Anda di halaman 1dari 2

HEPARINISASI

Jl. Sutopo 05
Magelang

No Dokumen
04/SPO.H/RSLR/VII/201
6

No. Revisi

Halaman
1 dari 2

Ditetapkan oleh
Direktur RS. Lestari Raharja
Standar Prosedur
Operasional

Tanggal Terbit

dr. Benyamin Tri Darma


I.

Pengertian

II.

Tujuan

III.

Kebijakan

IV.

Prosedur

Pemberian heparin pada tindakan hemodialisa di sirkulasi


ekstrakorporeal.
Mencegah terjadinya penjendalan darah di sirkulasi ekstrakorporeal
pada proses hemodialisa..
Selama proses hemodialisa tidak terjadi pembekuan darah di
sirkulasi ekstrakorporeal
1 Heparinisasi kontinyu
Untuk pasien stabil tanpa risiko perdarahan, heparin dapat
diberikan secara kontinyu:
1.1
Diberikan dosis awal secara bolus 2000 unit
1.2
Tunggu 3 - 5 menit untuk memberi kesempatan
heparin menyebar merata, kemudian dialisis dimulai.
Dilanjutkan dengan infus heparin dengan kecepatan
1000 u/jam secara kontinyu (dengan pompa)
Heparin dapat diberikan secara bolus yang berulang / intermiten:
1.3
Berikan dosis bolus awal: 3000 - 4000 unit (50 - 100
unit/kgBB)
1.4
Kemudian setiap jam diberikan 1000 - 2000 unit,
tergantung masa pembekuan
1.5
Dilakukan penilaian koagulasi.
2 Heparinisasi minimal
Pemberian heparin secara ketat (tight / minimal heparin) dilakukan
pada pasien berisiko sedang (moderate) untuk mengalami
perdarahan
Heparin minimal dilakukan dengan cara sebagai berikut:
2.1
Target waktu pembekuan (clotting time / CT)

V.

Unit Terkait

sebagai + 40%
2.2
Bolus heparin 500 unit dalam 30 menit
2.3
Lebih disukai cara sebagai berikut: Infus heparin
konstan 250 - 2000 unit/jam (biasanya 600 unit/jam)
setelah bolus dikurangi atau tidak diberikan bolus awal
(750 unit; dan periksa ACT / Activated Clotting Time
setelah 3 menit)
2.4
Monitor ACT tiap 30 menit
2.5
Pemberian heparin dilakukan sampai akhir dialisis
3 Dialisis bebas heparin (heparin-free dialisis)
Diberikan pada pasien dengan perdarahan aktif, pasien perikarditis,
koagulopati, trombositopenia, perdarahan intraserebral, baru
menjalani operasi atau beru melakukan transplantasi ginjal
Pengawasan ketat oleh perawat (hanya 5% risiko untuk pembekuan
sirkulasi secara lengkap)
Cara:
3.1
Bilas sirkuit dialisis dengan NaCl 0,9% yang telah
dicampur heparin 3000 - 5000 unit
3.2
Bilas dan keluarkan cairan tersebut di atas
3.3
Gunakan secepat mungkin aliran darah (250
ml/menit)
3.4
Bilas sirkulasi dialsisi tiap 15 - 30 menit dengan
Cairan NaCl 0,9% sebanyak 25 - 200 ml untuk
mencegah pembekuan jalur arteri
3.5
Naikkan laju ultrafiltrasi untuk mengeluarkan NaCl
0,9% ekstra
3.6
Perhatikan dialyzer dan awasi tekanan vena dengan
hati - hati untuk mendeteksi tanda - tanda awal
pembekuan darah
3.7
Hindari pemberian transfusi darah
4 Hal - hal yang perlu diperhatikan
4.1 Masa perdarahan
Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai