Anda di halaman 1dari 37

NEW

SEDIAAN GALENIKA 2019


• Galenika merupakan kata yang berasal dari seorang
tabib bernama Claudius Galenos (galen) keturunan
Yunani yang melakukan praktik pembuatan obat -
obatan dari tumbuhan dan hewan.
Ilmu galenika : Ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara
pembuatan sediaan obat (preparat) dengan cara yang sederhana
menggunakan bahan alam (tumbuhan dan hewan).

Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku hewan
atau tumbuhan yang diambil sarinya.
Simplisia adalah
bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai
obat yang belum
mengalami
pengolahan apapun
juga dan kecuali
dinyatakan lain,
berupa bahan yang
telah dikeringkan.
 Memisahkan senyawa aktif yang
terkandung dalam simplisia dari
bagian lain yang dianggap tidak
bermanfaat.

 Membuat suatu sediaan yang


sederhana dan mudah dipakai.
Tujuan dibuat sediaan galenik
 Senyawa aktif yang terkandung
dalam sediaan tersebut stabil pada
penyimpanan yang lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan sediaan galenik:
• Harus disesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung
Derajat kehalusan tersebut disari. Semakin sukar disari, simplisia harus dibuat semakin halus,
dan sebaliknya.

Konsentrasi dan • Beberapa obat yang terkandung harus jelas konsentrasinya agar kita tidak
mengalami kesulitan dalam pembuatan
kepekatan
Suhu & lamanya • Harus disesuaikan dengan sifat obat, mudah menguap atau tidak, mudah
tersari atau tidak.
waktu
Bahan penyari dan
cara penyarian Cara ini harus disesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap
bahan penyari ke dalam simplisia.
Extracta, Tinctur,
Hasil penarikan
Decocta/ Infus

Bentuk Sediaan
Sirup   
Galenika

Aqua aromatik, olea


valetilia (minyak
Hasil penyulingan
meguap), olea pinguia
(minyak lemak).
Penarikan (Extraction)
• Yaitu suatu cara untuk menarik satu atau lebih zat dari bahan
asal, umumnya zat berkhasiat tersebut dapat ditarik, namun
khasiatnya tidak berubah.
• Tujuan utama ekstraksi ialah mendapatkan atau memisahkan
sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan
(concentrata) dari zat-zat yang tidak bermanfaat agar lebih
mudah dipergunakan dan disimpan dibandingkan simplisia
asal.
• Istilah extractio hanya dipergunakan untuk penarikan zat-zat dari bahan
asal dengan menggunakan cairan penarik / pelarut.
• Cairan penarik yang dipergunakan disebut disebut menstruum. Ampasnya
disebut mens atau feaces.
• Cairan yang dipisahkan Macerate Liquid, Colatura, Solution, Perkolat.

• Suhu penarikan juga sangat berpengaruhi hasil penarikan.


Suhu penarikan untuk :
– Maserasi : 15 - 25° C
– Digerasi : 35 - 45° C
– Infudasi : 90 - 98° C
– Memasak : suhu mendidih
• Menentukan cairan penarik apa yang akan digunakan harus
diperhitungkan betul-betul dengan memperhatikan beberapa
faktor, antara lain :
1. Kelarutan zat-zat dalam menstrum.
2. Tidak menyebabkan zat-zat berkhasiat tersebut rusak atau akibat-
akibat yang tidak dikehendaki (perubahan warna, pengendapan,
hidrolisa).
3. Harga yang murah.
4. Jenis preparat yang akan dibuat
klorofor
m

aseto
n
Air

Macam-
macam
N- cairan
Heksan penyari
Etano
a l

Gliseri Ete
n
r
Cara-cara penarikan

1. Maserasi
3. Perkolasi:
- perkolasi biasa
2. Digerasi - Perkolasi bertingkat
- Perkolasi dengan tekanan
- Perkolasi persambungan :
memakai alat soxhlet
Maserasi

• Maserasi adalah cara penarikan


simplisia dengan merendam
simplisia tersebut dalam cairan
penyari pada suhu biasa atau
memakai pemanasan.
• Ph Belanda VI menetapkan
suhunya 15-25⁰ C.
DIGERASI
• Digerasi suatu cara penarikan yang suhunya sedikit lebih tinggi
daripada maserasi.
• Ph. Belanda VI menetapkan suhunya adalah 35- 45 ⁰C,
sedangkan USP 40-60 ⁰C.

• Cara ini sekarang sudah jarang dilakukan karena disamping


membutuhkan alat-alat tertentu juga pada suhu tersebut
beberapa simplisia menjadi rusak.
Perkolasi
– Perkolasi adalah suatu cara penarikan
memakai alat yang disebut perkolator yang
simplisianya terendam dalam cairan penyari,
zat-zat akan terlarut dan larutan tersebut
akan menetes secara beraturan sampai
memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
– Pada proses penarikan ini, cairan penyari
akan turun perlahan lahan dari atas melalui
simplisia (berlainan dengan maserasi yang
cairannya tidak mengalir)
Secara Tradisional,
Larutan yang
tingtur dari
mengandung etanol
tumbuhan berkhasiat
atau hidroalkohol
Tingtur ? yang dibuat dari
obat menunjukkan
aktivitas 10 gram
bahan tumbuhan
obat dalam tiap
atau senyawa kimia
100mL tingtur
Pebagian tingtur menurut cara pembuatan

Tingtura asli: Tingtura yang dibuat secara maserasi/perkolasi

Tingtura tidak asli: Tingtura yang dibuat dengan melarutkan bahan dasar
atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu. Contoh: Tingtura Iodii
Pebagian tincture menurut
kekerasan
Tinctura keras: 10% simplisia berkhasiat keras

Tinctura lemah:20% simplisia berkhasiat


lemah
Contoh sediaan:
Tinctura lemah:
Tinctura keras:
Buatlah dari:
Duapuluh bagian kulit manis jadikan Dibuat dengan memaserasi dari:
serbuk (B20)…………………………….. (20) Sepuluh bagian serbuk Candu ..… (10)
dengan menyari dengan spiritus encer Dan
seratus bagian Tinctura ………… (100) seratus bagian spiritus encer…….(100)
Ekstrak (Extractum)

• Adalah sediaan pekat yang


diperoleh dengan mengekstraksi
zat aktif dari simplisia nabati atau
Contoh :
hewani menggunakan pelarut
Dalam Belladonnae Extractum, kadar
yang sesuai, kemudian semua alkaloida jumlah dihitung sebagai
atau hampir semua pelarut hiosiamina, C17H23NO3, tidak kurang
diuapkan dan massa atau serbuk dari 1,295% dan tidak lebih dari 1,305%.
yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi
baku yang ditetapkan.
Berdasarkan konsistensinya extractum
dibedakan atas :
• Extractum liquidum (ekstrak cair)
- ext. Colae liq.
• Extractum spissum (ekstrak kental)
- ext. Belladonnae
• Extractum siccum ( ekstrak kering )
- ext. Aloes

Contoh-contoh ekstrak :
1.Ekstrak hiosiami
2.Ekstrak belladon
3.Ekstrak thymi
4.Ekstak striknin
5.Ekstrak cola
Infus ?

• Adalah sediaan cair yang


dibuat dengan
Decocta
mengekstraksi simplisia ?
nabati dengan air pada
suhu 90 ⁰C selama 15
menit. 30 menit
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat sediaan infus:

Jumlah Derajat halus Banyaknya air


simplisia simplisia ekstra

Penambahan
Cara
bahan-bahan
menyerkai
lain
JUMLAH SIMPLISIA
• Infus yg mengandung bahan tidak berkhasiat
keras, dibuat dg 10% simplisia.
• Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut,
digunakan sejumlah yang tertera :
• Kulit kina …………………….. 6,0 bagian
• Daun Digitalis ……………….. 0,5 bagian
• Akar Ipeka …………………... 0,5 bagian
• Daun Kumiskucing ………. 0,5 bagian
• Sekale Kornutum ………… 3,0 bagian
• Daun Sena ………………….. 4,0 bagian
• Temulawak …………………. 4,0 bagian
DERAJAT HALUS SIMPLISIA

Derajat halus simplisia yg digunakan untuk infus harus


mempunyai derajat halus sbb : • Derajat halus serbuk dinyatakan dengan
 Serbuk (5/8) : nomor pengayak.
Akarmanis, daun Kumis Kucing, daun Sirih, daun Sena. • Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan
 Serbuk (8/10) : dengan 1 nomor, dimaksudkan bahwa
Dringo, Kelembak semua serbuk dapat melalui pengayak
dengan nomor tersebut.
 Serbuk(10/27) :
• Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan
Laos, Akar Valerian, Temulawak, Jahe. dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa
 Serbuk (22/60) : semua serbuk dapat dapat melalui
Kulit Kina, Akar Ipeka, Secale Kornutum pengayak dengan nomor terendah dan
 Serbuk (85/120) : tidak lebih dari 40% melalui pengayak
dengan nomor tertinggi.
Daun Digitalis
JUMLAH AIR EKSTRA
• Jumlah air ekstra yang ditambahkan
adalah sebanyak 2 kali dari berat
simplisia yang digunakan


• untuk melembabkan simplisia.
CARA MENYERKAI PENAMBAHAN BAHAN LAIN

• Pada umumnya infus diserkai selagi • Pada pembuatan infus kulit kina
panas, kecuali infus simplisia yang ditambahkan asam sitrat 10% dari
terdapat kandungan minyak atsiri, bobot bahan berkhasiat dan pada
infus Condurango Cortex, dan infus pembuatan infus simplisia yang
Sennae Folium maka penyerkaian mengandung glikosida antrakinon,
dilakukan saat dingin. ditambahkan Natrium karbonat 10%
dari botol simplisia dengan tujuan
untuk memperbesar kelarutan zat
berkhasiat dalam air.
Air
aromatic ?

• Adalah larutan jernih dan jenuh dalam air dari minyak mudah menguap
atau senyawa aromatic atau bahan mudah menguap lain.
• Air aromatik adalah larutan jenuh minyak atsiri atau zat-zat beraroma
dalam air.
• Air aromatik harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan
asal, tidak berwarna, dan tidak berlendir.

• Dalam FI II:
• Aqua foeniculi adalah larutan jenuh minyak adas dalam air.
• Aqua mentha piperitae adalah larutan jenuh minyak permen dalam air.
• Aqua rosae adalah larutan jenuh minyakmawar dalam air
AQUA ROSARUM Lihat video
Larutkan: • https://
Satu bagian minyak mawar ……………………………. www.youtube.com/watch?v=r1R-z4JTk
…………………………….………………..1 S0
Dalam
Sembilan belas bagian spiritus keras…………………..
………………………………………….….19
Dan saringlah larutan tersebut.
Kocoklah:
Empat bagian dari larutan ini………………………………4
Dengan
Sembilan ratus Sembilan puluh enam bagian air ..996
Minyak lemak

Oleum Oleum
Cocos Cacao

Oleum
Arachi
dis

Oleum
Ricini
MINYAK ATSIRI

Ciri:
• Mudah menguap
• Rasa yang tajam
• Wangi yang khas
• Tidak larut dalam air,
larut dalam pelarut
organic
• Tidak berwarna
Contoh minyak atsiri

Ol.
Oleum
Foenic
Rosae
uli

Ol.
Citri

Ol.
anisi
SIRUP

• Adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung


sakarosa, kadar sakarosa tidak kurang dari 64 % dan tidak lebih
dari 66%.
• Contoh-contoh sediaan sirop : ferrosi iodidi sirupus, sirupus
thymi, sirupus simplex.
• Pada pembuatan sirop dari simplisia yang mengandung
glikosida antrakuinon ditambahkan Na2CO3 sejumlah 10%
bobot simplisia.
• Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirop simplisia untuk
persediaan ditambahkan metil paraben 0,25 % b/v atau
pengawet lain yang cocok.
Spiritus aromaticus

• Spiritus Aromaticus dibuat dg maserasi sejumlah simplisia dg sejumlah


etanol dan air selama 24 jam. Maserat lalu didestilasi sampai diperoleh
1000 bagian.
• Kadar etanol Spir. Aromaticus adalah 65% v / v. .
• Spiritus Aromaticus harus jernih, tidak berwarna, cairan berbau dan
berasa, yang mengandung hanya bagian yang mudah menguap, tidak
mengandung tanin dan harsa.
CONTOH SPIRITUS DALAM FARMAKOPE BELANDA: SPIRITUS LAVANDULAE
Maserasilah selama 24 jam:
• 1. Spiritus Aromaticus Duaratus lima puluh bagian bunga Lavandel
2. Spiritus Cinnamomi ………………………………………250
Dengan sebuah campuran dari:
3. Spiritus Citri
Tujuhratus limapuluh bagian Spirituosa
4. Spiritus Cochleariae …………………………………………………….750
5. Spiritus Lavandulae. Dan seribu limaratus bagian air
…………………………………………………..1500
Sulinglah daripadanya
Seribu bagian …………………………………………………
1000
Anggur
• Pembuatan vina dikerjakan, kecuali ditentukan lain dengan
menuangi bahannya yang dihaluskan sampai derajat kehalusan
yang ditentukan dengan anggur obat dan spiritus menurut
jumlah yang telah ditentukan, dengan berulang-ulang dikocok
selama 5 hari dimaserasi di luar pengaruh cahaya matahari
langsung diserkai dan diperas.
Cairan-cairan yang diperoleh, dicampur dan setelah didiamkan
selama 6 hari di sebuah tempat yang sejuk, disaring, dengan
dijaga bahwa sedikit sekali terjadinya penguapan.
• Vina harus disimpan di luar pengaruh cahaya.
• Medicinale Wiyn ( anggur obat )
Dikenal dengan nama Sherry, dibuat dengan cara destilasi sari
yang difermentasi dari anggur yang sudah betul-betul masak ,
yang kadar etanolnya antara 19 – 21 % v/v.

Co : Vinum Chinae (anggur kina)….. larutan


1. R/ Cortex Chinae (B10)………………..1 20
Vinum…………………………………..40 800
2. R/ Resep no 1…………… ……… 800
Gula …………………………………. 200
Diamkanlah di sebuah tempat yang sejuk selama 24 jam dan
saringlah  diperoleh zat cair jernih, coklat kuning, yang
baunya dan rasanya seperti kulit kina.

Anda mungkin juga menyukai