Anda di halaman 1dari 16

FARMAKOGNOSI

Dosen: Suhaera, M.Pharm., Sci


DEFINISI FARMAKOGNOSI
Kata farmakognosi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu, pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang berarti
ilmu atau pengetahuan. Jadi farmakognosi berarti pengetahuan
tentang obat.

• Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan dan


pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktif lainnya,
termasuk yang berasal dari mineral dan hewan.
SEJARAH PERKEMBANGAN OBAT ALAMI

MESIR KUNO
Pada zaman mesir kuno (tahun 2500 sebelum masehi), para budak diberi
ramsumbawang untuk membantu menghilangkan penyakit demam dan infeksi
yang umum terjadi pada masa itu.
Sejak itulah catatan pertama tentang tanaman obat dan berbagai khasitnya
telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno. Sejumlah besar resep
penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-
gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam (Papyrus Ehers).
Pada saat itu, para pendeta mesir kuno telah melakukan dan mempraktekan
pengobatan herbal.
YUNANI KUNO
Hypocrates (Tahun 466 sebelum masehi), theoprastus (Tahun
372 sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100
sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terperinci
mengenai ribuan tanaman obat dalam “De Materia Medica”

CINA
Tanaman obat dicina berlangsung sekitar 3000 tahun yang lalu.
Ketika muncul penyembuhan osteoporosis oleh dukun wu. Pada
saat itu, diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut
dukun wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir kekuatan
jahat itu. Pada masa ini, ditemukan gulungan sutra yang berisi
daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan
dalam penyembuhan penyakit.
INGGRIS
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis
mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman.

Nicholas Culpeper (1616-1654) dengan karyanya yang paling


terkenal yaitu The Complete Herbal and English Physician,
Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649.

Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya


menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang lintah.

Tahun 1864, National Assosiation of Medical Herbalists


didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi
pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-
standar praktek pengobatan.
INDONESIA

Pada pertengahan abad ke 17 seorang Botanikus bernama Jacobus


Rontinus (1592-1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan
dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.

Pada saat masuknya agama hindu dan budha menyebabkan


dampak yang sangat besar dalam dunia tulis menulis. Pada saat
inilah resep-resep mulai ditulis, pencatatan nama dan
Pada tahunpun 1888
khasiatnya mulaididirikan
dilakukan.Chemis pharmacologisch
Pada awal pencatatan
Laboratorium sebagai
dilakukan pada batu,bagian dari tanah
lempeng kebunliat
Raya Bogorlempeng
maupun dengan
tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam
logam.
tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.
JENIS-JENIS
SIMPLISIA
PENGERTIAN SIMPLISIA
1. Bahan nabati (Flora,
• Simplisia adalah bahan alami yang tumbuhan)
di pergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan 2. Bahan hewani (Fauna,
apapun kecuali dinyatakan lain, hewan)
berupa bahan yang telah
dikeringkan. 3. Bahan mineral
→BAHAN NABATI
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat, isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya,
atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman

→BAHAN HEWANI
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni

→BAHAN MINERAL
Berupa mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni
SUMBER SIMPLISIA
1 . Tumbuhan Liar
Kerugian : Umur dan bagian tanaman jenis
(species) lingkungan tempat
tumbuh-tumbuhan
Keuntungan : Ekonomis

2. Tanaman Budidaya (Tumpangsari, TOGA,


Perkebunan)
Kerugian : Tanaman manja, residu peptisida
Keuntungan : Bibit Unggul
SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI
1. Harus bebas serangga, Fragmen hewan, kotoran hewan
2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menunjukkan tanda-tanda
pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%

• PELIKAN: Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan
dan bahan asing lainnya
GEOGRAFIS DAN PENYEBARAN OBAT
1. FAKTOR FISIK
a. Iklim
Iklim sangat besar pengaruhnya terutama terhadap suhu udara
dan jumlah curah hujan. Daerah yang curah hujan nya tinggi
memiliki hutan yang lebat dan tanaman yang beraneka jenis.
Daerah yang hujan nya relatif kurang biasanya tidak memiliki
hutan yang lebat. Misalnya di Nusa Tenggara, hutan yang lebat
hampir tidak ada, di daerah ini banyak ditumbuhi semak belukar
dengan padang-padang rumput yang luas.
b. Suhu Udara
• Fr. Junghuhn (1809-1864) seorang penyidik bangsa jerman
membedakan jenis tumbuh-tumbuhan berdasarkan ketinggian
tempatnya.
1. Tingkat tropis setinggi 700 M, terdiri atas tumbuh-tumbuhan tropis
2. Tingkat subtropis hingga 1000 M, sudah mulai tidak ada tumbuh-
tumbuhan hutan dataran rendah
3. Ketinggian 1000-2000 M, terdapat tumbuh-tumbuhan dari iklim
sedang. Daerah ini banyak terdapat kabut, pohon-pohonnya telah
ditumbuhi lumut (hutan kabut dan hutan lumut)
4. Lebih tinggi dari 2000 M, hanya sedikit pohon dan hanya terdapat
belukar dan rumput
c. Tanah dan Relief
Di daerah yang berelief kasar, maka lereng yang banyak mendapat sinar
matahari hutannya lebih lebat daripada lereng yang kurang mendapat sinar
matahari

d. Keadaan air
Berdasarkan kebutuhan akan air, tanaman dapat digolongkan menjadi 3
golongan yaitu:
1. Xerofita → Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh didaerah kering.
Contoh : kaktus
2. Hidrofita → Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di daerah basah.
Contoh : teratai dan eceng gondok
3. Mesofita → Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di tempat sedang dan membutuhkan
air dalam jumlah sedang
e. Geologi
Persebaran geografis tumbuhan di kepulauan Indonesia
secara keselurahan juga ditentukan oleh faktor geologis.

Contoh: Dipaparan sunda di bagian barat dan paparan


sahul di bagian timur, keadaan floranya mempunyai
banyak kesamaan, misalnya antara Sumatera dan
Kalimantan mempunyai persamaan flora mencapai 90%.
2. FAKTOR BIOTIK
Tumbuhan merupakan salah satu faktor biotik yang
berpengaruh terhadap keadaan tumbuhan lain. Tumbuhan yang besar
akan melindungi tumbuhan yang ada di bawahnya.

Faktor biotik yang sangat besar pernannya adalah manusia.


Manusia dapat merusak dan melindungi tumbuh- tumbuhan.
Manusia dapat mengubah hutan menjadi areal industri dan daerah
perkotaan, tapi manusia juga dapat mengubah daerah yang
gersang menjadi daerah yang rindang.
TAMAT....
ANY QUESTION???

Anda mungkin juga menyukai