[Extractum &Tingtura]
Disusun oleh :
Naufal Aushaf (332198420201)
Muhaimin Darmawan (332198420117)
Desty Pramadini (332198420191)
Safira Salsabila (332198420249)
Kelas : Reguler 1- 20 A
EXTRACTUM
1. DEFINISI EXTRACTUM
3
2. KEUNTUNGAN
& KERUGIAN
Keuntungan:
1. Zat berkhasiat yang terdapat di simplisia terdapat dalam bentuk yang mempunyai kadar tinggi
2. Zat berkhasiat lebih mudah diatur dosisnya.
3. Untuk menstandardisasi kandungannya sehingga menjamin keseragaman mutu, keamanan, dan
khasiat produk akhir
4. Penggunaan ekstrak dibandingkan dengan simplisia asalnya adalah bisa lebih simple dari segi
bobot, pemakaian ekstrak lebih sedikit dibandingkan dengan bobot tumbuhan asalnya.
5. Dengan adanya teknologi ekstrak ini, biasanya pihak yang diuntungkan diantaranya industri
Aa Aa
bidang obat tradisional dari segi keseragaman mutu hasil produk jadinya, dan pemerintah dari
sisi keamanan dan khasiat produk jadi
Kerugian
1. Pada pembuatan ekstrak tidak semua zat berkhasiat
dapat tersari dalam pelarutnya.
3. KARAKTERISTIK SEDIAAN YANG BAIK
Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi sediaan ekstrak daun belimbing
wuluh sebagai pembersih wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik sediaan ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) untuk
digunakan sebagai pembersih wajah. Sedian dibuat dengan menggunakan metode
ekstraksi maserasi dan evaporasi, Rendemen produk ekstrak kental daun belimbing
wuluh 30.93%.
6
5. CARA PEMBUATAN
1. Ekstrak Belladonae
Cara pembuatan : perkolasi 100 bagian serbuk belladon dengan campuran etanol encer dan larutan
dalam air asam asetat 2% v/v volume sama sehingga alkaloid tersari sempurna yang diperiksa dengan
cara sebagai berikut : Kocok kuat-kuat campuran 3 ml eter,5 tetes amonia encer dan 2ml
perkolat.Uapkan 2ml lapisan eter,larutkan sisa dalam satu tetes H 2SO4 encer,kemudian tambahkan 5 tetes
air dan satu tetes larutan kalium tetraiodida hidrargyrant (II) tidak terjadi kekeruhan.suling etanol dengan
perkolat,Biarkan ditempat sejuk selama 24jam.Tambahkan talk,saring,cuci sisa dengan 100 bagian air.
Uapkan Filtrat menurut cara yang tertera pada extracta hingga diperoleh ektra kental.ektra ini berkadar
1,3% alkaloida.
2. Ekstrak Hiosiami(Hyosyami Extractum)
Cara Pembuatan:Sama dengan cara pembuatan Belladonae Extractum yang dibuat dari
serbuk hiosiamin.Extra Hiosiamin kental disimpan dalam persedian dalam bentuk serbuk. 7
LANJUTAN
Waktu lamanya maserasi berbeda-beda, masing-masing farmakope mencantumkan 4-10 hari. Maserasi pada
umumnya dilakukan dengan cara: 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan ke dalam
bejana, kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung
dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari diserkai, ampas diperas. Ampas ditambah cairan
penyari secukupnya, diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh seluruh 9
7. EVALUASI SEDIAAN
Produk dievaluasi untuk beberapa parameter seperti organoleptik, kerapuhan,
pengeringan penyusutan, pH, ketebalan, isi flavonoid dan responden preferensi. Hasil
evaluasi menunjukkan bahwa edible film dari ekstrak daun kemangi memenuhi
persyaratan seperti yang dipersyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
memiliki kualitas seperti produk di pasar. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal
Wallis menunjukkan bahwa responden lebih suka untuk formulasi F0 dalam hal
penampilan mereka dan rasa sementara sebagai penyegar mulut, responden lebih
memilih formulasi F3.
10
CONTOH RESEP SEDIAAN EXTRACTUM
4. Cara pembuatan perkolasi 100 bagian serbuk Belladon dengan campuran etanol encer dan
larutan dalam air asam asetat. Seperti di atas merupakan cara pembuatan dari ekstrak ….
a. Ekstrak Hiosciami
b. Ekstrak Timi
c. Ekstrak Akar Manis
d. Ekstrak Belladonae
e. Ekstrak Sesami
13
CONTOH SOAL EVALUASI SEDIAAN
5. Campurkan 500 bagian serbuk herba timi dengan campuran 125 bagian air, 50 bagian gliserol dan
75 bagian etanol 90 %. Ini merupakan cara pembuatan ekstrak .....
a. Ekstrak Belladone
b. Ekstrak Hiosciami
d. Ekstrak Timi
e. Ekstrak Siccum
15
Daftar pustaka :
• https://repository.ut.ac.id/4684/1/PEKI4421-M1.pdf
• https://
docplayer.info/amp/69068018-2-pulveres-keuntungan-ker
ugian-s-u-c.html
• https://adalah.co.id/ekstraksi/
16
TINGTURA
1. DEFINISI TINGTUR
Menurut FI (Farmakope Indonesia) edisi IV :
Tingtur adalah Larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan
tumbuhan atau senyawa kimia. Jumlah obat dalam tingtur yang berbeda tidak selalu
seragam, tetapi bervariasi sesuai dengan masing-masing standard yang telah ditetapkan.
Secara tradisional, tingtur dari tumbuhan berkhasiat obat menunjukkan aktivitas 10 gram
obat dalam tiap 100 ml tingtur. Potensi ditetapkan setelah dilakukan penetapan kadar.
Sebagian tingtur tumbuhan lain mengandung 20 gram bahan tumbuhan dalam tiap 100 ml
tingtur.
Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau
perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara
melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada
masing-masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat
menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10% untuk zat berkhasiat
keras.
Lanjutan
Dalam literatur yang lain, tingtur disebutkan sebagai sari (ekstrak) simplisia
nabati atau hewani yang kering, dengan zat cair yang mengandung etanol.
Protein yang terdapat dalam simplisia tidak larut dalam cairan yang
mengandung etanol, sehingga sediaan menjadi stabil dan tidak akan busuk.
Di dalam sediaan ini juga tidak terjadi proses pemeraman (fermentasi),
karena enzim tidak bekerja di dalam cairan yang mengandung etanol
dengan jumlah yang tertera dalam tingtur. bagian simplisia diekstraksi
dengan 2-10 bagian pelarut untuk mendapatkan tingtur. Pelarut yang umum
digunakan adalah etanol, eter atau campuran keduanya.
19
2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan :
01. Sangat baik digunakan untuk pemberian dosis kecil
02 Memberikan kemudahan dalam pemberian, khususnya bagi usia bayi dan balita yg
. belum dapat menelan obat dengan baik
03. Obat mudah diabsorbsi
04. Mudah ditelan dibandingkan sediaan kapsul dan tablet
Aa Aa
Kerugian
1. Kesulitan dalam masalah formulasi untuk menutupi rasa zat aktif yg
pahit
2. Karena tingtur mengandung alkohol yang tinggi
3. Diperlukan ketepatan dosis yg presisi
3. KARAKTERISTIK SEDIAAN YANG BAIK
• Sediaan tingtur harus jernih
• untuk bahan dasar yang mengandung harsa/damar digunakan cairan penyari
etanol 90% dan pada umumnya cairan penyari adalah etanol 70%
• Jumlah kandungan alkoholnya berkisar Antara 15-80%
• Terbuat dari bahan tradisional yang mengandung alkohol
4. JENIS-JENIS TINGTUR
1. MENURUT KEKERASAN ( Perbandingan Bahan Dasar Dengan Cairan Penyari)
• Tingtur Keras
Tingtur yang dibuat dengan menggunakan 10% simplisia berkhasiat keras.
22
2. BERDASARKAN CAIRAN PENARIKNYA
1. TINCTURE AETHEREA
Jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur dengan Contoh : Tincture Rhei Aquosa
etanol.
5. TINCTURE COMPOSITA
Contoh : Tincture Rhei Vinosa (Vinum Rhei)
Jika penarikan yang dilakukan dengan
3. TINCTURE ACIDA cairan penarik selain etanol. Hal ini harus
Jika kedalaman etanol yg dipakai sebagai dinyatakan pada nama tingtur tersebut,
misalnya campuran simplisia.
penarik ditambahkan suatu asam sulfat.
Contoh : Tincture Chinae Composita
Contoh : Tincture Acida Aromatica
23
3. MENURUT CARA PEMBUATANNYA.
Asli
Tincture yang dibuat secara maserasi/ perkolasi.
Contoh tingtur secara Maserasi : Contoh tingtur secara Perkolasi:
1. Opii Tincture. 1. Belladonae Tincture.
2. Valerianae Tincture. 2. Cinnamomi Tincture.
3. Capsici Tincture. 3. Digitalis Tincture.
4. Myrrhae Tincture. 4. Lobeliae Tincture.
5. Opii Aromatic Tincture 5. Strychine Tincture.
6. Polygalae Tincture. 6. Ipecacuanhae Tincture.
Aa Aa
Tidak Asli (Palsu)
Tingtur yang dibuat dengan jalan melarutkan bahan dasar atau
bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu.
Contoh :
1. iodii Tincture.
2. Secalis Cornuti Tincture.
Contoh Tingtur Dengan Cara Pembuatannya
1. Tingtur Kina (Chinae Tinctura)
Cara pembuatan : Perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agar kasar
(22/60) dengan aethanol 70% hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan
kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan aethanol 70% hingga memenuhi
syarat.
Cara pembuatan : Perkolasi 10 bagian serbuk (8/34) akar ipeka dengan etanol
encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
3. Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)
MASERASI PERKOLASI
29
1. MASERASI
Merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi
dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel
dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif,
zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan
konsentrasi, maka larutan yang terpekat dideak keluar.
Tutup dan dibiarkan selama 5 hari sambil sering diaduk, serkai, dan
diperas.
1. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana yang bagian bawahnya diberi sekat berpori.
Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut. Cairan penyari akan
melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui. Gerakan ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya
beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk
menahan.
2. Kekuatan yang berperan dalam perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut,
tegangan permukaan, difusi, osmosis, adhesi, daya kapiler dan daya gerakan (friksi).
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk 32
Massa dipindahkan
Siapkan 10 bagian simplisia/
diamkan sedikit demi sedikit
campuran simplisia dengan Dibasahi dengan
sekurang- kedalam perkolator
derajat halus yang cocok 2,5-5 bagian
kurangnya 3 sambil tiap kali
dimasukan ke dalam bejana cairan penyari.
jam. ditekan dengan hati-
tertutup.
hati.
Aa Aa
3. Tinctura vinosa yaitu tinctura yg cairannya adalah campuran anggur dengan etanol.
tinctura vinosa tersebut termasuk pengelompokan tinctura...
A.Berdasarkan Cara Pembuatannya C.Berdasarkan Cairan Penariknya
B.Berdasarkan Kekerasannya D.Berdasarkan Cara Melarutkannya
E.Berdasarkan Simplisia Yang digunakan
4. Sediaan tingtura adalah contoh sediaan galenika yang didapat dari
proses….
A. Penarikan C. Pemerasan E. Penggerusan
B. Pengirisan D. Penyulingan
5. Cara maserasi dan perkolasi pada pembuatan tingture berlaku untuk….
A. Simplisia kering B. Simplisia nabati C. Simplisia hewani D.
Simplisia olahan E. Simplisia nabati dan hewani
35
9. CONTOH SEDIAAN DI PASARAN :
36
Daftar pustaka
• https://aleriskyhendarmuharto.blogspot.com/2017/01/cara-
membuat-tinctura.html
• https://www.slideshare.net/asyaffa/ekstrak-tingtur
• TINCTURA | syairazahra22 (wordpress.com)
• Howard C. Ansel. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.
Penerbit universitas Indonesia (ui-press), 2011
37
Terima Kasih