Oleh :
Nabila Ikbar Ilyas
(201920401011164)
Pembimbing :
dr. Ida Widyastuti, Sp.KK
2. Tipis (berambut)
• Memiliki ketebalan 1-5,2mm(epidermis 0,1-0,15mm dan dermis 0,5-5mm)
• Memiliki banyak folikel rambut dan kelenjar sebasea
• Lokasi: rambut, wajah, dan kulit daerah lainnya yang berambut
1. Tipe I Selalu terbakar, kulit tidak pernah menjadi kecoklatan (kulit putih
pucat)
2. Tipe II Biasanya terbakar, kulit dapat menjadi sedikit kecoklatan (kulit putih)
3. Tipe III Kadang terbakar, kulit dapat menjadi kecoklatan merata (kulit coklat
muda)
4. Tipe IV Jarang terbakar, kulit selalu menjadi kecoklatan (kulit coklat)
5. Tipe V Sangat jarang terbakar, kulit menjadi kecoklatan dengan muda (kulit
coklat tua)
6. Tipe VI Tidak pernah terbakar, kulit selalu kecoklatan (kulit coklat tua
sampai hitam)
Fungsi fisiologi kulit
• Keratinisasi
• Indra peraba
• Termoregulasi
• Perlindungan imunologik
• Ekresi absorbs
• Pembentukan vitamin D
• Salah satu kelainan yang bisa terjadi pada kulit yaitu tumor kulit.
• Tumor terjadi karena beberapa faktor, salah satu faktor terbesarnya
yakni sinar ultraviolet.
• Berdasarkan data dari WHO, lebih dari 70.230 orang di dunia
meninggal karena terlalu sering terpapar sinar matahari yang
mengakibatkan mereka menderita kanker kulit.
Terapi
• Medikamentosa cream imiquimod 5%
• Pembedahan
Prognosis
• Meskipun BCC dapat bersifat destruktif, namun BCC sangat jarang
bermetastasis. Semakin besar ukuran tumor, maka lebih mudah untuk
rekuren.
Tumor ganas kulit nonmelanoma -
Squamous Cel Carsinoma (SCC)
• SCC adalah tumor ganas kulit ke-2 paling umum. SCC adalah tumor
ganas kulit yang berasal dari sel keratinosit. Tumor ini lebih mudah
bermetastasis daripada BCC.
Epidemiologi
• Usia rata-rata onset SCC kulit di Amerika Serikat adalah pertengahan
dekade keenam kehidupan (Sekitar 80% ). Individu yang mungkin
terkenak pada usia muda berusia 20–30 tahun di wilayah seperti
Australia, Florida, Selandia Baru, dan California selatan.
Etiologi
• Sinar UV
• Disebabkan oleh karsinogen, misalnya arsen, hidrokarbon polisiklik
aromatik,
• serta virus HPV tipe 16 dan 18.
• Tumor ini juga dapat diawali dengan lesi radang kronik pada kulit dan lesi
prakanker sebelumnya.
• Faktor risiko SCC kurang lebih sama dengan BCC namun demikian, lesi
prakanker terutama aktinik keratosis (60%) dan penyakit Bowen (3-5%)
terutama akan menjadi BCC.
Anamnesis
•Bercak, benjolan, atau
ulkus pada kulit terutama
pada wajah yang tidak
kunjung sembuh
• Lesi pada kulit berupa papul atau plak
eritematosa, teraba padat, dapat verukosa, atau
hiperkeratosis, dan berulkus. Tepi dapat jelas
atau tidak.
• Pembesaran kelenjar getah bening regional perlu
diperiksa oleh karena BCC dapat bermetastasis
terutama ke KGB dan alat dalam di bawahnya.
Contoh dermatoscopy pada SCC. (A) Gambaran klinis yang Well-
differentiated karsinoma sel skuamosa (seperti
keratoacantoma) di hidung pasien dengan kulit yang rusak
akibat sinar matahari. (B) Dermoskopi menunjukkan lesi
simetris dengan ulserasi sentral, dikelilingi oleh “pembuluh
darah hairpin” dengan tepi keputihan “halo putih”.
Gambaran Histologi SCC. SCC pada gambaran ini adalah yang well-differentiated.
Diagnosis banding
• Menghindari pajanan sinar matahari serta penggunaan tabir surya;
• Menghindari pajanan karsinogen penyebab;
• Melakukan pemeriksaan kulit sendiri secara reguler,
• Melakukan pemeriksaan kulit secara menyeluruh termasuk KGB, ke
dokter setiap 3-12 bulan selama 2 tahun, kemudian setiap 6-12 bulan
selama 3 tahun, kemudian setiap tahun untuk seumur hidup.
Prognosis
• Pasien dengan lesi KSS memiliki risiko tinggi
untuk mengalami rekurensi, timbul BCC dan
melanoma. Lesi yang sudah bermetastasis
lebih sulit untuk diobati dan memiliki
prognosis lebih buruk.
Melanoma
Maligna
• Tumor ganas yang berasal dari melanosit
(sel yang menghasilkan melanin). Sebagian
besar melanoma maligna (MM) muncul
pada kulit tapi dapat juga timbul di
permukaan mukosa, misalnya uvea mata.
Epidemiologi Gambar 7. Peta epidemiologi melanoma diseluruh dunia.
ASR=Age Standardizer Rate. Pada gambar ini, digambarkan per
100 000 orang.
Etiologi
C Color : Dalam satu lesi terdapat macam macam warna (Coklat, abu-abu, hitam,
merah, biru)
Acral lentigious 5-10% dari Lesi datar berwarna Telapak kaki dan
melanoma keseluruhan kecoklatan atau tangan
MM kehitaman,
Muncul pada berbentuk irregular
dekade 5-6
• Edukasi
1. Menghindari pajanan sinar matahari dan memakai tabir surya
2. Deteksi dini tumor kulit oleh pasien dengan kriteria akronim ABCDE
3. Melakukan pemeriksaan kulit menyeluruh serta kelenjar getah
bening rutin ke dokter tergantung staging tumornya
• Angka mortalitas bergantung pada ketebalan lesi saat awal
ditemukan. Lesi dibawah 1 mm memiliki angka kesanitasan dalam 10
tahun sebesar 83-88%, sedangkan lesi metastasis hanya memiliki
angka kesanitasan 10 tahun sebesar 20%.
Penatalaksanaan
• Pembedahan
• Cryosurgery
• Terapi topical
• Terapi photoginamic
• Radiotherapy
• Inhibitor hedgehog
• Program inhibitor death cell protein 1
KESIMPULAN
• Kanker kulit yang paling banyak di Indonesia adalah karsinoma sel
basal (65,5%), diikuti karsinoma sel skuamosa (23%), melanoma
maligna (7,9%) dan kanker kulit lainnya.
• Sering diduga, factor resiko tumor ganas kanker kulit adalah orang
yang terpapar sinar matahari terus-menerus, memiliki kulit tipe I
menurut Fitzpatrick, dan kontak dengan bahan karsinogenik.
• Terapi dari tumor ganas kulit tersering adalah pembedahan dan
kemoterapi.
• Tumor ganas kulit seperti BCC dan SCC jarang bermetastasis, kecuali
melanoma.
• Prognosis tumor ganas kulit yang paling sering menyebabkan
kematian adalah Melanoma Maligna.
• Diagnosis dini dan tepat dapat memperbaiki prognosis dan terapi
yang tepat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.