by: APOTEKER 58
1. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
2. Bersihkan telinga, kemudian keringkan
3. Hangatkan botol tetes telinga agar mendekati suhu tubuh, dengan cara menggosok
atau genggam botol dengan telapak tangan selama beberapa menit Apabila tetes
telinga dalam bentuk suspensi, kocok suspensi selama 10 detik
4. Pastikan mulut pipet tidak rusak. Miringkan kepala dan Tarik bagian atas daun
telinga. Jika pada anak umur > 3 tahun, Tarik daun telinga bagian bawah
5. Teteskan pada telinga sesuai aturan pakai yang diberikan. Tekan dengan lembut
bagian yang dapat menutupi lubang telinga
6. Tetap miringkan kepala untuk beberapa menit
7. Pasang kembali dan kencangkan tutupnya atau pipet segera
8. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
hangatkan
1. Bersihkan kotoran yang berada didalam hidung, kemudian keringkan
2. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
3. Pastikan mulut pipet tidak rusak.
4. Hindari ujung pipet menyentuh hidung yang bersih
5. Dongakkan kepala atau berbaring pada tempat tidur dan gantungkan kepala
pada tempat tidur
6. Teteskan pada hidung sesuai aturan pakai yang diberikan.
7. Tekuk kepala mengarah ke lutut dan goyangkan kepala ke kanan dan kiri,
lakukan untuk beberapa menit
8. Bersihkan ujung pipet dengan air hangat. Segera tutup botol
9. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
1. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
2. Pastikan mulut penetes tidak rusak.
3. Hindari menyentuh ujung pipet atau penetes dengan mata ataupun apapun
4. Kepala sedikit mengarah keatas, lalu tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah. Pegang sediaan dengan satu
tangan
5. Mulut botol tidak boleh sampai terkena mata, lalu tekan botol sampai menetes pada kantung mata bawah,
teteskan sesuai aturan yang telah diberikan
6. Lepaskan jari yang menarik kelopak mata bagian bawah
7. Pejamkan mata selama 2-3 menit dan tundukkan kepala melihat kebawah dan jangan berkedip. Tekan perlahan
pada bagian pangkal hidung
8. Seka cairan berlebih dari wajah dengan tisu
9. Jika ingin menggunakan lebih dari satu tetes mata pada mata yang sama, tunggu minimal 5 menit sebelum
meneteskan yang berikutnya.
10. Pasang kembali dan kencangkan tutup pada botol penetes. Jangan lap atau bilas ujung pipet
11. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
1. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
2. Hindari menyentuh ujung tube dengan mata ataupun apapun
3. Kepala sedikit mengarah keatas, lalu tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah. Pegang sediaan
dengan satu tangan
4. Pastikan mulut tube tidak menyentuh mata, tekan tube dan oleskan sekitar 1 cm
5. Lepaskan jari yang menarik kelopak mata bagian bawah
6. Kedip-kedipkkan mata secara perlahan, kemudian pejamkan mata selama 1-2 menit. Kepala
melihat kebawah. Usap dengan tisu jika ada salep yang sedikit keluar.
7. Seka kelebihan salep atau gel dari kelopak mata dan bulu mata. Gunakan tisu bersih lainnya untuk
membersihkan ujung tube sampai bersih.
8. Pasang kembali dan kencangkan tutup tube
9. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
1. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih, lalu keringkan
2. Buka tutupnya dan tahan inhaler
3. Kocok inhaler kurang lebih 5 detik
4. Duduklah tegak atau berdiri.
5. Hembuskan napas perlahan melalui mulutmu.
6. Pegang inhaler seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai yang direkomendasikan oleh dokter.
Letakkan corong MDI diantara bibir, pastikan lidah berada di bawah corong supaya tidak menghalangi
keluarnya MDI. Tutup bibir disekitar corong.
7. Saat bernapas, tekan ke bawah inhaler satu kali untuk melepaskan obat.
8. Terus bernafas dengan perlahan dan teratur sedalam mungkin.
9. Tahan nafas selama 10 detik (jika bisa), untuk membuat obat untuk menjangkau ke dalam paru-paru
10. Ulangi langkah 3 hingga 8 jika memerlukan isapan kembali. Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah
perlu menunggu antara isapan obat selanjutnya. (ada pustaka bilang: untuk hisapan selanjutnya tunggu 30-
60 detik)
11. Bilas mulut Anda sepenuhnya dengan air (apa lagi kalau kortikosteroid = edukasi pasien), ludahkan air dan
jangan ditelan.
What are MDIs?
The first metered-dose inhaler (MDI) was
invented in 1955 by Dr. George Maison. He
came up with the idea for the device because
his teenage asthmatic daughter wanted a better
way to take her breathing treatment. A MDI is
designed to deliver an exact (metered) amount
(dose) of medication in a fine mist that can be
breathed directly into the air passages.