Anda di halaman 1dari 73

Retina dan Kelainannya

Anatomi
Lapisan Bola Mata
Tunika vibrosa sklera, kornea, Tunika Vaskulosa iris, corpus ciliaris, koroid Tunika Nervosa retina

Makula lutea
Berwarna kuning, diameter 1-2 mm Merupakan cekungan di tengah fovea centralis Hanya mendapat aliran darah dari koriokapiler (avaskular zone)

Papilla N. II
Warna pucat Oval/bulat, diameter 1-2 mm Bintik buta (blind spot) Cekungan di tengah (ekskavasi fisiologis) A & V retina sentral masuk dan keluar

Bintik buta (Blind Spot)

Anatomi
Jaringan saraf dengan 10 lapisan yang terbagi atas di 2 kelompok
Lapisan sensorik
membran limitan interna lapisan serabut sel saraf Lapisan sel ganglion lapisan pleksiform dalam lapisan nukleus dalam lapisan pleksiform luar Lapisan nukleus luar Membran limitan luar Lapisan kerucut dan

Fisiologi
Menerima bayangan visula yang dikirim ke otak Sel batang / rod cell (+ 100 juta sel)
Tidak dapat membedakan warna Lebih sensitif terhadap cahaya Mengandung pigmen fotosensitif disebut rhodopsin Berfungsi pada saat melihat di tempat gelap

Sel kerucut / cone cell (+ 3 juta sel)


Berfungsi untuk penglihatan ketika cahaya terang Mengandung pigmen fotosensitif disebut iodopsin
Sensitif terhadap cahaya merah Sensitif terhadap cahaya hijau

PENYAKIT HEREDITER

Retinitis Pigmentosa
Degenerasi sel batang retina Penyakit yang jarang, diturunkan melalui genetik, sering ditemui pada pria > wanita Ciri khas
Pemb.darah retina menyempit Papil saraf optik pucat Retina di daerah ekuator menunjukkan pigmentasi seperti (bone corpuscle)

Selalu bilateral Gejala utama


Buta malam Adaptasi gelap memanjang Lapangan pandang menyempit

Penatalaksanaan
Belum ada standart terapy, jika ditemui penderita RP maka akan dilakukan konseling genetik
http://www.stlukeseye.com/conditi ons/RetinitisPigmentosa.html

Koloboma
Kolobomaadalah istilah yang menggambarkan lubang yang terdapat pada strukturmata, sepertilensa mata, kelopak mata,iris,retina, koroid, ataudiskus optikus Lubang ini telah ada sejak lahir dan dapat disebabkan adanya jarak antara dua struktur di mata Struktur ini gagal menutup sebelum bayi dilahirkan Ditandai tidak adanya retina sensorik dan koroid Sering disertai koloboma iris dan lensa Tidak ada pengobatan untuk koloboma http://www.lowvision.org/coloboma
.htm

Kelainan Herediter

PENYAKIT INFEKSI

Disebabkan protozoa Toxoplasma gondii Manifestasi klinis

Toksoplasmosis

Asimptomatis pada ibu Pada bayi dapat muncul setelah lahir kelainan neurologic seperti kebutaan dan retardasi mental

Riwayat
Adanya kontak denga kucing atau makan daging mentah

Fase akut
Lesi berwarna putih Badan kaca di depan lesi keruh Ditemukan jaringan parut berpigmen di sebelah lesi yang masih aktif lesi satelit

Fase kronik
Ditemukan jaringan parut berpigmen

Pencegahan
USG prenatal dan amniosentesis Serologi Skrining bayi baru lahir untuk IgA dan IgM Pemeriksaan fisik yang hati-hati, analisis radiologic, analisis CSF (cerebrospinal fluid), dll

Pengobatan
primetamin + sulfadiazon

http://news.softpedia.com/news/To xoplasmosis-The-Silent-Enemy-ofOur-Health-31486.shtml

Retinopati Rubela
Akibat infeksi yang terjadi pada trimester pertama Menyerang epitel pigmen dan biasa tidak menimbulkan gangguan penglihatan Ditemukan gambaran salt and pepper karena adanya bintik-bintik kecil berpigmen gelap di antara daerah depigmentasi berwarna putih Biasanyaperubahanpigmen menyebar tetapi mungkinpaling menonjol di sekitar makula atau diretina perifer. Penyebab lain retinopathy dengan gambaran "salt-and-pepper" yaitu congenital syphilis, dan obat-obatan bersifat toxic seperti thioridazine, choroquine, anddeferoxamine http://www.kellogg.umich.edu/thee
yeshaveit/congenital/retinopathy.h tml

Kelainan Herediter

NEOPLASMA

Retinoblastoma
Tumor ganas pada retina Penyebabnya tidak terdapatnya gen penekan tumor Biasa baru terlihat pada usia 1-2 tahun Gejala awal
Leukokoria refleks pupil yang berwarna putih karena terdapatnya massa intraokuler yang luas Mata tampak seperti mata kucing Kadang-kadang berupa strabismus, inflamasi intraokuler, perdarahan badan kaca, glaukoma

Pengobatan
Enukleasi bulbi disusul dengan radiasi Meluas sampai ke jaringan orbita eksenterasi orbita radiasi kemoterapi (bila perlu)
http://medicastore.com/penyakit/1 052/Retinoblastoma.html

Hemangioma
Tumor jinak pembuluh darah retina. Disebut juga penyakit Von Hippel-Lindau Akibat mutasi genVHL(3p25-26)
sebagai tumor suppresor gene respon selulerterhadap perubahankadar oksigenintraseluler,serta dalamregulasi pertumbuhanpembuluh darah

Gejala khas
Arteri retina yang berdilatasi dan berkelok-kelok sebagai pembuluh darah aferen da

Pengobatan
Fotokoagulasi

http://www.medscape.org/viewarti cle/744738_2

Retinopathy of prematurity(ROP)
Kelainan pada mata yang terjadi pada bayibayi prematur. Disebabkan adanya pertumbuhan pembuluh darah retina abnormal yang dapat menyebabkan perlukaan atau lepasnya retina. Dapat berlangsung ringan dan membaik dengan sendirinya, tetapi bisa juga menjadi serius dan http://pediatricinfo.wordpress.com/ mengakibatkan 2009/06/24/retinopathy-ofprematurity/ kebutaan.

Klasifikasi ROP ditetapkan berdasarkanInternati onal Classification of Retinopathy of Prematurity(ICROP). Sistem ini menggunakan beberapa parameter untuk mendeskripsikan ROP, yaitu
Lokasi dari penyakit (zona 1,2 dan 3), Perluasan melingkar dari penyakit (jam 112), http://pediatricinfo.wordpress.com/ Keparahan penyakit 2009/06/24/retinopathy-ofprematurity/ (stadium 1-5),

Retinopathy of prematurity(ROP)
Faktor resiko
Pemberian oksigen tambahan pada bayi prematur

Pemeriksaan mata bayi dilakukan dengan menggunakan oftalmoskop indirek

Retinopathy of prematurity(ROP)
Stadium
Stadium 1garis batas kabur Stadium 2elevated ridge Stadium 3extraretinal fibrovascular tissue Stadium 4sub-total retinal detachment Stadium 5total retinal detachment

Zona Retina

Plus disease Dapat muncul pada Zona 1daerah posterior stadium manapun. retina Menunjukkan tingkat Zona 2annulus dengan yang signifikan dari batas dalam zona 1 dan dilatasi vaskular batas luar jarak dari dantortuosityyang ada nervus optikus ke nasal di pembuluh darah retina ora serrata belakang. Zona 3residual temporal crescent of the Hal ini menggambarkan retina. adanya peningkatan aliran darah yang http://pediatricinfo.wordpress.com/ melewati retina.
2009/06/24/retinopathy-ofprematurity/

Retinopathy of prematurity(ROP)
Terapi ROP yang dianjurkan adalah laser. Cryotherapy, akan tetapicryotherapy tidak lagi rutin digunakan pada ablasio retina bayi prematur, karena berefek samping inflamasi danlid swelling. Scleral bucklingdan/atau http://pediatricinfo.wordpress.com/ bedah 2009/06/24/retinopathy-ofvitrectomydapat prematurity/

KELAINAN RETINA

PENYAKIT SISTEMIK DENGAN KELAINAN RETINA

ATEROSKLEROSIS DAN ARTERIOSKLEROSIS


Aterosklerosis Arteriosklerosis Terjadi pada arteriFibrosis dan arteri besar dan hialinisasi difus disebabkan oleh pada pembuluh serbukan bercak darah yang lebih lemak yang kecil (< 300 mm) terdapat di intima arteriol retina dan disertai fibrosis arteri centralis retinae

Tanda arteriosklerosis
Refleks cahaya pembuluh darah meninggi dan tampak Copperwire atau Silverwire Arteriol mengalami lekukan fokal dan iregular Pada orang tua arteriosklerosis sering disertai dengan hipertensi sehingga sukar menentukan apakah perubahan retina disebabkan

Aterosklerosis
Arteriosklerosis dapat mengakibatkan penyumbatan arteri Bila arteri retina sentral yang mengalami penyumbatan maka penderita mendadak buta retina tampak

RETINOPATI HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memberikan kelainan pada retina berupa retinopati hipertensi, dengan
arteri yang besarnya tidak teratur eksudat pada retina edema retina perdarahan retina. Kelainan pembuluh darah dapat berupa penyempitan umum atau setempat, percabangan pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing atau sklerose pembuluh darah. Gambaran fundus pada retinopati hipertensi ditentukan oleh:
Derajat tingginya tekanan darah Lamanya tekanan tinggi

RETINOPATI HIPERTENSI
Penyempitan (spasme) pembuluh darah tampak sebagai:
Pembuluh darah (terutama arteriol retina) yang berwarna lebih pucat Kaliber pembuluh yang menjadi lebih kecil atau iregular (karena spasme lokal) Retinopati hipertensi dapat berupa perdarahan atau eksudat retina yang pada daerah makula dapat memberikan gambaran seperti bintang (star figure) Eksudat retina tersebut dapat berbentuk:
Cotton wool Eksudat pungtata yang tersebar

RETINOPATI HIPERTENSI
Bila kelainan berupa sklerosis dapat tampak sebagai:
Refleks copper wire Refleks silver wire Sheating Lumen pembuluh darah yang iregular Terdapat fenomena crossing sebagai berikut:
Elevasi: pengangkatan vena oleh arteri yang berada di bawahnya Deviasi: pergeseran posisi vena oleh arteri yang bersilangan dengan vena tersebut dengan sudut persilangan yang lebih kecil Kompresi: penekanan yang

Klasifikasi retinopati hipertensi menurut Scheie


Stadium I
terdapat penciutan setempat pada pembuluh darah kecil penciutan pembuluh darah arteri menyeluruh, dengan kadang-kadang penciutan setempat sampai seperti benang, pembuluh darah arteri tegang, membentuk cabang keras

Stadium III
lanjutan stadium II, dengan eksudat Cotton, dengan perdarahan yang terjadi akibat diastole di atas 120 mmHg, kadangkadang terdapat keluhan berkurangnya penglihatan.

Stadium II

Stadium IV
seperti stadium III dengan edema papil dengan eksudat star figure, disertai

Oklusi vena retina adalah penyumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata, ditemukan pada usia pertengahan.

OKLUSI VENA RETINA SENTRAL (CRVO)


Sebab terjadinya penyumbatan vena retina sentral: Akibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti yg terdapat pd proses arteriosklerosis Akibat penyakit pd pembuluh darah vena sendiri seperti fibrosklerosis atau endoflebitis Akibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut (ex: pd

Insidens oklusi vena centralis retinae meningkat pada kondisi sistemik tertentu, seperti hipertensi, DM, hiperlipidemia, gagal ginjal kronik. Merokok jg merupakan salah satu faktor risiko.

Central retinal vein occlusion: optic disc swelling (white circle), macular oedema (yellow circle), exudate (yellow arrow), nerve fibre layer haemorrhage (blue arrow), venous engorgement and tortuosity (white arrow)

OKLUSI VENA RETINA SENTRAL (CRVO)


Pada pemeriksaan funduskopi pasien dengan oklusi vena sentral akan terlihat vena yang berkelokkelok, edema makula dan retina, perdarahan berupa titik terutama bila terdapat penyumbatan vena yang tidak sempurna. Prognosis tajam penglihatan sangat Pengobatan terutama ditujukan kepada mencari penyebab dan mengobatinya, antikoagulansia dan fotokoagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia. Steroid diberi bila penyumbatan disebabkan oleh flebitis.

Oklusi suatu vena cabang harus dipandang sebagai bagian dari spektrum oklusi vena centralis retinae

OKLUSI VENA RETINA CABANG (BRVO)


Faktor risiko:
Hipertensi Glaucoma Diabetes mellitus Peny. Cardiovascular Leukemia Polisitemia Anemia Vasculitis

Oklusi vena retina cabang terjadi lebih sering di regio Tajam penglihatan buruk superotemporal dan Pengobatan: dapat inferotemporal dan dipertimbangkan terutama di lokasi2 fotokoagulasi tempat arteri menyilang di atas vena

Branch retinal vein occlusion: site of occlusion (white circle), cotton wool spot (white arrow), nerve fibre layer haemorrhage (red arrow), cluster haemorrhage (green arrow)

PENYAKIT DARAH

ANEMIA PERNISIOSA
Gambaran fundus mata pada anemia pernisiosa berupa perdarahan retina dan koroid

Leukemia
Kelainan mata pada leukemia terutama terjadi pada struktur yang pasokan darahnya baik termasuk retina, koroid, dan diskus optikus. Kelainan mata paling sering terjadi pada leukemia akut yang memperlihatkan perdarahan di lapisanlapisan praretina dan serat saraf.

Retinal changes in chronic myeloid leukemia, where dilated veins and hemorrhages may be seen

In acute lymphoblastic leukemia, infiltration of the disk may be seen

Penyakit sel sabit


Kelainan mata pada penyakit sel sabit meliputi kelainan konjungtiva dengan kapiler-kapiler berbentuk koma dan kelainan retina termasuk oklusi arteri dan penutupan kapiler perifer, yang merangsang pembentukan neovaskular, terutama membentuk pola sea fan Dapat pula terjadi ablasio retina

Conjunctival vascular abnormalities in a patient with homozygous sickle cell anemia demonstrating interrupted, dilated, and truncated vascular segments.

Disc sign showing dilated loops (arrow) and multiple commashaped vascular segments.

Retinopati Diabetes
Retinopati DM adalah penyebab utama kebutaan di negara-negara barat Berkaitan dengan prognosis dan pengobatan, retinopati DM dibagi menjadi kategori :
Non-Proliferatif Proliferatif

Retinopati DM non-proliferatif
Adalah cermin klinis dari hipermeabilitas dan inkompetens pembuluh yang terkena. Kapiler membentuk kantung-kantung menonjol seperti titik mikroaneurisma, sedangkan venanya mengalami dilatasi dan berkelok. Perdarahan berbentuk nyala api lapisan serat saraf yang berorientasi horizontal Perdarahan berbentuk

Edema makula

Retinopati DM nonproliferatif

penyebab tersering gangguan penglihatan, diakibatkan oleh rusaknya retina darah bagian dalam terjadi kebocoran cairan dan plasma ke dalam retina dan sekitarnya.

Edema tersebut dapat berbentuk zona-zona eksudat kuning kaya lemak berbentuk bundar disekitar mikroaneurisme (temporal makula)

Pada sumbatan mikrovaskuler yang progresif, dapat timbul tanda peningkatan iskemia yang menghasilkan gambaran klinis retinopati DM praproliferatif Temuan yang khas adalah cotton wool, gambaran manikmanik pada vena retina dan pelebaran segmental iregular.

Retinopati DM nonproliferatif
Angiografi fluoresens sangat bermanfaat dalam
mendefinisikan mikrovaskularisasi memperlihatkan luas iskemi retina dan paling menonjol di midperifer. Kelainan fluoresens lainnya adalah lengkung vaskuler dan pirau intra retina.

Pengobatan nonproliferatif tanpa edema makula


pengobatan terhadap hiperglikemia dan penyakit sistemik yang menyertai.

Pengobatan dengan edema makula


secara klinis tidak bermakna biasanya hanya dipantau secara ketat tanpa laser, karena adanya edema makula dapat hanya

Retinopati DM proliferatif
Penyulit mata yang paling parah pada DM adalah retinopati DM proliferatif Iskemia retina yang paling progresif akhirnya merangsang pembentukan pembuluh halus baru kebocoran protein-protein serum dalam jumlah besar. Neovaskularisasi sering terletak di permukaan diskus dan di tepi posterior zona perifer Pembuluh-pembuluh baru yang rapuh berproliferasi kepermukaan posterior korpus viterum dan meninggi apabila korpus vitreum berkontraksi menjauhi retina. Apabila darah keluar dari

Retinopati DM proliferatif
Pada mata dengan retinopati DM proliferatif dan adhesi vitreoretinal persisten, jaringan neovaskuler yang meninggi dapat mengalami fibrosis dan membentuk pita-pita fibrovaskuler rapat menarik retina kontraksi terus menerus korpus vitreum Hal ini menyebabkan pelepasan retina akibat traksi progresif atau apabila terjadi robekan retina. Pelepasan retina dapat di dahului atau ditutupi oleh Apabila kontraksi korpus vitreum telah sempurna retinopati proliferatif stadium involusional (burned-out) Pengobatan
Fotokoagulasi panretina laser argon retinopati DM proliferatif Bedah vitreoretina Penatalaksanaan konservatif penglihatan monokuler adalah dengan membiarkan resolusi spontan dalam beberapa bulan. Vitrektomi dini untuk perdarahan vitreum yang parah dapat mempertahankan atau memulihkan penglihatan yang baik.

Penyakit Graves
Hipertiroidesme yang disebabkan oleh suatu proses autoimun. Pasien dengan kelainan mata datang tanpa ada tanda-tanda klinis hipertiroidisme Graves Oftalmik Hipertiroidisme + miksedema pretibia dan jari jari ganda + disertai gejala pada mata Akropaki tiroid
Pasien datang dengan keluhan yang tidak spesifik : mata kering, rasa tidak enak dan mata menonjol. The American Thyroid Association membuat derajat dan tanda okuler : 0 : tidak ada gejala dan tanda 1 : hanya tanda ( retraksi kelopak mata atas atau proptosis ) 2 : keterlibatan jaringan lunak 3 : proptosis > 22mm 4 : keterlibatan otot ekstraokuler

Penyakit Graves
A. Eksoftalmus
Kelainan ini biasanya asimetrik dan unilateral. Peningkatan isi orbita yang menimbulkan eksoftalmus sebagian besar disebabkan oleh peningkatan masa otootot okuler. Visualisasi otot otot okuler dengan ct-scan dapat membedakan dari eksoftalmus akibat suatu tumor orbita. Pada sebagian kasus, penebalan otot

B. Oftalmoplegia
Lebih sering pada Graves oftalmik, orang tua, dan asimetrik Keterbatasan elevasi merupakan kelainan yang paling sering ditemukan yang diakibatkan oleh adhesi antara rectus inferior dan oblikus inferior Dapat diketahui dengan pengukuran tekanan intra okuler Pasien mengeluh diplopia yang akan menghilang setelah penggunaan

Penyakit Graves
C. Kelainan saraf optikus dan Retina
Kompresi bola mata oleh isi orbita peningkatan tek intra okuler dan strie retina. Diskus optikus dapat membengkak dan menyebabkan gangguan penglihatan akibat atrofi optikus Neuropati optikus yang berkaitan dengan graves penekanan dan iskemia saraf optikus sewaktu menyebrangi orbita

D. Kelainan Kornea
Ditemukan keratokonjungtivitis limbik superior, walaupun tidak spesifik.

Pengobatan
Bedah : dekompresi orbita dengan mengangkat dinding medial dan inferior

Kelainan Retina

PENYAKIT SISTEMIK LAIN DENGAN RETINA (TB, Kusuma Rizky SIFILIS, S.Ked SLE), RETINOPATI SEROSA SENTRAL.

Vaskulitis retina/Retinitis
Vaskulitis retina dapat diebabkan infeksi mycobacterium tuberculosis Vena-vena retina > arteriarteri retina. Dalam pengamatan Gupta dkk pada tahun 2010,pasien dengan vaskulitis retina didapatkan positif terinfeksi mycobacterium tuberculosis pada pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) pada cairan di intraokular. Pada keadaan vitritis sedang, infiltrate di pembuluh perifer, perdarahan retina, nonperfusi kapiler perifer dapat menimbulkan neovaskularisasi dari diskus optikus atau bagian lain dari retina dan neuroretinitis

Vaskulitis retinal tuberkuler yang menunjukan infiltrate

DIAGNOSIS
Untuk standar baku diagnosis Okular tuberculosis adalah dengan menemukan mycobacterium tuberculosis cairan atau jaringan di intraocular, apabila dari pemeriksaan histopatologi didapat suatu granuloma maka dapat disimpulkan adanya infeksi mycobacterium tuberculosis. Tetapi kenyataan diagnosis okular TB masih tidak seragam. Biasanya untuk meprediksikan okular tb dengan meliahat apakah adanya uveitis Pemeriksaan laboratorium juga berperan sebagai indirect evidence/ petanda tidak langsung untuk mengakan diagnosis okular TB. Untuk menegakan diagnosis okular TB

Pemerikasaan diagnosis okular Tb ini dengan melakukan skin test TST/ tuberculin skin test yang digunakan secara luas untuk menetukan infeksi TB laten. Pemeriksaan ini dengan menyuntikan secara intradermal ppd (purified protein derivative) di bagian lengan dalam selama 48-72 jam, setelah itu

Bukti tidak langsung (indirect evidence)

Apabila indurasi 10 mm maka positif TB laten, Dapat adanya kemungkinan Okular TB apabila jika ditemukan dari pemeriksaan TST (+) dan ditemukan
sinekia posterior yang luas, vaskulitis retina dengan atau tanpa koroiditis tuberkuler berbentuk gelombang/ Tubercular serpiginouslike choroiditis (SLC),

Bukti definitif (Definitive evidence)


Bukti pasti dari okular TB dapat ditegakan berdasarkan pemeriksaan biomolekuler yaitu PCR (polymerase chain reaction). PCR adalah pemeriksaan DNA dan RNA dengan mengamplifikasi rantai asam nukleat dengan

Memiliki keuntungan yang sangat signifikan dengan menemukan DNA mycobacterium tuberculosis pada jaringan dan cairan di intraocular. Dilaporkan juga bahwa PCR adalah dasar diagnostic

PENATALAKSANAAN

Pengobatan untuk okular TB dengan menggunakan pengobatan sistemik yaitu 4 regimen obat sama seperti infeksi TB secara umum (Isoniazid 5mg/kg/hari, Rifampisin 10 mg/kg/hari, Ethambutol 15 mg/kg /hari dan pirazinamid 20-25 mg/kg/hari). Pengobatan dengan menggunakan OAT tidak diketahui biasanya penggunaan OAT digunakan selama

Dapat juga diberikan pengobatan yang terdiri dari kortikosteroid apabila reaksi inflamasinya parah dapat secara topikal/oral. Penggunaanya jangan lebih dari 612 minggu.9

DEF Gangguan mata yang dapat menyebabkn penurunan visus, biasanya sementara dan mengenai salah satu mata diakibatkan karena kerusakan retina. Sering mengenai wanita, usia 20 th sampai 50 th. Patogenesis : Bocornya cairan dibawah retina, yg terkumpul di makula sentral menimbulkan pengelihatan kabur, distorted vision/metamorphia pada bagian retina akan muncul bagian yang berwarna keabu2an biasanya terjadi pelepasan

Retinopati serosa sentral, Central Serous Retinopathy/CSR

Diagnosis
Dengan pemeriksaan Angiografi fluresensi dan optical coherence tomography, Dengan pemeriksaan FAA tampak daerah yg hiperfluresensi dengan daerah bocor. Pada beberapa kasus menunjukan gambaran classic smoke stap shape pada 10-15% kasus. Dapat digunakan Amsler grid untuk

Diagnosis

The diagnosis of CSR is usually made by its characteristic clinical appearance. Fluorescein Angiography may be necessary to confirm the diagnosis.

Diagnosis

The diagnosis of CSR is usually made by its characteristic clinical appearance. Fluorescein Angiography may be necessary to confirm the diagnosis Dengan pemeriksaan FAA tampak daerah yg hiperfluresensi dengan daerah bocor

Optical Coherence Tomography (OCT) which shows a cross section of the retina, can also be useful in diagnosing CSR.

Amsler grid

An Amsler grid, as seen by a person with normal vision.

An Amsler grid, artist's conception, as it might be viewed by a person with age related macular degeneration

Etiology:
Idiopatik Stress dari pekerjaan Meningkat pada pilot pesawat (people with certainly in the case of pilots, better-thanaverage vision They are more likely than the general population to notice the sometimes-subtle degradation of vision caused by CSR and insist on a believable diagnosis of it) Berhubungan dengan kortisol dan kortikosteroid pasien yg menggunakan steroid untuk mngobati peny alergi/atopik dapat disertai dengan CSR akibat efek dari steroid. Pd sindrom chusing dapat ditemukan CSR lbh dari3 %.

Prognosis
Tajam pengeliatan dapat berkurang sampai dengan 20/200. Selama 6 bulan pengobatan dapat menjadi 20/30 Apabila senja tiba. Dapat berkurang visusnya, buta warna.

Treatment
Pengobatan yang menggunakan kortikosteroid di hentikan. Laser photocoagulation (hot laser) membakar area yg bocor menjad tertutup, dapat menyebabkan kerusakan yg permanen pd retina. Transpupillary thermotherapy (cold laser) dapat disarankan untuk memperkecil resiko dari Laser photocoagulation apabila kebocorannya di makula sentral

Ocular syphilis
Def salah satu bentuk sifilis skunder. kejadiannya sangat jarang, kejadiannya meningkat di negara yang sedang berkembang. Tidak seperti pada penyakit okular yang lainnya, sifils okular tidak memiliki tanda pathognomonic. Sifilis dapat menyerang bagian struktur2 mata, palpebra,

Uveitis posterior(Ocular syphilis)/Retinitis


Def peradangan pada retina tanpa keterkaitan bagian koroid, biasanya mengenai daerah posterior yang ditandai dengan edema retina, vaskulitis, papilitis, vitritis minimal. Kadang2 menunjukan daerah yang nekrosis di bagian perifer retina. Patogenesis Sifilis primer( kontak mell mukosa membran/acquired through sexual transmission, ditandai dengan pembentukan ulkus Sifilis Skunder (menyebar mell hematogen) ke kulit, mucous membranes, and lymph glands SSP, mata, GIT, and hepatic disease Komplikasi Retnal detachment/ pelepasan

Ocular SLE
Gejala okular pada pasien SLE dapat mempengaruhi pengelihatan jika mengenai media refraksi. (biasanya karena efek samping penggunaan steroid) Reaksi inflamasi dapat terjadi di , palpebra, segment anterior dan posterior. Bisanya keluhan pasien pada okular lupus terdiri dari nyeri, kemerahan,

Uveitis posterior(Ocular lupus)/Retinitis


Penyakit retina menegenai pada 10% pasien SLE. Retinopati ringan dapat bersifat asimtomatik tetapi dapat menyebabkan keparahan berupa, visus turun, lapang pandang menurun. Tanda gejala dari retinopati tergantung keparahan dari reaksi inflamasi yg terjadi. Retinopati lupus yang ringan dapat menunjuan adanya cottonwool spots, eksudat yang keras dan yang

Ocular manifestations of systemic lupus erythematosus

Disc new vessels (proliferative retinopathy) in a patient with lupus vaso-occlusive retinopathy

Acute lupus retinopathy with cotton wool spots, haemorrhages, arterial narrowing, venous dilation and tortuosity.

TERIMAKASIH

REFF: 1.http://www.optocase.com/archives/Syph ilis_and_the_Eye.aspx 2.http://en.wikipedia.org/wiki/Central_sero us_retinopathy 3.http://www.optocase.com/archives/Syph ilis_and_the_Eye.aspx 4.http://www.rightdiagnosis.com/phil/html /syphilis/6838.html 5.http://rheumatology.oxfordjournals.org/ content/46/12/1757/F2.expansion.html

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai