Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pengantar Ilmu Farmasi mengenai Penggolongan Obat

Adapun makalah Pengantar Ilmu Farmasi mengenai Penggolongan Obat ini


telah kami selesaikan semaksimal mungkin. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan juga kritik dan saran dari
bapak/ibu dosen juga kami harapkan agar tidak terjadi kekeliruan lagi di makalah
yang selanjutnya.

Akhirnya kami selaku penyusun mengharapkan semoga dari makalah


Pengantar Ilmu Farmasi yang kami buat ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan wawasan terhadap pembaca.

Pekanbaru, Oktober 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

2.1 Definisi Obat...................................................................................................2

2.2 Penggolongan obat secara luas.......................................................................3

2.3 Penggolongan obat berdasarkan jenisnya.......................................................3

2.4 Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerjanya...................................9

2.5 Penggolongan obat berdasarkan lokasi pemakainanya...................................9

2.6 Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaiannya....................................10

2.7 Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan..............................10

2.8 Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi................................10

2.9 Penggolongan obat Berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya.............11

BAB III PENUTUP......................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12

3.2 Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral


maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai
dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.
Golongan obat adalah penggolonga yang dimaksud untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan penggunaan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat
keras, psikotropika dan narkotika, obat bebas terbatas yang akan dibahas secara
mendetail pada pembahasan selanjutnya.
Akan tetapi, sebelum kita mengetahui contoh obat- obat yang tergolong dalam
obat bebas terbatas, kita juga harus mengetahui penggolongan-penggolongannya
sehingga mengapa obat obat tersebut agar keamanannya dapat terjaga.
Untuk mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk menjaga
keamanan penggunaannya, maka pemerintah menggolongkan obat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun  rumusan  masalah  yang  terdapat  dalam makalah ini:


1.      Bagaimana definisi obat ?
2.      Bagaimana penggolongan obat ?

1.3 Tujuan

Ada beberapa poin yang ingin dicapai sebagai tujuan penulisan makalah ini
diantaranya :
1.      Mengetahui definisi obat
2.      Mengetahui berbagai macam penggolongan obat berdasarkan jenisnya

1
BAB
II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Obat

Obat adalah setiap zat kimia (alami maupun sintetik) yang selain makanan
yang mempunyai pengaruh atau menimbulkan efek terhadap organisme hidup, baik
efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi. Obat juga merupakan kumpulan zat
kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup setiap manusia yang
mengkonsumsinya dan akan melewati mekanisme kerja dari mulai bagaimana obat
itu di absorpsi, didistribusikan, mengalami biotransformasi dan akhirnya  harus ada
yang diekskresikan. Pengobatan memiliki tujuan yaitu sebagai penetapan diagnosa,
sebagai tindakan pencegahan (preventif), dan penyembuhan (kuratif), simtomatik.
Pengobatan juga bisa berperan dalam proses pemulihan kembali (rehabilitatif)
maupun peningkatan kesehatan (promotif) serta sebagai kontrasepsi.
Obat merupakan kumpulan zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup
setiap manusia yang mengkonsumsinya dan akan melewati mekanisme kerja dari
mulai bagaimana obat itu diabsorpsi, didistribusikan, mengalami biotransformasi dan
akhirnya harus ada yang diekskresikan
Asal obat

Obat diperoleh:
•    Tumbuhan ……….………Kuinin
•    Hewan ………………….. Insulin
•    Mineral………………….. Koalin
•    Mikroorganisme…………Penisilin
•    Sintesa……………..........Sulfonamida

2
2.2 Penggolongan obat secara luas

Berikut ini merupakan penggolongan obat berdasarkan jenisnya


1.                  Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
2.                  Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
3.                  Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
4.                  Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
5.                  Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
6.                  Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya

2.3 Penggolongan obat berdasarkan jenisnya

Penggolongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


917/Menkes/Per/X /1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/ VI/2000 penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi. Penggolongan
obat ini terdiri dari : obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras,
psikotropika dan narkotika.

1. OBAT BEBAS
Peratuan daerah Tingkat II tangerang yakni Perda Nomor 12 Tahun1994
tentang izin Pedagang Eceran Obat memuat pengertian obat bebas adalah obat yang
dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk dalam daftar
narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di Depkes
RI.
Contoh : Minyak Kayu Putih, Tablet Parasetamol, tablet Vitamin C, B Compleks, E
dan Obat batuk hitam Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK Menkes RI
Nomor 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk untuk obat bebas dan untuk
obat bebas terbatas Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau
dengan garis tepi warna hitam, seperti terlihat pada gambar berikut :

3
Gambar I
Penandaan Obat Bebas

2. OBAT BEBAS TERBATAS


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan obat-obatan
kedalam daftar obat “W” (Waarschuwing) memberikan pengertian obat bebas
terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep
dokter, bila penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau
pembuatnya.
b. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda
peringatan. Tanda peringatan tersebut berwarna hitam,berukuran panjang
cm,lebar 2 cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut :

4
Gambar II.
Peringatan Obat Bebas Terbatas

Penandaannya diatur berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI


No.2380/A/SK/VI/83 tanda khusus untuk obat bebas terbatas berupa lingkaran
berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam, seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar II.
Penandaan Obat Bebas Terbatas
3. OBAT KERAS
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan/memasukkan
obat-obatan kedalam daftar obat keras, memberikan pengertian obat keras adalah
obat-obat yang ditetapkan sebagai berikut :

5
a. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan bahwa
obat itu hanya boleh diserahkan denagn resep dokter.
b. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata untuk
dipergunakan secara parenteral.
c. Semua obat baru, terkecuali apabila oleh Departemen Kesehatan telah
dinyatakan secara tertulis bahwa obat baru itu tidak membahayakan kesehatan
manusia.
Contoh :
v Andrenalinum
v  Antibiotika
v  Antihistaminika, dan lain-lain

Adapun penandaannya diatur berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.


02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus Obat Keras daftar G adalah “Lingkaran
bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan hurup K yang
menyentuh garis tepi”, seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Gambar II.
Penandaan Obat Keras

6
4. OBAT WAJIB APOTEK
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di
apotek tanpa resep dokter. Menurut keputusan mentri kesehatan RI Nomor
347/Menkes/SK/VIII/1990 yang telah diperbaharui Mentri Kesehatan Nomor
924/Menkes/Per/X/1993 dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Pertimbangan utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan pertimbangan
obat yang diserahkan tanpa resep dokter, yaitu meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah
kesehatan, dengan  meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional.
b. Pertimbangan yang kedua untuk meningkatkatkan peran apoteker di apotek
dalam pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi serta pelayanan obat
kepada masyarakat
c. Pertimbangan ketiga untuk peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan
untuk pengobatan sendiri. Obat yang termasuk kedalam obat wajib apotek
misalnya : obat saluran cerna (antasida), ranitidine, clindamicin cream dan
lain-lain.

5. OBAT GOLONGAN NARKOTIKA


Pengertian narkotika menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang
dibedakan kedalam golongan I, II dan III.
Contoh :
v  Tanaman Papaver Somniferum
v  Tanaman Koka
v  Tanaman ganja
v  Heroina

7
v  Morfina
v  Ovium
v  Kodeina

Gambar II.5
Penandaan Obat Narkotika

6. OBAT PSIKOTROPIKA
Pengertian psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997
tentang psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Contoh :
v  Lisergida
v  Amphetamin
v  Codein
v  Diazepam
v  Nitrazepam
v  Fenobarbital
Untuk Psikotropika penandaan yang dipergunakan sama dengan penandaan
untuk obat keras, hal ini karena sebelum diundangkannya UU RI No. 5 tahun 1997
tentang Psikotropika, maka obat-obat psikotropika termasuk obat keras, hanya saja

8
karena efeknya dapat mengakibatkan sidroma ketergantungan sehingga dulu disebut
Obat Keras Tertentu. Sehingga untuk Psikotropika penandaannya : lingkaran bulat
berwarna merah, dengan huruf K berwarna hitam yang menyentuh garis tepi yang
berwarna hitam.

2.4 Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerjanya

dibagi menjadi 5 jenis penggolongan antara lain :


a. obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri
atau mikroba, contoh antibiotic
b. obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh
vaksin, dan serum.
c. obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh
analgesik
d. obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang kurang,
contoh vitamin dan hormon.
e. pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif,
khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan
sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.Selain itu dapat dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi, kardiak,
diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain lain.

2.5 Penggolongan obat berdasarkan lokasi pemakainanya

Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian  dibagi menjadi


2 golongan :
a. obat dalam yaitu obat obatan yang dikonsumsi peroral, contoh tablet
antibiotik, parasetamol tablet
b. obat luar yaitu obat obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar,
contoh sulfur, dll

9
2.6 Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaiannya

dibagi menjadi beberapa bagian, seperti :


a. oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh
tablet, kapsul, serbuk, dll
b. perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien
yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar
dari pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh
c. Sublingual : Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah
lidah., masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi :
tablet hisap, hormon-hormon
d. Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara
intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
e. langsung ke organ, contoh intrakardial
f. melalui selaput perut, contoh intra peritoneal

2.7 Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan

Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan  dibagi menjadi 2 :


a. sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam peredaran darah.
b. lokal : obat/zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll

2.8 Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi

 Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi dibagi menjadi 2


golongan:
a. farmakodinamik : obat obat yang bekerja mempengaruhi fisilogis tubuh,
contoh hormon dan vitamin
b. kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara kimia untuk membasmi
parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi.

10
2.9 Penggolongan obat Berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya

  Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya dibagi


menjadi 2 :
a. Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral)
tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung) dll
hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll
b. Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi
kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol
dan asam salisilat

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Definisi Obat  : Obat adalah setiap zat kimia (alami maupun sintetik) yang
selain makanan yang mempunyai pengaruh atau menimbulkan efek terhadap
organisme hidup, baik efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi
Ilmu Farmasi : Penggolongan obat secara luas dibedakan berdasarkan beberapa hal,
diantaranya :
1.                   Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
2.                  Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
3.                  Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
4.                  Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
5.                  Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
6.                  Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
7.                  Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya

3.2 Saran
Setelah mempelajari dan memahami tentang makalah ini, diharapkan para
mahasiswa dapat mempraktekan apa yang telah dipelajari dari pembuatan makalah
ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://tumbango.blogspot.com/2013/06/penggolongan-obat.html
http://damayantilinda.blogspot.com/2011/12/penggolongan-obat-menurut-uu-
farmasi_08.html
http://tantri-sugianto.blogspot.com/2012/04/contoh-obat-bebas-terbatas.html
http://bukunee.wordpress.com/2012/12/09/penggolongan-obat-farmasetika/

13

Anda mungkin juga menyukai