Anda di halaman 1dari 20

Squamous Cell

Carcinoma
Disusun Oleh :
Sheren Chrishania Julianto 112021260

Pembimbing :
AKBP dr. Antoni Miftah, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 17 OKTOBER 2022 – 19 NOVEMBER 2022
BANDAR LAMPUNG
Latar Belakang
Faktor resiko dari SCC terkait dengan usia lanjut.
Squamous cell carcinoma (SCC) Kejadian SCC meningkat secara tajam setelah
didefinisikan sebagai tumor yang bersifat usia 40 tahun dan dikatakan memiliki insidensi
ganas dan timbul dari keratinosit epidermis. dua kali lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan
dengan perempuan

SCC masuk ke dalam 10 besar jenis kanker yang Seringkali kejadian pada SCC tidak
paling sering terjadi di dunia. SCC juga dapat menunjukkan gejala (bersifat asimptomatik).
terjadi pada rongga mulut dan disebut sebagai Deteksi dari potensi karsinogen dan keganasan
oral SCC dengan jumlah usia terbanyak yakni hanya didapatkan pada saat dilakukan interogasi
diatas 50 tahun. secara rinci.
Definisi
Squamous cell carcinoma (SCC) didefinisikan sebagai
tumor yang bersifat ganas dan timbul dari keratinosit
epidermis.

SCC sendiri merupakan


keganasan yang berasal dari
lapisan tengah epidermis dan
menyusup ke jaringan di bawah
kulit (dermis).
Epidemiologi
Prevalensi dari kanker di Amerika mencapai
34.000 kasus per tahun.
risiko seumur hidup SCC di
antara orang kulit putih adalah
15%, hampir dua kali lipat dari
2 dekade sebelumnya

5%
10 besar jenis kanker
yang paling sering
terjadi di dunia

2%
Etiologi

Sinar Matahari Arsen inorganik

Ras/herediter Radiasi

Faktor Genetik Faktor Hidrokarbon


Histopatologi
• Sel-sel ganas epithelial yang
atipik dan mengadakan infiltrasi
ke dalam lapisan dermis
• Sel-sel mitotic
• Hilangnya jembatan intraselular
• Bagian yang tersusun konsentrik
dikelilingi sel epitel gepeng,
dikenal sebagai mutiara tanduk
(horn pearl)
Histopatologi

Berdasarkan perbandingan
sel-sel yang
berdiferensiasi baik dan
atipik, broders
mengemukakan tingkat
keganasan histopatologi
CSS dalam 4 tingkat
sebagai berikut
Patofisiologi

SCC berasal sel epidermis


yang mempunyai beberapa
tingkat kematangan, dapat
intraepidermal, dapat pula
bersifat invasive dan
bermetastasis jauh. SCC
merupakan keganasan dari
sel-sel epidermis yang dapat
menyebar secara horizontal
di kulit atau secara vertical
ke dalam dermis.
Gambaran Klinis
Lesi yang belum terinvasi Plak merah, berskuama, dan berbatas tegas

Nodular dan memperlihatkan produksi keratin dalam jumlah


Lesi yang sudah invasi bervariasi yang secara klinis tampak sebagai hyperkeratosis dan
mungkin mengalami ulserasi
Gambaran Klinis
Lokasi dari tumor ini sendiri tergantung pada etiologinya

Nodul Ulkus
Nodul berwarna seperti kulit Ulkus dengan krusta pada
normal, permukaanya halus tanpa permukaan, tepi meninggi,
krusta atau ulkus dengan tepi berwarna kuning kemerahan
yang berbatas kurang jelas

Nodul kemerahan Denovo


dengan permukaan
yang papilomatosa atau lebih sering mengadakan
verukosa, menyerupai metastasis dibandingkan lesi
bunga kol yang timbul dari keratosis
aktinik
Diagnosis
Pada umumnya pasien tidak mengelukan
apapun karena SCC selalu asimtomatik.

Anamnesis Dapat dipertimbangkan apabila pasien


mengeluhkan:Sebuah benjolan atau benjolan
pada kulit yang teraba kasar.
• Benjolan tumbuh mungkin menjadi
berbentuk kubah atau kerak dan dapat
Pemeriksaan Fisik
berdarah.
• Sakit yang tidak sembuh-sembuh, atau
sembuh dan kambuh kembali.
• Flat, kemerahan, bersisik patch yang
Pemeriksaan Penunjang tumbuh lambat (penyakit Bowen).
• Dalam kasus yang jarang terjadi, SCC
dimulai di bawah kuku, yang dapat tumbuh
dan merusak kuku.
Diagnosis
• SCC secara praktis selalu menunjukkan tanda-
tanda keratinisasi baik di dalam atau di
permukaan (hiperkeratosis) tumor.
Anamnesis • Berbatas tidak tegas dan keras pada palpasi.
• Diferensiasi buruk pada SCC tidak
menunjukkan tanda-tanda keratinisasi dan klinis
muncul berdaging, granulomatous, dan lembut
Pemeriksaan Fisik pada palpasi.
• Lesi pada SCC dapat berupa indurasi, plak,
atau nodul. skala tebal keratotik atau
hiperkeratosis dan ketika terkikis atau ulserasi,
lesi mungkin memiliki kerak di tengah,
Pemeriksaan Penunjang
hiperkeratosis, tepi tinggi.
• Bisa terdapat bahan tanduk dari tepi atau pusat
lesi. Warna kulit kekuningan, eritem, dan keras.
Diagnosis

Anamnesis

• Histopatologi
Pemeriksaan Fisik
• X-Ray
• CT scan atau
radionukleida
Pemeriksaan Penunjang
Tata Laksana
Pemilihan pengobatan sebagian besar diarahkan oleh penilaian risiko tumor untuk
kekambuhan dan metastasis

Eksisi Chemotherapy

Radiotherapy Topical Therapy


Pencegahan

Hindari paparan sinar matahari berlebih Gunakan sunscreen Hindari tanning

Konsumsi vitamin D Konsumsi makanan bergizi


Prognosis

Prognosis dari SCC


dianggap buruk apabila
tebal lesi melebihi 4mm
dengan kelangsungan
hidup jangka panjang (5
tahun). Metastasis pada
melanoma cenderung
terjadi pada tulang, hepar,
paru-paru, lien, sistem
saraf pusat dan kelenjar
limfe juga memperburuk
keadaan
Kesimpulan
● Squamous cell carcinoma (SCC) didefinisikan sebagai tumor yang bersifat ganas dan timbul dari keratinosit epidermis. SCC disebut sebagai
bentuk kanker kulit paling umum kedua. Prevalensi dari kanker di Amerika mencapai 34.000 kasus per tahun. Insidensi SCC sendiri di
seluruh dunia yakni terjadi pada 5% pria dan 2% pada wanita, SCC masuk ke dalam 10 besar jenis kanker yang paling sering terjadi di dunia.
SCC juga dapat terjadi pada rongga mulut dan disebut sebagai oral SCC dengan jumlah usia terbanyak yakni diatas 50 tahun. Etiologi yang
pasti dari SCC belum diketahui. SCC dikatakan dapat timbul dari kulit yang normal (denovo). SCC berasal sel epidermis yang mempunyai
beberapa tingkat kematangan, dapat intraepidermal, dapat pula bersifat invasive dan bermetastasis jauh. SCC merupakan keganasan dari sel-
sel epidermis yang dapat menyebar secara horizontal di kulit atau secara vertical ke dalam dermis. Penyebaran dapat lambat maupun
progresif. Lokasi dari tumor ini sendiri tergantung pada etiologinya. Bila penyebebnya sinar matahari, lokasi tersering adalah daerah terpajan
sinar. Plak merah, berskuama, dan berbatas tegas merupakan gambaran dari SCC yang belum menginvasi menembus membran basal taut
dermoepidermis (karsinoma in situ). Sedangkan pada lesi tahap lanjut tampak nodular dan memperlihatkan produksi keratin dalam jumlah
bervariasi yang secara klinis tampak sebagai hyperkeratosis dan mungkin mengalami ulserasi. Pemilihan pengobatan sebagian besar
diarahkan oleh penilaian risiko tumor untuk kekambuhan dan metastasis. Prognosis dari SCC dianggap buruk apabila tebal lesi melebihi 4mm
dengan kelangsungan hidup jangka panjang (5 tahun).
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai