Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

HEMATEMESIS MELENA

Hematemesis adalah muntah darah kehitaman yang merupakan


1. Pengertian (Definisi)
indikasi adanya perdarahan saluran cerna bagian atas
Melena adalah feses berwarna hitam, biasanya berasal dari perdarahan
saluran cerna bagian atas
2. Anamnesis a. Jumlah, warna, perdarahan
b. Riwayat konsumsi obat NSAID jangka panjang
c. Riwayat merokok, pecandu alkohol
d. Keluhan lain seperti mual, kembung, nyeri abdomen, dll
3. Pemeriksaan Fisik a. Tekanan darah dan nadi posisi baring
b. Perubahan ortostatik tekanan darah dan nadi
c. Ada tidaknya vasokonstriksi perifer (akral dingin)
d. Kondisi pernapasan
e. Produksi urin
4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
5. Diagnosis Kerja Hematemesis melena

6. Diagnosis Banding 1. Hemoptoe


2. Hematokezia

7. PemeriksaanPenunjang a. Laboratorium : darah lengkap, elektrolit, fungsi hati, masa


pembekuan dan perdarahan, petanda virus hepatitis, ratio
BUN/Kreatinin
b. Radiologi : OMD (Oesophagus Maag Duodenum) jika ada
indikasi
c. Endoskopi saluran cerna

8. Terapi Stabilisasi Hemodinamik


1. Jaga patensi jalan napas
2. Suplementasi Oksigen
3. Akses intravena 2 line dengan indikasi, pemberian cairan
Normal Saline atau Ringer Laktat
4. Evaluasi laboratorium : waktu koagulasi, Hb, Ht, serum
elektrolit, ratio Blood Urea Nitrogen (BUN) : serum kreatinin
5. Pertimbangkan transfusi Packed Red Cell (PRC) apabila
kekurangan darah sirkulasi > 30 % atau Ht < 18 % (atau
menurun > 6 %) sampai target Ht 20-25 % pada dewasa muda
atau 30% pada dewasa tua
6. Pertimbangkan transfusi Fresh Frozen Plasma (FFP) atau

1
trombosit apabila INR > 1,5 atau trombositopeni
7. Pertimbangkan Intensive Care Unit (ICU) apabila :
a. Pasien dalam keadaan syok
b. Pasien dengan perdarahan aktif yang berlanjut
c. Pasien dengan penyakit komorbid serius, yang
membutuhkan transfusi darah multipel, atau dengan akut
abdomen

Farmakologis
1. Transfusi darah PRC (sesuai perdarahan yang terjadi dan
Hb). Pada kasus varises transfusi sampai dengan Hb 10 gr%,
pada kasus non varisestransfusi sampai dengan Hb 12gr%.
Bila perdarahan berat (25-30%), boleh dipertimbangkan
transfusi whole blood.
2. Untuk penyebab non varises
 Penghambat pompa proton dalam bentuk bolus maupun
drip tergantung kondisi pasien jika tidak ada dapat
diberikan Antagonis H2 reseptor.
 Sitoprotektor : Sukralfat 3-4 x 1 gram atau Teprenon 3 x
1 tab atau Rebamipide 3 x 100 mg
 Injeksi vitamin K 3x1ampul, untuk pasien dengan
penyakit hati kronis atau sirosis hati.
3. Untuk penyebab varises
 Somatostatin bolus 250 µg + drip 250 mcg/jam intravena
atau okreotide (sandostatin) 0,1 mg/ 2 jam.
 Vasopressin : sediaan vasopressin 50 unit diencerkan
dalam 100 ml Dekstrosa 5 %, diberikan 0,5 – 1 mg
/menit IV selama 20-60 menitdan dapat diulang tiap 3-6
jam; atau setelah pemberian pertama dilanjutkan
perinfuse 0,1-0,5 U/menit. Pemberian vasopressin
disarankan bersamaan dengan preparat nitrat misalnya
nitrogliserin Ivdengan dosis awal 40 mcg/menit lalu
titrasi dinaikkan sampaimaksimal 400 mcg/menit. Hal ini
unuk mencegah insufisiensi aorta mendadak.
 Propanolol, dimulai dosis 2 x 10 mg, dosis dapat
ditingkatkan hingga tekanan diastolik turun 20 mmHg
atau denyut nadi turun 20%
 Isosorbid dinitrat/mononitrat 2x1 tablet/hari hingga
keadaan umum stabil
 Metoclopramid 3 x 10 mg
 Bila ada gangguan hemostatis obati sesuai kelainan
 Pada pasien dengan pecah varises/penyakit hati kronik
/sirosis hati dapat ditambahkan : laktulosa 4x1 sendok
makan, antibiotik ciprofloksasin atau sefalosporin
generasi ketiga

9. Edukasi Edukasi terhadap pasien dan/ atau keluarga tentang:


(Hospital Health Promotion) 1. Diagnosis
2. Risiko dan komplikasi selama perawatan
3. Rencana pemeriksaan penunjang
4. Rencana penatalaksanaan
5. Faktor risiko penyakit
10. Prognosis Quo ad vitam : dubia
Quo ad sanam : dubia

2
Quo ad functionam : dubia
11. Tingkat Evidens I /II/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi A /B/C
13. Penelaah Kritis SMF Penyakit Dalam
14. Indikator Klinis
Laboratoris
Radiologis
15. Kepustakaan 1. Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas.
Dalam Alwi I, Setiati S, Setiyohadi B, Simadibrata M, Sudoyo
AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta :
Interna Publishing: 2010:447-452
2. Cirrhosis and its Complications. Peptic Ulcer Disease and Related
Disorders. Dalam Fauci A, Kasper D, Longo D, Braunwald E,
Hauser S, Jameson J, LoscalzoJ, editors. Harrison’s Principleof
Internal Medicine. 18th ed. . United States of America: The Mc
Graw-Hill Companies. 2011.
16. Kriteria Pasien Boleh 1. Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostik
Pulang 2. Perdarahan berhenti

Anda mungkin juga menyukai