Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN

Hak dan Kewajiban Perawat, Pasien dan Ruang Lingkup dalam


Keperawatan

Di Susun Oleh :

Kelompok 6

Ns. Amaliyah, S.Kep


Ns. Dina Carolina, S.Kep
Ns. Vike Dwi Hapsari, S.Kep
Ns. Tresna Komalasari, S.Kep
Ns. Satinah, S.Kep
Ns. Moh Nisyar Sy. Abd. Azis, S.Kep

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2017

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah mata ajar etika yang berjudul Hak
dan kewajiban pasien serta perawat ini dapat diterbitkan sebagai tugas kelompok untuk
meningkatkan serta menambah keilmuan kami di m.a etika.

Kami menyadari bahwa Ilmu keperawatan berkembang sangat pesat dan makalah
hak dan kewajiban perawat serta pasien ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati kami mengharapkan pembaca/pengguna makalah ini selalu
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu yang ada dengan selalu membaca reverensi yang
lain.

Tak ada gading yang retak, saran dan masukan yang ditunjukan untuk
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan, Semoga tugas makalah m.a etika
keperawatan ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Jakarta , 16 September 2017

Kelompok 6.

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang


klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi
klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disisi lain perawat juga wajib
menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku. Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannya. Pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan
segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama
antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan
untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan
menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi
keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat tenaga perawat mengabaikan
kewajiban perawat yaitu untuk mengembangkan ilmu keperawata dikarnakan waktu
yang sangat padat dan rutinitas keseharian serta beban kerja yang tinggi.
Bukan hanya kewajiban namun Hak perawat dan pasien tidak bleh diabaikan,
perawat berhak atas perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai
peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit serta memperoleh kesempatan
mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban
merupakan sesuatu yang harus diketahui dan di implementasikan oleh perawat, selain
itu perawat harus mempunyai etika karena etika merupakan pengetahuan moral dan
susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal
yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan
hukum atau undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian

3
dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai
yang dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing
ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri,
dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan. Jadi di dalam makalah ini
akan membahas hak dan kewajiban seorang perawat dan pasien dalam menjalankan
kewajibannya terhadap klien/pasien. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Kesehatan

1.2 Tujuan Umum


Membantu Perawat untuk mengetahui Hak dan kewajiban perawat dan pasien
sehingga saat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standart Praktek
Keperawatan dan membantu mengetahui Hak dan kewajiban pasien
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa keperawatan mengetahui dan mampu menerapkan Hak dan kewajiban
pasien sesuai standart praktek keperawatan
2. Mahasiswa Keperawatan mengetahui Hukum-hukum / perundangan yang mengatur
tentang Hak dan kewajiban perawat dan pasien.
3. Mahasiswa / Perawat dapat mengetahui kewajiban dan hak yaitu kompensasi dari
jasa profesinya.

1.3 BATASAN MASALAH


Pada makalah kali ini, penyusun membatasi penulisan hanya pada masalah
Memenuhi Hak dan Kewajiban Pasien serta Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Defenisi Pasien

Pengertian Pasien sebagai Konsumen Pasien atau pesakit adalah seseorang yang
menerima perawatan medis, kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata
patient dari bahasa Inggris, patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang

4
memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita", orangsakit
(yang dirawat dokter), penderita (sakit).1 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah
setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada dokter atau dokter gigi.

Bisa di simpulkan bahwa Pasien adalah ( Penerima jasa pelayanan kesehatan di


rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit)

2.2 Defenisi Perawat

Berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014 Keperawatan adalah


Kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat, baik
dalam keadaan sakit, maupun sehat.

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan


baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.3 Pengertian Hak Dan Kewajiban


1. Hak adalah kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau
suatu badan hokum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang atau
suatu badan hukum.

2.4 Hak Dan Kewajiban Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan


Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan, Pasal 36:
Perawat dalam melaksanakan Praktik keperawatan Berhak:
1) Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar pelayanan, standart profesi, standart prosedur oprasional, dan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari klien dan/ keluarganya.

5
3) Menerima imbalan jasa ataspelayanan keperawatan yang telah diberikan
4) Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standart pelayanan, standart profesi, sop, atau ketentuan peraturan perundang-
undangan dan memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar

Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan, Pasal 37:


Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berkewajiban :
1) Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan dan ketentuan peraturan perundang- uundangan.
2) Memberikan pelayanan keperawatan sesuai kode dengan kode etik,standar
pelayannan keperawatan,standar profesi,standar prosedur oprasional,dan peraturan
perundang undangan
3) Merujuk klien yang tidak dapat di tangani kepada perawat atau tenaga kesehatan lain
yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya
4) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
5) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur,benar,jelas,dan mudah mengerti
mengenai tindakan keperawatannkepada klien dan/ atau keluarganaya sesuai batas
kewenangannya.
6) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang
sesuai dengan kompetensi perawat
7) Melaksanakan penugasan khusus yang di tetapkan pemerintah

Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan, Pasal 38:


Dalam praktek keperawatan, klien berhak:
1) Memberikan informasi secara , benar dan jelas, dan jujur tentang tindakan
keperawatan yang akan dilakukan.
2) Meminta pendapat perawat lain dan/ atau tenaga kesehatan lainnya

6
3) Mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik standar pelayanan
keperawatan, standar profesi, standar prosedur oprasional dan ketentuan perundang
undangan
4) Memberi persetujuan atau penolakan tindakan keperawatan yang akan diterimanya
5) Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya

Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan, Pasal 39:


1) Pengungkapan rahasia klien sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 huruf E. /N0 .5
dilakukan atas dasar
a. kepentingan kesehatan klien
b. pemenuhan permintan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
c. persetujuan klien sendiri
d. kepentingan pendiddikan dan penelitian
e. ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kesehatn klien di atur dalam peraturan
mentri

Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan, Pasal 40:


Dalam peraktik keperawatan, Klien berkewajiban :
1) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang masalah kesehatannnya
2) Mematuhi nasihat dan petunjuk perawat
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di fasilitas pelayanan kesehatan
4) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

2.4.1 Hak Pasien

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .

7
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah
sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat, baik dari dokter lain dan Rs lain.
8. Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a) Penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan
b) Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan
untuk mengatasinya
c) Alternatif terapi lainnya
d) Prognosanya.
e) Perkiraan biaya pengobatan
10. Hak atas isi rekam medis/ data medis.
11. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya da
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
13. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
14. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
15. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit
16. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya.

8
17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
18. Hak ganti rugi kalau terjadi kelalaian dan tindakan yang tida mengikuti standart
operasional profesi kesehatan.

Sedangkan menurut Surat edaran DirJen Yan Medik No:


YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan
Rumah Sakit, th.1997; UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai berikut :
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien, yaitu :
1. Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran dan tanpa diskriminasi.
4. Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan.
5. Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya

6. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
8. Hak untuk memperoleh informasi /penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medik yg akan dilakukan thd dirinya.
9. Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
10. Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
11. Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribad dan atau
masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
12. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu
ketertiban & ketenangan umum/pasien lainya.
13. Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit
14. Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit
terhadap dirinya

9
15. Hak transparansi biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
16. Hak akses /inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis
miliknya.
17. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter yang merawat.
18. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam
pengobatanya.
19. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

2.4.2 Kewajiban Pasien


1. Memberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan penyakit
kepada petugas kesehatan.
2. Mematuhi nasihat dokter dan perawat/ Pasien berkewajiban untuk mematuhi
segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
2. Harus ikut menjaga kesehatan dirinya.
3. Memenuhi imbalan jasa pelayanan.
4. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib rumah skait.

5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah


disepakati, perjanjian yang telah dibuatnya.
6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa.

2.5 Hak Dan Kewajiban Perawat

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu dari praktik
keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua hal dasar yang
harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa yang
semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal.

Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas


sesuai standar profesi dan standar 0perasional Prosedur soap merupakan salah satu hak

10
perawat yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek
legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah. Hal ini seperti
dipaparkan pada materi sebelumnya sedang dipertimbangkan oleh berbagai pihak, baik
dari PP78, organisasi profesi kesehatan yang lain, lembaga legislatif serta elemen
pemerintahan lain yang berkepentingan. selain mendapatkan perlindungan hukum secara
legal, perawat berhak untuk memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan
atau keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Jadi kepada klien
dan keluarga yang berada dalam lingkup keperawatan tidak hanya memberikan informasi
kesehatan klien kepada salah satu profesi kesehatan lainnya saja, akan tetapi perawat
berhak mengakses segala informasi mengenai kesehatan klien, karena yang berhadapan
langsung dengan klien tidak lain adalah perawat itu sendiri. Hak perawat yang lain yaitu
melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan
agar perawat dapat melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan
yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan dimana profesi lain tidak dapat melakukan
jenis kompetensi ini. Perawat berhak untuk dapat memperoleh penghargaan sesuai
dengan prestasi, dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan
rawan.

2.5.1 Hak-Hak Perawat

1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan


profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang

3. Menolak keinginan klien!pasien yang bertentangan dengan peraturan


perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.

4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien. pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.

5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek dalam bidang


keperawatan, kebidanan, kesehatan secara terus menerus.

11
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau
keluarganya.

7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan


tugasnya.

8. Diikutsertakan dalam penyusunan,penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di


rumah sakit

9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan


oleh klien,pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran, permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan
kode etik profesi.

11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai
peraturan!ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.

2.5.2 Kewajiban Perawat :

1. Surat Izin Perawat STR sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
2. Surat Izin Kerja SIK sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan

3. Surat Izin Praktek Perawat SIPP sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok

4. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.&.Perawat wajib merujuk kasus yang


tidak dapat ditangani

12
5. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
nundangan yang berlaku.

6. Perawat wajib memberikan informasi kepada pasien / keluarga yang sesuai batas
kewenangan perawat

7. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai
dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan

8. Mencatat semua tindakan keperawatan di dokumentasi asuhan keperawatan /


secara akurat sesuai peraturan Sop yang berlaku

9. Mematuhi standar profesi = kode etik perawat 8ndonesia dalam melaksanakan


praktik profesi keperawatan

10. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan 8ptek keperawatan =


kesehatan

11. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas
kewenangan Sop

12. Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat mentaati semua peraturan perundang-undangan

13. Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh SIK ulang SIP menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama
perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain.

Sementara dari SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik


No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien,
Dokter dan RS menjabarkaan Kewajiban perawat yaitu :

1. Mematuhi semua peraturan RS dengan hubungan hukum antara perawat dan


bidan dengan pihak RS.

13
2. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit
3. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
4. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan atau kebidanan sesuai dengan
standar profesi dan batas kewenangannya atau otonomi profesi.
5. Menghormati hak-hak klien atau pasien.
6. Merujuk klien atau pasien kepada perawat lain atau tenaga kesehatan lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
7. Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau
keyakinannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan pelayanan
kesehatan.
8. Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam
memberikan pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
9. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan atau
kebidanan kepada klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas
kewenangannya.
10. Membuat dokumen asuhan keperawatan atau kebidanan secara akurat dan
berkesinambungan.
11. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kebidanan sesuai standar profesi
keperawatan atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien.
12. Mengikuti IPTEK keperawatan atau kebidanan secara terus menerus.
13. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan
batas kewenangannya.
14. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan juga
setelah klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh
yang berwenang.

14
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Hak Perawat

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan dokumentasi dari


tindakan atau praktik keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan
kewajiban. Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara
tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembangan tugas
secara maksimal. Dalam hal ini kami akan membahas satu persatu pentingnya hak
perawat menurut kelompok 6. Hak yang pertama yaitu:
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
Hak tersebut merupakan salah satu hak perawat yang mempertahankan
kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas dasar peraturan
perundang-undangan dari pusat maupun daerah. Dalam hal ini sangat penting sekali
seorang perawat memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum, Membedakan tanggung jawab dan
hak perawat dengan profesi yang lain. Membantu menentukan batas-batas
kewenangan tindakan keperawatan mandiri dan membantu dalam mempertahankan
standar praktik keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki
akuntabilitas di bawah hukum
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
Pengembangan diri sangatlah penting karena dengan mengembangkan diri kita, kita
mampu mengetahui potensi diri dan motivasi diri sehingga mencapai kesuksesan.
Dalam hal profesi keperawatan seorang perawat yang professional harus mampu
mengembangkan dirinya sesuai dengan latar belakang agar dapat menunjukan bakat
diri dan kemampuan yang harus terus berkembang karena adanya ilmu pengetahuan
yang terus menerus meningkat. Sebagai contoh dalam memberikan asuhan

15
keperawatan perawat harus mampu memberikan kebutuhan dasar manusia yang terus
menerus meningkat dalam perawatan mandiri.
3. Menolak keinginan klien atau pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya
dan dalam hidupnya dimasyarakat .Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk
bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, dan
larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh
diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas
profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan
sehari-hari di dalam masyarakat. Maka dari pernyataan diatas sudah jelas pentingnya
Menolak keinginan klien atau pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi karena selain dapat
melanggar kode etik suatu profesi juga dapat memberikan image dari pihak luar
atau masyarakat, mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi keperawatan bila kita melanggar kode etik. Karena setiap kode etik suatu
profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi
yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien.
Pentingnya perawat mendapatkan informasi yang lengkap dari klien agar perawat
dapat mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Perawat berhakmendapatkan
informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan keluarganya mengenai semua
keluhan dan riwayat kesehatan pasien agar dapat memberikan tindakan dan asuhan
keperawatan berkelanjutan.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek dalam bidang
keperawatan, kebidanan, kesehatan secara terus menerus.
Di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai
kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak
menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Tenaga perawat sebagai salah satu

16
tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai
dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem
pendokumentasian yang baik. Maka dari pernyataan diatas dapat disimpulkan
pentingnya meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek dalam
bidang keperawatan agar seorang perawat mampu bersaing dengan perkembangan
IPTEK yang terus berkembang agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
kliennya dalam dokumentasi yang benar
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau
keluarganya.
Perawat harus diperlakukan adil dan jujur karena seorang perawat merupakan
pemberi pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas sesuai kewajibannya
pada pasien dan keluarganya. Dapat diambil kesimpulan pentingya profesi
keperawatan diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit bentuk profesi tersebut
dihargai karena kewajibannya sudah dilakukan.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya.
Seorang perawat merupakan Tenaga kerja yang menjadi modal utama serta
pelaksanaan dari pembangunan masyarakat. Tujuan terpenting dari pembangunan
masyarakat tersebut adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja. Tenaga kerja
sebagai pelaksana pembangunan harus di jamin haknya, diatur kewajibannya dan
dikembangkan daya gunanya. Bentuk perlindungan tenaga kerja di Indonesia yang
wajib di laksanakan oleh setiap pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan
orang untuk bekerja pada perusahaan tersebut harus sangat diperhatikan, yaitu
mengenai pemeliharaan dan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja Jaminan
pemeliharaan kesehatan merupakan jaminan sebagai upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan,
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pemeliharaan kesehatan

17
dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat
melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan dibidang
penyembuhan.
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa seorang perawat yang kontak
langsung dengan pasien yang mempunyai riwayat kesehatan yang berbeda-beda
sangat penting mendapat jaminan perlindungan terhadap resiko kerja agar perawat
dapat terlindungi dengan resiko apapun yang terjadi dalam melaksanakan tugasnya
8. Diikut sertakan dalam penyusunan,penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Perawat yang kontak langsung dengan pasien penting sekali mengetahui
diikutsertakan dalam penyusunan, penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit, Agar saat melayani pasien tidak terdapat kesalahan informasi dan
kesalahan kebijakan pelayanan yang berlakudi rumah sakit tersebut. Perawat harus
mampu mengetahui setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit agar
dalam pelayanannya ke pasien benar.
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
klien,pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
Seorang perawat mempunyai hak untuk melindungi privacinya sendiri agar tidak
dicampur dengan tugasnya dalam melayani pasien. Dalam melayani pasien perawat
pun mempunyai batasan dalam seberapa jauh seorang pasien mengenal perawatnya
dan hubungan pasien dan perawat hanya sebatas hubungan pemberian layanan
kesehatan. Perawat berhak mendapatkan perlindungan oleh suatu institusi yang
dinaunginya bila nama baiknya dicemarkan atau dituduh melakukan sesuatu yang
tidak dilakukannya.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran, permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode
etik profesi. Sama halnya dengan point diatas bila sudah melanggar suatu kode etik
perawat, perawat berhak menolak sesuatu yang bertentangan perundang-undangan,
standar profesi dan kode etik profesi.pentingnya point ini agar perawat dapat
menjaga nama baik profesinya

18
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan
yang ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
Pentingnya perawat berhak mendapatkan suatu penghargaan yang layak agar
perawat merasa dihargai oleh suatu insitusinya karena jasanya melayani pasiennya
sesuai dengan norma dank ode etik keperawatan.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.
Pentingnya mengembangkan suatu jenjang karir agar seorang perawat merasa
dihargai oleh rumah sakit yang memperkerjakannya. Dan memberikan kesempatan
pada seorang perawat menjadi seorang leadership agar dapat membangun motivasi
diri yang dapat ditularkan ke teman sejawatnya

3.2. Kewajiban Perawat


Didalam undang undang keperawatan no :38 tahun 2014,yaitu:
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:
a. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar
Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
c. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain
yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya;
d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
e. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan
batas kewenangannya;
f. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai
dengan kompetensi Perawat;
g. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.

19
Berdasarkan undang undang tersebut maka dalam melaksanakan praktik
keperawatan perawat berkewajiban untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar profesi, standar praktek keperawatan, kode etik, dan SOP serta
kebutuhan klien dengan dilengkapi saranan dan pra sarana atau pasien dimana
standar profesi, standar praktek dan kode etik tersebut ditetapkan oleh organisasi
profesi dan merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap tenaga keperawatan.

Perawat yang melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk merujuk klien dan


atau pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemerikasaan
atau tindakan. Hal ini juga tergantung situasi, jika lingkungan kita juga tidak
memungkinkan maka kita sebagai perawat dapat menerangkan alasan yang tepat.

Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang


klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi
klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib
menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku.

Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,


kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika
dalam konteks ini memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan
seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera
dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara
perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk
daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan
menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi
keselamatan jiwa klien.

Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan

20
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan
ilmu keperawata banyak sekali.

3.3 Hak Pasien


Menurut Undang-Undang No 38 Tahun 2014 Tentang Kesehatan, Pasal 38:
Dalam praktek keperawatan, klien berhak:
1. Mendapatkan informasi secara , benar, jelas, dan jujur tentang tindakan
keperawatan yang akan dilakukan.
Dengan pemeberian informasi yang lengkap, jelas, dan jujur yang diberikan oleh
tenaga kesehatan terhadap pasien dapat meningkatkan kepercayan diri pasien,
mengurangi kecemasan pasien terhadap kondisi penyakit yang dideritanya, dan
memudahkan pasien dalam memberikan keputusan terhadap tindakan yang akan
dilakukan.
2. Meminta pendapat perawat lain dan/ atau tenaga kesehatan lainnya
Pendapat dari perawat lain atau tenaga kesehatan yang lainnya, sangat dibutuhkan
oleh pasien karena dapat menambah informasi dan pengetahuan pasien terhadap
kondisi penyakitnya (second opinion)
3. Mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik standar pelayanan
keperawatan, standar profesi, standar prosedur oprasional dan ketentuan perundang
undangan.
Dengan pemberian tindakan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan standar
keperawatan atau aturan yang berlaku di setiap pelayanan kesehatan dapat
memberikan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien.
4. Memberi persetujuan atau penolakan tindakan keperawatan yang akan diterimanya
Setiap pasien berhak dalam menentukan setiap tindakan yang dilakukan, dan
dibuktikan dengan surat persetujuan/penolakan yang ditanda tangani langsung oleh
pasien tersebut, sehingga tidak ada keterpaksaan pasien dalam mengambil sebuah
keputusan yang akan dilakukan setelah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.

21
5. Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya
Setiap pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medis mengenai kondisi penyakit pasien tersebut.

3.4 Kewajiban pasien

Menurut UUD keperawatan Klien berkewajiban :


1.Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang masalah kesehatannnya
2.Mematuhi nasihat dan petunjuk perawat
3.Mematuhi ketentuan yang berlaku di fasilitas pelayanan kesehatan
4.Memberikan imbalan/ melunasi semuaimbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
5. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
rumah sakit.
6. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

Mengapa Hal Tersebut Perlu dilakukan,


1. Dengan memberikan Informasi selengkap-lengkapnya terhadap proses penyakit secara
jelas dan jujur merupakan bentuk kewajiban pasien untuk memudahkan tenaga
kesehatan menentukan jenis-jenis / tipe-tipe pengobatan yang sesuai untuk klien
sehingga penyakit pasien dapat di tangulangi secara baik dan tepat sasaran.
2. Dengan mematuhi nasihat dan petunjuk perawat maka masalah penyakit klien dapat
tertanggulangi dengan baik. Proses penyembuhan dapat berlangsung dengan baik dan
cepat sehingga di sini perlu adanya kerjasama antara perawat dengan klien yang di
rawat.
3. Dengan mematuhi ketentuan / Sop yang berlaku di fasilitas pelayanan kesehatan
diharapkan dapat terjalin kerjasama yang baik agar proses pengobatan dan perawatan
dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan dapat mencegah indisipliner.
4. Dengan memberikan imbalan Jasa atas pelayanan yang di terima tandanya terjalin
kerja sama dan saling menghargai antara klien dengan perawat/ tenaga kesehatan yang
lain. Yang natinya akan timbul rasa saling membutuhkan yang positif antara klien
dengan tenaga kesehatan.

22
5. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
rumah sakit. Untuk memperlancar kegiatan pelayanan di rs, dan meningkatkan
kenyamanan untuk klien itu sendiri dalam pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
6. Pasien atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati
/perjanjian yang telah dibuatnya. Segala ketentuan harus tercatat baik di atas kertas/
formulir. Agar baik klien terhindar dari mal praktik dan indisipliner dari tenaga
kesehatan.dan tidak ada pihak yang di rugikan

3.5 Lingkup keperawatannya :

Ruang lingkup adalah suatu batasan yang memudahkan dilaksanakannya


intervensi keperawatan agar lebih efektif dan efisien.

Adapun ruang lingkup keperawatan, adalah:


1. Perawat harus memahami bahwa pasien memiliki otonomi yaitu kebebasan untuk
memilih menerima atau menolak tindakan keperawatan
2. Perawat berperan sebagai advokasi, memiliki tanggung jawab utama yaitu untuk
melindungi hak-hak klien
3. Etika keperawatan merupakan standar acuan untuk mengatasi segala macammasalah
yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para pasien yangtidak
mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya. PengertianEtika
Keperawatan
4. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawat
5. Supervisi perencaan dan tindakan perawatan pasien secara menyeluruh.
6. Mengamati, mengintervensi,dan mengevaluasi keluhan keluhan pasien, baik secara
mental maupun fisik.
7. Melaksanakan intruksi dokter tentang obat obatan dan pengobatan yang akan di
berikan
8. Mengawasi anggota tim kesehatan yang memberikan pelayanan perawatan kepada
pasien.
9. Melaksanakan prosedur dan eknik perawatan, khususnya pada tindakan yang
membutuhkan keputusan, penyesuaian dan pertimbangan berdasarkan data teknis.
10. Memberikan bimbingan kesehatan dan partisipasi dalam pendidikan kesehatan.
11. Membuat catatan dan laporan fakta fakta secara teliti dan mengevaluasi prawatan
pasien

23
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan adanya peraturan tentang hak dan kewajiban yang telah diatur dalam
Undang-undang keperawatan, diharapkan agar perawat bisa mendapatkan hal-hal yang
memang sudah menjadi haknya serta melakukan hal-hal yang sudah menjadi tanggung
jawabnya. Setalah hak dan kewajiban nya terpenuhi, perawat sangat perlu untuk memenuhi
hak dan tanggung jawab klien, agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat maksimal
sehingga keselamatan klien tetap terjaga, dan dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

24
ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201206592612084643/6.pdf UNIV. WIJAYA Kusuma surabaya

Buku UUD Keperawatan NO.38 tahun 2014.

Kusuma ningrum, Endah anggraini, Tinjauan yuridis hak dan kewajiban pasien sebagai
konsumen dalam pelayanan medis. 2013.

Journal of the academiy of medical sciences in bosnia and herzegovina the role of medical
staff in providing patients rights, 2014.

Boston childrens hospital patient and family rights , 2014

25
26

Anda mungkin juga menyukai