Anda di halaman 1dari 17

DISPENSING SEDIAAN FARMASI

A. Signa
Aturan Penggunaan
Kelompok Signa Kepanjangan Arti
a.c Ante coenam Sebelum makan
d.c Durante coenam Pada saat makan
Cara minum obat
p.c Post coenam Setelah makan
a.p Ante prandium Setelah sarapan pagi
h.v/n Hora Malam hari
vespertina/nocte
Waktu minum obat
h.s. Hora somni Waktu tidur
h.m. Hora matutina Pagi hari
S.dd Semel de die Sekali sehari
Interval minum b.dd Bis de die Dua kali sehari
obat t.dd Ter de die Tiga kali sehari
q.dd Quarter de die Empat kali sehari
s.o.s/s.n.s/s.prn Si necesse sit/si opus Bila perlu
sit/signa pro re nata
u.p Usus propius Untuk dipakai sendiri
(biasanya oleh dokter)
u.c Usus cognitus Pemakaian telah
Keterangan
diketahui
i.m.m In manus medici Serahkan kepada dokter
(untuk aplikasi khusus
oleh dokter)
Gtt Guttae Tetes
C Cochlear Sendok makan (15 mL)
Takaran c.p Cochlear parvum Sendok bubur (8 mL)
cth Cochlear theae Sendok the (5 mL)

Aturan Pemakaian
Kelompok Signa Kepanjangan Arti
Intruksi m.f Misce fac Campur dan buatlah
Aa p.aeq Ana partes aequales Masing-masing
a.d Ad Sampai
q.s Quantum satis Secukupnya
Ad.libit Ad libitum Sesukanya
d.t.d Dos tales doses Berikan dalam dosis
demikian
d.i.d Da in dimidio Berikan setengahnya
(jumlah sediaan,
bukan dosis)
Keterangan Cito Cito Segera
darurat p.i.m Periculum in mora Berbahaya jika
ditunda

1
Aturan lokasi penggunaan:
Kelompok Signa Kepanjangan Arti
Telingga a.d Auris dextrae Telingga kanan
a.l Auris leavae Telingga kiri
Mata i.o.d/o.d In oculo dextro Mata kanan
i.o.s/o.s In oculo sinistro Mata kiri
Keterangan Us. Ext./u.e Usus externum Pemakaian luar
Loc.dol Locus dolens Untuk bagian yang
nyeri
Rute i.v Intravena Pembuluh darah
i.m Intra muscular Jaringan otot
p.o Peroral Melalui mulut
s.c Subcutan Dibawah kulit

Bentuk sediaan:
Signa Kepanjangan Arti
Ampl Ampula Ampul
Aurist Auristillae Obat tetes telingga
Bol Boli Pil besar
Caps. Capsule Kapsul
Collut Collutio Obat cuci mulut
Garg Gargarisma Obat kumur
FI Flesh Botol

B. Salinan Resep
Menurut Kepmenkes No. 280 tahun 1981, Salinan resep adalah salinan yang dibuat
apoteker, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli harus memuat
pula:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan SIA
3. Nama dan umur pasien
4. Nama dokter penulis resep
5. Tanggal penulisan resep
6. Tanda tanga atau paraf Apoteker Penanggung Jawab Apotek
7. Tanda Det (deteur) untuk obat yang sudah diserahkan atau ne deteur untuk obat yang
belum diserahkan
8. No. Salinan resep dan tanggalpembuatan
9. Tanda p.c.c (pro copy conform) yang menandakan bahwa Salinan resep telah ditulis
sesuai dengan aslinya

2
Contoh Salinan Resep:

Iter berarti resep boleh diulang. Contoh: iter yang tertulis 2x berarti obat dalam resep dapat
diberikan sebanyak 3 kali, dimana:
1. Pengambilan pertama menggunakan resep asli
2. Pengambilan kedua menggunakan salinan resep pertama
3. Pengambilan ketiga menggunakan salinan resep kedua

3
Contoh Salinan Resep Iter:

4
5
C. Perhitungan dan Adjustment Dose
Perhitungan dosis:
*digunakan jika tidak terdapat informasi dosis yang spesifik
Keterangan Rumus
Clarck, berdasarkan berat badan anak berat badan
Dosis anak = x dosis dewasa
150
Berdasarkan BSA (body surface area), BSA (m 2)
Crawford-Terry-Rouke Dosis anak = x dosis dewasa
1,73m 2
BSA =
(tinggi badan ( cm ) x berat badan ( kg ) )
√ 3600
Young, anak 1-8 tahun Dosis anak =
umur (tahun)
x dosis dewasa
umur ( tahun ) +12
Cowling, anak usia 8-12 tahun Dosis anak =
umur ( tahun ) +1
x dosis dewasa
24
Dilling, anak usia lebih besar dari 8 tahun umur(tahunn)
Dosis anak = x dosis dewasa
20
Fried, untuk bayi umur(bulan)
Dosis bayi = x dosis dewasa
150
Perhitungan sediaan injeksi Jml tetesan/menit =
Faktor tetes; (1mL=20 tetes/menit) jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
waktu ( jam ) x 60 menit

Kondisi pasien khusus:


Kondisi Deskripsi
Neonates (newborn) - Sistem belum berkembang
- pH lambung lebih rendah
- kulit lebih tipis
- liver masih berkembang
- sirkulasi ke otot rendah
Geriatric - sistem mulai menurun kemampuannya
- vaskuler dan kulit menjadi rapuh
- penurunan fungsi liver dan ginjal
- sirkulasi buruk

Perhitungan klirens Metode Cockcroft-Gault


140−umur ( tahun ) x BB( kg)
Pria :
72 x SrCr (mg/dL)
Wanita : 0,85 x CrCl (pria)

6
Informasi kebutuhan sediaan dalam compounding:
a. d.t.d = informasi yang menunjukkan bahwa dosis untuk masing-masing sediaan
sesuai dengan jumlah yang tercantum di resep
b. tanpa d.t.d = dosis yang tercantum dalam resep, digunkan untuk total jumlah sediaan
(dosis dibagi jumlah sediaan)
c. rumus perhitungan kebutuhan sediaan:
jumlahdosis per sediaan x jumlah total sediaan yang dibutuhkan
potensi dosis sediaan yang tersedia

Contoh Adjustment Dosis dan Compounding:

Kebutuhan tablet parasetamol:


-Sediaan parasetamol yang tersedia: 500 mg
-Pct yang dibutuhkan= 120 x 10 (total pulveres)
500 mg
= 2,4 tablet ~ 3 tablet

Cara perhitungan dosis dari penggunaan infus ke oral


lajuinfus
Css =
klirens
dosis oral x bioavabilitas
Css =
klirens x interval pemebri dosis oral

D. Minimum Inhibitory Concentration (MIC)


- MIC/KHM (Kadar Hambat Minimal)  untuk menentukan kerentanan organisme
terhadap antimikroba
- Jika obat A memiliki MIC lebih rendah daripada obat B  obat A membunuh
bakteri pada konsentrasi obat lebih rendah  lebih baik dalam membunuh
bakteri
- Klasifikasi menurut MIC:
a. MIC rendah  sensitif terhadap obat (S)

7
b. MIC sedang  sensitivitas sedang (I)
c. MIC tinggi  pathogen resisten terhadap obat (R)

E. Farmakokinetik
Parameter Farmakokinetik dibagi menjadi 3, yaitu parameter primer, parameter seunder,
dan parameter turunan.
Parameter Primer (dipengaruhi secara langsung oeh Variabel fisiologis)
Clearance (Cl) Menunjukan berapa banyak urin yang dikeluarkan per
satuan waktu
Volume distribusi (Vd) Volume teoritis dimana obat terdistribusi pada plasma
darah
Tetapan kecepatan absorbsi Dipengaruhi oleh enzim, lus permukaan, fili, dan
(Ka) fisiologi usus
Parameter sekunder (dipengaruhi oleh parameter primer)
Waktu paruh (t½) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsentrasi
obat 50% dalam plasma darah
Tetapan kecepatan ekskresi Dipengaruhi oleh gnjal
(Ke)
Parameter turunan (dipengaruhi oleh parameter primer, sekunder, maupun besaran
lain
Area Under Curve (AUC) Ukuran dari jumlah total obat utuh yang mencapai
sirkulasi sistemik
Peak plasma concentration Konsentrasi maksimum obat di dalam plasma
(Cmax)
Time of peak concentration Waktu obat untuk mencapai konsentrasi puncak dalam
(tmax) plasma

Perhitungan Farmakokinetik

8
F. Drug Related Problem
Obat
Poin DRP Contoh
Rasional
Tepat pasien Salah pasien Nama, usia, jenis kelamin, tanggal lahir tidak sesuai
Pasien anak-anak common cold diberi antivirus 
Obat tanpa
antivirus hanya untuk virus luar biasa (herpes,
Tepat indikasi
hepatitis, influenza, HIV)
indikasi
Indikasi tanpa Pasien anak-anak demam tidak diberi antipiretik
obat (parasetamol)
- Pasien ibu hamil menderita pre eklampsia
mendapatkan captopril (seharusnya metildopa/
Salah pemilihan
nifedipin/labetalol)
obat
Tepat obat - Pasien hipertensi dan kadar asam urat tinggi
diberikan HCT (menyebabkan hiperurisemia)
Pasien mendapatkan obat Sanmol (PCT) dan Proris
Duplikasi
(Ibuprofen)
Tepat dosis - Pasien anak-anak ISK diberi Sanprima Forte
Dosis terlalu (seharusnya Sanprima)  salah dosis
tinggi - Azithromycin diberikan 2x1 (seharusnya 1x1) 
tidak tepat frekuensi
Dosis terlalu - Amoxicillin seharusnya diberi 500 mg tapi hanya
rendah diberi 250 mg  salah dosis
- Pasien ISK mendapatkan ciprofloxacin 1x1
(seharusnya 2x1)  tidak tepat frekuensi

9
- Pasien mendapatkan terapi antibiotik hanya untuk 3
hari (seharusnya 5 hari)  tidak tepat durasi
- Ampicillin dry syrup yang sudah direkonstitusi
disimpan di freezer  tidak tepat penyimpanan
- Aturan pakai obat 2 sendok makan, tetapi diberikan
2 sendok teh  tidak tepat cara pemberian
Tepat rute Salah pemilihan Pasien asma akut diberi sediaan tablet (seharusnya
penggunaan rute sediaan inhaler)
- Captopril  batuk kering
Informasi Adanya efek - Furosemid  hipokalemia
- CTM  pandangan kabur, mengantuk
efek samping samping mayor - Allopurinol  ruam kulit
- Cefixime  diare
- Terjadi presipitasi, perubahan warna, invisible;
sehingga obat tidak aktif  interaksi farmasetik
- Eritromisin dapat meningkatkan absorpsi teofilin
Informasi Ada interaksi
(toksik)  interaksi farmakokinetik (ADME)
interaksi obat mayor obat
- Obat-obatan NSAID dapat menurunkan efek
antihipertensi dari obat antihipertensi (captopril,
candesartan)  interaksi farmakodinamik
Prinsip interaksi obat:
Interaksi Mekanisme Efek Interaksi Contoh
Farmakokinetik Absorbsi Efek perubahan pH Disebabkan oleh obat reduksi
(ADME) saluran cerna produksi HCl (H2 bloker, PPI)
Adsorpsi, kelasi, Arang aktif, pectin, kaolin –
kompleks senyawa yang bersifat adsorben
Perubahan motilitas Obat yang mempengaruhi
saluran cerna kecepatan pengosongan lambung
Distribusi Pendesakan obat Adanya kompetisi antara obat
(ikatan protein) terhadap protein, salah satu akan
meningkat jumlah fraksi
bebasnya.
Contoh; terhadap warfarin
Metabolisme Penginduksi enzim Salah satu obat akan mengalami
penurunan kadar karena tingkat
metabolisme yang lebih cepat;
barbiturate, karbamazepin,
fenitoin, rifampisin
Penginhibisi enzim Salah satu obat akan mengalami
peningkatan kadar; fluoksetin,
ketokonazol, metronidazole,
siprofloksasin.
Eksresi Perubahan pH urin Pada pH tinggi, obat asam lemah
terionisasi, tidak terreabsorbsi
dalam tubulus, terekskresi
Perubahan eksresi Obat yang menggunakan sistem
tubulus ginjal aktif transport aktif yang sama dalam

10
tubulus ginjal dapat bersaing
satu sama lain untuk ekskresi
Farmakodinamik Aditif Obat dengan target Menyebabkan hasil efek yang
Interaksi kompetisi Sinergis aksi yang sama, lebih besar, hingga efek toksik.
terhadap reseptor memberikan efek Contoh: antihistamin, klonidin,
yang sama benzodiazepin, fenotiazin
Antagonis Obat satu dan lainya Menyebabkan hasil efek yang
mengurangi efek lebih kecil-hilang, contoh: beta
obat selainnya agonis, salbutamol, dengan beta
bloker propanolol
Efek reseptor Saling Contoh; beta bloker dapat
tidak mempengaruhi efek memperpanjang lamanya kondisi
langsung reseptor, meliputi hipoglikemia karena
sirkulasi fisiologi menghambat mekanisme
dan biokimia kompensasi pemecahan glikogen
Gangguan Interaksi akibat Hipokalemia yang terjadi
cairan dan gangguan mempengaruhi peningkatan
elektrolit keseimbangan kardiotoksik dari digoksin
elektrolit

G. BUD (Beyond Use Date)


BUD  batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik/disiapkan atau setelah
kemasan primernya dibuka/rusak.
Sediaan BUD
Dibuat dari sedian obat jadi: tidak lebih dari 25% dari
waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari
Non aqueous dan solid waktu peracikan, manapun yang lebih dahulu tercapai.
formation Dibuat dari zat aktif: tidak lebih dari waktu kadaluarsa
masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu peracikan,
manapun yang lebih dahulu tercapai.
Tidak lebih dari 14 hari saat disimpan dalam suhu dingin
Oral mengandung air
(2-8°C)
Topikal/dermal mengandung
Tidak lebih dari 30 hari
air, semisolid
Tetes mata/ tetes telinga 28 hari setelah pertama kali dibuka
Tetes mata minidose 3x24 jam setelah pertama kali dibuka
Sirup kering 7-14 hari setelah diencerkan
28 hari setelah digunakan pertama kali disimpan di suhu
Injeksi insulin multidose
ruangan. Dan 60 hari jika disimpan suhu kulas (2-8°C)

BUD Produk Steril


Suhu Ruang Terkontrol Suhu Dingin Suhu Beku
Level Risiko
(25°C) (2-8°C) (≤ -10°C)
Segera digunakan 1 jam dari awal penyiapan - -

11
Rendah dan diberikan dalam 12 jam atau kurang dari
- -
waktu ≤12 jam BUD waktu penyiapan
Rendah 48 jam 14 hari 45 hari
Sedang 30 jam 9 hari 45 hari
Tinggi 24 jam 3 hari 45 hari

Klasifikasi Level Risiko


Level Risiko Keterangan
- Penyiapan sediaan dilakukan di LAF atau BSC yang memenuhi
persyaratan partikel dan mikroba ISO kelas 5
Rendah
- Pencampuran sederhana, transfer dalam sistem tertutup
(Low Risk)
- Pencampuran produk jadi <3 macam produk
- Contoh: rekonstitusi single dose vial, sediaan parenteral volume kecil
- Penyiapan sediaan di Ruang ISO Class 5
- Tahapan pencampuran banyak, pencampuran >3 produk
Sedang
- Pencampuran produk untuk diberikan kepada >1 pasien atau untuk 1
(Medium Risk)
pasien tetapi >1 kali pemakaian
- Contoh: pencampuran Total Parenteral Nutrition (TPN)
- Penyiapan sediaan dengan bahan obat tidak steril
Tinggi - Penyiapan sediaan steril dengan bahan obat steril tetapi tidak
(High Risk) dilakukan di Ruang ISO Class 5
- Sterilisasi dilakukan >6 jam setelah penyiapan/pencampuran
Segera digunakan - Pemberian sediaan harus ≤1 jam sesudah penyiapan/pencampuran
(Immediate Use) - Tidak boleh mencampur >3 sediaan
- Penyiapan sediaan dilakukan di Ruang ISO Class 5
- Tahapan pencampuran sedikit dan diberikan dalam waktu ≤12 jam
Rendah dan BUD
diberikan dalam
waktu ≤12 jam Ruang ISO Class 5: salah satu kualifikasi ruang bersih yang digunakan
BUD untuk melakukan pencampuran sediaan injeksi secara aseptik.
Persyaratan Ruang ISO Class 5: jumlah partikel yang berukuran ≥0,5
mm tidak lebih dari 3520 partikel/m3 dan jumlah mikroba <1 cfu/m3.

BUD Vaksin
Vaksin Waktu
Haemophilus influenzae tipe B 24 jam
Polio Secepatnya
Campak 8 jam
Meningococcal 8 jam
Rotavirus 24 jam

12
CONTOH SOAL DISPENSING SEDIAAN FARMASI

No Soal Pembahasan
1 Seorang perempuan datang ke Apotek menebus resep Jawab: C
untuk anaknya (3,5 tahun) dengan obat sebagai berikut: 1mg x 12
Jumlah= =3 tablet
4 mg
R/ Paracetamol 500mg ½ tab
CTM 1 mg
m.f. pulv dtd No. XII
S 3 dd Pulv 1

Tablet CTM yang tersedia di apotek adalah CTM 4 mg.


berapakah jumlah tablet CTM yang diperlukan untuk
membuat sediaan tersebut?
a. 1 tablet
b. 2 tablet
c. 3 tablet
d. 4 tablet
e. 5 tablet
2 Seorang pasien, perempuan, usia 28 tahun ke apotek Jawab: A
membawa resep sebagai berikut:

Iter 3 x
R/ INH tablet no. XXX
S.t.d.d.tab.1

Apakah arti iter 3 x pada resep tersebut?


a. Boleh diulang 3 kali
b. Boleh diberikan 3 kali
c. Diberikan 3 minggu kemudian
d. Diberikan 3 bulan kemudian
e. Diberikan 3 tahun kemudian
3 Seorang pasien anak laki-laki usia 7 tahun, penderita asma Jawab: B
mendapatkan resep dengan obat sebagai berikut: S.prn (signa pro re nata): bila perlu

R/ Ventolin inhaler No. 1 Fls


S.prn. 2 Puff. I

Ventolin inhaler mengandung salbutamol. Bagaimana


pemakaian Ventolin inhaler sesuai dengan cara pakai obat
dalam resep?
a. Digunakan bila terjadi serangan sebanyak 1 kali
hirupan
b. Digunakan bila terjadi serangan sebanyak 2 kali

13
hirupan
c. Digunakan 1 kali sehari masing-masing 2 kali
hirupan
d. Digunakan 2 kali sehari masing-masing 1 kali
hirupan
e. Digunakan 2 kali sehari masing-masing 2 kali
hirupan
4 Seorang perempuan datang ke apotek membawa resep Jawab: C
berisi ibuprofen suspense (60 mL) ditambah CTM 6 tablet Cth: Cochlear theae (sendok teh (5ml)),
dengan penggunaan S 3dd ½cth. Bagaimana penulisan jadi jika setengah sendok teh maka 2,5
etiket sediaan tersebut terkait dengan aturan penggunaan? mL
a. 3 kali sehari ½ sendok makan (15mL)
b. 3 kali sehari ½ sendok bubur (10mL)
c. 3 kali sehari ½ sendok teh (2,5mL)
d. 3 kali sehari ½ sendok takar (5mL)
e. 3 kali sehari ½ sendok takar (10mL)
5 Copy resep, sebagai berikut: Jawab: C
COPY RESEP
Iter 2x
R/ Vitamin B1 tab No.XXX
S 2dd1

Pasien meminta untuk menebus obat sebanyak 45 tablet,


maka tulisan pada copy resep yang dibuat selanjutnya
adalah?
a. – det 45 –
b. – det 30 + det 15 –
c. – det orig + det 15 –
d. – det 15 – det 30 –
e. – det –
6 Seorang anak kecil usia 10 tahun diberikan kodein. Berat Jawab: A
badan anak 20 kg. Dosis kodein 0,5 mg/kg BB/hari. Dosis max = 0,5 mg x 20 kg = 10 mg
Sediaan kodein tersedia 10 mg. Jika pada resep tertulis 10 mg
Dosis 1 x pakai= =5 mg
aturan pakai 2 kali sehari, berapa jumlah tablet yang 2
diminum per penggunaan? 5 mg
Jumlahtablet = =0,5 tablet
a. Setengah tablet 10 mg
b. Satu tablet
c. Satu setengah tablet
d. Dua tablet
e. Tiga tablet
7 R/ Metampyron 500 mg No.5 Jawab: E
m.f. caps No.X
S. 3dd1 p.c.
Informasi apa yang harus disampaikan apoteker ke
pasien?

14
a. Metampiron capsul diminum sehari tiga kali
b. Metampiron capsul diminum sehari tiga kali sebelum
makan
c. Metampiron capsul diminum sehari tiga kali jika
diperlukan
d. Metampiron capsul diminum sehari tiga kali dan harus
dihabiskan
e. Metampiron capsul diminum sehari tiga kali setelah
makan
8 R/ Ketoconazole 0,25 mg Jawab: B
Azithromycin 5 mg - S.u.e (signa usus externus) 
Acyclovir 10 mg untuk pemakaian luar
m.f. cream 5 g - S.u.c. (signa usus cognitus) 
S.u.c. pemakaian diketahui
Apakah arti dari signa tersebut? - S.loc.dol (signa locus dolens) 
a. Hanya untuk pemakaian luar pada tempat yang sakit
b. Pemakaian diketahui - S.p.r.n. (signa pro re nata)  bila
c. Oleskan pada bagian yang sakit perlu
d. Bila diperlukan
e. Harus digunakan segera
9 Diketahui obat A memiliki MIC (Minimum Inhibitory Jawab: D
Concentration) sebesar 1000, sedangkan obat B memiliki
MIC sebesar 500.
Manakah pernyataan yang sesuai dengan keterangan
kalimat di atas?
a. Obat A pasti lebih aman dibandingkan obat B
b. Obat B pasti lebih aman dibandingkan obat A
c. Obat B pasti lebih toksik dibandingkan obat A
d. Obat A cenderung lebih aman dibandingkan obat B
e. Obat B cenderung lebih aman dibandingkan obat A
10 Seorang apoteker dan tim peneliti di suatu Rumah Sakit Jawab: C
sedang melakukan uji klinik fase 1 untuk suatu obat baru Do 10.000 mcg
Vd= = =40.000 mL
yang akan digunakan sebagai antihipertensi yang Co 0,25 mcg/mL
diberikan secara i.v pada subyek uji klinik fase 1 (laki-
laki sehat tidak merokok). Dosis obat yang diberikan
adalah 10 mg dan kadar obat sesaat secara iv adalah 0,25
mcg/ml. Distribusi obat mengikuti model 1 kompartemen
terbuka. Berapakah nilai Vd obat tersebut?
a. 20 L
b. 30 L
c. 40 L
d. 50 L
e. 60 L
11 Berapa BUD atau Beyond Use Date sediaan insulin Jawab: C

15
apabila sediaan telah digunakan dan tidak disimpan di BUD insulin setelah digunakan dan
kulkas adalah? tidak disimpan di kulkas yaitu 28 hari.
a. 23 hari
b. 25 hari
c. 28 hari
d. 30 hari
e. 60 hari
12 Pasien menebus resep amox sirup (antibiotik) Jawab: A
125mg/5mL sudah direkonstitusi, berapa lama obat Sediaan sirup kering yang sudah
tersebut bertahan? direkonstitusi bertahan 7-14 hari.
a. 7 hari
b. 14 hari
c. 28 hari
d. 30 hari
e. 60 hari
13 Seorang pria berusia 65 tahun masuk RS. Setelah melalui Jawab: D
tahap pemeriksaan dan diagnosis, pria tersebut diberikan Cl = k x Vd
obat injeksi infus aminofilin. Diketahui k=0,07 dan Vd= = 0,07 x 40
40 L. Pria tersebut sebelumnya telah meminum aminofilin = 2,8
tablet. Setelah melalui pemeriksaan, kadar aminofilin = 2.800
yang tertinggal adalah 10 mg/ml. Cpss yang diinginkan
pada terapi infus adalah 20 mg/ml. Maka berapa laju infus Laju infus = Css x Cl
yang harus diberikan? = 20 x 2800
a. 18 = 56.000
b. 20 = 56
c. 28
d. 56
e. 76
14 Seorang pasien datang ke apotek membawa resep tablet Jawab: A
salut selaput. Pasien mengeluh tidak dapat menelan sedian
sehingga menanyakan apakah ada alternatif lain. Apa
yang seharusnya dilakukan apoteker tersebut?
a. Menelepon dokter untuk konfirmasi ke obat lain
dalam bentuk sirup
b. Meminta pasien menggerus obat sebelum diminum
c. Memberikan tambahan analgesik sirup supaya bisa
mengurangi rasa sakit saat menelan.
d. Tidak melayani resep tersebut karena tidak ada
bentuk sediaan lain
e. Mengusulkan untuk obat dapat dimakan bersama
dengan pisang
15 Suatu apotek membuat racikan sediaan krim azithromycin Jawab: E
dan mometason. Pada kemasan obat tercantum Mfg date BUD dari sediaan topikal yaitu 30 hari
Feb 2017 dan Expired date Feb 2019.
Berapa BUD dari racikan tersebut?

16
a. 3 bulan
b. 6 bulan
c. 14 hari
d. 7 hari
e. 1 bulan
16 Pasien hipertensi (laki-laki, usia 40 tahun) didiagnosis Jawab: D
menderita hipertensi, tekanan darah 145/100 mmHg, ESO HCT (diuretik)  hiperurisemia
mendapatkan terapi hidroklortiazid sekali sehari. Pasien
juga memiliki riwayat penyakit pirai.
Menurut saudara, bagaimanakah kerasionalan terapi pada
pasien tersebut?
a. Rasional, karena hidroklortiazid menurunkan kadar
asam urat
b. Rasional, karena hidroklortiazid meningkatkan kadar
asam urat
c. Tidak rasional, karena hidroklortiazid menurunkan
kadar asam urat
d. Tidak rasional, karena hidroklortiazid meningkatkan
kadar asam urat
e. Tidak dapat dinilai kerasionalannya
17 Level risiko sediaan injeksi yang digunakan untuk 2 Jawab: B
pasien sekaligus yaitu… Sediaan yang digunakan untuk >1
a. Low risk pasien, atau untuk 1 pasien tetapi >1
b. Medium risk penggunaan termasuk level risiko
c. High risk sedang (medium risk).
d. Very high risk
e. Immediate use
18 Pasien dating kembali ke apotek setelah mendapat resep Jawab: B
racikan kapsul dexamethasone, metampiron, dan zinc. ED obat racikan yaitu 6 bulan
Pasien menanyakan ED obat racikan tersebut.
Berapa lama ED yang harus disampaikan?
a. 3 tahun
b. 6 bulan
c. 14 hari
d. 7 hari
e. 2 bulan

17

Anda mungkin juga menyukai