Anda di halaman 1dari 5

Retinopati Diabetikum

No. revisi: Halaman:

RSUP Prof DR. R.D.


Kandou Manado

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh:

PANDUAN PRAKTEK KLINIK


(PPK)

DR. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD


NIP. 19640817 199103 1 004

PENGERTIAN Suatu mikroangiopati yang mengenai arteriol perikapiler


retina, kapiler dan venula sehingga menyebabkan oklusi
mikrovaskuler dan leakage. Yang disebabkan karena
komplikasi dari diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Pada awalnya
dapat terjadi secara asmptomatik, namun jika tidak di
tangani akan menyebabkan penglihatan buruk dan
kebutaan.

Perjalanan terjadinya retinopati diabetik


• oklusi mikrovaskuler menyebabkan non perfusi
sehingga terjadi iskemi
• perubahan kapiler berupa perubahan
membrane basal, kerusakan dan proliferasi sel
endotel. Selain itu terjadi peningkatan
penebalan dan agregasi platelet
• leakage terjadi karena berkurangnya perisit
sehingga terbentuk mikroaneurisma dan
kerusakan blood retinal barrier

Berdasarkan tanda-tanda yang ditemukan, diagnosis


retinopati diabetika diklasifikasi sbb:
a. Retinopati diabetik nonproliferatif ringan, sedang, berat
(preproliferatif)
• NPDR
 Mild: mikroaneurisma, perdarahan retina dan
eksudat
 Moderate jumlah perdarahan lebih banyak 1-3
kuadran atau IRMA ringan, vena berbentuk
seperti manik-manik (venous beading) pada 1
kuadran, bercak cotton-wool
 Severe: perdarahan pada keempat kuadran,
venous beading pada > 2 kuadran, intra retinal
mikrovaskular abnormality (IRMA) sedang pada
>1 kuadran
 Very severe: >2 dari kriteria severe

b. Retinopati proliferatif, resiko tinggi, lanjut (dengan


komplikasi perdarahan vitreus, ablasio retina traksi)
• PDR menunjukkan adanya pembuluh darah baru atau
jaringan fibrous atau keduanya dari retina atau diskus
optikus dan menyebar melalui permukaan dalam dari
retina atau diskus optikus ke ruang vitreus.
 Tanda – tanda NPDR dan neovaskularisasi pada
diskus (NVD), neovaskularisasi pada tempat lain
(NVE). dan komplikasi berupa perdarahan
vitreous (VH). Traction retinal detachment
(TRD), ARR, rubeosis iridis, Glaucoma
neovaskuler, edema makula dapat ditemukan
pada setiap tahap diatas.

PEMERIKSAAN FISIK • Penderita di tanya keluhan subjektif seperti keluhan


pandangan kabur, sudah dari kapan, seperti apakah
pandangan kabur, apakah langsung atau perlahan-lahan
• Terdapat bintik-bintik atau benang yang melayang pada
penglihatan
• Penderita melihat adanya area yang gelap atau kosong
pada pengliatan
• Apakah penglihatan warna buruk
• Penderita di tanya apakah mempunyai riwayat diabetes,
banyak terkontrol atau tidak, kapan kontrol terakhir,
gula terakhir kapan
• Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
• Riwayat kebiasaan: merokok, minuman alcohol
• Riwayat penyakit: hipertensi, obesitas, hyperlipidemia,
nefropati
PEMERIKSAAN FISIK • Dari visus dapat di dapatkan tanda-tanda penurunan
penglihatan
• Pemeriksaan fundus ditemukan 1 atau lebih tanda
berikut ini :
a. Mikroaneurisma,
b. Perdarahan intraretinal, preretinal, badan kaca,
c. Eksudat keras, eksudat lunak,
d. Edema,
e. IRMA (Intraretinal mikroangiopathy),
f. Venous beading,
g. NVD (Neovascularization disc), NVE
(Neovascularization elsewhere),
h. Ablasio retina traksi.
PROSEDUR DIAGNOSTIK Anamnesa, pemeriksaan status lokalis seperti visus dan
pemeriksaan pemeriksaan penunjang seperti
• Foto fundus setelah dilatasi kedua mata dengan 0,5%
tropikamid
• OCT
• USG
• • FFA
KOMPLIKASI 1. Perdarahan vitreus
2. Traksional retinal detachment
3. Rubeosis iridis
4. Glaucoma
5. Kebutaan
TERAPI a. Konserfatif : rujuk penyakit dalam, antioxidant,
vasodilator perifer
b. Fotokoagulasi laser
• NPDR dengan edema makula atau CSME dan
tajam penglihatan menurun
• NPDR Severe
• PDR dengan atau tanpa komplikasi.
• Pada perdarahan vitreous, fotokoagulasi
diusahakan bila vitreous lebih jernih
• NPDR dengan katarak
• Penderita dengan kontrol diabetes yang tidak
baik
• NPDR yang pada mata yang satunya mengalami
progresivitas
• Adanya komplikasi lain termasuk penderita gagal
ginjal
• Penderita berkediaman jauh atau penderita tak
disiplin
c. Panretinal Cryocoagulation (PRC)
d. Vitrektomi tertutup (tentukan kapan harus kontrol)
• Perdarahan vitreous tebal yang tidak dapat
diabsorbsi
• Perdarahan vitreous dengan ancaman Ablasio
Retina traksi
• Ablasio retina traksi mengenai makula
• Ablasio retina traksi dengan RD Regmatogen
e. Penatalaksanaan pada berbagai stadium retinopati
diabetik
• Mata normal atau NPDR ringan dengan mikroaneurisma
yang jarang diperiksa setiap 6-12 bulan
• NPDR tanpa edema macula
Diperiksa setiap 4-6 bulan. Pemeriksaan FFA dan
fotokoagulasi laser masih belum perlu.
• NPDR dengan edema makula yang tidak bermakna
secara klinis,tapi tajam penglihatan sudah menurun.
Diperiksa setiap 4 bulan. Pemeriksaan FFA mungkin
bermanfaat. Fotokoagulasi laser mungkin belum perlu.
• NPDR dengan edema makula bermakna secara klinis
(CSME). Pemeriksaan FFA perlu, fotokoagulaser harus
dilakukan. Keadaan pasien harus terkontrol
• NPDR severe
Pada NPDR severe, resiko untuk menjadi PDR sangat
besar antara lain 10%-40% penderita dengan NPDR
severe akan berkembang menjadi PDR. Pemeriksaan
FFA sangat perlu untuk melihat daerah-daerah non
perfusi serta kebocoran fotokoagulasi dilakukan
secepatnya.
• PDR dengan atau tanpa CSME
• Pemeriksaan FFA perlu untuk membedakan NV dari
perdarahan retina, juga untuk menilai kobocoran pada
edema makula. Fotokoagulasi segera dilakukan,
sebelum terjadi perdarahan vitreous.
• PDR dengan komplikasi lanjut yang dapat diterapi laser,
diperiksa tiap –6 bulan.
• PDR ringan-sedang: terapi sesuai dengan derajat
keparahan, factor sistemik, periksa pasien dalam 2 bulan
• PDR risiko tinggi yang mempunya NVD >1/3 area diskus,
pada diskus atau perdarahan preretinal, NVE >1/2 area
diskus dengan perdarahan vitreus atau preretinal dapat
di terapi dengan lser fotokoagulasi, agen anti VEGF
intravitreal, Triamcinolone intravitreal, vitrectomy par
plana (VPP), obat-obatan penurun lipid
• PDR dengan penyakit diabetic advanced yaitu dengan
perdarah preretinal atau intragel, traksional ablasio
retina, retinoschisis traksional, rubeosis iridis
(neovaskularisasi iris) di terapi dengan vitrektomi par
plana dapat juga dengan menggunakan silicon oil atau
gas
EDUKASI 1. Kontrol penyakit dalam teratur
2. Kontrol ke bagian mata-retina sesuai anjuran untuk
pemeriksaa fundus secara rutin minmal:
• NPDR ringan dengan diabtes fundus normal:
sekali dalam setahun
• NPDR sedang: enam bulan sekali
3. Secepatnya datang jika ada penurunan penglihatan
4. Menjaga kebersihan mata

KEPUSTAKAAN 1. Vaughan DG, Asbury T, Eva PR, Oftalmologi Umum,


Edisi 14, Widya Medika, Jakarta 2000, hal. 211-214
2. Basic Clinical Science Course, Retina and Vitreous,
section 12, American Academy of Ophthalmology,
2017
3. X. Zhang, G. Thibault, E. Decencière, B. Marcotegui,
B. Laÿ, R. Danno, G. Cazuguel, G.Quellec, M. Lamard,
P. Massin, A. Chabouis, Z. Victor, and A. Erginay,
“Exudate Detection in Color Retinal Images for Mass
Screening of Diabetic Retinopathy,” Medical Image
Analysis, 2014 [Online]. Available:
http://dx.doi.org/10.1016/j.media.2014.05.004.

Anda mungkin juga menyukai