Anda di halaman 1dari 11

TANGGUNG JAWAB HUKUM EKSEKUTIF KEPERAWATAN

perawat profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai pengelola dan penanggung jawab

unit-unti pelayanan keperawatan, tugas dan kewajiban perawat ini sarat dengan tanggung

jawab secara hukum.

Fungsi Tanggung Jawab Secara Hukum

1. Merumuskan dan menjaga tujuan pelayanan keperawatan.

2. Menetapkan praktik keperawatan dan memfasilitasi pember lakuannya.

3. Menetapkan Protap/standing order/protokol untuk operasional pelatanan

4. Membuka sistem jenjang karir perawat, job description, per formance appraisal dan

perangkat alat penunjangnya, serta fungsi-fungsi staffing lainnya.

5. Menjadwalkan ronde/kontrol keliling unit-unit dibawah ke- wenangannya (Managenent By

Walking)

6. Mengkoordinasikan pelayanan-pelayanan yang ada kaitannya dengan asuhan pasien kalau

perlu menjadi juru bicara dan mem- bela keperawatan terhadap masyarakat dan profesi lain-

lain

7. Memelihara catatan-catatan dan dokumen-dokumen asuhan dan adminitrasi yang diperlukan

dalam pelayanan.

8. Membuat rencana program kerja/anggaran tahunan unit-unit pelayanan keperawatan dan

mengendalikan pelaksanaannya.

9. Memimpin kegiatan "quality assurance and quality improvement" di keperawatan.

10. Memfasilitasi perkembangan profesionalisme kerja di wilayah- nya, khususnya

profesionalisme keperawatan dan termasuk pula kegiatan penelitian dan CNE

Yang perlu dipahami secara hukum, tanggung jawab profesional sebagai eksekutif

keperawatan seorang kepala bidang keperawatan tanggung jawabnya tidak terbatas sebagai

manajer tetapi mel sampai perannya sebagai perawat profesional. Tanggung jawab perawat
profesional berkaitan dengan aspek pidana, perdata dan administratif, maka dari perawat

profesional dituntut harus memiliki pengetahuan dan keterampilan keperawatan data

manajemen wawasan hukum dan etik yang memadai. Tanggun jawab manajemen dan hukum

dapat digali dari "Standar Pelayanan keperawatan" yang dipakai sebagai acuan Akreditasi

Rumah Sakit Indonesia.

Peran Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan Keperawatan

1. Bertanggung jawab terhadap pengembangan mutu pelayanan keperawatan melalui kajian-

kajian yang dilaksanakan secara periodik, teratur terencana terhadap kualitas pelayanan yang

ada dan meningkatkan jumlah tenaga keperawatan profesional yang akan mampu memberikan

pelayanan keperawatan profesional

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan hubungan perawat klien yang terpilih yaitu

hubungan yang sifatnya kemitraan, saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing,

mencapai tujuan keperawatan bersama-sama dan tidak terjadi unsur dominasi dari perawat

kepada klien.

3. Bertanggungjawab dalam pengembangan asuhan keperawatan profesional yaitu pemberian

keperawatan k berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang bersifat "human" dengan

pendekatan holistik, mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural- spiritual serta orientasi pada

kebutuhan objektif klien.

4. Bertanggung jawab terhadap peningkatan kemandirian klien, individu, keluarga, kelompok,

masyarakat dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang terjadi pada masyarakat

5 Bertanggung jawab terhadap pemahaman perilaku dan budaya hidup sehat bagi masyarakat

dengan cara peningkatkan upaya pengenalan dan pencegahan.

6. Bertanggung jawab terlaksananya pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik.

7. Bertanggung jawab dalam menciptakan inovasi dalam iptek keperawatan melalui upaya riset

keperawatan
8. Bertanggung jawab dalam meningkatkan citra keperawatan dan mampu memberikan asuhan

keperawatan.

9. Bertanggung jawab dalam manajemen asuhan keperawatan dalam setiap tatanan pelayanan

kesehatan.

Berhasil tidaknya askep dan baik-buruknya mutu pelayanan ke perawatan tergantung

sejauh mana tingkat profesionalisme keperawatan itu sendiri menyangkut apakah saat ini

pelayanan keperawatan telah diberikan oleh perawat profesional, apakah pelayanan ilmu dan

kiat keperawatan, apakah sistem elayanan keperawatan telah tertata sesuai dengan ka yang

seharusnya ditetapkan, agar tanggung jawab perawat dalam menjalankan perannya dapat

terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Tanggung jawab clinical nurses specialist (Fage Abdullah,1976)

1. CNS bersama-sama dengan dokter bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan

terhadap askep klien terutama dalam menetapkan berbagai prosedur diagnostik dan pengobatan

serta menginterpretasikan berbagai hasil pemeriksaan

2. CNS memberikan informasi yang tepat kepada klien dan keluarganya tentang diagnosis dan

rencana keperawatan serta pengobatan setelah ada kesepakatan bersama diantara tim

kesehatan. kebutuhan-

3. CNS secara sistematis dan akurat mengidentifikasi kebutuhan klien terhadap asuhan

keperawatan

4- CNS memilih dan mengimplementasikan rencana askep yang tepat bagi setiap

individu/klien. dibawah tanggung

5. CNS mengorganisasi sub tim yang berada jawabnya (praktisi) dan menyerahkannya untuk

melaksanakan askep. pelayanan keperawatan

6. CNS menetapkan rencana asuan dan serta lingkup kerjanya secara independent. berada di

bawah
7. CNS memsupervisi praktisi keperawatan yang tanggung jawabnya. terhadap ke-

8. CNS melakuan studi observasi yang mendalam butuhan klien dan mengevaluasi tindakan

keperawatan yang diperlukan.

9. CNS mengkoordinasikan berbagai kegiatan, prosedur, periksaan dan staf yang akan merawat

klien.

10. CNS menginterpretasikan hasil temuan riset ke dalam praktik keperawatan dalam rangka

memperbaiki mutu pelayanan.

11 CNS menunjukkan sebagai "Role Model" pakar keperawatan klinis.

TANGGUNG JAWAB PERAWAT TERHADAP PROFESI KEPERAWATAN

Seseorang dapat dikatakan perawat profesional apabila dapat melaksanakan tanggung jawab

dan tanggung gugat sesuai dengan kode etik dan berdasarkan standar praktik keperawatan yang

telah disepakati.

Tanggung Jawab Terhadap Profesi Adalah:

1. Tanggung jawab terhadap pasien dan klien:

a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kepada pasien dan klien dengan penuh rasa

tanggung jawab sesuai kebutuhannya.

b. Melindungi pasien terhadap hal-hal yang dapat memba hayakan dan merugikan dirinya

dengan mengutamakan keselamatan pasien dan klien.

c. Membantu pasien dan klien untuk dapat menolong dirinya sendiri dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari serta memelihara kesehatannya.

d. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan tugas yang dipercayakan

kepadanya.

2. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri

a. Melindungi dirinya dari kemungkinan penularan penyakit


b. Melindungi dirinya dari gangguan yang datang dari ling- kungan pekerjaannya. c.

Menghindari konflik dengan orang lain dalam melaksanakaa tugasnya melalui metode

pemecahan masalah. 3. Tanggung jawab terhadap profesi a. Mengadakan kerjasama atara

anggota tim kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. b. Mempertahankan dan meningkatkan

mutu pelayanan c. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu keperawatan sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi d. Melaksanakan kewajibanya rasa tulus ikhlas sesuai

martabat dan tradisi leluhur perawatan. e. Tidak akan mempraktikkan pengetahuan dan

keterampilan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma ke- manusiaan. sejawat f. Matang

dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tanggung jawab

yang ada hubungannya dengan keperawatan g. Menjunjung tinggi nama baik profesi dengan

menunjukkan perilaku dan kepribadian yang tinggi. h. Membina dan memelihara mutu

organisasi profesi ke- perawatan sebagai sarana pengabdiannya.

4. Tanggung jawab terhadap masyarakat Bagian tugas dan tanggung jawab perawat adalah

meng dan kesehatan masyarakat untuk upayakan kesejahteraan tidak dapat menciptakan atau

mewujudkan, hal ini perawat bekerja sendiri tetapi harus menja kerja sama yang baik dengan

masyarakat, seperti perawat dalam upaya men ciptakan masyarakat sehat yang optimal perlu

bekerja sama memanfaatkan potensi-potensi sumber daya yang ada di masyarakat baik sumber

daya manusia, sarana dan prasarana dan budaya yang ada di masyarakat. 5. Tanggung jawab

terhadap bangsa dan tanah air yang berlaku a. Perawat senantiasa mematuhi peraturan serta

berperan aktif mengembangkan pekerjaan kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan

pelayanan ke sehatan dan khususnya perawatan b. Memelihara suasana lingkungan yang

menghormati nilai- nilai budaya adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pasien

dan klien, individu, keluarga. dan masyarakat. TANGGUNG GUGAT Seperti sudah diartikan

mengenai apa yang dimaksud dengan tanggung gugat, yaitu sebagai konsekuensi apabila

seseorang melakukan kesalahan ataukelalaian dalam melaksanakan tanggung awab tidak


sesuai dengan aturan-aturan dalam perundang- undangan yang telah ditetapkan. Sebagaimana

terkait dengan profesi keperawatan, bila pelayanan keperawatan tidak sesuai atau menyimpang

dari etika dan kode etik serta standar keperawatan, awat yang melakukan harus menerima

dengan penuh kesadaran dari tanggung jawab konsekuensi atas tindakannya seperti telah diatur

dalam UNdang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan bab V pasal 32

Tentang Penyembuhan dan Pemulihan Kesehatan

HAK-HAK PENGERTIAN Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang me- rupakan

kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas Setiap manusia

mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang

lain, dan menerima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki

oleh setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat diperlukan agar

dapat terjalin suatu ikatan yang merupakan kontrak sosial, baik tersurat maupun tersirat,

sehingga segala sesuatunya dapat memberi dampak positif. Semakin baik kehidupan seseorang

atau masyarakat, semakin perlu pula pemahaman tentang hak-hak tersebut agar terbentuk

sikap saling menghargai hak-hak orang lain dan tercipta kehidupan yang damai dan tentram.

Hak menurut C. Fagin (1975) tuntutan terhadap Hak menurut C. Fagin (1975) merupakan

terhadapnya, se. sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak berupa tuntutan perti kekuasaan

dan hak-hak istimewa yang yang berdasarkan keadilan, moralitas, atau legalitas. Hak dapat

dipandang dari sudut hukum dan pribadi. Hak dari sudut hukum untuk me Hak mempunyai

atau memberi kekuasaan tertentu ngendalikan siatuasi, misalnya mempunyai hak untuk masuk

restoran dan membeli makanan yang diinginkannya. hal ini, jka ditinjau dari sudut hukum,

orang yang bersangkutan mempunyai kewajiban tertentu yang menyertainya yaitu orang

tersebut diharuskan atau diwajibkan untuk berperilaku sopan dan membayar makanan tersebut
(Fromer,1981) Hak dari sudut pribadi Hak dilihat dari sudut pribadi, yang telah disesuaikan

dengan perkembangan etis, antara lain mengatur kehidupan seseorang berdasarkan konsep

benar atau salah, baik atau buruk yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan tinggal dalam

kurun waktu tertentu. Hak-hak asasi manusia. hak asasi manusia mengacu pada hak-hak

istimewa atau hak- hak asasi setiap orang. Misalnya, seseorang dapat mengekspresikan rasa

iba, simpati, dan pemikiran-pemikirannya (Fagin,1975) Hak asasi manusia (HAM adalah hak

untuk dapat mengekspresikan dirinya secara bebas agar dapat berkembang dengan layak untuk

tumbuh, menerima upah atas pekerjaan yang dilakukannya secara bertanggung jawab.

PERANAN HAK-HAK dapat digunakan sebagai pengekspresiar kekuasaaan dalam konflik

antara seseorang dengan kelompok Contoh: Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa

ia mempunyai hak untuk menginstruksikan pengobatan yang ia inginkan pada kliennya. Di sini

terlihat bahwa dokter tersebut mengekspresikan kekuasannya untuk mengintruksikan pe-

ngobatan kepada klien. Hal ini merupakan haknya selaku penanggung jawab medis. 2. Hak

dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan Contoh: seorang perawat

dalam melaksanakan asuhan keperawatannya, mendapat kritikan karena terlalu lama meng-

habiskan waktunya bersama klien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia mempunyai

hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk klien sesuai dengan

pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini perawat tersebut mempunyai hak melakukan

asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien/klien. 3. Hak dapat digunakan

untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang seringkali dapat menyelesaikan suatu

perselisihan dengan menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang lain. Contoh: seorang

perawat menyarankan kepada pasien agar tidak keluar ruan selama dihospilatisasi. Pada situasi

ter- sebut, klien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan klien tersebut mengatakan

pada perawat bahwa ia juga punya hak untuk keluar dari ruangan bilamana ia mau. Dalam hal
ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan pasien. Bila

tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berarti ia mengingkari kebebasan pasien

LIMA SYARAT YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN HAK-HAK SESEORANG n

dan Badman (1985) menjelaskan lima syarat yang mem- pengaruhi penentuan hak-hak

seseorang, yaitu sebagai berikut: 1. Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh

seorang lain, orang yang bersangkutan tidak dapat disalahkan atau dihukum karena

menggunakan atau tidak menggunakan hak tersebut. Contoh: Klien mempunyai hak untuk

pengobatan yang di- tetapkan oleh dokter, tapi dia mempunyai hak untuk menerima atau

menolak pengobatan tersebut. 2. Seseorang mempunyai tugas untuk memberikan kemudahan

bagi orang lain untuk menggunakan hak-haknya. Contoh: perawat mempunyai tugas untuk

meyakinkan dan melindungi hak-hak klien untuk mendapatkan pengobatan 3. Hak harus sesuai

dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu per samaan, tidak memihak, dan kejujuran. semua klien

mempunyai hak-hak yang sama untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. 4. Hak untuk

dapat dilaksanakan Contoh: di beberapa Rumah Sakit, para penentu kebijakan mempunyai

tugas untuk memastikan bahwa pemberian hak-hak asasi manusia dilaksanakan untuk semua

klien atau pasien. 5. Apabila hak seseorang bersifat membahayakan maka hak tersebut dapat

dikesampingkan atau ditolak dan orang yang bersangkutan akan diberi kompensasi atau

pengganti. Contoh: Apabila nama pasien tertunda dari jadual pembedahan dengan tidak

disengaja, pasien dikompensasikan untuk di- tempatkan bagian teratas dari daftar pembedahan

berikutnya (bila terjadi kekeliruan)

HAK-HAK PASIEN/KLIEN Pentingnya titlul hal hak pasien dalam pelaksanaan as menant

kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960, tujuan dan hal tersebut adalah untuk

meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsif

terhadap kebutuhan klien Dewasa ini, pasien/klien dapat me nta untuk membuat keputusan

sendiri dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit. persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk
menolak pengobatan, merupakan aspek dari pengambilan keputusan untuk diri pasien/ klien

sendiri. Kebutuhan atas hak klien merupakan perluasan dari dua keadaan berikut ini

Kerentanan Klien Terhadap Penyakit Kerentanan klien terhadap penyakit dapat terjadi karena

1. Pada waktu seseorang sakit, ia sering tidak mampu menyatakan hak haknya seperti pada

waktu sehat 2. Untuk dapat menyatakan haknya, seseorang memerlukan energi dan kesadaran

akan hak tersebut. a, seseorang yang lemah dan terikat oleh penyakit yang dideritanya mungkin

tidak mampu untuk menyatakan haknya 4, Setiap orang/klien tidak selalu menyadari hak-hak

mereka karena lingkungan kesehatan yang tidak mereka kenal atau mereka ketahui, 5.

Kebutuhan untuk merahasiakan informasi tentang kesehatan klien mungkin tidak ada dan

mungkin tidak pernah terpikir. kan.

UJual dengan yang telah disetujui atau ke- yang sebelumnya HAK DAN KEWAJIBAN
Hak
PERAw Perawat 1. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukun dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. 2. Perawat berhak untuk ngembangkan diri

melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya. 3. Perawat

berhak untuk menolak keinginan pasien/klien tabf bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan, serta standar dan kode etik profesi

informasi lengka dari 4. Perawat berhak untuk keluhan kesehatan dan atau keluarganya tentang

diberikan. ketidakpuasannya terhadap pelayanan yang 5. Perawat untuk meningkatkan ilmu

pengetahuann berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan kesehatan secara

terus-menerus. secara adil dan jujur oleh 6. Perawat berhak untuk diperlakukan institusi

pelayanan maupun oleh Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko

kera yang dapat menimbulkan 7. stress emosional. pe 8. Perawat berhak diikutsertakan dalam

penyusunan dan netapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan 9. Perawat berhak atas privasi dan

berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dan/atau keluarganya

serta tenaga kesehatan lainnya. 10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas
lain, baik melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan

tindakan yang bertentangan dengan standar atau kode etik keperawatan atau pe- raturan

perundang-undangan lainnya. 11 Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan

imbalan yang layak dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan

yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan 12. Perawat berhak untuk memperoleh

kesempatan mengembang- kan karir sesuai dengan bidang profesinya.

Hak Hak Perawat Menurut Claire Fa (1975) Hak memperoleh dalam rangka kemampuan

dirinya melalui penggunaan dan dengan latar belakang pendidikannya. ususnya dan sesuai Hak

memperoleh pengakuan sehubungan dengan kantribusinya melalui ketetapan yang diberikan

lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan dengan

profesinya. kerja dengan stress fisik dan 3. Hak mendapatkan lingkungan mungkin. emosional

serta risiko kerja yang seminimal 4. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-

batas hukum yang berlaku. yang 5. Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan

dilakukan. ber- 6. Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang pengaruh terhadap

perawatan. 7. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili

perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan. KEWAJIBAN PERAWAT 1. Perawat

wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan. 2. Perawat wajib memberikan

pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas-batas

kegunaannya. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien. 3. 4. Perawat wajib merujuk pasien

klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak

dapat mengatasinya sendiri. 5. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien

untuk berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak ber- tentangan dengan peraturan atau

standar profesi yang ada.

6. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klier untuk menjalankan ibadahnya

sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing sepanjang tidak men pasien yang lain.
7. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam

memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien/klien. 8. Perawat wajib

memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan kepada

pasien/klien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya. 9. Perawat wajib

meningkatkan mutu pelayanan ke sesuai dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan

pasien/klien. 10. Perawat wajib membuat dikumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan

berkesinambungan. 11 Perawat wajib mengikuti perkembangan lPTEK keperawatan atau

kesehatan secara terus-menerus. 12. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas

kemanusiaan sesuai dengan batas-batas kewenangannya. 13. Perawat wajib merahasiakan

segala sesuatu yang diketahuinya. tentang klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh

pihak yang berwenang. 14 Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau

perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja. HAK-HAK

KELOMPOK KHUSUS

Anda mungkin juga menyukai