ETIKA KEPERAWATAN
Di Susun Oleh :
Kelompok 6
2017
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah mata ajar etika yang berjudul Hak
dan kewajiban pasien serta perawat ini dapat diterbitkan sebagai tugas kelompok untuk
meningkatkan serta menambah keilmuan kami di m.a etika.
Kami menyadari bahwa Ilmu keperawatan berkembang sangat pesat dan makalah
hak dan kewajiban perawat serta pasien ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati kami mengharapkan pembaca/pengguna makalah ini selalu
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu yang ada dengan selalu membaca reverensi yang
lain.
Tak ada gading yang retak, saran dan masukan yang ditunjukan untuk
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan, Semoga tugas makalah m.a etika
keperawatan ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Kelompok 6.
BAB I
2
PENDAHULUAN
3
dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai
yang dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing
ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri,
dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan. Jadi di dalam makalah ini
akan membahas hak dan kewajiban seorang perawat dan pasien dalam menjalankan
kewajibannya terhadap klien/pasien. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Pasien sebagai Konsumen Pasien atau pesakit adalah seseorang yang
menerima perawatan medis, kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata
patient dari bahasa Inggris, patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang
4
memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita", orangsakit
(yang dirawat dokter), penderita (sakit).1 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah
setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada dokter atau dokter gigi.
5
3) Menerima imbalan jasa ataspelayanan keperawatan yang telah diberikan
4) Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standart pelayanan, standart profesi, sop, atau ketentuan peraturan perundang-
undangan dan memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar
6
3) Mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik standar pelayanan
keperawatan, standar profesi, standar prosedur oprasional dan ketentuan perundang
undangan
4) Memberi persetujuan atau penolakan tindakan keperawatan yang akan diterimanya
5) Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
7
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah
sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat, baik dari dokter lain dan Rs lain.
8. Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a) Penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan
b) Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan
untuk mengatasinya
c) Alternatif terapi lainnya
d) Prognosanya.
e) Perkiraan biaya pengobatan
10. Hak atas isi rekam medis/ data medis.
11. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya da
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
13. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
14. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
15. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit
16. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya.
8
17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
18. Hak ganti rugi kalau terjadi kelalaian dan tindakan yang tida mengikuti standart
operasional profesi kesehatan.
6. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
8. Hak untuk memperoleh informasi /penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medik yg akan dilakukan thd dirinya.
9. Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
10. Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
11. Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribad dan atau
masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
12. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu
ketertiban & ketenangan umum/pasien lainya.
13. Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit
14. Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit
terhadap dirinya
9
15. Hak transparansi biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
16. Hak akses /inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis
miliknya.
17. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter yang merawat.
18. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam
pengobatanya.
19. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu dari praktik
keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua hal dasar yang
harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa yang
semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal.
10
perawat yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek
legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah. Hal ini seperti
dipaparkan pada materi sebelumnya sedang dipertimbangkan oleh berbagai pihak, baik
dari PP78, organisasi profesi kesehatan yang lain, lembaga legislatif serta elemen
pemerintahan lain yang berkepentingan. selain mendapatkan perlindungan hukum secara
legal, perawat berhak untuk memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan
atau keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Jadi kepada klien
dan keluarga yang berada dalam lingkup keperawatan tidak hanya memberikan informasi
kesehatan klien kepada salah satu profesi kesehatan lainnya saja, akan tetapi perawat
berhak mengakses segala informasi mengenai kesehatan klien, karena yang berhadapan
langsung dengan klien tidak lain adalah perawat itu sendiri. Hak perawat yang lain yaitu
melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan
agar perawat dapat melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan
yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan dimana profesi lain tidak dapat melakukan
jenis kompetensi ini. Perawat berhak untuk dapat memperoleh penghargaan sesuai
dengan prestasi, dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan
rawan.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien. pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.
11
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau
keluarganya.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran, permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan
kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai
peraturan!ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
1. Surat Izin Perawat STR sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
2. Surat Izin Kerja SIK sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan
3. Surat Izin Praktek Perawat SIPP sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok
12
5. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
nundangan yang berlaku.
6. Perawat wajib memberikan informasi kepada pasien / keluarga yang sesuai batas
kewenangan perawat
7. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai
dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
11. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas
kewenangan Sop
13. Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh SIK ulang SIP menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama
perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain.
13
2. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit
3. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
4. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan atau kebidanan sesuai dengan
standar profesi dan batas kewenangannya atau otonomi profesi.
5. Menghormati hak-hak klien atau pasien.
6. Merujuk klien atau pasien kepada perawat lain atau tenaga kesehatan lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
7. Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau
keyakinannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan pelayanan
kesehatan.
8. Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam
memberikan pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
9. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan atau
kebidanan kepada klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas
kewenangannya.
10. Membuat dokumen asuhan keperawatan atau kebidanan secara akurat dan
berkesinambungan.
11. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kebidanan sesuai standar profesi
keperawatan atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien.
12. Mengikuti IPTEK keperawatan atau kebidanan secara terus menerus.
13. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan
batas kewenangannya.
14. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan juga
setelah klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh
yang berwenang.
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
keperawatan perawat harus mampu memberikan kebutuhan dasar manusia yang terus
menerus meningkat dalam perawatan mandiri.
3. Menolak keinginan klien atau pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya
dan dalam hidupnya dimasyarakat .Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk
bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, dan
larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh
diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas
profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan
sehari-hari di dalam masyarakat. Maka dari pernyataan diatas sudah jelas pentingnya
Menolak keinginan klien atau pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi karena selain dapat
melanggar kode etik suatu profesi juga dapat memberikan image dari pihak luar
atau masyarakat, mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi keperawatan bila kita melanggar kode etik. Karena setiap kode etik suatu
profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi
yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien.
Pentingnya perawat mendapatkan informasi yang lengkap dari klien agar perawat
dapat mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Perawat berhakmendapatkan
informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan keluarganya mengenai semua
keluhan dan riwayat kesehatan pasien agar dapat memberikan tindakan dan asuhan
keperawatan berkelanjutan.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek dalam bidang
keperawatan, kebidanan, kesehatan secara terus menerus.
Di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai
kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak
menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Tenaga perawat sebagai salah satu
16
tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai
dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem
pendokumentasian yang baik. Maka dari pernyataan diatas dapat disimpulkan
pentingnya meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek dalam
bidang keperawatan agar seorang perawat mampu bersaing dengan perkembangan
IPTEK yang terus berkembang agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
kliennya dalam dokumentasi yang benar
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau
keluarganya.
Perawat harus diperlakukan adil dan jujur karena seorang perawat merupakan
pemberi pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas sesuai kewajibannya
pada pasien dan keluarganya. Dapat diambil kesimpulan pentingya profesi
keperawatan diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit bentuk profesi tersebut
dihargai karena kewajibannya sudah dilakukan.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya.
Seorang perawat merupakan Tenaga kerja yang menjadi modal utama serta
pelaksanaan dari pembangunan masyarakat. Tujuan terpenting dari pembangunan
masyarakat tersebut adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja. Tenaga kerja
sebagai pelaksana pembangunan harus di jamin haknya, diatur kewajibannya dan
dikembangkan daya gunanya. Bentuk perlindungan tenaga kerja di Indonesia yang
wajib di laksanakan oleh setiap pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan
orang untuk bekerja pada perusahaan tersebut harus sangat diperhatikan, yaitu
mengenai pemeliharaan dan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja Jaminan
pemeliharaan kesehatan merupakan jaminan sebagai upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan,
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pemeliharaan kesehatan
17
dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat
melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan dibidang
penyembuhan.
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa seorang perawat yang kontak
langsung dengan pasien yang mempunyai riwayat kesehatan yang berbeda-beda
sangat penting mendapat jaminan perlindungan terhadap resiko kerja agar perawat
dapat terlindungi dengan resiko apapun yang terjadi dalam melaksanakan tugasnya
8. Diikut sertakan dalam penyusunan,penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Perawat yang kontak langsung dengan pasien penting sekali mengetahui
diikutsertakan dalam penyusunan, penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit, Agar saat melayani pasien tidak terdapat kesalahan informasi dan
kesalahan kebijakan pelayanan yang berlakudi rumah sakit tersebut. Perawat harus
mampu mengetahui setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit agar
dalam pelayanannya ke pasien benar.
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
klien,pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
Seorang perawat mempunyai hak untuk melindungi privacinya sendiri agar tidak
dicampur dengan tugasnya dalam melayani pasien. Dalam melayani pasien perawat
pun mempunyai batasan dalam seberapa jauh seorang pasien mengenal perawatnya
dan hubungan pasien dan perawat hanya sebatas hubungan pemberian layanan
kesehatan. Perawat berhak mendapatkan perlindungan oleh suatu institusi yang
dinaunginya bila nama baiknya dicemarkan atau dituduh melakukan sesuatu yang
tidak dilakukannya.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran, permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode
etik profesi. Sama halnya dengan point diatas bila sudah melanggar suatu kode etik
perawat, perawat berhak menolak sesuatu yang bertentangan perundang-undangan,
standar profesi dan kode etik profesi.pentingnya point ini agar perawat dapat
menjaga nama baik profesinya
18
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan
yang ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
Pentingnya perawat berhak mendapatkan suatu penghargaan yang layak agar
perawat merasa dihargai oleh suatu insitusinya karena jasanya melayani pasiennya
sesuai dengan norma dank ode etik keperawatan.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.
Pentingnya mengembangkan suatu jenjang karir agar seorang perawat merasa
dihargai oleh rumah sakit yang memperkerjakannya. Dan memberikan kesempatan
pada seorang perawat menjadi seorang leadership agar dapat membangun motivasi
diri yang dapat ditularkan ke teman sejawatnya
19
Berdasarkan undang undang tersebut maka dalam melaksanakan praktik
keperawatan perawat berkewajiban untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar profesi, standar praktek keperawatan, kode etik, dan SOP serta
kebutuhan klien dengan dilengkapi saranan dan pra sarana atau pasien dimana
standar profesi, standar praktek dan kode etik tersebut ditetapkan oleh organisasi
profesi dan merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap tenaga keperawatan.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
20
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan
ilmu keperawata banyak sekali.
21
5. Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya
Setiap pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medis mengenai kondisi penyakit pasien tersebut.
22
5. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
rumah sakit. Untuk memperlancar kegiatan pelayanan di rs, dan meningkatkan
kenyamanan untuk klien itu sendiri dalam pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
6. Pasien atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati
/perjanjian yang telah dibuatnya. Segala ketentuan harus tercatat baik di atas kertas/
formulir. Agar baik klien terhindar dari mal praktik dan indisipliner dari tenaga
kesehatan.dan tidak ada pihak yang di rugikan
23
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan adanya peraturan tentang hak dan kewajiban yang telah diatur dalam
Undang-undang keperawatan, diharapkan agar perawat bisa mendapatkan hal-hal yang
memang sudah menjadi haknya serta melakukan hal-hal yang sudah menjadi tanggung
jawabnya. Setalah hak dan kewajiban nya terpenuhi, perawat sangat perlu untuk memenuhi
hak dan tanggung jawab klien, agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat maksimal
sehingga keselamatan klien tetap terjaga, dan dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
24
ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201206592612084643/6.pdf UNIV. WIJAYA Kusuma surabaya
Kusuma ningrum, Endah anggraini, Tinjauan yuridis hak dan kewajiban pasien sebagai
konsumen dalam pelayanan medis. 2013.
Journal of the academiy of medical sciences in bosnia and herzegovina the role of medical
staff in providing patients rights, 2014.
25
26