Anda di halaman 1dari 31

Intan Hastuti Udin

TUMOR MATA Monalisa Mustamu


Sri Arbiati
Nur Alfia Kusumaningsih
dr.Melvin Manuel Philips, Sp.M Alfitriyana Waode Khairunisa
Nurmila Purnama Sari
Tumor mata

Tumor mata adalah tumor yang tumbuh di


setiap bagian mata (struktur adneksa, bola
mata, dan orbita). Secara anatomi, mata te
rsusun atas dua bagian utama, yaitu rongg
a orbita dan kelopak mata beserta kelenjar
dan penyusunnya (seperti otot mata, syara
f mata, dan kelenjar air mata/adneksa). .
KLASIFIKASI

Klasifikasi tumor-tumor orbita berdasarkan posisi anatominya, yaitu:

1. tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata, seperti tumor
palpebra (tumor yang tumbuh pada kelopak mata) dan tumor konjungtiva (tumor
yang tumbuh pada lapisan konjungtiva yang melapisi mata bagian depan);
2. tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata; dan
3. tumor retrobulber, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata
Klasifikasi berdasarkan asal jaringa Klasifikasi tumor orbita berdasarkan posisi anatominy
n a
Tumor Eksternal
JINAK/BENIGNA

Hemangioma merupakan pertumbuhan


1 Hemangioma Palpebra hemartomatous yang terdiri dari sel-sel
endotel kapiler yang berproliferasi

2. Hemangioma Kavernosa: 1. Terapi konservatif


1. Hemangioma Kapilare: • Tidak berbatas tegas, dapat berupa 2. Terapi aktif
• terapi kompresi
• strawberry nevus terlihat macula eritematous atau nodus
yang berwarna merah sampai ungu. • Terapi kortikosteroid
sebagai bercak merah • Terapi pembedahan
• lesi berupa tumor yang lunak,
yang makin lama makin • Terapi radiasi
berwarna merah kebiruan yang
besar pada perkembangannya dapat • Terapi sklerotik
• Superfisial : merah terang, memberikan gambarn keratotik dan • Terapi pembekuan
subkutan: kebiru-biruan. verukosa. • Terapi embolisasi
• Terapi laser dan kemoterapi

Tumor Palpebra
2 XANTELASMA
Xanthelasma diartikan pula sebagai kumpulan kolesterol di bawah kulit
dengan batas tegas berwarna kekuningan biasanya di permukaan anterior
palpebral sehungga sering disebut xanthelasma palpebra

- Merupakan histiosit dengan deposit lemak


intraseluler terutama dalam retikuler dermis atas.
- Etiologi  Kelainan genetic, dislipoproteinemia,
hiperglisiredemia, dan defisiensi
- Histopatologi  tersusun atas sel-sel xanthoma
(merupakan histiosit dengan deposit lemak
intrasel
- Eksisi bedah, argon dan karbonmonoksida
ablasi laser, kauterisasi kimia, elektrodesikasi,
serta krioterapi
- Kekambuhan sering
Tumor Ganas

1 Karsinoma Sel Basal


Karsinoma sel basal (KSB) kelopak mata adalah kanker yang paling sering terjadi
padakelopak mata (90%). Kelopak mata bawah (70%). Namun masih dapat muncul pada tepi
kelopak, sudut mata, kulit alis, dan bagian-bagian yang berdekatan pada wajah

• Faktor risiko radiasi sinar UV, paparan arsen melalui saluran cerna,
imunosupressi, mengalami xeroderma pigmentosum
• Tuor bertumbuh lambat
• Tidak nyeri
• Epifora dapat terjadi jika KSB terletak dikantus internus
• Penurunan visus hingga kebutaan
• Tumor tampak sebagai pembesaran palpebral mendatar dengan tepi agak
meninggi serta berlilin
• Terapi  bedah eksisi, radiasi
Karsinoma sel basal
klasifikasi

Tipe Nodular
Permukaan licin dan berbatas tegas,
Your Picture Here nodus seperti mutiara dengan dilatasi
pembuluh darah kecil. (paling sering
muncul)

Tipe nodul ulseratif


Memiliki ulserasi sentral dengan tepi
seperti mutiara dan telangiektasis

Tipe morpheaform
Adanya bentuk kista, seperti bentuk
sarang

Tipe pigmentation
Tipe dengan bentuk nodul, mikronodul,
multifocal, atau superfisial
2 Karsinoma sel skuamosa
KSS atau squamosal cell carcinoma ini merupakan jenis tumor eksternal
yang tumbuh diluar mata pada palpebral, sperti karsinoma sel basal

• Faktor risiko  intensitas paparan sinar UV, infeksi HIV, dan


HPV
• Paling sering di area nasal limbus
• Terasa seperti ada benda asing dimata: iritasi, kemerahan, at
au pertumbuhan pada permukaan mata
• Biasanya lesi unilateral
• Secara makroskopik  bentukan masa limbal bergelatin den
gan pemb.darah feeder. Dapat juga bentuk strawberry-like pa
pillary pada limbus, bentuk nodular, diffuse
• Terapi pembedahan, conjugatival autografi, amniotic membra
ne translantation
3 MELANOMA MALIGNA
Melanoma maligna adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada sel
yang memproduksi pigmen.

• Faktor risiko  iris dan kulit yang terang, riawayat keluarg


a, paparan sinar UV dan mutasi gen BAP-1
• secara histopatologi terbagi atas :
tipe spindle cell, epiteloid dan campuran
• DD  nevus, kista berpigmen iris, melanositoma
• Keparahan berdasarkan ketebalan: resiko metastasis meni
ngkat 5% setiap penambahan ketebalan 1 mm diukur deng
an USG
• Terapi : brakiterapi (iodiune-25, dosis 0,60-1.05 Gy/jam), k
ecil  termoterapi transpupil, fotokoagulasi, fotodinami. B
esar enukleasi
• Melanoma konjungtiva pada umumnya disadari dengan m
unculnya lesi pada konjungtiva yang menebal, berwarna g
elap, dan feeder vessel dengan area kehitaman di sekitarn
ya
4 Sarkoma Kaposi
Sarkoma kaposi ( SK ) merupakan suatu tumor yang
berkembang dari selsel yang membatasi pembuluh darah atau
limfe.

• Sarkoma Kaposi dapat dibedakan menjadi empat


tipe yaitu epidemik terkait Acquired Immunodefici
ency Syndrome (AIDS), klasik, endemik (African),
dan iatrogenic
• Disebabkan oleh HHV 8
• Tampak berwarna kemerahan, terdiri dari sel spin
dle dari endotel
• Berhubungan dengan AIDS
• Terapi  Cryotheraphy, Eksisi, Radioterapi, Intral
esi kemoterapi
• Dapat membaik dengan terapi antiviral untuk infe
ksi HIV
5 Karsinoma kelenjar Sebasea
Karsinoma kelenjar sebasea atau biasa disebut Sebaceous gland
carcinoma (SGC) adalah tumor yang berasal dari kelenjar sebasea
yang bersifat ganas
• Dapat berasal dari kelenjar meibom pada tarsal pl
ate, kelenjar zeis dekat bulu mata, atau kelenjar s
ebasea pada kurunkula, alis, atau kulit wajah
• Tumor kedua terbanyak setelah BSC
• faktor risiko  faktor ras, paparan sinar matahari,
mutasi Rb dan p53,HIV,HPV dapat berkaitan den
gan SGC
• SGC berasal dari lokasi multifocal dan bersifat m
enyebar secara superfisial
• Tampak sebagai nodul diskrit, keras, dan tidak be
rgerak yang umumnya terletak di tarsal plate den
gan gambaran kekuningan
• Terapi : eksisi lokal, eksenterasi orbita, radioterapi
dan kemoterapi
TUMOR JINAK

1 Pyogenik Granuloma
Granuloma piogenik adalah hiperplasia vascular pada kulit dan
mukosa yang sering ter!adi pada anak-anak dan dewasa muda

• Etiologi  chalazion, adanya riwayat trauma atau pembedahan


• Tampak kemerahan, pedunculated dan smooth serta mudah berdarah
• Terapi  kortikosteroid (topical atau intralesi), eksisi, kauterisasi, primery
closure
2 PAPILLOMASKUAMOSA
Papilloma squamous adalah lesi proliferasi jinak yang
disebabkan oleh Human papilloma virus (HPV)

• Terbagi atas 2 bentuk yaitu sessile dan pedunculated


• sessile  disebabkan oleh HPV 16 dan 18, tampak seperti s
trawberry dengan gambaran keratinisasi, leukoplakia, simble
pharon dan inflamasi
• Pedunculated : disebabkan oleh HPV 6 (anak) dan 16 (dewa
sa), tampak fleshy, exophytic growth dengan jaringan fibrova
scular, multilobulated
• Dapat kambuh
• Terapi  cimetidine oral, eksisi dan cryotheraphy
Tumor Ganas

1 Melanoma maligna konjungtiva


• Melanoma konjungtiva merupakan jenis tumor yang sangat jar
ang dan terjadi hanya 1 dalam selang 40 tahun.
• Sering pada kulit putih
• Tumor cenderung meluas ke kelenjar limf regional parotis, pre
aurikular, submandibular atau servical.
• Berdasarkan teori penyebab melanoma maligna ini berasal dar
i primary acquired melanosis, dari nevus yang sudah ada sebe
lumnya atau sebagai lesi de novo.
• Tumor ini diidentifikasi paling sering di daerah perilimbal interp
alpebra konjungtiva bulbi
• Terapi  pembedahan, kemoterapi (topical mitomicin-C), cryot
herapy freze-thraw
2 KARSINOMA SKUAMOS KONJUNGTIVA

- Faktor risiko : paparan sinar UV, HIV, HPV, inflamasi


- > laki-laki
- Umumnya low grade malignancy
- Tampak Plaquelike, gelatinous, atau papilliform growth
- Leukoplakic
- Engorged conjunctival vessels
Terapi :
• Bedah
• Crhyoterapi
• Radiasi
• Enukleasi
• Medikamentosa: anti metabolit 5FU, Mytomicin C
Tumor Intraokular
Tumor Jinak

1 Iris Nevus
• Tampak Pigmen gelap dari stroma iris
• Terbagi dalam 2 bentuk:
– 1. Circumscribed iris nevus: nodular, m
engenai beberapa bagian dari iris
– 2. Diffuse iris nevus: mengenai seluruh
sector atau seluruh iris

• Insiden meningkat pada pasien neurofibrom


atosis
2 CHOROID NEVUS

Nevus choroidal (neoplasma jinak koroid) adalah lesi berpigmen


coklat keabu-abuan dengan margin kabur.

• Choroid Nevus memiliki kemungkinan dapat


berubah menjadi melanoma koroid ganas
• Tidak ada symptomps
• Choroidal nevus: flat atau sedikit elevasi,
pigmented (gray-brown).
• Choroidal melanocytic tumor dengan:
• ketebalan:
>3 mm melanoma,
<1-2 mm  nevus
• Diameter basal:
<6 mm  jinak
> 6 mm  ganas
3 CHOROIDAL HEMANGIOMA
Hemangioma koroid adalah tumor jinak koroid yang melibatkan
pertumbuhan ruang vaskulear pada lapisan posterior mata

Terbagi dalam 2 bentuk:


1. Circumscribed choroidal hemangioma:
– Tidak ada kelainan sistemik
– Klinis: berwarna kemerahan atau orange
– Lokasi: zona postequator, sering di makula
2. Diffuse choroidal hemangioma:
– Sering pada penderita Sturge-Weber syndrome (e
ncephalofacial angiomatosis)
– Tomato ketchup fundus Gambar : a. diffuse choroidal hemangioma, b.
– Retinal detachment dan glaukoma Circumscribed choroidal hemangioma.
Terapi : asimptomatik (no terapy), Laser photocoagulation, p
hotodynamic therapy (PDT), externalbeam radiotherapy, vas
cular endothelial growth factor (VEGF) inhibitors
4 ANGIOMATOSIS RETINA

• Tampak Berwana merah atau orange


• Pembuluh darah retina besar dan tortuosity
• Von Hippel disease  berhubungan dengan cerebellar hemang
ioblastoma  Von Hippel-Lindau syndrome
• trias von Hippel-Lindau syndrome : cerebellar hemangioblasto
mas, renal cell carcinomas, and pheochromocytomas.

Terapi:
- Laser photocoagulation  lesi kecil
- Cryotherapy  lesi besar dan perifer
- Scleral buckling dengan cryotherapy atau penetrating diathermy
 retinal detachment
- External-beam and charged-particle radiotherapy
- PDT
- VEGF inhibitors
Tumor ganas

1 Iris melanoma
Iris melanoma adalah neoplasma primer iris yang paling umum
dan terjadi pada sekitar 5% dari semua melanoma uveal.

• Lebih sering terjadi pada ras kaukasia dengan iris ber


warna terang
• Tidak menunjukan gejala yang khas, tampak massa ir
is terbatas atau difus, heterokromia, uveitis kronis, gla
ucoma, atau hifema spontan dapat terjadi
• Histopatologi : kebanyakan melanoma iris terdiri dari
sel-sel spindle
• Terapi : tergantung penampakan dan gejala klinis
• Brachytherapy : pertumbuhan >2 mm, vaskularisasi m
enonjol
• enukleasi
2 CHOROIDAL MELANOMA
Melanoma koroid adalah tumor ganas intra-okuler primer yang paling umum dan tempat
paling umum kedua dari sepuluh tempat munculnya melanoma ganas di tubuh

• Klinis: pigmented, elevated, dome-shaped


subretinal mass
• Diagnostik:
- Indirect ophthalmoscopic  gold standard
- B scan Ultrasonography  dome- or mushroo
m-shaped choroidal mass
- Computed tomography (CT) Scan
- Magnetic resonance imaging (MRI)
• terapi:  enukleasi, brachytherapy
3 Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor yang menyerupai neuroblastoma dan
meduloblastoma

• Menurut lokasi terjadinya, retinoblastoma terbagi


menjadi dua, yaitu retinoblastoma intraokuler dan
ekstraokule
• perubahan bentuk, ukuran, dan warna pupil, yaitu
munculnya mata kucing (auromatic cat’s eye).
• Proptosis merupakan stadium lanjut
• Reese-Ellsworth retinoblastoma stadium klasifika
si intraokuler menjadi 5 stadium
• Gold standar : patologi anatomi (nekrosis luas de
ngan adanya kalsifikasi menggantikan bagian reti
na)
• Terapi : - Enukleasi, Radiasi, Fotokoagulasi lase,
Krioterapi, Kemoterapi
Tumor Retrobulbar
1 Glioma
Glioma adalah tumor yang berasal dari sel-sel glia saraf.

• Glioma merupakan tumor saraf optic yang paling


sering ditemukan terutama pada anak-anak (usia
<20 tahun)
• Klinis : kehilangan penglihatan unilateral, proptosi
s dan deviasi mata
• Dapat ditemukan atrofi optic atau kongesti papil n
ervus optikus
• Dapat didiagnosis dengan melakukan CT Scan d
an MRI
• terapi: pembedahan, radiasi, dan kemoterapi,
2 MENINGIOMA
Meningioma adalah tumor invasif yang muncul dari sel meningoepitelial yang
berasal dari villi arachnoidal meninges

• opticocilliary shunt merupakan tanda patognomonis dari m


eningioma pembungkus nervus saraf optik
• faktor risiko : status endokrin, paparan radiasi ion, trauma
kepala, penggunaan telepon seluler, dan faktor genetik.
• KLINIS : kebutaan ipsilateral, defek pupil aferen, ganggua
n persepsi warna, defek lapang pandang, proptosis, edem
a diskus optikus, gangguan pergerakan bola mata, nyeri p
ada mata, dan edema kelopak mata bagian bawah.
• Diagnosis : patologi anatomi dan CT-Scan dan MRI
• Terapi :
- reseksi tumor
- radioterapi
- kemoterapi
3 Rhabdomyosarcoma Orbita
Rhabdomyosarcoma (RMS) merupakan tumor ganas pada jaringan lunak
yang sering mengenai anak-anak. Lokasi primernya 25-30% pada orbita.

Klasifiksikasi berdasarkan histopatologinya:


• RMS Orbita diduga berasal dari otot-otot lurik pad 1. Type embrional
a orbita dan struktur orbita Tipe ini mempunyai survival rate yang
baik (94%).
• Klinis : massa yang berkembang cepat dengan p 2. Type alveolar
erubahan pada jaringan lunak mirip dengan prose merupakan tipe yang paling ganas
s terjadinya inflamasi pada anak-anak muncul de dengan 10-year survival rate nya 10%
ngan gejala proptosis unilateral atau adanya ede 3. Type pleomorphic
ma periorbita. Mempunyai prognosis yang baik
dengan survival rate 97%.
4. Type Botryoid
Gambaran histopatologis berupa
kelompok sel-sel yang berbentuk anggur
Terapi:

– Pembedahan : menyisakan periosteum


– Radioterapi
– Kemoterapi : 1. Vincristine (V) 2. Actinomycin D (A) 3. Cyclophosphamide (C)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai