Anda di halaman 1dari 49

Mata

menonjol
dan tumor
mata
Tumor

suatu jaringan baru (neoplasma) yang timbul


dalam tubuh

Menurut sifatnya,
tumor jinak (benigna)
ganas (maligna).  kanker.

Tumor mata

tumbuh di setiap bagian mata (struktur


adneksa, bola mata, dan orbita).
Tumor mata merupakan benjolan atau pembengkakan
abnormal pada daerah mata

terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan


non-neoplasma sekitar infiltrat  merusak
Ganas

neoplasma
tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup
 Tidak merusak tetapi menekan jaringan
Jinak disekitarnya

Kanker  Tumor ganas;


Kanker → Tiga fenotipe :
memiliki replikasi sel tanpa 1. Immortalization: Masa hidup yang panjang
batas, kehilangan inhibisi, 2. Transformation: Kehilangan respons terhadap
invasif dan dapat regulasi pertumbuhan sel normal
3. Metastasis: Kemampuan untuk menginvasi
bermetastasis. jaringan sekitar (metastasis)
Kategori

Lokasi
• Tumor kelopak mata dan konjungtiva
• Tumor intraokuler,
• Tumor orbita.

Posisi
• tumor eksternal,  tumbuh di bagian luar mata seperti tumor
palpebra dan tumor konjungtiva
• tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata
• tumor retrobulber, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata.
1. adanya nyeri (ocular pain);
2. sakit kepala atau pusing;
Tanda dan 3. gatal pada lesi;
4. rasa tidak nyaman pada kelopak mata konjungtiva (Retrobulbar
Gejala discomfort);
5. penglihatan kabur; dan
6. visualisasi ganda (diplopia).

visus/visual acuity
pemeriksaan daerah kelopak mata dan konjungtiva
Pemeriksaan pemeriksaan daerah kornea, pupil, iris, dan fundus
Fisik pemeriksaan otot ekstraokuler.
Terapi
1. pembedahan (surgical therapy);

2. medikamentosa (obat-obatan);

3. penyinaran (radioterapi/radiasi); dan

4. target sel terapi.


MALIGNANCY
Konsep dari metastasis 
Poin paling mematikan dari
suatu neoplasma Manifestasi Klinis dari
metastasis orbita

Sebagian besar kematian  I. Tumor primer dihilangkan, namun


dalam beberapa bulan terjadi
akibat metastasis: metastasis.
• Pembuluh darah
II.Metastasis telah terjadi ketika tumor
• Pembuluh limfe dan primer pertama kali terdeteksi.
• Jaringan sekitar. III.
Metastasis muncul terlebih dahulu,
lalu lesi primer tetap tersembunyi.
Survival pasien  IV.Tumor primer dihilangkan, namun
Tergantung dari metastasis berkembang beberapa
tahun kemudian.
• Metastasis
V.Metastasis mengalami regresi setelah
• Ukuran tumor dan
pemindahan dari tumor primer.
• organ vital mana yang
terkena.
LOKASI 1: TUMOR PERIOKULER

 Tumor Jinak Palpebra


 Nevus
 Verucca
 Molluscum contangiosum
 Xantelasma
 Hemangioma
 Tumor Ganas Primer Palpebra
 Karsinoma sel basal
 Karsinoma sel skuamosa
 Sarkoma
 Melanoma maligna
TUMOR JINAK PALPEBRA

1. Nevus
 Proliferasi jinak dari jaringan melanosit
 Kongenital, tidak berpigmen  berpigmen
 3 bentuk :
○ Junctional: lesi flat/datar
○ Compound: lesi domeshape / berbentuk kubah
○ Intradermal: lesi domeshape, pedunkulata
 Indikasi kosmetik: Eksisi
2. Verucca (Warts)
Etiologi: Virus
Lokalisasi: sepanjang margo palpebra
Bentuk: multilobular, dasar rata sampai pedunkulasi
Indikasi kosmetik: Eksisi
3. Molluscum Contangiosum
Etiologi : virus Pox yang berkembang dalam
sitoplasma sel epitel
Lokalisasi : sepanjang margo palpebra
Bentuk : kecil,pipih,simetris umbilikus sentral.
Dapat timbul konjungtivitis & keratitis
Terapi : insisi atau eksisi + kauterisasi
4. Xanthelasma
 Endapan lipid di dalam histiosit pada epidermis palpebra
 Lokalisasi : bilateral pada permukaan anterior palpebra
dekat kantus medius
 Bentuk: bercak kekuningan mengkerut (deposit lipid)
 Indikasi kosmetik: eksisi simpel atau kauter
5. Hemangioma
 Kongenital
 Dua bentuk : Hemangioma kavernosa &
hemangioma kapiler
 Berwarna merah terang seperti strawberry
 Dapat terjadi involusi spontan
 Terapi : Eksisi atau pambekuan CO2

5. Hemangioma
 Kongenital
 Dua bentuk : Hemangioma kavernosa & hemangioma kapiler
 Berwarna merah terang seperti strawberry
 Dapat terjadi involusi spontan
 Terapi : Eksisi atau pambekuan CO2
TUMOR GANAS PRIMER
PALPEBRA

1. Karsinoma Sel Basal (KSB)


Tumor ganas palpebra paling sering (90%-95%)
Lokasi :
margo palpebra inferior (50%-60%)
dekat kantus medial (25%-30%)
Sifat : tumbuh lambat, invasif lokal & tidak
menyebar ke limfonodus
Bentuk : ulkus dgn tepi meninggi dan dasar
indurasi (ulkus rhodent)
KSB….

• Resiko tinggi: kulit putih, rambut pirang, perokok


• Invasi → ke orbita , secara langsung
• Jarang metastasis → morbiditas dan mortality dgn cara
meluas kestruktur sekitarnya (head and neck)
• Mortality rate 1 to 11%.
• Intracranial extension biasanya fatal
KSB….
• Gambaran patologi klinik yg
berbeda
• BCC → 4 tipe

1. Nodular ulcerative BCC → plg sering


2. Nodular non ulseratif BCC
3. Sclerosing BCC (morpheaform) Diagnosis banding:
4. Pigmented BCC • Karsinoma sel squamosa
(SCC)
• Melanoma maligna
• Karsinoma gland sebasea
(SGC), and
• other skin appendage
tumors
Penanganan Karsinoma sel basal

• Eksisi luas :
• Dengan cara:
- Mohs micrographic surgical technique.
- Surgical exision is performed with clear margins
(frozen section)
• Eksenterasi: Total, subtotal (prolong life)
• Radiotherapy →palliative (meredakan/tdk
menyembuhkan)
2. Karsinoma Sel Skuamosa
5% tumor ganas palpebra
Lokasi : palpebra superior
Sifat :
○ tumbuh lambat, menyebar ke sistem limfatik
preaurikuler & submaksilla.
○ Mula-mula tidak sakit, sesudah kena saraf sensori
 sakit berat.
Bentuk : wart berkeratotik ulkus dgn dasar indurasi
hiperemis dan tepi keras
Tumbuh ke kulit, jar konektif, kartilago, tulang
sampai dengan rongga kranium meningitis
Terapi :
○ Eksisi lengkap (Frozen
Section)
○ Radioterapi
○ Cryoterapi untuk
karsinoma sel basal.

Invasi ke
orbita

R/ Eksenterasi
3. Sebaceous adenocarcinoma
- Berasal dari kel.meibom, zeis atau sebacea.
- Lebih sering pada palpebra superior.
- Biasanya pada umur > 50 thn, sering pd wanita.
- Tumor berwarna kekuningan, secara klinis menyerupai kalazion,
blefaritis kronis, basal atau squamous carcinoma.
- Terapi : wide surgical excision, bila orbita terlibat → eksenterasi.
3. Sarkoma
Sangat jarang
Berkembang dari jaringan ikat atau jaringan
penunjang seperti tulang dan otot.
Dapat ditemukan di bagian manapun dari tubuh
2 tipe utama:
Bone sarcoma
Soft tissue sarcoma
Liposarcoma
Angiosarcoma
Kaposi Sarkoma
4. Melanoma Maligna
Ada 3 bentuk :
○ melanoma penyebaran superfisial
○ melanoma maligna lentigo
○ melanoma noduler
Berpigmen atau tidak berpigmen
Melanoma maligna…….

• Eksisi luas tumor (komplit)


• Invasi ke orbita → eksenterasi
• Metastasis ke lymph node regional → parotidectomy
or neck dissection and/or adjuvant chemotherapy or
external beam radiotherapy
LOKASI 2: TUMOR INTRAOKULER

A. TUMOR
PRIMER
INTRAOKULER
TUMOR JINAK PRIMER
INTRAOKULER

1. Nevus
- Pada traktus uvea, berpigmen
- DD. Melanoma maligna

2. Angioma Retina
- Lokasi : kuadran retina temporal bawah
- Bentuk : Lobuler, dekat pblh darah utama retina
- Penyakit Lindau, (+) angioma korteks serebri
- Terapi : fotokoagulasi, cryoterapi
- Komplikasi : Ablasi retina
3. Tuberous Sclerosis (Penyakit Bourneville)
 Lokasi : dekat N II
 Bentuk : Buah mulberry kuning,putih
 Disertai kelainan kulit, intrakranial, neurologi, +
umur 20 tahun

4. Hemangioma Koroid
 (+) glaukoma infantil unilateral
Sindrom Sturge-Weber

Hemangioma Koroid

Tuberous Sclerosis
TUMOR GANAS INTRAOKULER

1. Melanoma Maligna (choroidal


melanoma)
 Tumor ganas primer intraokuler paling sering pada
orang dewasa
 80% dari seluruh melanoma traktus uvea
 Dapat asimtomatik (perifer) maupun simtomatik (↓
visus, metamorfopsia, defek lapangan pandang, floater
atau fotopsia)
 60% terletak + 3 mm dari diskus optik atau fovea
 Unilateral >>, 85% koroid, 9% korpus siliar, 6% iris
 Penanganan (disesuaikan dengan
faktor2 berikut):
o Ukuran, lokasi dan luasnya tumor bersama dengan
efek pada visus
o Keadaan mata sebelahnya
o Kesehatan umum dan usia pasien
o Harapan dan ketakutan dari pasien

 Penanganan:
 Brachyterapy
 Radioterapi
 Transpupillary thermotherapy
 Trans-scleral choroidectomy
 Enucleation
2. Retinoblastoma
 Tumor ganas primer intraokuler yang paling sering pada anak-
anak
 Frekuensi: 14.000-20.000 bayi lahir hidup
 ♂=♀
 Sering pada anak < 3 thn (90%)
 Bilateral : 30%-40%
 Bentuk:
• Herediter / Familial
• Non Herediter / Sporadik
Stadium Retinoblastoma

1. Std Tenang (6 bln – 1 thn)


• Refleks kuning pupil “amaurotik cats eye”
• Massa besar dikelilingi, satelit (punctat)
• Ke koroid → Eksofitum
• Ke viterus → Endofitum
2. Std Glaukoma (pembesaran bola mata)
• Sakit hebat
• Tekanan Intra okular ↑
• Gambaran uveitis akut
3. Std ekstensi ekstra okuler
 Sakit hilang → sklera (limbus) ruptur
oleh pertumbuhan
 Proptosis
4. Std metastasis
 Penyebaran limfatik:
 Kelenjar limfe preaurikuler dan
sekitarnya
 Penyebaran langsung:
 Berlanjut ke N.II dan otak
 Penyebaran lewat darah
 Ke organ, cth. Hati
DD/ RB std dini :
Deposit inflamasi viterus (+) ablasi/tdk
TBC koroid (btk Konfluen)
Infestasi toxocar
Defek kongenital hiperplastik vitreus
Retrolenta fibroflasia
Peny coats
Displasia retina

Terapi RB :
Eksisi tumor
Eksentrasi
Radiasi (cobalt)
Prognosis : jelek  ekstensi ekstraokuler
Regresi spontan  setelah kalsifikasi
3. Diktioma (Medulloepithelioma korpus siliar)

 Tumor : jarang
 Berasal dari jaringan primitif neuroepitel yg berasal Medulloepithelioma ciliary
dari korpus siliaris body
 Usia rata-rata: 4 tahun
 Bayi baru lahir (infiltrasi sekitar lensa)
 Refleks putih (leukokoria)
 Klasifikasi:
• teratoid
• non teratoid
 Rabdomioblast  medulloepithelioma teratoid

MRI Highlights
TUMOR JINAK PRIMER
KONJUNGTIVA

1. Nevus
 1/3 tdk berpigmen, sisanya → inklusi kista epitel
 Terapi: eksisi
2. Papiloma
 Lokasi: dekat limbus kornea
 Bentuk:
 Lunak, pedungkulasi & permukaan ireguler
 Terapi: eksisi
3. Granuloma
 Lokasi : konjungtiva palpebra
 Faktor pred : post insisi
kalazion,luka terbuka
konjungtiva.
 Terapi : Eksisi + kuretase + jahit
4. Tumor dermoid
 Bentuk bulat kekuningan, lunak,
dgn/tanpa ada rambut
5. Dermolipoma
 Lokasi : kuadran temporal atas konjungtiva bulbi dekat
kantus lateral
 Bentuk : bulat & lunak

6. Lymphoma & lymphoid hyperplasia


 DD : Lympoma maligna

7. Fibroma
 Bentuk : kecil, lunak, pedunkulasi, transparan
 Lokalisasi : biasanya forniks inferior

8. Angioma
Ada dua bentuk : hemangioma & limpangioma
Terapi : Eksisi atau elektrokoagulasi
TUMOR GANAS PRIMER
KONJUNGTIVA

1. Karsinoma sel squamosa


 Lokasi : limbus kornea daerah fisura palpebra
 Permukaan : gelatin & keratinisasi abnormal
membentuk leukoplaki
 Sifat : tumbuh lambat, invasif & jarang metastasis
 Terapi :
 Eksisi
 Rekuren  reeksisi
2. Melanoma Maligna (melanoma
konjngtiva)
 Jarang (< 1% dari keganasan okular)
 Biasanya pertumbuhan bentuk nodul dengan atau
tanpa pigmentasi
 Metastasis lebih sering secara limfatik
dibandingkan hematogen
 Terapi:
• Wide eksisi + cryotherapy (lesi sirkumkripte)
• Wide eksisi + cryotherapy + mitomycin C (lesi difuse)
• Reseksi lokal + Radiotherapy (rekuren orbita)

3. Limposarkoma
Sangat jarang
LOKASI 3: Tumor orbita
TUMOR PRIMER ORBITA

Khoriostoma

1. Khoriostoma
 Kista dermoid : jinak, ditemporal atas orbita, depan gland
lakrimal, berambut
2. Hamartoma
 Hemangioma
 Neurofibroma (peny reckling hausen)
3. Tumor mesenkhymal Hamartoma

Lipoma
Liposarkoma
Fibroma
Rhabdomyiosarkoma (ganas)
Umur 10 an
Pertumbuhan cepat proptosis ke temporal inferior
Metastasis ; otak & paru
Kartilogenosa : kondroma & kondrosarkoma
Osseosa : osteoma & osteosarkoma
Rhabdomyiosarkoma
4. Neural
 Neurofibroma
Neurofibroma

5. Gld. Lakrimal
 3 Jenis:
○ Tumor epitel gland lakrimal (50%)
○ Pseudotumor inflamasi (30%)
○ Limpoma & hiperflasi limpoid
Dibagi : tumor jinak, mixed, tumor
ganas/karsinoma
Terapi : Eksentrasi
PRINSIP PENANGANAN TUMOR
ORBITA

BOLA MATA
NYAWA PASIEN VISUS PASIEN
PASIEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK TUMOR ORBITA

1. Foto rontgen kepala, sinar X : 685 mrad


 Posisi waters : gambaran atap & dasar orbita
 Posisi rhese : menilai foramen optikum
 Posisi cadwell : gambaran rima sup & lat orbita, dinding
medial, sinus ethmoidal & frontal

2. USG (getaran suara 5 – 10 mHz)


 B scan : memberi lokasi dan konfigurasi tumor
 A scan : grafik yang korelasi dgn B scan
USG A-SCAN B-SCAN
3. CT Scan
 akurasinya 99,4%
 Jaringan lunak & tulang dapat terdeteksi

4. NMRI ( Nuclear Magnetic Resonanse Imaging )


 Sifat
 non invasif
 tdk radiasi ionisasi
 tidak sinar X
 gambar > rinci
 Baik untuk penilaian : ensefalitis, peny vaskuler, utk identifikasi
fokus demielinisasi & peny sklerosis multifel
 Tidak digunakan pada orbita yg ada benda asing bermagnet
Modalitas Terapi

Penanganan setiap kasus tumor pada mata sangat


bergantung dari sifat tumor tersebut:

Terapi
Eksisi luas Radiasi Kemoterapi Observasi
hormon
PROGNOSIS

Bergantung pada
banyak faktor
Baik-Meragukan- (Metastasis,
Buruk Ukuran, Lokasi,
Derajat
Bervariasi diferensiasi, dll)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai