapar informasi
2021 (D.0080)
Batasan Karaktristik (factor risiko) :
a. Subjektif:
- Klien mengatakan khawatir karena akan di
operasi

b. Objektif:
- klien tampak gelisah
- klien tampak tegang
- klien sulit tidur
57

Diagnosa Keperawatan Post Operasi


No Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan (Kode SDKI)

1. Rabu, 23 Juni 2021 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (Prosedur
operasi) (D.0077) Batasan karakteristik (kriteria
mayor dan minor) :
a. Subjektif :
P: klien mengatakan nyeri saat bergerak
Q:klien mengatakan nyeri seperti disayat
sayat R:klien mengatakan nyeri dibagian
perut
S: skala nyeri 4 dilihat dari raut muka klien
T:nyeri hilang timbul

b. Objektif :
- Klien tampak meringis
- KU : Sedang, kesadaran compos mentis
- TD : 120/80
mmHg Nadi
:80x/menit Suhu : 36,6oC RR:20x/menit

2. Rabu, 23 Juni 2021 Resiko infeksi b.d efek prosedur infasif


(D.0142) Batasan
Karaktristik (factor risiko) :
Tindakan Invasif
58
3. INTERVENSI

Hari/Tgl DX Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawat Hasil
an
Selasa, 22 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Juni 2021 berhubungan tindakan keperawatan (I.08238).
dengan selama 1x8 jam Observasi
diharapkan tingkat 3.1 Identifikasi lokasi
agen pencedera nyeri (L.08066) dapat , karakteristik,
fisiologi menurun dengan durasi, frekuensi,
(inflamasi Kriteria Hasil : kulaitas nyeri,
appendicitis). 1. Keluhan skala nyeri,
(D.0077) nyeri menurun. intensitas nyeri
2. Meringis menurun 3.2 Identifikasi
3. Sikap respon nyeri non
protektif menurun. verbal.
4. Gelisah menurun. 3.3 Identivikasi factor
yang
memperberat dan
memperingan
nyeri.
Terapeutik
3.4 Berikan
teknik
nonfarmakologis
untuk

mengurangi rasa
nyeri.
3.5 Fasilitasi istirahat
dan tidur.
3.6 Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri.
Eduka
si
3.7 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3.8 Ajarkan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
3.9 Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu
59

Selasa, 22 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas


Juni 2021 berhubungan tindakan keperawatan (I.09314).
dengan kurang selama 1x8 jam tingkat Observasi
terpapar ansietas (L.01006) 4.1 Identivikasi saat
i nformasi menurun dengan tingkat ansietas
(D.0080) Kriteria Hasil : berubah.
5. Verbalisasi 4.2 Monitor tanda
kebingungan tanda ansietas
menurun. verbal non verbal.
6. Verbalisasi 4.3 Temani klien
khawatir akibat untuk mengurangi
menurun. kecemasan jika
7. Prilaku perlu.
gelisah menurun. 4.4 Dengarkan dengan
Prilaku tegang penuh perhatian.
menurun 4.5 Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan.
4.6 Jelaskan prosedur,
termasuk
sensasi
yang mungkin
dialami.
4.7 Anjurkan keluarga
untuk tetap
bersama klien, jika
perlu.
4.8 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi.
4.9 Latih teknik
relaksasi.
4.10Kolaborasi
pemberian
Kolaborasi
4.11obat antiansietas
jika perlu.
60
Perencanaan post operasi :

Hari/Tgl DX Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil
Rabu, 23 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Juni 2021 berhubungan tindakan keperawatan (I.08238)
dengan agen tingkat nyeri Observasi
pencedera fisik (L.08066) menurun 3.1 Identifikasi lokasi ,
(Prosedur oprasi). dengan Kriteria Hasil karakteristik,
(D.0077) : durasi, frekuensi,
1. Keluhan nyeri kulaitas nyeri,
menurun. intensitas nyeri,
2. Meringis menurun. skala nyeri.
3. Sikap 3.2 Identifikasi respon
protektif menurun. nyeri non verbal.
4. Gelisah menurun. 3.3 Identivikasi factor
5. Frekuensi nadi yang memperberat
membaik dan memperingan
nyeri.
Terapeutik
3.4 Berikan teknik non
farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.
3.5 Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri.
3.6 Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan
strategi meredakan
nyeri.
Edukasi
3.7 Jelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri.
3.8 Jelaskan
strategi meredakan
nyeri
3.9 Ajarkan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.

Kolaborasi
3.10 Kolaborasi
pemberian
analgetik bila
perlu.
61

Rabu, 23 Juni Risiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi


2021 ditandai tindakan keperawatan (I.14539)
dengan efek tingkat infeksi Observasi
prosedur (L.14137) dengan 2.1 Monitor tanda
infasive Kriteria Hasil : dan gejala infeksi
(D.0142). 6. Kebersihan tangan local dan
meningkat. sistemik.
7. Kebersihan 2.2 Batasi
badan meningkat. jumlah
8. Demam, pengunjung
kemerahan, nyeri, 2.3 Berikan
bengkak menurun. perawatan kulit
9. Kadar sel darah pada area edema.
putih meningkat. 2.4 Cuci tangan
seblum dan
sesudah kontak
dengan klien dan
lingkungan klien.
2.5 Pertahankan
teknik aseptic
pada klien
beresiko tinggi.
Edukasi
2.6 Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi.
2.7 Ajarkan cara
mencuci

tangan dengan
benar.
2.8 Ajarkan etika
batuk.
2.9 Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
2.10 Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan.
Kolaborasi
2.11 Kolaborasi
pemberian
imunisasi
jika perlu.

4. IMPLEMENTASI

Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi


Pelaksanaan
Hari 1 Melakukan Pengkajian DS :
Selasa, 22 1.1 Mengidentifikasi lokasi, - Klien mengatakan nyeri
Juni 2021 karakteristik, durasi, saat bergerak.
14.00 frekuensi, kualitas, - klien mengatakan nyeri
intensitas nyeri sperti terusuk tusuk.
1.2 Mengidentifikasi respon - klien mengatakan
62

nyeri non verbal. nyeri di bagian perut


1.3 Mengidentivikasi factor menjalar ke
yang memperberat dan belakang.
memperingan nyeri. - Klieng mengatakan
1.4 Memberikan teknik non faham diajarkan teknik
farmakologis untuk nafas dalam
mengurangi rasa nyeri. - Klien mengatakn
1.1 Mengajarkan teknik non nyerinya sedikit
farmakologis untuk berkurang
mengurangi rasa nyeri . DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
- Klien mencoba
mempraktekkan teknik
nafas dalam
- TD : 130/90 mmHg
Nadi :
98x/menit
Suhu : 36,8
o
C RR :
22x/menit
16.00 2.1 Mengidentivikasi saat DS :
tingkat ansietas berubah. - klien merasa khawatir
2.2 Memonitor tanda tanda karena akan di operasi
ansietas verbal non verbal. - klien mengatakan
2.6 Menjelaskan prosedur, paham atas penjelasan
termasuk sensasi yang mahasiswa
mungkin dialami. - keluarga klien
2.7 Menganjurkan keluarga mengatakan selalu
untuk tetap bersama klien, menjaga klien setiap
jika perlu. saat
2.9 Melatih teknik relaksasi. - klien mengatakan
khawatirnya
berkurang
-
DO :
- klien tampak gelisah
- klien tampak tegang
- klien tampak
mempraktikkan teknik
nafas dalam
Hari 2 4.1 Memoonitor tanda dan DS:
Rabu, 23 Juni gejala infeksi local dan - Klien mengatakan
2021 sistemik. mengerti atas apa
08.00 4.4 Mencuci tangan seblum yang dijelaskan .
dan sesudah kontak dengan - Klien mengatakan
klien dan lingkungan klien. tidak ada tanda
4.6 Menjelaskan tanda dan infeksi seperti yang
gejala infeksi. dijelaskan.
4.7 Mengajarkan cara mencuci DO:
tangan dengan benar. - Klien tampak paham
4.8 Mengajarkan etika batuk. atas apa yang
4.9 Menganjurkan dijelaskan
meningkatkan asupan
nutrisi
4.10 Menganjurkan
meningkatkan asupan
cairan.
09.00 2.1 Mengidentifikasi lokasi , DS :
karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
frekuensi, kulaitas nyeri, saat bergerak.
intensitas nyeri, skala nyeri. - klien mengatakan nyeri
2.2 Mengidentifikasi respon sperti disayat sayat
nyeri non verbal. - klien mengatakan
3.4 Memberikan teknik non nyeri di bagian perut.
farmakologis untuk - Klieng mengatakan
mengurangi rasa nyeri. faham diajarkan teknik
3.9 Mengajarkan teknik non nafas dalam
farmakologis untuk DO :
63

mengurangi rasa nyeri. - Klien tampak gelisah


- Klien tampak meringis
- Klien mencoba
mempraktekkan teknik
nafas dalam
- TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36,6 oC RR :
20x/menit
Hari 3 a. Mengidentifikasi lokasi , DS:
Kamis, 24 Juni karakteristik, durasi, - Klien mengatakan
2021 frekuensi, kulaitas nyeri, nyeri berkurang
08.00 intensitas nyeri, skala nyeri. DO:
- Klien tampak rilex
- TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6 oC RR :
20x/menit
10.0 4.1 Memonitor tanda dan DS:
gejala infeksi local dan - Klien mengatakan
sistemik. tidak ada tanda infeksi
4.9 Menganjurkan seperti yang dijelaskan
meningkatkan asupan DO:
- Tidak tampak tanda
nutrisi. tanda infeksi pada
4.10 Menganjurkan luka
meningkatkan asupan
cairan.

5. Evaluasi

Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi (SOAP)


Keperawatan
Hari Ke 1 Dx 1 S:
Selasa, 22 Juni Nyeri akut P: klien mengatakan
2021 berhubungan nyeri saat bergerak
dengan agen Q:klien mengatakan nyeri
pencedera fisiologi seperti tertusuk -tusuk
(inflamasi R:klien mengatakan
appendicitis). nyeri dibagian perut
(D.0077) menjalar ke belakang
S: skala nyeri 6 dilihat
dari raut muka klien
T:nyeri di rasa terus
menerus
- Klien mengatakan
nyeri sedikit
berkurang
O:
- klien tampak meringis
- KU : Sedang, kesadaran
compos mentis
- TD : 130/90 mmHg
Nadi :
98x/menit
Suhu :
36,8oC
- RR:22x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
(klien operasi)
Dx 2 S:
Ansietas berhubungan - klien merasa khawatir
dengan kurang karena akan di operasi
terpapar informasi - klien mengatakan
(D.0080) paham atas penjelasan
mahasiswa
- keluarga klien
64

mengatakan selalu
menjaga klien setiap
saat
- klien mengatakan
khawatirnya
berkurang
O:
- klien tampak gelisah
- klien tampak tegang
- klien tampak
mempraktikkan teknik
nafas dalam
A : Masalah teratasi
sebagian P : intervensi
dihentikan (klien operasi)
Hari Ke 2 DX 3 S:
Rabu, 23 Juni Nyeri akut - Klien mengatakan nyeri
2021 berhubungan dengan saat bergerak.
agen pencedera fisik - klien mengatakan nyeri
(Prosedur oprasi). sperti disayat sayat
(D.0077) - klien mengatakan
nyeri di bagian perut.
- Klieng mengatakan
faham diajarkan teknik
nafas dalam
O:
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
- Klien mencoba
mempraktekkan teknik
nafas dalam
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 85x/menit
- Suhu : 36,6 o C
- RR : 20x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian P : Lanjutkan
intervensi
2.3 mengidentifikasi lokasi ,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
kulaitas nyeri, intensitas
nyeri, skala nyeri.
2.4 mengidentifikasi respon
nyeri non verbal.
3.5 memberikan teknik non
farmakologis

untuk mengurangi rasa


nyeri.
3.10mengajarkan
teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri

DX 4 S:
Risiko Infeksi ditandai - Klien mengatakan
dengan efek prosedur mengerti atas apa yang
infasive (D.0142). dijelaskan .
- Klien mengatakan
tidak ada tanda infeksi
seperti yang
dijelaskan.
65

O:
- Klien tampak paham
atas apa yang dijelaskan
RR : 20x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian P : Lanjutkan
intervensi
4.1 Monitor tanda dan gejala
infeksi local dan
sistemik.
4.4 Cuci tangan seblum dan
sesudah kontak dengan
klien dan lingkungan
klien.
4.6 Jelaskan tanda dan gejala
infeksi.
4.7 Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar.
4.8 Ajarkan etika batuk.
4.9 Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
4.10 Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan.
Hari Ke 3 DX 3
Kamis , 24 Juni Nyeri akut S: Klien mengatakan
2021 berhubungan dengan nyeri berkurang
agen pencedera fisik O :
(Prosedur oprasi). - Klien tampak rilex
(D.0077) - Klien tampak rilex
- TD : 120/80 mmHg
Nadi :
80x/menit
Suhu : 36,6
o
C RR :
20x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian P : hentikan
intervensi (klien
Pulang).
DX 4 S:
Risiko Infeksi ditandai - Klien mengatakan tidak ada
dengan efek prosedur tanda infeksi seperti yang
infasive (D.0142). dijelaskan
O:
- Tidak tampak tanda
tanda infeksi pada
luka
A : Masalah teratasi
sebagian
P : hentikan intervensi
(klien Pulang).

Anda mungkin juga menyukai