Anda di halaman 1dari 2

HEPARINISASI

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT 01 1 dari 3


ISLAM KENDAL

Tanggal Terbit: Ditetapkan di Kendal


Direktur RS Islam Kendal
SPO
15 JULI 2019

dr.Aldila S Al Arfah ,MMR

Pengertian Pemberian heparin pada tindakan hemodialisa di sirkulasi


ekstrakorporeal.
Tujuan Mencegah terjadinya penjendalan darah di sirkulasi
ekstrakorporeal pada proses hemodialisa.
Kebijakan Selama proses hemodialisa tidak terjadi pembekuan darah
di sirkulasi ekstrakorporeal.
Prosedur 1. Heparinisasi continuous
Untuk pasien stabil tanpa resiko pendarahan, heparin
dapat diberikan secara continous :
1.1 Diberikan dosis awal secara bolus 2000 IU.
1.2 Tunggu 3-5 menit untuk memberikan kesempatan
heparin menyebar merata, kemudian hemodialsa
dimulai. Dilanjutkan dengan infus heparin dengan
kecepatan 1000 u/jam secara continous (dengan
heparin pump).
Heparin dapat diberikan secara bolus yang berulang-
ulang/ intermitten :
1.1 Berikan dosis bolus awal : 3000-4000 unit (50-100
unit/kgBB).
1.2 Kemudian setiap jam diberikan 1000-2000 unit,
tergantung masa pembekuan.
1.3 Dilakukan penilaian koagulasi.
2. Heparinisasi Minimal
Pemberian heparin secara ketat (tight/minimal heparin)
dilakukan untuk pasien beresiko sedang (moderate) untuk
mengalami pendarahan.
Heparin minimal dilakukan dengan cara sebagai berikut :
2.1 Target waktu pembekuan (clotting time/CT)
sebaiknya 40 %.
2.2 Bolus heparin 500 unit dalam 30 menit.
2.3 Lebih disukai dengan cara sebagai berikut : infus
heparin konstan 250-2000 unit/jam (biasanya 600
unit/jam) setelah bolus dikurangi atau tidak
HEPARINISASI

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

01 2 dari 3
RUMAH SAKIT
ISLAM KENDAL

Tanggal Terbit: Ditetapkan di Kendal


Direktur RS Islam Kendal
SPO
15 JULI 2019

dr.Aldila S Al Arfah ,MMR

diberikan bolus awal (750 unit, dan cek


ACT/activated clotting time setelah 3 menit).
2.4 Monitor ACT tiap 30 menit.
2.5 Pemberian heparin dilakukan sampai akhir
hemodialisa.
3. Dialisis bebas heparin (free heparin)
 Diberikan pada pasien dengan pendarahan aktif,
pasien pericarditis koagulopati, trombositopenia,
pendarahan intraserebral, baru menjalani operasi
atau baru melakukan transplantasi ginjal.
 Pengawasan ketat oleh perawat (hanya 5 % resiko
untuk pembekuan sirkulasi secara lengkap)
 Cara :
3.1 Bilas sirkuit dialisis dengan NaCl 0,9/ liter yang
telah dicampur heparin 3000-5000 unit.
3.2 Bilas dan keluarkan cairan tersebut diatas.
3.3 Gunakan secepat mungkin aliran darah (250
mL/menit).
3.4 Bilas sirkulasi dialisis tiap 15-30 menit dengan
cairan NaCl 0,9% sebanyak 25-200 mL untuk
mencegah pembekuan di jalur arteri.
3.5 Naikkan laju ultrafiltrasi untuk mengeluarkan NaCl
ekstra.
3.6 Perhatikan dialiser dan awasi tekanan vena
dengan hati-hati untuk mendeteksi tanda-tanda
awal pembekuan darah.
3.7 Hindari pemberian transfusi darah.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
4.1 Masa pendarahan
Unit Terkait Instalasi Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai