DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 BATCH A
PENDAHAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PERCOBAAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KLASIFIKASI TANAMAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
B. LANDASAN TEORI
d. Gliserin
Sinonim : Croderol, gliserol, glycon G-100, dsb.
Rumus molekul : C3H8O3
Berat molekul : 92,09 g/mol
Fungsi : Antimikroba pengawet; cosolvent; yg melunakkan;
humektan; plasticizer; pelarut; agen pemanis; agen
tonisitas.
Konsentrasi : Sebagai antimikroba < 20 %, humektan < 30 %,
pembuat gel (pembawa aquades) 5 – 15 %,.
Stabilitas : Gliserin higroskopis. Gliserin murni tidak rentan
terhadap oksidasi oleh suasana di bawah kondisi
penyimpanan biasa, tetapi dapat terurai pada
pemanas dengan evolusi beracun acrolein.
Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), dan
propilen glikol kimiawi stabil.
Inkompabilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan
pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida,
potasium klorat atau kalium permanganat. Gliserin
membentuk asam borat kompleks, asam
gliceroborik, yang merupakan asam kuat daripada
asam borat (Rowe, 2009:283).
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Alat
Alat yang digunakan yaitu: gelas kimia, viskometer Brookfield, plat
kaca, kaca objek, penggaris, sendok tanduk, stopwatch, termometer dan gelas
ukur.
B. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu: Aquadest, indikator, basis, zat
tambahan
C. Cara kerja
Bahan yang digunakan untuk sediaan krim terdiri dari dua fase yaitu
fase minyak dan fase air. Bahan yang termasuk fase air yaitu gliserin, metil
paraben, trietanolamin dan aquades. Pembuatan diawali dengan melarutkan
metil paraben dengan aquades diatas penangas air pada suhu 65 - 70°C setelah
terlarut dimasukkan trietanolamin dan gliserin. Fase minyak yang digunakan
meliputi asam stearat, setil alkohol, BHT, dan propil paraben. Propil paraben,
BHT, dan setil alkohol dileburkan pada suhu 65 - 70°C setelah melebur
kemudian ditambahkan asam stearat dan diaduk hingga homogen. Proses
selanjutnya fase minyak ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase air
dan diaduk terus menerus hingga homogen dan terbentuk basis krim. Zat aktif
ekstrak daun singkong dimasukkan ke dalam basis krim yang telah terbentuk
dan diaduk sampai homogen. Krim yang terbentuk dipindahkan ke dalam
wadah penyimpanan (Deniansyah, 2022).
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Uji organoleptic
a. Warna
b. Bau
c. Tekstur
a. Warna Hijau
b. Bau khas daun singkong
c. Semi padat
2.
Uji Ph
pH = 7
3.
Uji Homogenitas
Homogen
4.
1
x30
Ekstrak 1% = 100 = 0,3 g
2
x30
TEA 2% = 100 = 0,6 g
10
x30
Asam stearat 10% = 100 =3g
4,5
x30
Setil alcohol 4,5% = 100 = 1,35 g
0,02
x 30
Metil paraben 0,02% = 100 = 0,006 g
0,18
x30
Propil paraben 0,18% = 100 = 0,054 g
10
x30
Gliserin 10% = 100 =3g
0,1
x30
BHT 0,1% = 100 = 0,03 g
= 91,66
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Krim didefinisikan sebagai “cairan kental atau emulsi setengah padat
baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air.” Krim adalah
bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai..
2. Formula dari sediaan krim ini yaitu menggunakan zat aktif dari ekstrak
daun singkong (Manihot utilissima) yang menggunakan zat tambahan
seperti asam strearat sebagai emulgator, setil alcohol sebagai peningkat
viskositas, propil paraben sebagai fase minyak, metil paraben sebagai
fase air, gliserin sebagai humektan, BHT sebagai antioksidan, dan
aquadest sebagai pelarut. Dengan evaluasi seperti uji organoleptik,
homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, dan uji viskositas.
3. Pada evaluasi sediaan krim ini yaitu pada uji organoleptik warna hasil
pengamatan yang didapatkan yaitu warna hijau, pada evaluasi bau yaitu
bau khas daun singkong, sedangkan pada evaluasi tekstur hasilnya
adalah semi padat. Pada pengujian evaluasi pH didapatkan hasil pH 7,
dan yang terakhir pada evaluasi homogenitas hasilnya yaitu homogen.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ansel, H.C., (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-
608, 700, Jakarta, UI Press.
Anonim. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta :Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Elmitra, E. (2019). Uji Sifat Fisik Formulasi Krim Tipe A/M Dari Ekstrak
Daun Singkong (Manihot utilissima). Jurnal Ilmiah Pharmacy, 6(1),
149-157
Gurning T.E.H. (2016). Formulasi sediaan Losio dari Ekstrak Kulit Buah Nanas
(Ananas comosus L.) Sebagai Tabir Surya. Skripsi. Program Studi
Farmasi FMIPA UNSRAT. Manado
Nining, N., Radjab, N. S., & Sulistiyaningrum, W. (2019). Stabilitas Fisik
Krim M/A Ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) Dengan
Variasi Setil Alkohol Sebagai Stiffening Agent. JCPS (Journal of
Current Pharmaceutical Sciences), 2(2), 142-147
Nisa Fatma Z, Hidayati MN, Putri AR, Rahayu P. (2021). Bahan Pahan
Pencegah Kanker. Penerbit : Gadjah Mada University Press.
Rukmana, Wulan. (2017). Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep
Antifungi Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Skripsi.
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Alauiddin Makassar.
Makassar.
Saputra, A. N., & Yudhantara, S. M. (2019). Formulasi Krim Ekstrak Etanol
Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Sebagai Antioksidan
Menggunakan Variasi Asam Stearat Dan Trietanolamin. Jurnal
Farmasi & Sains Indonesia, 2(1), 11-20.
Safrida, Y. D. (2022). Studi Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun
Singkong (Manihot utillissima). Jurnal Sains dan Kesehatan
Darussalam, 2(1).
Sukmawati, A., Laeha, M. N. A., & Suprapto, S. (2019). Efek Gliserin sebagai
Humectan Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Vitamin C dalam Sabun
Padat. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 14(2), 40-47
Sulastri, A., & Chaerunisaa, A. Y. (2016). Formulasi masker gel peel off untuk
perawatan kulit wajah. Farmaka, 14(3), 17-26
Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 28.
Toha, A., Zulkarnain, I., & Purnamasari, V. (2020). Formulasi Krim Dari
Ekstrak Daun Singkong (Manihot utilissima) Sebagai
Antihiperpigmentasi Dengan Variasi Konsentrasi Emulgator. Jurnal
Ilmiah Farmako Bahari, 11(1), 46-56.
LAMPIRAN