Anda di halaman 1dari 19

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

PSPA XXXII
Mata Kuliah: PELAYANAN KEFARMASIAN

PAK NANANG
- Penyebab diare
- Obat yang tidak boleh diminum untuk anak anak
- AB pilhan utama untuk demam typoid
- Penggunaan AB spektrum luas yang tidak rasional menyebabkan
- (kasus ny. SR ISK hamil resisten penisilin)
AB yang tepat untuk ny. SR
- Yang bukan faktor resiko penyakit ISK pada wanita
- Obat HT untuk pasien DM
- Interaksi antasida dan cipro
- Pernyataan tentang quinolon
- Penyebab AML pada kasus ibu LL
(soal pilihan ganda 75 nomer, soal sama seperti soal PSPA 27)

BU ZAKKY
(soal dari kasus yang dibahas dikelas)


SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
PSPA XXXI
Mata Kuliah: PELAYANAN KEFARMASIAN

Soal Pelayanan Kefarmasian Bu Zakky

1. Alat ukur pneumonia untuk menentukan tempat rawat dan terapi AB yg tepat.
Pembahasan: alat ukur PORT
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Pneumonia Nosokomial di Indonesia, 2003
2. Parameter apa dari alat ukur tersebut
Pembahasan: parameter ada di Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Pneumonia
Nosokomial di Indonesia, 2003

Skor PORT lebih dari 70


Bila skor Pot kurang 70 maka pakai kriteria
- Frekuensi nafas
- Pa02/FiO2
- Foto torax paru
- Foto torax paru yang melibatkan 2 lobus
- Tekanan sistolik <90 mmHg
- Tekanan Diastolik < 60mmHg

3. Terapi empiris pada pneumonia. Manfaatnya agar apa


Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Pneumonia Nosokomial di Indonesia, 2003
Pneumonia Komuniti PDIP, 2003

4. Obat yang menyebabkan hiperkalemia apa saja, jelaskan mekanismenya


Pembahasan: kurang tau obat yang dimaksud apa.
Biasanya obat-obat yang memiliki efek samping hiperkalemia adalah:
 Diuretik hemat kalium.
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air, dan kalium. Namun pada
diuretik hemat kalium, mengalami retensi kalium untuk mencegah hipokalemia.
(Basic Pharmacology hal 56 dan 58)
 Obat tekanan darah tinggi, seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE
inhibitors).
ACEI bekerja menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga
terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Vasodilatasi scara langsung
akan menurunkan tekanan darah sedangkan berkurangnya aldosteron akan
menyebabkan ekskresi air dan natrium dan retensi kalium. (Basic Pharmacology hal
58)
 Obat antiflamasi nonsteroid (OAINS).
 Obat penghambat reseptor angiotensin (ARBs).
Menyebabkan vasodilatasi dan penurunan aldosteron yang menyebabkan ekskresi air
dan natrium dan retensi kalium. (Basic Pharmacology hal 61)

5. Strategi pencegahan hiperkalemia tersebut


Pembahasan:
1. Mengontrol jumlah kalium dalam asupan makanan. Contoh makanan atau minuman
yang banyak mengandung kalium adalah pisang, kentang, kacang-kacangan, buah
persik, daging sapi, dan susu.
2. Melakukan pemeriksaan kalium berkala pada penderita diabetes, gagal ginjal, atau
pada orang yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kalium

6. Apa kepanjangan BNP, jelaskan interpretasinya jika nilainya tinggi.


Pembahasan:
BNP (Brain natriuretic peptide) adalah neurohormon jantung, terutama dihasilkan
oleh ventrikel sebagai respon terhadap expansi volume ventrikel, tekanan yang
berlebihan (overload), dan meningkatnya tekanan dinding ventrikel.
Tingginya BNP berhubungan dengan disfungsi ventrikel dan gagal jantung. Semakin
tinggi nilai BNP semakin tinggi tingkat keparahan penyakitnya, tidak hanya pada
gangguan sistolik namun juga sama baiknya pada gangguan diastolic.

7. 2 obat yang harus dihentikan + alasannya.


Pembahasan: tidak tahu kasusnya

8. 2 obat yang harus ditambahkan (bukan diganti).


Pembahasan: tdk tahu kasusnya
9. Terapi beta blocker kapan diberikannya.
Pembahasan: soal kurang jelas, maksudnya untuk penyakit apa.
Beta blocker diberikan untuk pasien hipertensi yang takikardi atau takiaritmia
(termasuk pasien ansietas, feokromositoma, dan tirotoksikosis) dan pada pasien
hipertensi yg memiliki penyakit jantung koroner (angina pektoris dan pasca infark
miokard).
Beta blocker direkomendasikan untuk pasien ACS dengan penurunan fungsi sistolik
ventrikel kiri (LVEF ≤ 40%) dan gagal jantung selama tdk ada kontraindikasi. Beta
bloker sebaiknya diberikan pada 24 jam pertama. (Basic Pharmacology hal 71)

10. Prinsip pengobatan beta blocker?


Pembahasan:
Hindari putus obat yang mendadak, terutama pada penyakit jantung iskemi, blok
AV derajat pertama, hipertensi portal (risiko memburuknya fungsi hati); diabetes;
riwayat penyakit paru obstruktif; miastenia gravis; pada anafilaksis respons terhadap
adrenalin berkurang.
Kontraindikasi: 
asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang nyata, hipotensi, sindrom
penyakit sinus, blok AV derajat dua atau tiga, syok kardiogenik; feokromositoma
Mekanisme: Pemblokir beta-adrenergik nonselektif (antiaritmia kelas II); secara
kompetitif memblokir respons terhadap stimulasi beta1- dan beta2-adrenergik yang
menghasilkan penurunan denyut jantung, kontraktilitas miokard, tekanan darah, dan
kebutuhan oksigen miokard. Penghambat beta-adrenergik nonselektif (propranolol,
nadolol) mengurangi tekanan portal dengan menghasilkan vasokonstriksi spllanchnic
(efek beta2) sehingga mengurangi aliran darah portal

SOAL PELAYANAN KEFARMASIAN PAK NANANG

1. Bagaimana cara pengatasan interaksi antara eritromisin dengan aminofilin?


Pembahasan: Eritromisin diganti azitromisin.
Eritromisin dengan aminofilin menyebabkan peningkatan kadar dan toksisitas
aminofilin, serta penurunan kadar eritromisin.
2. Pa nanang :
Bp.S (BB : 80/90 kg. TB 158 cm)DM 2th. Mengeluh sakit kepala sdh 3 bln. Merokok
minimal 1 bungkus, tidak suka olahraga, suka kuliner. Diagnosis: hipertensi dg TD
158/lupa.
Pembahasan: soal tidak lengkap

3. Tata laksana non farmakologi :


A. Diet rendah kalium dan tinggi sodium
B. Lari tanpa alas kaki setiap hari
C. Ikut program berhenti merokok
D. Mempertahankan BB
E. Semua benar
Pembahasan: tdk pasti kasus yg dimaksud apa. Kalau misalnya kasus berdasarkan
nomor 2 maka jawabannya C.

4. Pak Nanang
Seorang laki laki 50 tahun didiagnosa menderita hipertensi. Dia memiliki riwayat
DM tipe 2 sejak 2 tahun yang lalu. Dokter menanyakan kepada Apoteker obat
antihipertensi yang tepat untuk pasien sekaligus dapat mencegah komplikasi utama
dari kedua penyakit tersebut. Sebagai apoteker, obat apa yang akan
direkomendasikan?
A. Lisinopril
B. Metoprolol
C. Furosemide
D. Lupa
Pembahasan: JNC 8

5. Pak Nanang : Interaksi yang terjadi antara eritromisin dengan aminofilin adalah
Pembahasan: interaksi farmakokinetik fase metabolisme
Eritromisin sebagai inhibitor CYP3A4 sehingga menghambat metabolisme
aminofilin/teofilin sehingga kadar aminofilin dalam darah meningkat.
Biasanya eritromisin diganti dengan azitromisin.
.
6. *Pak Nanang*
Nomor 36
Manakah yang termasuk DTP kategori 3 (pasien mendapat obat yang salah)
(1) Ibu hamil dengan ISK mendapatkan antibiotik sefadroksil
(2) Neonatus mendapat obat sediaan pulveres
(3) Obat DM dengan obesitas adalah metformin
(4) Neonatus
Jawabannya tapi (2) dan (4)

7. *Pak Nanang*
Nomor 45
Obat indeks terapi sempit
(1) Digoksin
(2) Warfarin
(3) Fenitoin
(4) Gentamisin (nefrotoksis)
Pembahasan: 1,2,3

8. DTP Kategori 4
Jawab:
Kategori DTP:
1. Pasien memerlukan tambahan terapi obat
 Kondisi yang tidak diterapi
 Terapi yang sinergis atau potensial
 Profilaksis atau terapi preventif
2. Pasien mendapatkan terapi obat yang tidak perlu
 Obat tanpa indikasi
 Penggunaan obat yang “recreational”
 Terapi non obat lebih tepat
 Duplikasi terapi
 Terapi ROTD yang bisa dihindari
3. Pasien mendapatkan obat yang salah
 Bentuk dan sediaan tidak tepat
 Adanya kontraindikasi
 Kondisi yang sukar diobati
 Obat tidak diindikasikan untuk kondisi tertentu
 Adanya obat yang lebih efektif
4. Pasien mendapatkan dosis yang terlalu rendah
 Dosis salah
 Frekuensi tidak tepat
 Durasi tidak tepat
 Tidak tepat penyimpanan
 Tidak tepat cara pemberian
5. Pasien mengalami ROTD
 Obat yang tdk aman bagi pasien
 Reaksi alergi
 Interaksi obat
 Meningkatkan atau menurunkan dosis terlalu cepat
 Efek yang tidak diinginkan
6. Dosis terlalu tinggi untuk pasien
 Dosis yang salah
 Frekuensi tidak tepat
 Durasi tidak tepat
 Interaksi obat
7. Pasien tidak patuh
 Produk obat tdk tersedia
 Pasien tdk mampu membeli
 Pasien tdk bisa menelan dan sejenisnya
 Pasien tdk memahami instruksi
 Pasien tdk menyukai obat tersebut
 Pasien lupa minum obat

9. Pak Nanang
Parameter DBD
pembahasan: hematokrit

10. Pak nanang: Target tekanan darah pada pasien HT dengan DM adalah
Pembahasan: <140/90
11. P. Nanang : masalah berkaitan pada obat dalam kasus di atas
a. Erysanbe chew tdk blh di gerus
b. Adanya interaksi obat
c. Adanya duplikasi terapi
d. Intruksi R/2 di ganti kalau sesak
pembahasan: yang dimaksud dalam soal tdk jelas DRP berapa.
DRP 2: duplikasi terapi histapan dan kalmetason
DRP 5: interaksi obat
DRP 7: instruksi salah atau tdk jelas pada erysanbe chew
12. Soal Pelayanan Kefarmasian Pak Nanang
Yang termasuk DTP kategori 1 (pasien memerlukan tambahan terapi obat) adalah :

1) Pasien demam tapi tidak dapat antibiotik


2) Pasien sepsis berat mendapat antibiotik kombinasi
3) Maafin lupita
4) Profilaksis antibiotik pada pasien bedah bersih
Pembahasan: Mungkin sudah Demam gak sembuh2… makanya perlu dikasih antibiotic.
Karna soalnya kurang jelas.. Mohon maaf saya juga agak bingung mengerjakan hehe

13. Yg termasuk obat index terapi sempit


1) warfarin
2) digoxin
3) fenitoin
4) siprofloksasin
jawaban yg bener 1,2,3

14. Upaya mencegah/mengatasi DRP pada pasien didokumentasikan pada ...


1. Findings
2. Resolution
3. Monitoring
4. Plan
Jawab : 4. Plan (D)

15. Pak Nanang


Pasien yang berobat ke RS didiagnosa menderita TB dan memperoleh rifampicin,
streptomycin, pyrazinamide, isoniazid dan etambutol untuk pengobatannya. Pasien
juga mengalami diabetes sejak 2 tahun yang lalu. Berdasarkan pengobatan OAT yang
diterima oleh pasien yang manakah yang dapat berinteraksi dengan obat DM
a. Streptomicin
b. Rifampicin
c. Pyrazinamid
d. Isoniazid
e. Etambutol
pembahasan:

16. Pak nanang :


Hitung clcr pasien. sama kaya contoh kasus bapaknya.

Pembahasan:

untuk pasien dengan status obesitas dapat menggunakan rumus Salazar-Corcoran :


17. Pak Nanang
Sebagai seorang farmasi kita harus dapat mengetahui tentang interaksi obat ............
A. Ciprofloksasin dan teofilin
B. Ciprofloksasin dan antasida : pemerian diberi jeda 2 jam
C. Amiodaron dan digoksin : dosis digoksin diturunkan separo
D. A dan B benar
E. A,b,dan c benar

Anda mungkin juga menyukai