Puji syukur penulis penjatkan kehadirat AllAh SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“EKSTRAK”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
Ibu bidang studi GALENIKA yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah galenika berawal dari nama seorang tabib yunani yaitu Claudius
Galenos (Galen) yang membuat sediaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan
dan hewan sehingga munculah ilmu obat-obatan yang dinamakan galenika. Jadi,
ilmu galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pembuatan sediaan
(preparat) obat dengan cara sederhana yang dibuat dari alam (tumbuan dan
hewan) Secara umum pembuatan sediaan galenik adalah Mengolah bagiian
tumbuhan yang mengandung obat menjadi simplisia atau bahan obat lainya.
Setelah menjadi simplisia obat-obat (bahan obat) tersebut di ambil dan di olah
dalam bentuk sediaan (preparat). Tujuan dari adanya sediaan galenika adalah :
1. Memisahkan zat-zat esensial yang terkandung dalam simplisia dari zat-zat
2. Membuat suatu sediaan yang sederhana dan mudah dipakai
3. Agar obatobat yang terkandung dalam sediaan tersebut stabil dalam
4. Untuk memenuhu tugas pelajaran Undang-Undang Kesehatan
5. Untuk menambah wawasan para siswa-siswi tentang galenika
6. Sebagai sarana belajar para siswa-siswi tentang galenika
Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau
tumbuhan yang di ambil sarinya.
Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-
tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.Cairan penyari masuk kedalam zat-
zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya,kemudian, zat
berkhasiat tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang
mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia lain yang kurang
bermanfaat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya
sebagai berikut:
1. Derajat kehalusan
Derajat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya
obat yang terkandung tersebut untuk disari.semakin halus simplisianya
itu akan mempermudah proses penyarian, ataupun sebaliknya semakin
sukar disari maka simplisia harus di buat semakin halus.
2. Temperatur suhu dan lamanya waktu atau Suhu harus di sesuaikan
dengan sifat dari obat, apakah mudah menguap atau tidak, mudah tersari
tidak
3. Bahan penyari dan cara menyari
Setiap simplisia atau bahan obat mempunyai cara dan bahan penyari
yang berbeda- beda, Oleh karena itu cara ini harus di sesuaikan dengan
sifat kelarutan obat dan daya serap bahan penyari ke dalam simplisia.
4. Konsentrasi/kepekatan
Pada umumnya untuk menentukan penggunaan cairan penyari
mengacu/memperhatikan beberapa factor antara lain :
a. Mempunyai kelarutan zat dalam menstrum
b. Tidak menyebabkan simplisia menjasi rusak atau hilang zat
berkhasiatnya
c. Harga yang ekonomis
d. Jenis sediaan yang akan di buat
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekstrak
Ekstrak (Extracta) adalah sedian kering, kental atau cair dibuat dengan
menyaring simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
menurut cara yang cocok diluar pengaruh matahari langsung ektrak kering
harus mudah di gerus menjadi serbuk .
Pelarut yang digunakan harus benar – benar terpilih dan cocok dengan
prinsip cara membuat ekstrak dan untuk mendapatkan ekstrak senyawa aktif
yang berfungsi untuk penyembuhan.
Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara
kimiawi. Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak
atsiri, dan ester yang kemudian menjadi bahan baku proses industri atau
digunakan secara langsung oleh masyarakat. Contoh bahan baku yang
umumnya diekstrak yaitu daun mint, batang kayu pinus (ekstraksi resin), kayu
manis, jahe, lemon, jeruk, vanilla, dan cengkeh.
Ekstrak Frangulae
Cara Pembuatan : Pada 100 bagian serbuk kulit frangula, tuangkan air
mendidih, biarkan selama 12 jam, peras. Pada sisa tambahkan 300
bagian air mendidih, biarkan selama 6 jam, peras lagi.kumpulkan sari,
biarkan mengendap, serkai, uapkan serkaian hingga di peroleh ekstrak
kering.
Ekstrak Jadam
Cara pembuatan : tuangi 100 bagian jadam dengan 500 bagian air
mendidih, tuangkan campuran sambil di aduk kedalam 500 bagian air,
biarkan ditempat sejuk selama 24 jam, serkai uapkan serkaian hingga
kering.
Ekstrak Kecambah
Cara pembuatan : panaskan campuran kecambah yang telah
dimemarkan dengan air panas 3 kali bobot kecambah selama 3 jam.
Biarkan mengenap, pisahkan cairan,sari sisa dengan air panas
.campuran sari dipanaskan pada suhu kurang lebih 900c selama 1 jam,
kemudian uapkan hingga diperoleh massa kental.
Ekstrak Hati (Hepatis extractum)
Cara pembuatan : giling hati sapi segar dengan penggiling daging yang
berlubang 3 mm, masserasi 1000 bagian dengan campuran dengan
campuran 1500 bagian volume air dan 2 bagian volume HCl 4 N
selama 12 jam, sambil berulang-ulang di aduk. Hangatkan dengan
suhu 800c serkai dan peras. Uapkan serkaian diatas penangas air
hingga 100 bagian, dinginkan, campur dengan 150 bagian etanol,
kocok selama 10 menit, saring. Suling etanol, uapkan sisa hingga 30
bagian volume, kocok dengan 300 bagian volume etanol selama 10
menit, biarkan selama 12 jam. Tuangkan etanol, larutkan sisa dalam
air secukupnya hingga 135 bagian volume, tambahkan 15 bagian
volume tingtur kayu manis.
Ekstrak Kina
Cara pembuatan : maserasi 100 bagian serbuk kulit kina dengan 50
bagian campuran 35 bagian HCl encer p, 20 bagian gliserol p, 45
bagian air selama 24 jam, pindahkan kedalam perkolator. Perkolasi
dengan mula-mula 50 bagian sisa campuran di atas yang di encerkan
dengan 450 bagian air, kemudian dengan air secukupnya hingga 2
tetes perkolat terakhir jika ditambah 8 tetes larutan Na2CO3 p tidak
keruh. Uapkan segera perkolat hingga di perolah 90 bagian, dinginkan,
tambahkan 100 bagian etanil. Ekstrak ini berkadar 6-8% alkaloida.
Ekstrak Kola
Cara pembuatan : perkolasi, serbuk biji kola dengan campuran 60
bagian etanol 90% dan 40 bagian volume air hingga perkolat hampir
tidak berasa dan tidak berwarna, kemudian buatlah ekstrak cair.
Ekstrak Opium (Opii Extractum)
Cara pembuatan : maserasi 100 bagian opium yang telah dipotong tipis
dengan 500 bagian air selama 24 jam sambil berulang-ulang diaduk,
peras, meserasi sisa dengan 250 bagian air selama 12 jam sambil
berulang-ulang diaduk, peras, campur dengan meserat 1.uapkan
hingga sisa 200 bagian, biarkan selama 24 jam, saring. Uapkan hingga
diperoleh ekstrak kering. Tetapkan kadar morfinanya, atau kadar
dengan laktosa atau ekstrak opium kering lain hingga memenuhi
persyaratan kadar. Ekstrak ini mempunyai kadar morphin 20%.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh
matahari langsung ektrak kering harus mudah di gerus menjadi serbuk. Cara-Cara
Mengekstrak esensi yaitu : Ekspresi ketika minyak sangat banyak dan mudah
Kecambah, Ekstrak Hati (Hepatis extractum), Ekstrak Kina, Ekstrak Kola, dan
B. Saran
Kami mengharapkan bimbingan dan arahan dalam membuat makalah dari dosen
Djoko Hargono, Dkk. 1986. Sediaan Galenika. Jakarta : widya Bhakti Departemen
http://Muh.NurSyamsi.blogspot.com/2010/03/preparat-galenika.html.Diakses pada
“EKSTRAK”
OLEH :
KELOMPOK III
KELAS : E-15
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2017