ANALISIS SITUASI
2.1 LINGKUNGAN
Ngepanrejo
Rejosari
Kalegen Gandusari
Siderejo
Tonoboyo
Kebonagung
Bandongan
Trasan
Sukodadi
Banyuwangi
Salamkanci
Kedungsari
Sukosari N
W E
Kabupaten Magelang
7
8
7
6.02
6
5.25 5.05
5
4.04
4 3.62 3.41
3 2.75 2.69
2.5 2.45
2.25 2.19 2.03
2 1.54
adalah Desa Gandusari seluas 6.02 km2 sedangkan yang paling kecil
pegunungan (100%).
2.1.1.5 Transportasi
4)
pada tahun 2013 yang paling banyak yaitu kelompok usia 15 – 19 tahun baik
adalah kelompok umur kurang dari 70-74 tahun baik untuk laki-laki maupun
perempuan.
Laki-laki
49.72% 50.28%
Perempuan
menurut jenis kelamin yaitu penduduk laki-laki lebih banyak yaitu sejumlah
1) Masjid : 77 buah
3) Gereja : -
4) Pura : -
5) Wihara : -
12
Bandongan
Agama Jumlah %
Katolik 14 0,04
Budha 0 0
Hindu 6 0
31428 jiwa.
Tingkat Pendidikan
13
Bandongan
AK/Diploma 53 0,9
Universitas 52 0,8
Sarana Pendidikan
b. SD/MI : 27 buah
c. SLTP/MTS : 7 buah
d. SLTA/MA : 2 buah
e. Pesantren : 4 buah
Mata pencaharian
Puskesmas Bandongan
Pengusaha 82 0.31
terbanyak bermata pencaharian buruh tani yaitu sebesar 9347 orang (34.90
%).
Sarana perekonomian
15
1. KUD : 1 buah
2. Bank : 3 buah
6. Terminal : -
Jumlah
Sarana Air Bersih Jumlah Pemakai % Pemakai
Sasaran
PDAM 0 0 0
Lain-lain (sungai,
128 6512 32.5
kolam)
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis sarana air bersih
yang terbanyak adalah pipa sambungan rumah yaitu sebesar 5959 buah
Sarana jamban
MCK/jamban umum 38
Total 2901
sebesar 2600.
17
tepat guna
higienis, tertib)
2.3 MASUKAN
ini pertama kali berdiri tahun 1986. Luas tanah 897 m2, luas gedung 350 m2.
Ruang pelayanan :
KIA : 1 ruang
UGD : 1 ruang
KB : 1 ruang
BP Umum : 2 ruang
MTBS : 1 ruang
18
Imunisasi : 1 ruang
BP Gigi : 1 ruang
Apotik : 1 ruang
Laboratorium : 1 ruang
Aula : 1 ruang
Mushola : 1 ruang
Dapur : 1 ruang
Ruang tunggu
19
A. Pemerintah
Pustu : 2 buah
PKD : 11 buah
Polindes : 2 buah
UKS : 36 sekolah
B. Swasta
Jumlah BP swasta :-
Jumlah Apotek :-
2.3.2.1 Sarana
Polindes : 1 buah
PKD : 7 buah
20
BP/klinik : 1 buah
b. Sarana penunjang
Penunjang medis
perawatan gigi.
Penunjang non-medis
- Puskesmas induk :
tempat parkir.
motor.
APBD II
ASKES
Jamkesmas
Retribusi
Yankes dasar
Pelayanan gizi
P2M
22
2.3.2.3 Ketenagaan
Farmasi : 2 orang
Gizi : 1 orang
Sanitarian : 1 orang
Kategori
No Nama
Pendidikan Jabatan
Endang Wening
2 SPK Perawat Penyelia
Supriyati
Tuji Haryanti,
4 D IIIKebidanan Bidan Penyelia
A.Md.Keb
Bidan Pelaksana
8 Zubaidah,A.Md,Keb D III Kebidanan
Lanjutan
Pengadministrasi
10 Suhermanta SPPPU
Keuangan
Pengadministrasi
12 Hesti Indraswari SMEA
Keuangan
Pengadministrasi
13 Juliarti SMA
Keuangan
Pengadministrasi
14 Sugiyarti SMKK
Umum
Bidan Pelaksana
15 Murniyati,A.Md,Keb D III Kebidanan
Lanjutan
Bidan Pelaksana
17 Istiqomah, A.Md,Keb D III Kebidanan
Lanjutan
Bidan Pelaksana
18 Dwi Ambarini D I Kebidanan
Lanjutan
Perawat Pelaksana
22 Sri Wuryani SPK
Lanjutan
Arum
23 D III Kebidanan Bidan Pelaksana
Limawati,A.Md,Keb
Aribudi
24 D III Gizi Nutrisionis Pelaksana
Wahyuni,A.Md.Gizi
Sulis
25 D III Fisioterapi Fisioterapis
Setyowati,A.Md.FT
D III Analis
26 Nur Farikah, A.Md. Gizi Pranata Laboratorium
Kesehatan
Novita Setiyaningrum,
28 D III Sanitarian
A.Md
Mintoningsih, A.Md.
30 D I Kebidanan Bidan Pelaksana
Keb
Susanti Wulandari,
36 D III Kebidanan Bidan PTT
A.Md. Keb
Istinganatul Khairiyah,
38 D III Kebidanan Bidan PTT
A.Md. Keb
2.4 PROSES
program, dimana sumber data didapat dari laporan bulanan Puskesmas, yang
direkapitulasi pada akhir tahun. Laporan memuat hasil kegiatan dari enam
didokumentasi secara rapi dan grafik untuk dapat lebih menilai naik turunnya
Pengorganisasian
kegiatan dengan pertemuan penggalangan tim pada awal tahun kegiatan (mini
Penyelenggaraan
Pemantauan
Penilaian
kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan
dibuat oleh kepala Puskesmas pada setiap lokakarya mini yang mencakup di
2.5 KELUARAN
minimal (SPM) periode Januar i – Oktober 2014 yang terlampir pada lampiran 1.
2.6 DAMPAK
jiwa
jiwa
sekolah tergantung dari agenda masyarakat dan sekolah. Sudah ada SOP
yang kurang aktif dan tidak tepat waktu dalam mengikuti penyuluhan.
orang, yang bekerja mulai pukul 09.00 sampai 13.30. Kegiatan yang
epidemologi dan survey air minum isi ulang. Kegiatan- kegiatan ini dibantu
Tanjung).
kriteria tertentu lalu diberi skor. Dari seluruh jumlah rumah yang ada tidak
lain dari kesling berupa penyuluhan dan pengadaan air bersih dengan
dilakukan oleh kesling, namun tidak terlaksana karena tidak adanya dana.
minggu, untuk mendeteksi ibu hamil resiko tinggi dan penanganan lebih
lanjut seperti rujukan. Salah satu program KIA/ KB adalah kelas ibu yang
merupakan salah satu usaha deteksi dini kasus resiko tinggi dengan cara
pengenalan tanda dan gejala kehamilan yang beresiko tinggi serta tanda-tanda
melahirkan. Terdapat program kunjungan rumah untuk ibu hamil yang tidak
melakukan K4.
pemeriksaan tafsiran berat janin, maka dilakukan rujukan pada saat akan
secara gratis oleh pemerintah dari dana APBD dan BOK. Pemberian tablet Fe
dikhususkan pada perbaikan gizi, dan akan ditangani oleh bagian gizi
puskesmas.
yang sasarannya adalah 9.498 pasangan usia subur. Hal ini berarti pencapaian
Metode kontrasepsi yang paling diminati adalah suntik per tiga bulan,
yang kedua adalah implan. Masyarakat belum meyakini IUD ataupun metode
lemari obat khusus yang berbeda dengan obat-obatan lain dalam suhu kamar.
2.7.4 Imunisasi
dari pukul 07.30 - 13.30 WIB. Pemberian vaksin berupa campak, DPT,
HBV, Polio, TT, DT dan TD. Khusus untuk vaksin DT dan TD diberikan bila
ada BIAS, sedangkan vaksin lainnya diberikan rutin tiap bulan. Pemberian
vaksin DPT dan HBV dahulu diberikan secara kombo namun saat ini
pemberian vaksin DPT, HBV dan HiB dengan vaksin Pentavalen yang
diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan. Untuk vaksin BCG diberikan usia kurang
dari 1 bulan. Vaksin disimpan dalam kulkas khusus penyimpanan pada suhu
2-8 °C.
Syarat imunisasi adalah anak sehat, tidak BGM, dan cukup bulan.
dinyatakan sehat dan cukup bulan maka dilakukan imunisasi, bila anak sakit
kurang lebih 1 minggu setelah sehat anak dapat diimunisasi. Anak dengan
status gizi BGM, imunisasi ditunda dan dilakukan rujukan ke dokter spesialis
anak terlebih dahulu, setelah status gizi membaik dan anak dinyatakan sehat
Badan pelayanan gizi terdiri dari satu orang pegawai dengan sasaran
penjaringan anak sekolah, penentuan status gizi balita, pola konsumsi gizi,
pendataan kadarsi, dan konseling gizi. Alur pelayanan pada bagian pelayanan
gizi adalah pasien datang dari balai pengobatan umum,KIA, dan fisioterapi
dana dari APBD. Pengadaan vit A,tablet fe dan MP ASI diberikan oleh dinas
dilakukan program pengadaan MP ASI, mineral kit, vit taburia, apabila dana
berlebih dapat dilakukan pengadaan susu. Apabila terdapat bayi gizi buruk
akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat. Data bayi
kriteria bayi berat badan naik berdasar pada peningkatan pada grafik KMS,
peralatan berasal dari pengadaan dinas kota setempat. Penyuluhan gizi sejalan
Poli umum terdiri dari 2 poli, dengan petugas terdiri dari 2 dokter
umum dan 2 perawat. Untuk penatalaksaan penyakit mengacu pada SOP dari
penyakit yang tidak darurat hanya diberikan surat rujukan. Apabila dokter
tersebut.
Ada satu poli gigi di Puskesmas Bandongan dengan dua orang dokter
gigi dan satu orang perawat. Semua tindakan di poli gigi ditanggung oleh
BPJS. Kasus yang tidak dapat ditangani di puskesmas seperti gigi impaksi,
Kesehatan (BOK). Poli gigi memiliki kegiatan luar gedung yaitu UKSG yang
2.7.7 Laboratorium
spesimen dalam gedung dan luar gedung. Spesimen dalam gedung berasal
dari pelayanan rawat jalan sedangkan spesimen luar gedung berasal dari
urin rutin, HbsAg, asam urat, dan gula darah. Untuk mikrobiologi yang dapat
diperiksa adalah BTA dan kusta. Sedangkan untuk parasit tidak dapat
karena ada alat yang rusak. Sehingga untuk sementara penanganan spesimen
dengan hasil PTP. Apabila ada alat laboratorium yang rusak, maka
dipertimbangkan dari sisi biaya, untuk mengganti atau membeli yang baru.
adalah darah rutin, urin rutin, gula darah satu kali perbulan, malaria, dan
Magelang.
sebagai kelengkapan administrasi dan data diri namun juga merupakan media
nomor antrian yng terdiri dari 3 macam warna yang berbeda : biru ( untuk
gigi/KB/ KIA), kuning (lansia), dan merah (poli umum) diberikan pada
dan pasien lama. Selain itu pasien juga akan didata untuk sistem pembiayaan
rawat jalan ( RJTP ) dan juga diinput dalam komputer primary care BPJS
guna sebagai laporan yang akan diberikan pada BPJS. Sedangkan untuk
10.000.
meyediakan rekam medis pasien. Untuk pasien baru akan diberikan nomor
kunjungan ke tiga ) pada rekam medis pasien. Sedangkan untuk pasien lama
medis tersebut menuju ruang perikasa maupun lokasi yang akan dituju.
yang telah terisi akan dikembalikan lagi pada petugas rekam medis.
desa atau alamat dan kemuadian sesuai nama kepala keluarga dan diurutkan
batas kadaluarsa selama 2 tahun. Rekam medis yang telah lebih dari masa
prefentif, namun juga kuratif dan rehabilitatif. Upaya kuratif dan rehabilitatif
dilakukan oleh tenaga kerja yang profesional dibidangnya dalam hal deteksi
ada di puskesmas. Pengadaan obat disusun baik jumlah, harga dan jenisnya
yang disusun dan direncanakan setiap awal tahun dalam PTP (perencanaan
kota untuk dikaji dan diwujudkan dalam perwujudan obat yang baik jenis
Obat yang telah ada , dikelola oleh seorang penanggung jawab yang
Penanggung jawab program bekerja berdasarkan SOP yang ada baik dalam
yang tersedia.
Obat obatan yang datang akan ditinjau ulang baik jenis, dan jumlah
yang ada, dan kemuadian akan disimpan dalam ruang obat yang telah di
sehingga obat obatan yang ada tetap dalam kondisi baik dan terkontrol. Obat
puskesling, imunisasi di KIA dimana tetap sesuai dengan SOP yang ada dan
Obat obatan khusus (obat TB, obat HIV, obat untuk gangguan jiwa, dll)
dan dari hasil temuan kasus yang ada dilapangan. Temuan kasus ini akan
resep obat yang ditulis oleh dokter dan dokter gigi dimana disesuaikan
Pencatatan segala kegiatan yang ada baik jumlah obat yang terlah
jenis dan jumlah obat secara keseluruhan dilakukan secara berkala setiap 3
bulan .