Anda di halaman 1dari 14

Refleksi Kasus

Nabila Ikbar Ilyas


(201920401011164)

Pembimbing : dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked

Tahun 2022
Deskripsi
• Pada jam kerja 12.00 siang hari, saat ruang di bangsal rawat
inap ramai karena jam pelayanan pasien, ada seseorang
perawat yang kelelahan sedang mencatat rekam medis.
Karena kelelahan, akibatnya rekam medis pasien tertukar.
• Kemudian dokter melakukan visite ruangan. Saat memeriksa
kedua pasien, dokter kebingungan karena data yang
tercantum didalam rekam medis berbeda identitasnya
dengan identitas yang tercantum di rekam medis.
• Rekam medis di fasilitas Kesehatan ini belum menggunakan
rekam elektronik dan masih rekam manual. Dokter tersebut
hampir meresepkan obat yang salah kepada pasien. Tetapi
setelah meng-anamnesis ulang pasien, memeriksa kedua
pasien yang tertukar rekam medisnya, melihat nomer rekam
medisnya, serta foto pasien direkam medis, rekam medis
kedua pasien tersebut diperbaiki.
Adakah Emosi Pribadi terhadap kasus ini?
• Perasaan yang menyenangkan:
Saya menjadi punya pengalaman untuk berhati hati dalam
menuliskan rekam medis, menyimpan rekam medis, serta berhati
hati saat menuliskan identitas saat meresepkan terapi kepada
pasien.

• Perasaan yang tidak menyenangkan:


Saya ketakutan karena hal tersebut bisa berakibat buruk bagi
pasien. Jika pasien salah menerima resep obat dan sampai
memakai obat yang salah, ada kemungkinan kehilangan
kepercayaan dari pasien serta memperburuk kondisi Kesehatan
pasien.
Evaluasi
• Pengalaman baik:
Saya mendapat edukasi untuk berhati hati saat menulis dan
menyimpan rekam medis, terutama Identitas pasien. Saya juga
di-edukasi tentang penanganan Rekam medis yang tertukar.

• Pengalaman buruk:
Saya melihat pasien yang tidak tahu menahu bahwa pasien
hampir diberi obat yang salah. Seandainya jika pasien itu saya,
saya ber-empati dan menyimpulkan bahwa hal tersebut bisa
membuat kita sebagai tenaga medis kehilangan kepercayaan
dan memperburuk kondisi kesehatan pasien.
Analisis
1. Adakan pengaruh shift kerja dan
penurunan konsentrasi tenaga medis
pada jam kerja siang?

Dalam jurnal yang tertera, shift kerja dengan


beban kerja paling berat adalah shift siang
dan malam karena ada hubungannya dengan
faktor waktu sirkardian tubuh manusia yang
merupakan waktu untuk beristirahat. ]

Dalam kasus ini, beban kerja pada shift siang


membuat perawat kehilangan konsentrasi
dan akhirnya membuat rekam medisnya
tertukar.
2. Bagaimana cara menanggulangi agar
rekam medis tidak tertukar?
• Dengan mencantumkan
identitas pasien secara
lengkap dan teliti, serta
memberi nomor dan tracer
pada rekam medis.
• Tracer dan nomor rekam
medis memudahkan dalam
mencari berkas rekam
medis.
3. Apa saja perbandingan rekam medis
manual dan rekam medis elektronik?
Rekam medis elektronik mempunyai
kapasitas lebih besar dan lebih mudah
diakses dari pada rekam medis manual

Kekurangan rekam medis digital adalah


keharusannya adanya jaringan elektronik
pada daerah tersebut.

Untuk wilayah terpencil, rekam medis


masih pakai yang manual.
Kesimpulan
• Perlu ketelitian dalam menangani pasien. Dalam mencatat
rekam medis harus jelas identitasnya, karena jika tertukar dan
salah terapi, bisa memperburuk keadaan Kesehatan pasien.
• Ketika memberikan terapi kepada pasien, penting untuk
meneliti identitas pasien dan identitas obat-obatan serta alat
terapi nya dahulu.
• Pengaturan shift kerja perlu di buat secara ergonomis, tidak
boleh lebih dari 12 jam. Tenaga Kesehatan perlu beradaptasi
dengan shift kerja, maka sebisa mungkin tidak berkali kali
mengganti jadwal shift kerja (misal: jika terbiasa shift siang,
maka tenaga kerja tersebut dijadwalkan siang terus.
• Rekam medis elektronik mempunyai efektifitas lebih tinggi
dari pada rekam medis manual. Tetapi kekurangan rekam
medis elektronik adalah masalah ada tidaknya jaringan
elektronik ditempat tersebut.
• Petugas medis lain perlu mengadakan sesi konsultasi dengan
perawat yang kehilangan konsentrasinya dalam kasus ini
perihal masalah kelelahannya saat berkerja. Perawat
tersebut butuh dinasehati untuk tidak mengulangi
kesalahannya lagi tampa harus menghakimi perawat
tersebut.
Tindak lanjut
• Dalam penyimpanan rekam medis perlu ketelitian. Karena, jika tertukar
memerlukan tenaga tambahan untuk membenarkan rekam medis yang
tertukar. Sebaiknya, perlu kedisiplinan dalam menyimpan rekam medis.
Saat mencatat rekam medis, kita perlu memastikan identitas rekam
medis kemudian mengembalikannya ketempat semula.
• Perlu untuk membuat shift kerja lebih ergonomis. Shift tidak lebih dari
12 jam, serta tidak berulang kali mengganti jadwal shift kerja agar waktu
sirkardian tenaga Kesehatan tidak terganggu.
• Untuk menangani Rekam medis yang tertukar identitasnya, pertama,
kita kumpulkan semua rekam medis yang tertukar. Kemudian kita
lakukan anamnesis secara singkat mengenai keluhan utama pasien yang
tertukar rekam medisnya, pemeriksaan yang sudah dilalui pasien, serta
terapi apa saja yang dialami pasien. Setelah meng-anamnesis ulang, kita
bisa mecocokan data rekam medis pasien dengan identitas pasien.
• Jika ada dana dan jaringan computer, segera ganti rekam medis
manual dengan rekam medis elektronik karena lebih effektif.
• Petugas medis lain perlu mengadakan sesi konsultasi dengan
perawat yang kehilangan konsentrasinya dalam kasus ini (perihal
masalah kelelahannya saat berkerja). Perlu di ingat, untuk
menegur perawat tersebut tidak didepan muka umum untuk
menjaga profesionalitasnya. Perawat tersebut butuh dinasehati
untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi tampa harus
menghakimi perawat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai