Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TUGAS AKHIR

ALAT KESEHATAN DISPOSABLE

OLEH
RIZHA PUSPITA ANGGANI 11.090

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG


Desember 2013
A. Pengertian Alat Kesehatan
Barang, instrument, atau perlengkapan yang digunakan dalam penelitian dan
perawatan kesehatan, diagnosis, penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit,
kelainan keadaan badan.
a. Alat kesehatan disposable
Alat kesehatan disposable bisa diartikan sebagai peralatan kesehatan yang didesign
khusus untuk sekali pakai, peralatan kesehatan ini akan dibuang setelah digunakan
satu kali dan tidak dapat dipergunakan lagi.
b. Alat kesehatan non disposable

B. Macam-Macam Alat Kesehatan disposable


1. Aseptic Gel

Fungsi :
Aseptic Gel adalah Alkohol dalam bentuk gel yang digunakan sebagai antiseptik
pada tangan, dengan bahan pelembut kulit yang sangat efektif untuk mencegah
infeksi, membunuh kuman, virus dan bakteri.
Cara Penggunaan :
Diambil aseptic gel kemudian diusapkan pada seluruh bagian telapak tangan hingga
merata.

2. Kool Fever

Fungsi :
Kool Fever berfungsi untuk membantu menurunkan Demam.
Cara Penggunaan :
Lepas pelekat lutsinar dan lekatkan pada bagian kening.

3. Spiral
Fungsi :
Spiral mencegah pembuahan sel telur dengan merusak atau membunuh
sperma. Spiral juga mempengaruhi lapisan rahim (di mana sel telur yang dibuahi
akan melekat dan tumbuh).
Cara Penggunaan :
Perangkat spiral yang tidak lebih besar dari batang korek api ditempatkan ke rahim
melalui vagina dan leher rahim dengan perangkat pemasang (IUD Set). Kunjungan
tindak lanjut biasanya dijadwalkan 2-3 bulan setelah pemasangan, serta tidak perlu
mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mencegah kehamilan sampai saatnya
untuk menggantinya. Berapa lama tergantung pada jenis spiral yang digunakan.

4. Implan

Fungsi :
Mencegah Kehamilan
Cara Penggunaan :
Pemasangan dilaksanakan pada bagian tubuh yang jarang bergerak. Berdasarkan
penelitian, lengan kiri merupakan tempat terbaik untuk pemasangan, yang
sebelumnya dilakukan anaestesi lokal.

5. Kapas
Fungsi :
Untuk membersihkan luka.
Cara Penggunaan :
Diambil kapas dan bersihkan bagian yang akan dibersihkan menggunakan kapas
tersebut.

6. Cotton Buds

Fungsi :
Untuk membersihkan kotoran di telinga, selain itu digunakan juga untuk
menyempurnakan pembersihan sisa kosmetik di mata.
Cara Penggunaan :
Dimasukkan ke dalam telinga secara perlahan, kemudian dibersihkan telingga

7. Masker Nebulizer Dewasa

Fungsi :
Sebagai alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang ultrasonik.
Cara penggunaan :
Mencuci tangan
Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen dengan selang
penghubung
Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik
Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung
masker nebulizer
Memasang masker sesuai wajah klien
Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medik
Mengevaluasi respon klien (pola napas)

8. Pengukur pH

Fungsi :
Untuk mengukur derajat keasaman. Misalnya derajat keasaman urine.
Cara Penggunaan :
Dicelupkan ke dalam urin dan dilihat pH nya dengan cara dicocokkan pada wadah.
9. Endotracheal Tube (ETT)

Fungsi :
Terbuat dari plastik, yang digunakan selama respirasi buatan (untuk menjaga
pernafasan penderita).
Cara Penggunaan :
Ujung ETT diletakkan pada trachea melalui mulut atau hidung, ujung satunya
dihubungkan ke ventilator (breathing machine) atau breathing bag (manual
resuscitator), sehingga udara dan oksigen dari breathing machine atau breathing bag
dapat mencapai paru-paru.

10. Nasopharyngeal airway (Nasopharyngeal tube)

Fungsi :
Merupakan instrumen berupa selang karet yang digunakan dengan dimasukkan ke
dalam lubang hidung hingga mencapai orofaring dan bertujuan untuk menghasilkan
jalan udara antara lidah dan langit-langit mulut.
Cara Penggunaan :
Digunakan untuk membuka jalan nafas pada pasien dalam keadaan sadar maupun
setengah sadar.

11. Oropharyngeal airway (Oropharyngeal tube)

Fungsi :
Merupakan instrumen dari plastik atau karet yang dimasukkan ke orofaring untuk
menghasilkan jalan udara antara lidah dan langit-langit mulut.
Cara penggunaan :
Digunakan pada pasien yang dalam keadaan tidak sadar akibat kehilangan muscle
tone dan obstruksi jalan nafas.

12. Face Mask


Fungsi :
Untuk mengurangi paparan polusi udara.
Cara Penggunaan :
Bagian talinya dilingkarkan pada telinga bagian kiri dan kanan.

13. Nurse Cap

Fungsi :
Biasa digunakan oleh paramedis untuk menutupi bagian rambut pada kepala, hal ini
dilakukan agar pada saat melakukan kegiatan, rambut tidak terjatuh dan mengotori
bahan atau media lain sehingga tidak membahayakan.
Cara Penggunaan :
Disarungkan pada kepala hingga rambut tertutup semua.

14. Handscoon (Sarung Tangan)

Fungsi :
Untuk melindungi serta meminimalisasi kita dari kotoran ataupun bakteri, dsb. yang
bisa masuk melalui tangan.
Cara Penggunaan :
Dimasukkan kedua tangan kedalam Handscoon (Sarung Tangan) hingga bagian
telapak tangan tertutup sempurna.

15. Curaspon dental steril

Fungsi :
Untuk mempercepat berhentinya pendarahan, yang pada kasus dental dapat
dipakaipada kasus setelah pencabutan atau operasi geraham bungsu.
Cara Penggunaan :
Dengan cara ditempelkan pada gigi yang baru dicabut.
16. Baby test (Ovulation test)

Fungsi :
Untuk mendeteksi masa subur pada wanita
Cara Penggunaan :
Urin di tampung dalam bag urin, alat nya dicelupkan pada urin hingga batas max,
hasilnya akan keluar setelah 30 detik. Hasil yang ditunjukkan sama seperti test
kehamilan, 1 garis negatif, 2 garis positif

17. Pap Smear Kit


Fungsi :
Untuk sebuah test sederhana dapat menentukan HPV (Human Papilloma Virus)
apakah kanker serviks terdeteksi
Cara Penggunaan :
1) Di ambil catten bat dalam kemasan
2) Ambil sedikit lendir pada organ kewanitaan
3) Usapkan lendir tersebut pada test yang sudah tersedia
18. Feeding tube

Fungsi :
Untuk memasukkan cairan makanan melalui tube ini melalui mulut atau hidung
(terutama pasien koma, pingsan, dan dalam kondisi-kondisi terentu.)
Cara Penggunaan :
Selang dimasukan melalui hidung, dari hidung menuju tenggorokan sampai
kelambung untuk memberikan nutrisi makanan pada pasien

19. Swabs
Fungsi :
Untuk mengambil sample laboratorium klinik (pemeriksaan vagina, anus atau
tenggorokan).
Cara Penggunaan :
Swab dimasukkan pada bagian tubuh yang akan diambil cairannya untuk
pememriksaan laboratorium (misal : uretra pada laki-laki atau dari leher rahim pada
wanita) . Spesimen cairan tersebut kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk
dianalisis.
20. Perban Sofra-tulle

Fungsi :
Untuk menutup luka
Cara Penggunaan:
1) Luka dibersihkan dengan kasa bethadin memakai alat steril, searah dari dalam
keluar
2) Luka diberi obat (Sofratul) tutup kasa memakai alat steril(jaga kasa tidak melekat
langsung pada luka tutup rapat dengan hepafik

21. Glucotest
Fungsi :
Untuk mengetahui kadar gula dalam urine
Cara Penggunaan:
Mencelupkan alat tersebut kedalam urine.
Setelah beberapa menit muncul warna yang membedakan tingkat ketinggian kadar
gula dalam urine, apabila warnanya kuning digolkan kadar gula normal namun
sebaliknya bila warna kehijauan menandakan tingginya kadar gula dalam urine.

22. Nasal oxygen canula

Fungsi :
Untuk memberikan oksigen tambahan kepada pasien / orang yang membutuhkan
oksigen ekstra.
Cara Penggunaan:
Hubungkan kanul dengan O 2 atau alirkan O2 yang rendah, masukan ke dua ujung
kanul ke lubang hidung, membersihkan nasal kanul setiap 8 jam sekali.

23. Disposable Hansaplast


Fungsi :
Digunakan sebagai perekat saat terjadi luka
Cara penggunaan :
Ambil disposable isoplast one-med tempelkan pada kasa atau tissu saat akan
mengunakannya pada luka

24. Disposable syringe

Fungsi :
Untuk memasukkan cairan pada pasien
Cara Penggunaan :
1) Bersihkan kulit tempat menyuntik dengan kapas alkohol\
2) Pegang daerah kulit dan otot yang akan disuntik kemudian tusukkan jarum suntik
3) Setelah jarum sepenuhnya masuk, lepaskan pegangan tangan
4) Tarik perlahan pendorong syringe dan lakukan aspirasi untuk memeriksa apakah
jarum syringe yang ditusukkan masuk ke pembuluh darah atau tidak. Jika tampak
darah, jarum segera dicabut dan daerah bekas tusukan ditekan dengan kapas
alkohol.

25. Alkohol swabs


Fungsi :
Adalah antiseptic yg digunakan untuk membersihkan area yg akan diambil darahnya
atau setelah disuntik.
Cara Penggunaan :
Cuci tangan Ambil alkohol swabs usapkan pada bagian yng akan dibersihkan.

26. Kasa Steril

Fungsi :
Adalah kasa yang digunakan untuk menutup luka.
Cara Penggunaan :
Ambil kasa lalu tempelkan pada bagian yang luka.

27. Plaster
Fungsi :
Mencegah infeksi sekaligus menyembuhkan luka secara optimal kecuali luka yang
meradang.
Cara Penggunaan :
Bersihkan dan keringkan kulit disekitar luka kemudian tempelkan plaster diatas luka.
28. Strip easytouch GCHb

Fungsi :
Untuk mengecek kadar gula darah,kolesterol dan hemoglobin.
Cara Penggunaan :
1) Nyalakan alat pengecek darah
2) Masukkan strip cek darah
3) Lukai tangan anda lancets
4) Tetesi darah anda kedalam strip cek darah

29. Kasa

Fungsi :
Kasa sebagai pembalut menutupi luka.
Cara Penggunaan :
Bagian tubuh yang mengalami luka diolesi dengan obat luka sebelumnya lalu ditutupi
atau dililitkan pada bagian tubuh yang luka.
30. Gelang ID

Fungsi :
Sebagai identitas pasien yang rawat inap.
Cara Penggunaan :
Dipakai dipergelangan tangan pasien.

31. Benang jahit Seide (silk/sutera)

Fungsi :
Menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri, (arteri besar) dan sebagai teugel (kendali).
Cara Penggunaan :
1) Cuci tangan lalu keringkan
2) Pakai sarung tangan yang steril
3) masukan benang ke lubang jarum,pada penggunaan jarum melengkung(curved
needle) dari arah dalam keluar.
4) Pegang jarum dengan menggunakan klem,kemudian mulai menjahit luka.

32. Lancets
Fungsi :
Digunakan untuk mengambil sampel darah pasien.
Cara Penggunaan :
Ditusuk dikulit pasien, biasanya dibagian jari.

33. Mask O2 Rebreather

Fungsi :
Membantu pasien untuk bernafas.
Cara Penggunaan :
Dipasangkan maskernya kepada mulut dan hidung pasien(pastikan terpasang dengan
baik) lalu hubungkan slang dengan tabung oksigen.
Perbedaan dengan mask O2 non-rebreather :
Sebuah rebreather mask memiliki tas reservoir plastik lembut yang melekat di
akhir yang menyelamatkan sepertiga dari seseorang yang dihembuskan udara,
sementara sisa udara keluar melalui sisi port ditutupi dengan katup satu arah. Hal ini
memungkinkan orang untuk "rebreathe" beberapa karbon dioksida, yang bertindak
sebagai cara untuk merangsang pernapasan.

34. Mask O2 non Rebreather


Fungsi :
Membantu menyalurkan oksigen kepada pasien
Cara Penggunaan :
Selang masker dipasang, dicek tekanan oksigen yang ada lalu ditutup mulut dan
hidung pasien dengan masker, tali masker ditarik kebelakang kepala pasien
Perbedaan dengan Mask O2 Rebreather :
Sebuah non-rebreather memiliki beberapa katup satu arah di pelabuhan samping.
Jenis masker juga memiliki tas reservoir terpasang, tapi tas memiliki katup satu arah
yang mencegah dihembuskan karbon dioksida dari masuk ke reservoir. Jenis masker
tidak memungkinkan untuk rebreathing udara yang dihembuskan karena lolos melalui
port samping.

35. Wing needle

Fungsi :
Sebagai vena tambahan untuk pengobatan secara intra vena.
Cara Penggunaan :
1) Pasang torniquet pada lengan, di atas bagian yang akan di tusuk
2) Dibersihkan permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol 70%
3) Tusukan bagian yang akan diambil darahnya dengan jarum yang telah dipasang
pada lengan dengan sudut 15-20o
4) Tarik bagian wing pada needle ke bawah,untuk memasukkan jarum.

36. Rectal tube

Fungsi :
Untuk mengeluarkan gas dari usus, atau utk membersihkan rectum.
Cara penggunaan :
Biasanya ujung yg satu dimasukkan ke anus, dan ujung satunya dihubungkan dg
glycerin spuit.
Rectal tube harus licin dan fleksibel, dengan 1 atau 2 pembuka pada ujung dimana
larutan mengalir. Biasanya terbuat dari karet atau plastik. Rectal tube dilumasi dengan
jelly/pelumas untuk memudahkan pemasukannya dan mengurangi iritasi pada mukosa
rektum.

37. Nutrition bag

Fungsi :
Kantong tempat cairan parenteral nutrition rezim yang berisi jumlah tinggi glutamine
bagi pasien yang memerlukan nutrisi dan tidak dapat makan melalui mulut.
Cara penggunaan :
Buka tutup nitrition bag dan masukkan cairan parenteral nutrition rezim.

38. Ecoflac mix


Fungsi :
Penanganan yang mudah membantu meningkatkan teknik aseptik pada botol infus.
Cara penggunaan :
Ecoflac mix di pasang ke mulut infus kemudian masukkan botol injeksi ke mulut
ecoflax mix, putar sampai rapat agar tidak lepas dari botol infus.

39. Pembalut leher

Fungsi :
Menopang kepala dan membatasi gerak dari cervical vertebrate (Tulang leher).
Cara penggunaan :
1) Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan kepaladan juga
bagian kiri
2) Petugas lainnya memasukkan pembalut leher secara perlahan ke bagian belakang
leher dengan sedikit melewati leher.
3) Letakkan bagian pembalut leher yang bertekuk tepat pada dagu.
4) Rekatkan 2 sisi pembalut leher satu sama lain
5) Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien

40. Baju operasi disposable


Fungsi :
Sebagai pelindung tubuh saat melakukan operasi
Cara penggunaan :
Dipakai dibadan.

41. Heparin cap

Kegunaan :
Untuk menyimpan darah yang diambil untuk tes darah,supaya darah tidak cepat
membeku

42. Underpads

Kegunaan :
Alas yg digunakan untuk melindungi seprai dari cairan urine pasien

43. Skin traction

Skin traction kit adalah perlengkapan untuk mencegah imobilisasi persendian yang
terluka atau meradang, atau pada patah tulang/ dislokasi tulang. Dilengkapi dengan
Elastik bandage (ELSET) dan tali untuk menggantungkan kaki atau mengikatkannya
agar tidak berubah tempat.
44. Bone wax

Zat lilin yang digunakan untuk membantu mekanis mengontrol perdarahan dari tulang
permukaan selama prosedur pembedahan

45. Condom catheter

Alat untuk menyambungkan selang urine ke dalam urine bag, alat ini dipasangkan
pada kemaluan pria.

46. Urine bag

Alat untuk menampung urine dan pemakaiannya dilengkapi dengan condom catheter.

47. Suction catheter (mucus ekstraktor)


Fungsi :
Untuk mengambil atau menghilangkan sekret dari jalan nafas.
Cara penggunaan :
Ujungnya disambungkan pada breathing tube (endotracheal tube atau tracheostomy
tube), ujung yang lainnya disambungkan dgn tempat penampungan (botol suction).

48. Blood tranfusion set

Blood tranfusion set digunakan untuk pemberian darah kepada pasien (tranfusi).

49. Infusion set

Cara penggunaan :
1) Buka infus set.
2) Geser bagian klem hingga 10 cm dari bagian ruang tetesan dan tutup/klem dengan
cara diputar ke bawah
3) Hubungkan infus set dengan botol cairan infus kemudian gantungkan.
4) Isi cairan pada infus set dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruang
tetesan terisi sebagian
5) Buka klem dan alirkan cairan hingga slang terisi dan udaranya keluar.

50. Testpack

Adalah alat untuk mendeteksi kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai