Anda di halaman 1dari 5

ACOUNTABLE PERAWAT

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Kep dan Hukum Kesehatan
Dosen Pengampu : Nurul Sri W, M.Kes
Disusun Oleh:
1. Hanum Tri Desika 23613602
2. Vanesa Pratami P 23613614
3. Rohmatul Amalia 23613622
4. Adetya Salaman Hafiz 23613637

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang accountable perawat.Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Keperawatan dan hukum
keperawatan juga memudahkan proses pembelajaran para mahasiswa untuk memahami apa itu acountable
perawat. Acountable perawat berarti juga tanggungjawab yang diberikan kepada klien ataupun keluaraga.
Terkadang perawat dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan mengambil keputusan untuk mengambil
tindakan. Perawat memberikan asuhan kepada klien untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan
penyakit serta meningkatkan kesehatan. Karena fenomena diatas sebagai seorang perawat harus mengetahui
fungsi dan peranya seorang perawat, dan juga mengenal etika-etika dalam dan konsep hokum yang berlaku
dlam profesinya supaya dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan
berujung pada malpraktik atau kelalaian yang merugikan pasien,perawat itu sendiri dan profesinya. Etika,
secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “Ethikos” yang mana artinya adalah suatu perkara
yang timbul dari suatu kebiasaan.Perkara tersebut mencakup analisis dan penerapan konsep dari pelbagai hal
penilaian seperti benar, salah, baik, buruk, tanggung jawab dan tanggung gugat.Ketika etika tersebut dikaitan
dengan keperawatan, dimana dalam hal ini keperawatan merupakan sebuah profesi, maka muncul yang
namanya etika profesi atau professional ethics.Secara umum, etika profesi ini adalah suatu sikap etis yang
harus dimiliki oleh seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban tugas
keprofesiannya dengan menerapkan norma-norma etis umum pada bidang sesuai profesionalitasnya dalam
kehidupan bermasyarakat.Sehingga, berdasarkan definisi diatas maka yang dimaksud dengan etika
keperawatan adalah suatu sikap etis yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai bagian integral dari
sikap hidup dalam mengemban tugasnya sebagai seorang perawat dengan menerapkan norma-norma etis
keperawatan dalam kehidupan profesi dan kehidupan bermasyarakat.Selanjutnya, etika keperawatan ini juga
dijadikan sebuah landasan dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat sehingga baik
pemberi dan penerima pelayanan dilindungi dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Seorang
perawat dan /atau calon perawat, harus mengetahui etika profesi ini dengan seksama, mengamalkannya dan
menerapkannya dalam kehidupan profesional dan bermasyarakat. Ada 8 prinsip etika keperawatan yang
wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada penerima layanan keperawatan,
baik individu, kelompok, keluarga atau masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Acountable Perawat
2. Fungsinya dan Tujuan Acountable Perawat
3. Akibat Apabila Melanggar Acountable Perawat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa Itu Acountable Perawat


Tenaga keperawatan yang melakukan tindakan keperawatan harus sesuai dengan kompetensi
perawat yang sudah ditetapkan dan didapatkan selama proses pendidikan. Oleh karena itu,
tanggung jawab hukum seorang perawat dalam menjalankan praktik mandiri keperawatan
harus sesuai dengan standar pelayanan perawat, standar profesi, standar operasional dan
kebutuhan kesehatan penerima pelayanan Kesehatan yang berfungsi untuk mengatur praktik
keperawatan agar hak-hak masyarakat dalam memperoleh perawatan yang baik.

B. Fungsi dan Tujuan Acountable Perawat

Berfungsi sebagai landasan atau pedoman bagi status perawat profesional yaitu dengan cara:
1. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima
kepercayaan serta tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian
sebagai landasan dalam menerapkan praktek etikal.
3. Menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan
perawat dengan pasien/klien sebagi advocator, perawat dengan tenaga profesional
kesehatan lain sebagai teman sejawat dengan profesi keperawatan sebagi seorang
kontributor dan dengan masyarakat sebagi perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

Bertujuan untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan:

1. Mengenal dan mengidentifikasiunsur moral dalam praktik keperawatan.


2. Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktik
keperawatan.
3. Menghubungkan prinsip moral yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan padadiri
sendiri,keluarga,masyarakat dan Tuhan.

C. Akibat Apabila Melanggar Acountable Perawat


Perbuatan tenaga keseatan yang menyimpang dari etik keperawatan dan standar operasional
prosedur tentunya juga dapat memunculkan sebuah sanksi yang tidak tertulis yang dikenal
dengan sanksi moral. Tenaga kesehatan pada dasarnya telah mempunyai dasar hukum ataupun
payung hukum untuk dapat memberikan jaminan hukum terhadap tenaga kesehatan. Akibat
dari pelanggaran kode etik keperawatan acountable yaitu:
1. Pearawat tidak dipwercaya pasien serta keluarga oleh profesi sebab sudah melanggar etik
kepeawatan.
2. Pwrawat akan mengalami tuntutan hukum dari pasien ataupun keluarga pasien sebab
kelalaiannya bedasarkan KUHP.
3. Pearawat akan memperoleh peringatan baik dari atasan maupun direktur rumah sakit dan
organisasi pofesi (primadita, 2020)
4. Ganti Rugi Nominal, jika dijumpai adanya perbuatan melawan hukum, seperti perbuatan
yang didasarkan atas faktor kesengajaan, akan tetapi perbuatan tersebut tidak
menimbulkan kerugian secara nyata pada korban, maka korban tersebut dapat diberikan
dengan sejumlah uang tertentu dengan rasa keadilan tanpa harus memperhitungkan
berapa sesungguhnya kerugian yang dialami oleh korban.
5. Ganti Rugi Kompensasi adalah ganti rugi berupa pembayaran yang diberikan kepada
korban sebesar kerugian yang dialami oleh korban akibat dari suatu perbuatan melawan
hukum. Sebab itu, ganti rugi ini dikenal juga dengan ganti rugi aktual. Contohnya, ganti
rugi terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh korban, rasa sakit serta penderitaan
yang dialami oleh korban, dan juga penderitaan mental berupa tekanan pikiran, dan
timbulnya rasa malu.
6. Ganti Rugi Penghukuman adalah ganti rugi yang diberikan dalam jumlah besar yang
melebihi dari jumlah kerugian yang dialami. Besarnya jumlah ganti rugi tersebut agar
dapat dijadikan sebagai hukuman bagi pelaku yang melakukan perbuatan melawan
hukum. Ganti rugi penghukuman ini dapat diterapkan pada kasus yang dilakukan dengan
sengaja dan merupakan kasus berat atau sadis.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tindakan dalam kelalaian dapat di minimalisir dengan pengetahuan serta pemahaman
penuh tentang kode etik perawat yang akan menjadikan pedoman perawat professional dalam
melakukan tindakan praktik keperawatan secara professional sehingga keselamtan dan
kenyamanan pasien selalu menjadi prioritas utaman. Pelanggaran berkaitan kode etik tersebut
banyak dipengaruhi oleh karakteristik perawat, pasien, dan kurangnya pemahaman tentang
landasan teori berkaitan kode etik perawat.

B. Saran
Para penyusun makalah ini menyadari bahwa penulisan jauh dari kata sempurna,
kedepannya para penyusun akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumbernya yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu
para penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai