OLEH
RIZHA PUSPITA ANGGANI 11.090
Fungsi :
Aseptic Gel adalah Alkohol dalam bentuk gel yang digunakan sebagai antiseptik
pada tangan, dengan bahan pelembut kulit yang sangat efektif untuk mencegah
infeksi, membunuh kuman, virus dan bakteri.
Cara Penggunaan :
Diambil aseptic gel kemudian diusapkan pada seluruh bagian telapak tangan hingga
merata.
2. Kool Fever
Fungsi :
Kool Fever berfungsi untuk membantu menurunkan Demam.
Cara Penggunaan :
Lepas pelekat lutsinar dan lekatkan pada bagian kening.
3. Spiral
Fungsi :
Spiral mencegah pembuahan sel telur dengan merusak atau membunuh
sperma. Spiral juga mempengaruhi lapisan rahim (di mana sel telur yang dibuahi
akan melekat dan tumbuh).
Cara Penggunaan :
Perangkat spiral yang tidak lebih besar dari batang korek api ditempatkan ke rahim
melalui vagina dan leher rahim dengan perangkat pemasang (IUD Set). Kunjungan
tindak lanjut biasanya dijadwalkan 2-3 bulan setelah pemasangan, serta tidak perlu
mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mencegah kehamilan sampai saatnya
untuk menggantinya. Berapa lama tergantung pada jenis spiral yang digunakan.
4. Implan
Fungsi :
Mencegah Kehamilan
Cara Penggunaan :
Pemasangan dilaksanakan pada bagian tubuh yang jarang bergerak. Berdasarkan
penelitian, lengan kiri merupakan tempat terbaik untuk pemasangan, yang
sebelumnya dilakukan anaestesi lokal.
5. Kapas
Fungsi :
Untuk membersihkan luka.
Cara Penggunaan :
Diambil kapas dan bersihkan bagian yang akan dibersihkan menggunakan kapas
tersebut.
6. Cotton Buds
Fungsi :
Untuk membersihkan kotoran di telinga, selain itu digunakan juga untuk
menyempurnakan pembersihan sisa kosmetik di mata.
Cara Penggunaan :
Dimasukkan ke dalam telinga secara perlahan, kemudian dibersihkan telingga
Fungsi :
Sebagai alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang ultrasonik.
Cara penggunaan :
Mencuci tangan
Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen dengan selang
penghubung
Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik
Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung
masker nebulizer
Memasang masker sesuai wajah klien
Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medik
Mengevaluasi respon klien (pola napas)
8. Pengukur pH
Fungsi :
Untuk mengukur derajat keasaman. Misalnya derajat keasaman urine.
Cara Penggunaan :
Dicelupkan ke dalam urin dan dilihat pH nya dengan cara dicocokkan pada wadah.
9. Endotracheal Tube (ETT)
Fungsi :
Terbuat dari plastik, yang digunakan selama respirasi buatan (untuk menjaga
pernafasan penderita).
Cara Penggunaan :
Ujung ETT diletakkan pada trachea melalui mulut atau hidung, ujung satunya
dihubungkan ke ventilator (breathing machine) atau breathing bag (manual
resuscitator), sehingga udara dan oksigen dari breathing machine atau breathing bag
dapat mencapai paru-paru.
Fungsi :
Merupakan instrumen berupa selang karet yang digunakan dengan dimasukkan ke
dalam lubang hidung hingga mencapai orofaring dan bertujuan untuk menghasilkan
jalan udara antara lidah dan langit-langit mulut.
Cara Penggunaan :
Digunakan untuk membuka jalan nafas pada pasien dalam keadaan sadar maupun
setengah sadar.
Fungsi :
Merupakan instrumen dari plastik atau karet yang dimasukkan ke orofaring untuk
menghasilkan jalan udara antara lidah dan langit-langit mulut.
Cara penggunaan :
Digunakan pada pasien yang dalam keadaan tidak sadar akibat kehilangan muscle
tone dan obstruksi jalan nafas.
Fungsi :
Biasa digunakan oleh paramedis untuk menutupi bagian rambut pada kepala, hal ini
dilakukan agar pada saat melakukan kegiatan, rambut tidak terjatuh dan mengotori
bahan atau media lain sehingga tidak membahayakan.
Cara Penggunaan :
Disarungkan pada kepala hingga rambut tertutup semua.
Fungsi :
Untuk melindungi serta meminimalisasi kita dari kotoran ataupun bakteri, dsb. yang
bisa masuk melalui tangan.
Cara Penggunaan :
Dimasukkan kedua tangan kedalam Handscoon (Sarung Tangan) hingga bagian
telapak tangan tertutup sempurna.
Fungsi :
Untuk mempercepat berhentinya pendarahan, yang pada kasus dental dapat
dipakaipada kasus setelah pencabutan atau operasi geraham bungsu.
Cara Penggunaan :
Dengan cara ditempelkan pada gigi yang baru dicabut.
16. Baby test (Ovulation test)
Fungsi :
Untuk mendeteksi masa subur pada wanita
Cara Penggunaan :
Urin di tampung dalam bag urin, alat nya dicelupkan pada urin hingga batas max,
hasilnya akan keluar setelah 30 detik. Hasil yang ditunjukkan sama seperti test
kehamilan, 1 garis negatif, 2 garis positif
Fungsi :
Untuk memasukkan cairan makanan melalui tube ini melalui mulut atau hidung
(terutama pasien koma, pingsan, dan dalam kondisi-kondisi terentu.)
Cara Penggunaan :
Selang dimasukan melalui hidung, dari hidung menuju tenggorokan sampai
kelambung untuk memberikan nutrisi makanan pada pasien
19. Swabs
Fungsi :
Untuk mengambil sample laboratorium klinik (pemeriksaan vagina, anus atau
tenggorokan).
Cara Penggunaan :
Swab dimasukkan pada bagian tubuh yang akan diambil cairannya untuk
pememriksaan laboratorium (misal : uretra pada laki-laki atau dari leher rahim pada
wanita) . Spesimen cairan tersebut kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk
dianalisis.
20. Perban Sofra-tulle
Fungsi :
Untuk menutup luka
Cara Penggunaan:
1) Luka dibersihkan dengan kasa bethadin memakai alat steril, searah dari dalam
keluar
2) Luka diberi obat (Sofratul) tutup kasa memakai alat steril(jaga kasa tidak melekat
langsung pada luka tutup rapat dengan hepafik
21. Glucotest
Fungsi :
Untuk mengetahui kadar gula dalam urine
Cara Penggunaan:
Mencelupkan alat tersebut kedalam urine.
Setelah beberapa menit muncul warna yang membedakan tingkat ketinggian kadar
gula dalam urine, apabila warnanya kuning digolkan kadar gula normal namun
sebaliknya bila warna kehijauan menandakan tingginya kadar gula dalam urine.
Fungsi :
Untuk memberikan oksigen tambahan kepada pasien / orang yang membutuhkan
oksigen ekstra.
Cara Penggunaan:
Hubungkan kanul dengan O 2 atau alirkan O2 yang rendah, masukan ke dua ujung
kanul ke lubang hidung, membersihkan nasal kanul setiap 8 jam sekali.
Fungsi :
Untuk memasukkan cairan pada pasien
Cara Penggunaan :
1) Bersihkan kulit tempat menyuntik dengan kapas alkohol\
2) Pegang daerah kulit dan otot yang akan disuntik kemudian tusukkan jarum suntik
3) Setelah jarum sepenuhnya masuk, lepaskan pegangan tangan
4) Tarik perlahan pendorong syringe dan lakukan aspirasi untuk memeriksa apakah
jarum syringe yang ditusukkan masuk ke pembuluh darah atau tidak. Jika tampak
darah, jarum segera dicabut dan daerah bekas tusukan ditekan dengan kapas
alkohol.
Fungsi :
Adalah kasa yang digunakan untuk menutup luka.
Cara Penggunaan :
Ambil kasa lalu tempelkan pada bagian yang luka.
27. Plaster
Fungsi :
Mencegah infeksi sekaligus menyembuhkan luka secara optimal kecuali luka yang
meradang.
Cara Penggunaan :
Bersihkan dan keringkan kulit disekitar luka kemudian tempelkan plaster diatas luka.
28. Strip easytouch GCHb
Fungsi :
Untuk mengecek kadar gula darah,kolesterol dan hemoglobin.
Cara Penggunaan :
1) Nyalakan alat pengecek darah
2) Masukkan strip cek darah
3) Lukai tangan anda lancets
4) Tetesi darah anda kedalam strip cek darah
29. Kasa
Fungsi :
Kasa sebagai pembalut menutupi luka.
Cara Penggunaan :
Bagian tubuh yang mengalami luka diolesi dengan obat luka sebelumnya lalu ditutupi
atau dililitkan pada bagian tubuh yang luka.
30. Gelang ID
Fungsi :
Sebagai identitas pasien yang rawat inap.
Cara Penggunaan :
Dipakai dipergelangan tangan pasien.
Fungsi :
Menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri, (arteri besar) dan sebagai teugel (kendali).
Cara Penggunaan :
1) Cuci tangan lalu keringkan
2) Pakai sarung tangan yang steril
3) masukan benang ke lubang jarum,pada penggunaan jarum melengkung(curved
needle) dari arah dalam keluar.
4) Pegang jarum dengan menggunakan klem,kemudian mulai menjahit luka.
32. Lancets
Fungsi :
Digunakan untuk mengambil sampel darah pasien.
Cara Penggunaan :
Ditusuk dikulit pasien, biasanya dibagian jari.
Fungsi :
Membantu pasien untuk bernafas.
Cara Penggunaan :
Dipasangkan maskernya kepada mulut dan hidung pasien(pastikan terpasang dengan
baik) lalu hubungkan slang dengan tabung oksigen.
Perbedaan dengan mask O2 non-rebreather :
Sebuah rebreather mask memiliki tas reservoir plastik lembut yang melekat di
akhir yang menyelamatkan sepertiga dari seseorang yang dihembuskan udara,
sementara sisa udara keluar melalui sisi port ditutupi dengan katup satu arah. Hal ini
memungkinkan orang untuk "rebreathe" beberapa karbon dioksida, yang bertindak
sebagai cara untuk merangsang pernapasan.
Fungsi :
Sebagai vena tambahan untuk pengobatan secara intra vena.
Cara Penggunaan :
1) Pasang torniquet pada lengan, di atas bagian yang akan di tusuk
2) Dibersihkan permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol 70%
3) Tusukan bagian yang akan diambil darahnya dengan jarum yang telah dipasang
pada lengan dengan sudut 15-20o
4) Tarik bagian wing pada needle ke bawah,untuk memasukkan jarum.
Fungsi :
Untuk mengeluarkan gas dari usus, atau utk membersihkan rectum.
Cara penggunaan :
Biasanya ujung yg satu dimasukkan ke anus, dan ujung satunya dihubungkan dg
glycerin spuit.
Rectal tube harus licin dan fleksibel, dengan 1 atau 2 pembuka pada ujung dimana
larutan mengalir. Biasanya terbuat dari karet atau plastik. Rectal tube dilumasi dengan
jelly/pelumas untuk memudahkan pemasukannya dan mengurangi iritasi pada mukosa
rektum.
Fungsi :
Kantong tempat cairan parenteral nutrition rezim yang berisi jumlah tinggi glutamine
bagi pasien yang memerlukan nutrisi dan tidak dapat makan melalui mulut.
Cara penggunaan :
Buka tutup nitrition bag dan masukkan cairan parenteral nutrition rezim.
Fungsi :
Menopang kepala dan membatasi gerak dari cervical vertebrate (Tulang leher).
Cara penggunaan :
1) Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan kepaladan juga
bagian kiri
2) Petugas lainnya memasukkan pembalut leher secara perlahan ke bagian belakang
leher dengan sedikit melewati leher.
3) Letakkan bagian pembalut leher yang bertekuk tepat pada dagu.
4) Rekatkan 2 sisi pembalut leher satu sama lain
5) Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien
Kegunaan :
Untuk menyimpan darah yang diambil untuk tes darah,supaya darah tidak cepat
membeku
42. Underpads
Kegunaan :
Alas yg digunakan untuk melindungi seprai dari cairan urine pasien
Skin traction kit adalah perlengkapan untuk mencegah imobilisasi persendian yang
terluka atau meradang, atau pada patah tulang/ dislokasi tulang. Dilengkapi dengan
Elastik bandage (ELSET) dan tali untuk menggantungkan kaki atau mengikatkannya
agar tidak berubah tempat.
44. Bone wax
Zat lilin yang digunakan untuk membantu mekanis mengontrol perdarahan dari tulang
permukaan selama prosedur pembedahan
Alat untuk menyambungkan selang urine ke dalam urine bag, alat ini dipasangkan
pada kemaluan pria.
Alat untuk menampung urine dan pemakaiannya dilengkapi dengan condom catheter.
Blood tranfusion set digunakan untuk pemberian darah kepada pasien (tranfusi).
Cara penggunaan :
1) Buka infus set.
2) Geser bagian klem hingga 10 cm dari bagian ruang tetesan dan tutup/klem dengan
cara diputar ke bawah
3) Hubungkan infus set dengan botol cairan infus kemudian gantungkan.
4) Isi cairan pada infus set dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruang
tetesan terisi sebagian
5) Buka klem dan alirkan cairan hingga slang terisi dan udaranya keluar.
50. Testpack