Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PEMBERIAN HEPARIN

No Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/AH-D/HD/016 1/3
Tanggal Terbit Ditetapkan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 21 November 2022 dr. Dyan Andriaty, MARS, FISque
Direktur Alia Hospital Depok
Suatu proses pemberian antikoagulan pada saat tindakan
PENGERTIAN hemodialisa
TUJUAN Untuk mencegah bekuan darah pada sirkuit ekstrakorporeal
KEBIJAKAN Pedoman pelayanan keperawatan hemodialisis
A. Persiapan alat
1. Heparin injeksi
2. NaCl 0.9 %
3. Spuit 1 cc
4. Spuit 10 cc / 20 cc
B. Persiapan pasien
1. Anamnesa riwayat perdarahan
2. Cek terhadap :
- Identitas pasien
- Jenis tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan
4. Observasi kondisi pasien dan keluhan pasien terutama
mengenai perdarahan.
PROSEDUR C. Penatalaksanaan
1. Dosis heparin
a. Dosis awal : 25 – 50 iu/kg BB ( diberikan sebelum
hemodialisa, atau sebelum darah dialirkan ke sirkulasi
ekstrakorporeal )
b. Dosis maintenance : 500 – 2000 iu/jam ( diberikan pada
waktu hemodialisa berlangsung / On HD )
2. Cara pemberian heparin
a. Continous : diberikan secara terus menerus dengan
bantuan pompa heparin dari awal hemodialisa sampai
dengan satu jam sebelum hemodialisa berakhir.
b. Intermitten : diberikan sebentar – sebentar, yaitu setelah
hemodialisa berjalan satu jam, selanjutnya diberikan
selang satu jam, tapi satu jam terakhir tidak diberikan.
3. Jenis heparinisasi
a. Heparinisasi rutin
Continous = Dosis awal = 2000 iu (rentang 500-4000 iu)
PANDUAN PEMBERIAN HEPARIN
No Dokumen No Dokumen Halaman

SPO/AH-D/HD/016 2/3
Dosis maintenence = 1000 iu / jam ( rentang 500 – 3000
iu )
b. Heparinisasi ketat
Diberikan pada pasien resiko perdarahan ringan – sedang
Continous = dosis awal = 500 iu ( rentang 300 – 2000
iu ) dosis maintenance = 250 iu ( rentang 200 – 2000 iu )
c. Heparinisasi regional
Diberikan pada pasien dengan resiko perdarahan yang
tinggi atau bila ada kontraindikasi heparin, misalnya
alergi, trombositopenia. Diberikan dengan infus dan
pada outlet diberikan protamin dengan infus konstan
dengan dosis 0.01 mg protamin menetralisir 1 unit
heparin.
d. Heparin sirkulasi
Diberikan pada saat priming / sirkulasi tertutup atas
indikasi pasien free heparin intradialisis / tidak diberikan
heparin maintenance. Pada kasus free heparin maka
PROSEDUR dilakukan lost priming ( cairan sirkulasi dibuang dahulu
sebelum arteri line disambungkan ke pasien ± 200 cc )
e. Bebas heparin ( free heparin )
Diberikan pada pasien dengan perdarahan aktif, pasien
perikarditis, koagulopati, trombositopenia, perdarahan
intraserebral, baru menjalani operasi atau baru
melakukan transplantasi ginjal. Cara pemberian :
1) Bila sirkuit dialisis dengan NaCl 0,9 % yang telah
dicampur heparin 3000 – 5000 iu
2) Bilas dan keluarkan cairan tersebut diatas ( jangan
dimasukan ke dalam tubuh pasien )
3) Bilas sirkulasi dialisis tiap 30 menit – 1 jam dengan
NaCl 0,9 % sebanyak 50 – 100 ml untuk mencegah
terjadinya clotting pada jalur arteri.
4) Naikan laju ultrafiltrasi untuk mengeluarkan NaCl
ekstra
5) Perhatikan dializer dan awasi tekanan vena dengan
hati – hati untuk mendeteksi tanda – tanda awal
pembekuan darah
6) Hindari pemberian transfusi darah
Keterangan :
1. Pada kasus free heparin maka dilakukan lost priming ( cairan
sirkulasi dibuang dahulu sebelum arteri line disambungkan ke
pasien ± 200 cc )
PANDUAN PEMBERIAN HEPARIN
No Dokumen No Dokumen Halaman

SPO/AH-D/HD/016 3/3
2. Bila terjadi efek samping perdarahan pada pemberian heparin,
maka harus diberikan antidotum protamin dengan dosis 1 mg/
PROSEDUR 100 iu heparin yang masuk. Adapun cara pemberiannya adalah
50 mg atau 5 cc protamin diencerkan dengan NaCl 0,9 %
menjadi 20 cc, diberikan secara intravena selama 10 menit
dengan syring pump.

UNIT TERKAIT  Instalasi hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai