Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SOSIALISASI TINDAKAN BERDASARKAN


TELAAH EVIDENCE BASED PRACTICE PADA
BAYI YANG DIRAWAT di RUANG NEONATUS
IINTENSIVE CARE UNIT (NICU)
RS. HASAN SADIKIN BANDUNG

OLEH :
KELOMPOK III
PEMINATAN ANAK

RESIDENSI KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
Tindakan berdasarkan evidence based practice yang ditemukan
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok ketika berdinas di ruang NICU RSHS, kami
mendapatkan bahwa kondisi ruangan terlihat cukup bersih, bayi-bayi yang dirawat rata-
rata dengan kondisi BBLR dan hipotermi. Suasana nyaman di ruangan juga akan lebih
baik jika didukung dengan penggunaan terapi musik. Selain itu kami melihat bahwa rata-
rata bayi dikunjungi hanya oleh ayah saja. Sedangkan menurut penelitian, peran ibu
dalam Kangaroo Mother Care dan terapi music sangat baik untuk meningkatkan suhu
tubuh dan berat badan bayi baru lahir, utamanya pada bayi preterm di ruang NICU.
Sehingga sosialisasi tindakan berdasarkan telaah literature evidence based practice yang
baik untuk diterapkan di ruang NICU RSHS antara lain adalah pengaruh KMC dan terapi
music terhadap peningkatan suhu dan berat badan bayi dengan BBLR. Adapun beberapa
jurnal dan artikel yang didapatkan antara lain :
1. Pengaruh Musik Keroncong selama Pelaksanaan Kangaroo Mother Care terhadap
Respons Fisiologis dan Lama Rawat Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Peneliti : Anita Rahmawati, Endah Marianingsih Theresia, Yuliasti Eka
Purnamaningrum
Tahun diteliti : 2014
Metode : Jenis Penelitian ini adalah rancangan penelitian quasi eksperimental dengan
pretest dan posttest dengan desain grup kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah
ibu dan bayi BBLR yang melaksanakan KMC.
Hasil penelitian :
1) Berdasarkan hasil penelitian, terdapat kenaikan suhu BBLR yang bermakna
atau signifikan antara sebelum dan setelah diberi musik keroncong selama
KMC pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa nadi dan respirasi BBLR selama tiga hari
berturut-turut mengalami penurunan pada kelompok perlakuan yang hasilnya
signifikan dengan dibuktikan secara statistik bahwa nilai p < 0,05.
3) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada selisih
rerata lama rawat antara kelompok yang diberi musik keroncong dengan yang
tidak diberi musik keroncong.
Banyak penelitian mempelajari dampak dari musik pada bayi dengan
memperdengarkan musik pada bayi prematur dan BBLR di neonatal intensive
care unit (NICU) mendapatkan hasil yang positif, meliputi kenaikan berat
badan, meningkatkan saturasi oksigen dan memperpendek masa inap di rumah
sakit.
Musik keroncong yang telah diaransemen atau disesuaikan dengan nada dan irama
sama dengan musik klasik terbukti memiliki pengaruh terhadap penurunan nadi dan
respirasi pada bayi BBLR selama KMC serta memiliki pengaruh terhadap lama rawat
bayi
Tindakan yang dilakukan pada sesuai dengan EBP yang didapatkan adalah melakukan
sosialisasi tindakan kepada perawat di ruangan tentang pengaruh terapi music
keroncong yang dikombinasi saat KMC terhadap kenaikan suhu dan berat badan bayi
yang mengalami BBLR
2. Musik Bermanfaat Terhadap Nadi BBLR selama Kangaroo Mother Care
(KMC)di Ruang NICU
Peneliti : Wiwi Kustio Priliana
Tahun diteliti : 2012
Metode : Jenis Penelitian ini adalah rancangan penelitian quasi eksperimental dengan
Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian BBLR
yang di laksanakan KMC di Bangsal NICU RSUD Wates Kulon Progo sebagai
kelom-pok intervensi dan Ruang Perinatal RS Jogja Provinsi Yogyakarta sebagai
kelompok kontrol. Jumlah BBLR di Rumah Sakit Jogja minggu kedua Maret sampai
minggu kedua Mei 2012 sebanyak 20 pasang dan RSUD Wates ada 20 masuk kriteria
inklusi. Sampel di analisis sebanyak 40 pasang dengan 20 kelompok perlakuan dan 20
kontrol. Pe- ngambilan sampel secara purposive sampling.
Hasil penelitian :
1) Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada selisih rerata nadi
BBLR antara kelompok yang diberi musik dengan tidak diberi musik.
Berdasarkan hasil analisis pengaruh musik terhadap nadi pada BBLR dan
manfaat KMC tersebut dapat disimpulkan bahwa musik mempunyai pengaruh
yang bermakna secara statistik tetapi tidak bermakna secara klinis karena
masih dalam rentang normal.
2) Musik dapat digunakan sebagai alternatif mening- katan perawatan BBLR
bagi ibu dan bayi melaksanakan KMC di ruang NICU maupun perinatal di
Rumah Sakit, perlu di pertimbangkan lagi musik yang lebih di kenal oleh
masyarakat sesuai sosial budaya dan perlu dilihat lagi bagaimana pengaruh
musik ter- hadap respon fisiologis yaitu saturasi ok- sigen dan respon
behavioural state pada BBLR.
3. Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Berat Badan Pada Bayi
BBLR di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Wangaya
Peneliti : Made Wiwin Sumawidayanti, Ni Luh Kompyang Sulisnadewi, Ni Luh K
Yuni Suntari
Tahun diteliti : 2015
Metode : Jenis Penelitian ini adalah quasy experimental (eksperimen semu). Pada
penelitian ini melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap berat badan pada
bayi BBLR. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini
berupa pedoman observasi, timbangan bayi, MP3, dan musik klasik Mozart.
responden berjumlah 20 orang bayi BBLR dengan 10 orang pada kelompok
perlakuan dan 10 orang pada kelompok kontrol.
Hasil penelitian :
1) Terdapat perbedaan yang bermakna antara selisi berat badan rata-rata dua
kelomppok dengan nilai p < (0,003 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka
H0 ditolak, yang artinya terdapat pengaruh pemberian terapi musik klasik
Mozart terhadap berat badan pada bayi BBLR di Ruang Perinatologi Rumah
Sakit Wangaya.
2) Hasil analisis data berat badan rata-rata pre-test pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol pada sebelum diberikannya perlakuan dan pengamatan
fungsi-fungsi organ termasuk refleks hisap bayi masih lemah, hal ini lah yang
mempengaruhi berat badan dikarenakan masih kurangnya intake nutrisi,
sedangkan pada bayi baru lahir diperlukan nutrisi yang cukup sehingga
diperlukan suatu penatalaksanaan yang dapat membantu meningkatkan refleks
hisap pada bayi, salah satunya dapat diberikan terapi musik klasik Mozart.
Hasil analisis data berat badan rata-rata post-test pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol menunjukkan setelah diberikannya terapi musik klasik
Mozart terlihat adanya peningkatan berat badan pada bayi BBLR.
4. Music Therapy Research in the NICU : An Updated Meta-Analysis
Peneliti : Jayne Standley, PhD
Tahun diteliti : 2012
Metode : Meta analysis
Empirical music studies dengan sampel bayi premature di ruang NICU
Hasil penelitian :
1) Evidence-based tentang music terapi di ruang NICU (NICU-MT) memiliki
manfaat yang sangat baik dengan seluruh effect size secara signifikan
(Cohens d 5 0.82). Efek yang ditimbulkan oleh music memeberikan pengaruh
positif yang konsisten.
2) Hasil dari analisis terbaru mereplikasi temuan dari meta analisis sebelumnya
dan termasuk penggunaan musik di ruang NICU. Keuntungan dari
penggunaan music terapi di NICU untuk bayi dengan BBLR dan bayi
premature dengan mengikuti protokol standard tentang NICU-MT diantara
nya music terapi saat pemberian feeding dan sucking.
5. The Effects of Music Therapy on Vital Signs, Feeding, and Sleep in Premature
Infants in NICU
Peneliti : Joanne Loewy, DA, LCAT, MT-BC, Kristen Stewart, MA, LCAT, MT-BC,
SEP, Ann-Marie Dassler, RN, MSN, FNP, IBCLC, Aimee Telsey, MD, And Peter
Homel, PhD
Tahun diteliti : 2013
Metode : Randomized clinical multisite trial dengan jumlah sampel sebanyak 272
bayi premature (32 minggu) dengan RDS (respiratory distress syndrome), clinical
sepsis, dan atau SGA (small for gestational age) di ruang NICU. Bayi premature
dilakukan intervensi sebanyak 3 intervensi perminggu .
Hasil penelitian :
Intervensi dari 3 buah live music menunjukkan perubahan heart rate Lower heart rates
occurred during the lullaby (P , .001) and rhythm intervention (P = .04). Sucking
behavior menunjukkan perbedaan dengan rhythm sound interventions (P = .03).
Music juga memberikan pengaruh terhadap pola tidur bayi, sucking behavior (refleks
menghisap), intake kalori dan mengurangi stress pada orang tua saat mendengarkan
lagu lullaby.
REFERENSI

Loewy. J. et all. 2013. The Effects of Music Therapy on Vital Signs, Feeding, and Sleep in
Premature Infants in NICU. PEDIATRICS Volume 131, Number 5, May 2013.
Download http://pediatrics.aappublications.org/content/pediatrics/131/5/902.full.pdf

Priliana. W.K, 2012. Musik Bermanfaat Terhadap Nadi BBLR selama Kangaroo Mother
Care di Ruang NICU. Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 3, Desember 2013.
http://ejournal.stikesayaniyk.ac.id/index.php/MIK/article/download/110/113

Rahmawati.A, Theresia. E.M, Purnamaningrum. Y.E. 2014. Pengaruh Musik Keroncong


selama Pelaksanaan Kangaroo Mother Care terhadap Respons Fisiologis dan Lama
Rawat Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 10, No. 2, November 2015. Hal 93-98.
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/download/886/491

Sumawidayanti. M.W, Sulisnadewi. N.L.K, Suntari. Y. N.L.K. 2015. Pengaruh Terapi Musik
Klasik Mozart Terhadap Berat Badan Pada Bayi BBLR di Ruang Perinatologi
Rumah Sakit Wangaya. COPING Ners Journal. ISSN: 2303-1298. Vol 3, No. 3
Edisi September - Desember 2015.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/13885/12678/

Standley. J. 2012. Music Therapy Research in the NICU : An Updated Meta-Analysis.


NEONATAL NETWORK. Vol.31 No. 5 Sepetember/Oktober 2012.
https://s3.amazonaws.com/crawl.prod.proquest.com/fpcache/995a2d3b240346894

Anda mungkin juga menyukai