perawat profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai pengelola dan penanggung jawab
unit-unti pelayanan keperawatan, tugas dan kewajiban perawat ini sarat dengan tanggung
4. Membuka sistem jenjang karir perawat, job description, per formance appraisal dan
Walking)
perlu menjadi juru bicara dan mem- bela keperawatan terhadap masyarakat dan profesi lain-
lain
dalam pelayanan.
mengendalikan pelaksanaannya.
Yang perlu dipahami secara hukum, tanggung jawab profesional sebagai eksekutif
keperawatan seorang kepala bidang keperawatan tanggung jawabnya tidak terbatas sebagai
manajer tetapi mel sampai perannya sebagai perawat profesional. Tanggung jawab perawat
profesional berkaitan dengan aspek pidana, perdata dan administratif, maka dari perawat
manajemen wawasan hukum dan etik yang memadai. Tanggun jawab manajemen dan hukum
dapat digali dari "Standar Pelayanan keperawatan" yang dipakai sebagai acuan Akreditasi
kajian yang dilaksanakan secara periodik, teratur terencana terhadap kualitas pelayanan yang
ada dan meningkatkan jumlah tenaga keperawatan profesional yang akan mampu memberikan
2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan hubungan perawat klien yang terpilih yaitu
hubungan yang sifatnya kemitraan, saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing,
mencapai tujuan keperawatan bersama-sama dan tidak terjadi unsur dominasi dari perawat
kepada klien.
keperawatan k berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang bersifat "human" dengan
masyarakat dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang terjadi pada masyarakat
5 Bertanggung jawab terhadap pemahaman perilaku dan budaya hidup sehat bagi masyarakat
7. Bertanggung jawab dalam menciptakan inovasi dalam iptek keperawatan melalui upaya riset
keperawatan
8. Bertanggung jawab dalam meningkatkan citra keperawatan dan mampu memberikan asuhan
keperawatan.
9. Bertanggung jawab dalam manajemen asuhan keperawatan dalam setiap tatanan pelayanan
kesehatan.
sejauh mana tingkat profesionalisme keperawatan itu sendiri menyangkut apakah saat ini
pelayanan keperawatan telah diberikan oleh perawat profesional, apakah pelayanan ilmu dan
kiat keperawatan, apakah sistem elayanan keperawatan telah tertata sesuai dengan ka yang
seharusnya ditetapkan, agar tanggung jawab perawat dalam menjalankan perannya dapat
terhadap askep klien terutama dalam menetapkan berbagai prosedur diagnostik dan pengobatan
2. CNS memberikan informasi yang tepat kepada klien dan keluarganya tentang diagnosis dan
rencana keperawatan serta pengobatan setelah ada kesepakatan bersama diantara tim
kesehatan. kebutuhan-
3. CNS secara sistematis dan akurat mengidentifikasi kebutuhan klien terhadap asuhan
keperawatan
4- CNS memilih dan mengimplementasikan rencana askep yang tepat bagi setiap
5. CNS mengorganisasi sub tim yang berada jawabnya (praktisi) dan menyerahkannya untuk
6. CNS menetapkan rencana asuan dan serta lingkup kerjanya secara independent. berada di
bawah
7. CNS memsupervisi praktisi keperawatan yang tanggung jawabnya. terhadap ke-
8. CNS melakuan studi observasi yang mendalam butuhan klien dan mengevaluasi tindakan
9. CNS mengkoordinasikan berbagai kegiatan, prosedur, periksaan dan staf yang akan merawat
klien.
10. CNS menginterpretasikan hasil temuan riset ke dalam praktik keperawatan dalam rangka
Seseorang dapat dikatakan perawat profesional apabila dapat melaksanakan tanggung jawab
dan tanggung gugat sesuai dengan kode etik dan berdasarkan standar praktik keperawatan yang
telah disepakati.
a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kepada pasien dan klien dengan penuh rasa
b. Melindungi pasien terhadap hal-hal yang dapat memba hayakan dan merugikan dirinya
c. Membantu pasien dan klien untuk dapat menolong dirinya sendiri dalam memenuhi
kepadanya.
Menghindari konflik dengan orang lain dalam melaksanakaa tugasnya melalui metode
perkembangan ilmu dan teknologi d. Melaksanakan kewajibanya rasa tulus ikhlas sesuai
martabat dan tradisi leluhur perawatan. e. Tidak akan mempraktikkan pengetahuan dan
keterampilan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma ke- manusiaan. sejawat f. Matang
dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tanggung jawab
yang ada hubungannya dengan keperawatan g. Menjunjung tinggi nama baik profesi dengan
menunjukkan perilaku dan kepribadian yang tinggi. h. Membina dan memelihara mutu
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat Bagian tugas dan tanggung jawab perawat adalah
meng dan kesehatan masyarakat untuk upayakan kesejahteraan tidak dapat menciptakan atau
mewujudkan, hal ini perawat bekerja sendiri tetapi harus menja kerja sama yang baik dengan
masyarakat, seperti perawat dalam upaya men ciptakan masyarakat sehat yang optimal perlu
bekerja sama memanfaatkan potensi-potensi sumber daya yang ada di masyarakat baik sumber
daya manusia, sarana dan prasarana dan budaya yang ada di masyarakat. 5. Tanggung jawab
terhadap bangsa dan tanah air yang berlaku a. Perawat senantiasa mematuhi peraturan serta
menghormati nilai- nilai budaya adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pasien
dan klien, individu, keluarga. dan masyarakat. TANGGUNG GUGAT Seperti sudah diartikan
mengenai apa yang dimaksud dengan tanggung gugat, yaitu sebagai konsekuensi apabila
terkait dengan profesi keperawatan, bila pelayanan keperawatan tidak sesuai atau menyimpang
dari etika dan kode etik serta standar keperawatan, awat yang melakukan harus menerima
dengan penuh kesadaran dari tanggung jawab konsekuensi atas tindakannya seperti telah diatur
dalam UNdang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan bab V pasal 32
HAK-HAK PENGERTIAN Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang me- rupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas Setiap manusia
mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang
lain, dan menerima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki
oleh setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat diperlukan agar
dapat terjalin suatu ikatan yang merupakan kontrak sosial, baik tersurat maupun tersirat,
sehingga segala sesuatunya dapat memberi dampak positif. Semakin baik kehidupan seseorang
atau masyarakat, semakin perlu pula pemahaman tentang hak-hak tersebut agar terbentuk
sikap saling menghargai hak-hak orang lain dan tercipta kehidupan yang damai dan tentram.
Hak menurut C. Fagin (1975) tuntutan terhadap Hak menurut C. Fagin (1975) merupakan
terhadapnya, se. sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak berupa tuntutan perti kekuasaan
dan hak-hak istimewa yang yang berdasarkan keadilan, moralitas, atau legalitas. Hak dapat
dipandang dari sudut hukum dan pribadi. Hak dari sudut hukum untuk me Hak mempunyai
atau memberi kekuasaan tertentu ngendalikan siatuasi, misalnya mempunyai hak untuk masuk
restoran dan membeli makanan yang diinginkannya. hal ini, jka ditinjau dari sudut hukum,
orang yang bersangkutan mempunyai kewajiban tertentu yang menyertainya yaitu orang
tersebut diharuskan atau diwajibkan untuk berperilaku sopan dan membayar makanan tersebut
(Fromer,1981) Hak dari sudut pribadi Hak dilihat dari sudut pribadi, yang telah disesuaikan
dengan perkembangan etis, antara lain mengatur kehidupan seseorang berdasarkan konsep
benar atau salah, baik atau buruk yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan tinggal dalam
kurun waktu tertentu. Hak-hak asasi manusia. hak asasi manusia mengacu pada hak-hak
istimewa atau hak- hak asasi setiap orang. Misalnya, seseorang dapat mengekspresikan rasa
iba, simpati, dan pemikiran-pemikirannya (Fagin,1975) Hak asasi manusia (HAM adalah hak
untuk dapat mengekspresikan dirinya secara bebas agar dapat berkembang dengan layak untuk
tumbuh, menerima upah atas pekerjaan yang dilakukannya secara bertanggung jawab.
antara seseorang dengan kelompok Contoh: Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa
ia mempunyai hak untuk menginstruksikan pengobatan yang ia inginkan pada kliennya. Di sini
ngobatan kepada klien. Hal ini merupakan haknya selaku penanggung jawab medis. 2. Hak
dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan Contoh: seorang perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatannya, mendapat kritikan karena terlalu lama meng-
habiskan waktunya bersama klien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia mempunyai
hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk klien sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini perawat tersebut mempunyai hak melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien/klien. 3. Hak dapat digunakan
perselisihan dengan menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang lain. Contoh: seorang
perawat menyarankan kepada pasien agar tidak keluar ruan selama dihospilatisasi. Pada situasi
ter- sebut, klien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan klien tersebut mengatakan
pada perawat bahwa ia juga punya hak untuk keluar dari ruangan bilamana ia mau. Dalam hal
ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan pasien. Bila
tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berarti ia mengingkari kebebasan pasien
dan Badman (1985) menjelaskan lima syarat yang mem- pengaruhi penentuan hak-hak
seseorang, yaitu sebagai berikut: 1. Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh
seorang lain, orang yang bersangkutan tidak dapat disalahkan atau dihukum karena
menggunakan atau tidak menggunakan hak tersebut. Contoh: Klien mempunyai hak untuk
pengobatan yang di- tetapkan oleh dokter, tapi dia mempunyai hak untuk menerima atau
bagi orang lain untuk menggunakan hak-haknya. Contoh: perawat mempunyai tugas untuk
meyakinkan dan melindungi hak-hak klien untuk mendapatkan pengobatan 3. Hak harus sesuai
dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu per samaan, tidak memihak, dan kejujuran. semua klien
mempunyai hak-hak yang sama untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. 4. Hak untuk
dapat dilaksanakan Contoh: di beberapa Rumah Sakit, para penentu kebijakan mempunyai
tugas untuk memastikan bahwa pemberian hak-hak asasi manusia dilaksanakan untuk semua
klien atau pasien. 5. Apabila hak seseorang bersifat membahayakan maka hak tersebut dapat
dikesampingkan atau ditolak dan orang yang bersangkutan akan diberi kompensasi atau
pengganti. Contoh: Apabila nama pasien tertunda dari jadual pembedahan dengan tidak
disengaja, pasien dikompensasikan untuk di- tempatkan bagian teratas dari daftar pembedahan
HAK-HAK PASIEN/KLIEN Pentingnya titlul hal hak pasien dalam pelaksanaan as menant
kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960, tujuan dan hal tersebut adalah untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsif
terhadap kebutuhan klien Dewasa ini, pasien/klien dapat me nta untuk membuat keputusan
sendiri dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit. persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk
menolak pengobatan, merupakan aspek dari pengambilan keputusan untuk diri pasien/ klien
sendiri. Kebutuhan atas hak klien merupakan perluasan dari dua keadaan berikut ini
Kerentanan Klien Terhadap Penyakit Kerentanan klien terhadap penyakit dapat terjadi karena
1. Pada waktu seseorang sakit, ia sering tidak mampu menyatakan hak haknya seperti pada
waktu sehat 2. Untuk dapat menyatakan haknya, seseorang memerlukan energi dan kesadaran
akan hak tersebut. a, seseorang yang lemah dan terikat oleh penyakit yang dideritanya mungkin
tidak mampu untuk menyatakan haknya 4, Setiap orang/klien tidak selalu menyadari hak-hak
mereka karena lingkungan kesehatan yang tidak mereka kenal atau mereka ketahui, 5.
Kebutuhan untuk merahasiakan informasi tentang kesehatan klien mungkin tidak ada dan
UJual dengan yang telah disetujui atau ke- yang sebelumnya HAK DAN KEWAJIBAN
Hak
PERAw Perawat 1. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukun dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. 2. Perawat berhak untuk ngembangkan diri
berhak untuk menolak keinginan pasien/klien tabf bertentangan dengan peraturan perundang-
informasi lengka dari 4. Perawat berhak untuk keluhan kesehatan dan atau keluarganya tentang
terus-menerus. secara adil dan jujur oleh 6. Perawat berhak untuk diperlakukan institusi
pelayanan maupun oleh Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko
kera yang dapat menimbulkan 7. stress emosional. pe 8. Perawat berhak diikutsertakan dalam
penyusunan dan netapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan 9. Perawat berhak atas privasi dan
berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dan/atau keluarganya
serta tenaga kesehatan lainnya. 10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas
lain, baik melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan standar atau kode etik keperawatan atau pe- raturan
imbalan yang layak dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan
yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan 12. Perawat berhak untuk memperoleh
Hak Hak Perawat Menurut Claire Fa (1975) Hak memperoleh dalam rangka kemampuan
dirinya melalui penggunaan dan dengan latar belakang pendidikannya. ususnya dan sesuai Hak
lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan dengan
profesinya. kerja dengan stress fisik dan 3. Hak mendapatkan lingkungan mungkin. emosional
serta risiko kerja yang seminimal 4. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-
batas hukum yang berlaku. yang 5. Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan
dilakukan. ber- 6. Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang pengaruh terhadap
perawatan. 7. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili
wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan. 2. Perawat wajib memberikan
pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas-batas
kegunaannya. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien. 3. 4. Perawat wajib merujuk pasien
klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak
untuk berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak ber- tentangan dengan peraturan atau
sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing sepanjang tidak men pasien yang lain.
7. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien/klien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya. 9. Perawat wajib
meningkatkan mutu pelayanan ke sesuai dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan
pasien/klien. 10. Perawat wajib membuat dikumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
kesehatan secara terus-menerus. 12. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas
segala sesuatu yang diketahuinya. tentang klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh
pihak yang berwenang. 14 Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau
perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja. HAK-HAK
KELOMPOK KHUSUS