Anda di halaman 1dari 6

BERFIKIR KRITIS

1. Mengapa perawat perlu mempelajari materi berpikir kritis?

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan


profesional dan kualitas asuhan keperawatan
Freely mengidentifikasi bahwa berpikir kritis diperlukan guna mengembangkan kemampuan
analisa,kritis, dan ide advokasi.
Berpikir kritis merupakan komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan profesi dan
kualitas perawatan, sehingga perawat sangat perlu untuk mempelajari materi berpikir kritis.

Berfikir kritis perlu bagi perawat :


1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberikan askep.
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang baik.
Diperlukan perawat, karena :
• Perawat setiap hari mengambil keputusan.
• Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
1. Menggunakan pengetahuan dari berbagai sumbjek dan lingkungannya
2. menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan
3. penting membuat keputusan.

2. Jelaskan menurut kelompok komponen-komponen apa saja yang diperlukan dalam


berpikir kritis?

Komponen berpikir kritis dalam keperawatan


 Pengetahuan dasar yang spesifik
Pengetahuan ini bervariasi bergantung pada pengalaman pendidikan,termasuk pendidikan
dasar keperawatan,kursus pendidikan berkelanjutan dan kuliah tambahan. Sebagai
tambahan, dibutuhkan inisiatif perawat untuk membaca literature keperawatan sehingga
dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam ilmu keperawatan.
 Pengalaman dalam keperawatan
Pengalaman belajar klinis diperlukan untuk memenuhi keterampilan membuat keputusan
klinis(Roche,2002). Pengalam klinis adalah laboratorium untuk menguji pengetahuan
keperawatan. Dengan pengalaman perawat akan mengerti situasi klinis, mengenali pola
kesehatan klien, dan menilai apakah pola tersebut berhubungan atau tidak dengan
kesehatan klien.
 Kompetensi berpikir kritis
a) Kompetensi umum
b) Kompetensi spesifik dalam praktik klinik
c) Kompetensi spesifik dalam keperawatan

 Sikap sikap dalam berpikir kritis

1
a) Mandiri
b) Rendah hati
c) Berani mengambil resiko
d) Keutuhan (jujur,adil,disiplin,kreatif,percaya diri,rasa ingin tahu,bertanggung
jawab)
e) Tekun
f) Empati
g) Tanpa prasangka
h) Eksplorasi pikiran dan perasaan

3. Berikan 5 contoh masalah dalam keperawatan dan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan dalam pemecahan masalah di tinjau dari konsep berpikir kritis?

MASALAH 1
Akan mengambil tindakan namun terhalang otoritas

Seorang perawat berada dalam situasi ketika pasien mengalami hipotensi dan dia ingin
menolong pasien. Tetapi, dia tidak bisa melakukan itu tanpa perintah dokter. Karena itu
adalah kewenangan dokter. Sementara dokter tidak ada di tempat.

1. Rumusan Masalah
Apakah perawat harus mengambil tindakan untuk menolong pasien menormalkan tekanan
darahnya atau tidak?
1. Argumen
Hipotensi merupakan penyakit tekanan darah rendah yang biasanya ditandai dengan
kondisi pasien yang melemah, kepala pusing dan pembuluh darah pasien biasanya
mengendur.
Perawat harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan pertama pada
pasien agar kondisi pasien tidak menjadi lebih parah. Jika tidak segera ditolong bisa
menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat fatal. Kemudian setelah itu
perawat sesegera mungkin menghubungi dokter agar mendapatkan perintah untuk melakukan
proses penanganan pasien selanjutnya.

2.      Deduksi
Pada pasien yang menderita hipotensi, sebaiknya perawat melakukan memberikan
pertolongan dasar yaitu, pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan  darah, umur, dan denyut
nadi), pasien diberi minum air, pasien ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah misalnya
dengan tidak diberi bantal agar suplai oksigen ke otak lebih lancar, dan setelah melakukan
pertolongan dasar kepada pasien perawat segera menghubungi (menelepon) dokter.

3.      Induksi
Pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan  darah, dan denyut
nadi), pasien diberi minum air, dan pasien ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah
misalnya dengan tidak diberi bantal agar suplai oksigen ke otak lebih lancar, harus dilakukan
oleh perawat jika menghadapi pasien dengan keadaan hipotensi serta tak lupa segera
menghubungi (menelepon) dokter jika dokter tidak ada di tempat setelah melakukan
pertolongan dasar.
4.      Evaluasi
-       Melakukan pertolongan dasar tanpa menelepon dokter
2
Positif    :
 Kondisi pasien akan lebih cepat membaik dan hipotensi yang diderita pasien tidak
akan bertambah parah
 Kelancaran suplai oksigen pada otak pasien dapat teratasi dengan cepat dan tepat
 Tidak akan membahayakan jiwa pasien
Negatif :
 Pasien tidak tertangani dengan sempurna karena penanganan yang dilakukan masih
sangat dasar (setengah-setengah)
-       Melakukan pertolongan dasar kemudian segera menelepon dokter
Positif    :
 Dokter dapat langsung memberikan perintah untuk menginjeksi pada pasien
 Waktu dan tenaga yang dibutuhkan lebih efisien, karena penanganan yang dilakukan
tidak harus menunggu kedatangan dokter melainkan melalui perintah dokter lewat telepon
 Pasien dapat langsung diinjeksi atau diberi obat atau ditolong atau ditangani tanpa
harus menunggu kedatangan dokter
 Mempercepat memulihkan kondisi pasien
Negatif  :
 Jika kasus tersebut terjadi pada daerah terpencil yang alat komunikasi masih minim
atau sulit, maka penanganan pasien dapat tertunda
 Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter
-       Menelepon Dokter untuk mendapat perintah penanganan pasien
Positif    :
 Dokter dapat memberikan perintah untuk menangani pasien meski itu melalui telepon
Negatif :
 Waktu dan tindakan kurang efisien karena tindakan dasar belum dilakukan perawat
pada pasien tersebut
 Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter
-       Menunggu kedatangan dokter
Positif    :
 Penanganan pasien dapat lebih intensif dan akurat
 Ketika dokter datang, dapat langsung dilakukan injeksi obat-obatan untuk mengatasi
hipotensi yang dialami pasien
Negatif :
 Bila dokter berada dalam jarak yang jauh dan tidak segera datang, maka kondisi
pasien dapat menjadi lebih parah karena tidak segera ditangani
 Membahayakan jiwa pasien karena dapat berakibat fatal (pasien tidak tertolong) jika
masih menunggu dokter
-       Melakukan injeksi secara langsung tanpa menunggu dokter
Positif    :
Pasien tertangani dengan baik
Suplai injeksi obat-obatan dapat membantu mengurangi hipotensi yang terjadi pada pasien
Negatif :

3
Perawat dapat disalahkan atau ditegor karena melakukan injeksi tanpa menunggu dokter
Perawat tidak menghargai wewenang dokter
Perawat melanggar undang-undang
5.      Keputusan
Perawat harus melakukan pertolongan dasar  pada pasien, yaitu dengan pemeriksaan fisik
pasien (suhu, tekanan  darah, dan denyut nadi), lalu pasien diberi air minum, dan pasien
ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah misalnya dengan tidak diberi bantal agar suplai
oksigen ke otak lebih lancar. Kemudian, setelah melakukan pertolongan dasar kepada pasien
perawat segera menghubungi (menelepon) dokter yang bersangkutan sehingga perawat
tersebut dapat segera menerima perintah dari dokter untuk melakukan injeksi obat-obatan
atau penanganan yang lain.

MASALAH 2
Tn.Adam tidak dapat mandi dan menggunakan pakainannya sendiri. Ia dirawat dirumah sakit
dan mengalami hemiparese setelah kejadian stroke yang menimpanya. Langkah apa yang
harus dilakukan perawat dalam kasus tersebut?

 Membantu pasien tersebut mandi dan pakai baju (care-taking), mengajarkan


pasien cara adiptif untuk mandi dan pakai baju sendiri (teaching), bersikap
hati-hati dalam perkataan dan tingkah laku agar tidak menyinggung perasaan
pasien (caring), membantu pasien makan sendiri (assiting)
MASALAH 3
A adalah seorang perawat di suatu rumah sakit, sedangkan B adalah pasien. Pasien B tiba-tiba
mengalami demam tinggi. Pasien B meminta obat penurun panas pada perawat A.
Sebenarnya, perawat A ingin membantu tetapi ia tidak bisa melakukan itu tanpa perintah atau
resep dokter, sedangkan dokter tidak berada di tempat.

 Perawat harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan pertama


pada pasien agar kondisi pasien tidak tambah parah, jika tidak segera ditolong
bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat fatal, kemudian
setelah itu perawat segera mungkin menghubungi dokter agar mendapat
perintah untuk melakukan proses penanganan pasien selanjutnya.

MASALAH 4
Ketika seorang perawat ingin melakukan tindakan kepada klien yang memilih budaya dan
larangan terhadap tindakan tersebut, perawat tidak berhak melakukan tindakan tersebut.
Ketika seorang perawat ingin mengambil keputusan, perawat tidak boleh mengambil
keputusan sesuai asumsinya,tetapi harus sesuai dengan fakta dan kejadian.

4
MASALAH 5
Salah dalam mengumpulkan data yang relevan.

Seorangperawatmelakukankesalahandalammengumpulkan data klien yang tidaksesuaidengan


data klien yang sebenarnya.

Langkah-langkah yang
harusdilakukandalampemecahanmasalahditinjaudarikonsepberpikirkritissebagaiberikut.

a. Mengetahuihakekatdarimasalahdenganmendefinisikanmasalah yang dihadapi.

b. Mengolahfaktadan data.

c. Menentukanbeberapaargumentasipemecahanmasalah.

d. Memilihcarapemecahandariargumentasi yang dipilih.

e. Memutuskantindakan yang akandiambil.

f. Evaluasi.

5
6

Anda mungkin juga menyukai