Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


PENYAKIT DALAM
2014 2016

RSU HAJI
SURABAYA
RSU
HAJI

SUR ABAYA

DEMAM DENGUE (ICD 10: A90)


1. Pengertian
(Definisi)

Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus serta
memenuhi kriteria WHO untuk Demam Berdarah Dengue (DBD)

2. Anamnesis

3. Pemeriksaan
Fisik

4. Pemeriksaan
Penunjang

5. Kriteria
Diagnosis

Manifestasi klinis bervariasi dari yang tanpa gejala (asimptomatis) sampai


yang bergejala (simptomatis)
Demam berlangsung 2 7 hari, tipe demam menyerupai punggung pelana
kuda
Gejala penyerta : nyeri kepala, pusing, kelemahan umum, rasa mual,
muntah, nyeri otot dan sendi
Perdarahan mulai yang sangat ringan yaitu baru positif muncul tanda
perdarahan bila dilakukan uji bendungan, bintik-bintik dan bintul-bintul
perdarahan spontan pada kulit, biru-biru bekas tusukan jarum, mimisen,
gusi berdarah, sampai perdarahan nyata spontan dan berat muntah darah,
berak darah

Demam yang berlangsung akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik atau
pelana kuda.
Terdapat manifestasi perdarahan berikut :
Uji tourniquet positif.
Petekie, ekimosis, atau purpura.
Perdarahan mukosa, salurancerna, bekas suntikan, atau tempat lain.
Hematemesis atau melena
- Hepatomegali
- Efusi pleura
- efusiperikard
- Asites
Hb
Hematokrit (Hct)
lekosit,
trombosit,
Ig G anti dengue
Ig M anti dengue

Demam yang berlangsung akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik atau
pelana kuda.
Terdapat manifestasi perdarahan berikut :
Uji tourniquet positif.
Petekie, ekimosis, atau purpura.
Perdarahan mukosa, salurancerna, bekas suntikan, atau tempat lain.
Hematemesis atau melena

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS
PENYAKIT DALAM
2014 2016

RSU HAJI
SURABAYA
RSU
HAJI

SUR ABAYA

DEMAM DENGUE (ICD 10: A90)


-

Hepatomegali
Terdapat tanda perpindahan plasma yaitu :efusi pleura, efusi perikard,
asites.
- Syok
- Trombositopenia (100.000/mm3)
- Hemokonsentrasi ( Hct meningkat > 20% dari nilai dasar)
Diagnosis pasti dengan isolasi virus, atau pemeriksaan IgM dan IgG anti
Dengue atau PCR DBD
6. Diagnosis Kerja

Demam dengue

7. Diagnosis
Banding

Infeksi virus.

8. Terapi
Tata Laksana

Nonfarmakologis : tirah baring, makanan lunak


Farmakologis :
- Simtomatis antipiretik parasetamol bila demam
- Tata laksana terinci dapat dilihat pada lampiran protokol tata laksana DBD
Cairan intravena : Ringer Laktat atau ringer asetat 4-6 jam/kolf
Koloid/plasma ekspander pada DBD stadium III dan IV bila diperlukan
Panduan Pelayanan Medik PAPDI
- Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III atau IV dengan koagulasi
intravaskular diseminata (KID)

9. Edukasi

10. Prognosis

Perhatian terutama pada higienis sanitasi


Mencegah gigitan nyamuk (menggunakan lotion antinyamuk dan atau
kelambu)
Upaya menggalang gerakan 3M: menguras, mengubur, menutup tempat
sarang nyamuk
melakukan abatesasi tempat-tempat penampungan air.

Dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens IV


12. Tingkat
Rekomendasi

13. Penelaah Kritis

1. dr. Ipung Puruhito SpPD


2. dr. Wiwid Samsulhadi SpPD

14. Indikator Medis 1. 80% angka kejadian demam dengue menjadi demam berdarah dengue
menurun
2. 80% angka kemtian akibat demam berdarah dengue
3. Terapi rehidrasi cairan isotonis tanpa menggunakan antibiotik

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS
PENYAKIT DALAM
2014 2016

RSU HAJI
SURABAYA
RSU
HAJI

SUR ABAYA

DEMAM DENGUE (ICD 10: A90)


15. Kepustakaan

1. DrewWL (2001). Miscellaneous Systemic Viral Syndromes. In : Current


Diagnosis and Treatment in Infectious Diseases. Editor : Drew WL, Henry
NK, Sande MA, Relman DA, Steckelberg JM. Lange Medical
Book/McGraw-Hill MediclPulishing Division, New York, p 463.
2. WHO. (2013). Dengue haemorrhagic fever: diagnosis, treatment,
prevention and control. Second edition. Geneva. P 1-84
3. Nasronudin (2011). Penyakit demam berdarah dengue. Dalam: Penyakit
infeksi di Indonesia, solusi kini dan mendatang.Airlangga university press.
Hlm 97-100.
4. Nelwan RHH (1999). Management of Adolescent and Adult Dengue
Haemorrhagic Fever. Dalam : International Seminar on Dengue
Fver/Dengue Haemorrhagic Fever in South East Asia. TDC UNAIR, hlm
61.
5. Soewandojo E (2000). TatalaksanaGawatDaruratDemamBerdarah Dengue
Dewasa. Dalam :MakalahLengkap Seminar DemamBerdarah Dengue
Dewasa. TDC UNAIR, hlm. 2.
6. Suharto (2000). GejalaKlinisDemamBerdarah Dengue Dewasa. Dalam
:MakalahLengkap Seminar DemamBerdarahDewasa. TDC UNAIR, hlm. 2

Anda mungkin juga menyukai