Anda di halaman 1dari 1

Dina Carolina SKep Ns dan Titik Setiya S SKep Ns

Pemeriksaan penunjang :
Bayi Cukup Bulan Keluarga merasa cemas 1. Foto rontgen
Sindrom aspirasi mekonium. Maternal Diabetes Sectio Cesaria Keluarga merasa 2. Foto thoraks
bersalah
3. Analisa gas darah
Keluarga merasa takut
4. Oksimetri nadi
5. Pemeriksaan fungsi paru
Defisiensi Surfaktan karna Axietas
Kadar insulin dalam janin Durasi partus yang singkat
mekonium menumpuk tinggi
NIC :
1. Pengurangan ansietas, kaji kecemasan
Produksi surfaktan↓ Enzym pembentuk Tidak adanya penekanan orang tua
sulfaktan saat proses lahir 2. Berikan Penkes mengenai tindakan yang
akan dilakukan
3. EBP : hypno therapi untuk menurunkan
Bayi lahir prematur* Tegangan permukaan kecemasan
Pneumonia, Asfiksia perinatal,
Penumpukan cairan di paru
Kelainan atau malformasi kongenital
Atelektasis Analisa gas darah : Hipoksemia ( pe ↓ PaO2 )
ARDS ARDS adalah Sindroma Gawat Nafas Hipokapnia ( pe ↓ PCO2 ) pada tahap awal karena hiperventilasi.
Kolaps Alveolar Paru (SGP) tipe 1, yaitu gawat napas pada bayi Hiperkapnia ( pe ↑ PCO2 ) menunjukkan gagal ventilasi,
Perkembangan thorax belum sempurna Acut Respirasi Distres kurang bulan yang terjadi segera atau Alkalosis respiratori ( pH > 7,45 ) pada tahap dini, Asidosis
Syndrom beberapa saat setelah lahir, ditandai respiratori / metabolik terjadi pada tahap lanjut. Leukositosis
adanya kesukaran bernafas, (pernafasan (pada sepsis), anemia, trombositopenia (refleksi implamasi
Alveolus immature Penurunan compliance paru cuping hidung, grunting, tipe pernapasan sistemik dan injuri endotel), peningkatan kadar amilase (pada
Hiperventilasi
dispnea / takipnea, retraksi dada, dan pankreatitis)
sianosis) yang menetap atau menjadi
Ventilasi terganggu, penurunan progresif dalam 48 – 96 jam pertama
Diferensiasi sel Tipe II belum Hiperkapnea
sempurna ventilasi asidosis kehidupan.

Empat stadium RDS berdasarkan hasil foto thoraks :


1. Stadium I, terdapat sedikit bercak retikulogranular dan
Dispneu Klasifikasi ringan : frek nafas 60-90, tidak meritih
Suplai oksigen menurun CO2 ↑ dan Ph ↓ dan tidak ada retraksi dinding dada.
bronchogram udara
Pernapasan cepat 2. Stadium II, tampak bercak retikulogranular homogen
Napas dalam (6-8 mL/k) pada kedua lapangan paru dan gambaran
Klasifikasi sedang : frek 60-90 merintih dan retraksi
Warna kulit pucat airbronchogram udara terlihat lebih jelas dan meluas
Hipoksia, Pernapasan cuping hidung Usaha nafas ( metabolisme anaerob ) dada + atau >90 tidak ada merintih dan retraksi
Asidosis respiratorik, dada
sampai ke perifer menutupi bayangan jantung dengan
Sianosis, terdapat otot bantu nafas penurunan aerasi paru
pernapasan cuping hidung 3. Stadium III, alveoli yang kolaps bergabung sehingga
Klasifikasi berat: frekuensi >90 merintih saat
kedua lapangan paru terlihat lebih opaque dan
ekspirasi dan ada retraksi dinding dada
bayangan jantung hampir tak terlihat, bronchogram
Gg. Pola Napas tidak efektif Gg. Pertukaran Gas udara lebih luas
4. Stadium IV, seluruh thorax sangat opaque (white lung)
sehingga jantung tak dapat dilihat
Intervensi Nic: Intervensi NIC :
1. Pengelolaan asam-basa
1. Pengelolaan jalan nafas
2. Pengelolaan jalan nafas
3. Monitor respirasi dan status O2 Dapus : Ladewing, Patricia dkk. (2006). Buku Saku Asuhan Keperawatan Bayi Baru
2. Pemantauan pernafasan
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
5. Penggunaan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) Lahir_Edisi 5. Jakarta : EGC.
3. Pemberian Posisioning
6. Penggunaan Positive end Expiratory Pressure (PEEP) Surarmi, Asrining dkk. (2003). Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta : EGC.
4. Monitoring intake output dan tanda vitalKoreksi asidosis 7. Intermitten Positive Pressure Ventilation (IPPV) Wilkinson, Judith. M (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
5. Jaga kecukupan oksigen dengan ventilasi mekanik dengan ventilator EBP: pengaruh nesting terhadap perubahan bayi prematur secara fisiologis
6. Jaga bayi tetap hangat Berikan bantuan pernafasan
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.
EBP : Prone Position in Acute Respiratory Distress Syndrome Wong, L. Donna (2005). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik_Edisi 4. Jakarta :
EGC.
Aziz A ( 2005) Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 , Jakarta Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai