Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL USAHA

MAKANAN/MINUMAN HERBAL BUNGA

“SELAI HERBAL BUNGA ROSELLA”

Oleh:

1. AMELIA (190501002)
2. DINI
3. SAUQI

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN (FKES)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal usaha ini dengan baik
dan tepat waktu. Sholawat beserta salam selalu kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku
umatnya karna berkat beliaulah sehingga kita dapat mengenal ilmu pengetahuan.
SELAI HERBAL BUNGA ROSELLA ialah nama produk yang akan kami
buat untuk kegiatan memulai usaha yang bergerak di bidang produksi makanan
(selai).
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,
memberi saran, dan masukan – masukan untuk kelancaran pembuatan proposal
serta kelancara usaha ini. Khususnya kepada dosen serta anggota kelompok yang
telah membantuk menuyusun proposal usaha ini.

Pancor, 4 Desember, 2021

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI, GAMBAR, TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul
B. Latar Belakang
C. Visi Dan Misi Usaha
D. Rumusan Masalah
E. Manfaat Usaha
F. Luaran Yang Diharapkan
G. Tujuan
H. Deskripsi Usaha Yang Dijalankan
I. Target Usaha

BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis Produk
1. Profil Usaha / Perusahaan
 Jenis Usaha
 Nama Usaha
 Karakteristik Usaha
 Keunggulan Produk
 Keterkaitan Dengan Produk Lain
2. SDM dan Struktur Organisasi
B. Analisis Pasar
 Profil Konsumen
 Potensi Serta Segmentasi Pasar
 Metode Pemasaran
 Analisis SWOT

i
 Target Penjualan
 Strategi Pemasaran
3. Laporan Keuangan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

BAB IV LAMPIRAN

 Logo

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL

Usaha Pengembangan Selai Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai Cara


Menikmati Khasiat Rosella Lebih Enak dan Praktis.

B. Latar Belakang
Pada saat ini, kesehatan bukan hanya dipandang sebagai kebutuhan, melainkan
sudah berkembang menjadi gaya hidup. Masyarakat yang sadar betul akan
pentingnya kesehatan bagi kehidupan tentu akan melakukan hal-hal yang
menunjang terciptanya hidup yang sehat, meskipun terkadang harus
mengalokasikan dana yang tidak sedikit. Semakin beragamnya jenis penyakit
disertai mahalnya harga obat dan biaya penyembuhan, tentunya menuntut
masyarakat lebih selektif dalam memilih jenis obat yang digunakan. Back to
nature merupakan salah satu tindakan tepat untuk meminimalisir risiko
penggunaan bahan kimia yang dapat memberikan efek samping jika
penggunaannya berlebih. Terlebih lagi jika penyakit yang diderita mengharuskan
konsumsi obat kimia secara kontinu.
Salah satu tanaman yang saat ini banyak diminati masyarakat adalah Rosella
(Hibiscus sabdariffa). Kelopak buahnya mempunyai banyak manfaat untuk
mencegah penyakit, diantaranya mengendalikan tekanan darah, memperlancar
peredaran darah, memperlancar buang air besar, bahkan mencegah penyakit
kanker dan radang. Hal demikian membuat masyarakat tak segan untuk
menikmatinya walaupun harganya tidak bisa dikatakan murah. Mayoritas
masyarakat mengkonsumsi Rosella dalam bentuk seduhan atau sering disebut teh
Rosella. Rasa dari teh Rosella ini segar dan asam. Beberapa masyarakat memang
menyukai rasa itu, tetapi tidak jarang yang tidak menyukai rasa asam, terutama
bagi penderita penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya. Bukan hanya
itu, para penikmat Rosella lama-kelamaan dapat merasakan kebosanan karena tiap
hari merasakan Rosella dalam bentuk teh yang pembuatnya juga cukup ribet.

i
Menghadapi kemonotonan cara menikmati Rosella itulah, maka perlu
dikembangkan suatu bentuk olahan Rosella yang lebih enak, praktis, dan variatif
untuk dinikmati. Mengolah Rosella menjadi selai merupakan salah satu langkah
cerdas dan mudah untuk menjawab permasalahan tersebut. Dalam bentuk selai,
rasa asam Rosella akan lebih tersamakan manisnya gula secara langsung. Selain
itu, dapat pula dinikmati dengan kue atau roti sehingga lebih variatif tanpa
mengurangi khasiat yang terkandung dalam Rosella. Menikmati selai Rosella
secara instan dapat mengurangi kerepotan. Tidak seperti halnya ketika harus
menyeduh teh dan menambah gula. Selain itu, diharapkan dengan bentuk selai,
anak-anak juga menyukai tanaman yang sarat manfaat. Hal ini erat kaitannya
membudayakan gaya hidup sehat sedini mungkin.
Pembudidayaan tanaman Rosella yang relatif mudah tentu juga menjadi
pertimbangan dikembangkannya selai Rosella. Rosella mudah tumbuh di dataran
rendah dan tidak butuh waktu lama untuk memanennya. Harga Rosella yang
masih relatif mahal menjadi potensi untuk mendatangkan laba. Mengingat khasiat
Rosella yang sangat banyak dan Rosella masih menjadi trend pasar tanaman obat,
maka produksi selai Rosella diharapkan dapat meraup sukses di kalangan
masyarakat luas.
C. Visi Dan Misi Usaha
Visi :
Menjadi salah satu produsen selai buah naga terkemuka diindonesia
dengan memanfaatkan bahan- bahan yang alami tanpa menggunakan
bahan pengawet sehingga masyarakat indonesia dapat mengkonsumsi selai
yang bergizi dan menyehatkan bagi semua orang.
Misi :
1. Meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi.
2. Memberikan variasi atau varian jenis rasa selai.
3. Mengembangkan produksi buah naga merah di indonesia
4. Melakukan pemberdayaan sumber daya manusia untuk mengurangi
jumlah pengangguran yang ada di indonesia

i
D. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
menarik minat masyarakat terhadap Rosella dengan mengembangkan usaha
pengolahan Rosella dalam bentuk selai beserta cara pengemasannya yang
lebih praktis dan mudah dikonsumsi namun juga dapat menghasilkan
keuntungan.
E. Tujuan Program
Tujuan program ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan cara menikmati khasiat Rosella yang lebih enak dan
mudah selain teh Rosella yang lebih dulu populer.
2. Mengembangkan usaha pengolahan selai Rosella serta memasarkan
dengan kemasan yang praktis sehingga dapat lebih dinikmati masyarakat
luas.
3. Mendapat keuntungan dari produksi dan pemasaran selai Rosella.
E. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya olahan
Rosella dalam bentuk selai yang dapat dinikmati masyarakat luas dengan menitik
beratkan pada kemasannya yang praktis dan menarik sehingga selanjutnya juga
diharapkan mendatangkan keuntungan .
F. Kegunaan Program
Manfaat dari program ini sebagai berikut:
1. Masyarakat dapat menikmati khasiat Rosella dengan mengkonsumsi
selai Rosella.
2. Mengenalkan olahan-olahan Rosella yang praktis dan variatif kepada
masyarakat.
3. Memotivasi masyarakat untuk lebih menyukai tanaman obat dalam
upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit.
4. Membuat peluang usaha baru dengan mengembangkan lapangan kerja
industri selai Rosella mulai dari penanaman Rosella sampai pengolahan
dan pendistribusian.
G. Gambaran Usaha

i
Usaha ini tidak memerlukan tenaga yang banyak, kira-kira cukup empat-
lima orang karena usaha ini baru tahap perintisan. Penempatannya di bagian
pembelian bahan baku dan pengolahan selai Rosella dua orang, kemasan dan
pemasaran cukup masing-masing satu orang. Alat-alat yang dipakai saat
pembuatan juga sedikit, yaitu blender dan panci. Pada usaha ini dibutuhkan
bahan-bahan untuk membuat selai Rosella dengan kemasan yang praktis dan
menarik.
1. Pengumpulan bahan baku:
Menjalin kerjasama dengan beberapa petani Rosella yang dapat memasok bahan
baku Rosella, kemudian membuat kesepakatan tentang tata cara pemasokan bahan
baku dan waktunya, selain itu juga membuat kesepakatan biaya agar tetap untung
namun pemasokan bahan baku tetap lancar.
2. Pengolahan:
Dalam mengolah selai Rosella dapat dilakukan di rumah (home industry)
mengingat pengolahannya cukup sederhana. Setelah mendapatkan bahan baku
berupa kuntum Rosella basah maka dilakukan pengolahan dengan rincian sebagai
berikut:
Bahan-bahan yang diperlukan untuk satu kemasan Rosella adalah sebagai
berikut :
 25 buah kuntum bunga Rosella
 200 gram gula pasir
 150 ml air
 1 sendok makan tepung maizena
 3 sendok makan air jeruk nipis/ lemon
 ¼ sendok teh vanili
 ¼ sendok teh garam halus
Cara membuat selai Rosella yaitu:
1. Cuci kelopak buah Rosella hingga bersih, tiriskan.
2. Hancurkan kelopak buah Rosella dengan air dan tepung maizena sampai
halus dengan blender.

i
3. Tuangkan ke dalam panci, tambahkan gula pasir dan air. Masak hingga
mendidih.
4. Masukkan jeruk nipis, vanili, dan garam. Masak hingga mengental.
5. Kemudian angkat. Simpan di dalam stoples kedap udara.
3. Pengemasan :
Setelah selesai diolah maka langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah
mengemasnya. Kemasan yang dipilih dalam produk ini adalah kemasan botol
plastik dengan ujung yang kecil meruncing dan dapat ditutup, gambarannya
seperti botol kecap kecil dari plastik yang banyak beredar di pasaran. Hal ini
dimaksudkan agar mudah menggunakannya yaitu tinggal membalik dan
memencetnya sehingga lebih praktis pada saat menyajikan dengan kue atau roti -
Setiap botol berisi kurang lebih 85 gram selai Rosella. Agar lebih menarik dan
dikenal masyarakat maka juga diberi merk pada botolnya. Untuk menjaga
keawetan maka harus ditutup rapat-rapat dan menempatkannya dalam tempat
yang kering.

G. Karakteristik Produk Yang Di Hasilkan


Dalam proposal ini saya merencanakan untuk mengembangkan bunga rosella
menjadi selai. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang
dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.
Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin
yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan
asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu
diturunkan. Kekerasan gel tergantung kepada konsentrasi gula, pektin dan asam
pada bubur buah.
Selai diperoleh dengan cara menambahkan campuran antara bubur buah dan
gula, kemudian dipekatkan melalui pemanasan dengan api sedang sampai
kandungan gulanya menjadi 68%. Proses pembuatan selai dipengaruhi beberapa
faktor, antara lain adalah waktu pemanasan,

i
pengadukan, jumlah gula yang digunakan, serta keseimbangan gula, pektin dan
asam. Pemanasan dan pemasakan yang terlalu keras dapat membentuk kristal
gula. Sedangkan, bila terlalu cepat atau singkat, selai yang dihasilkan akan encer.
H. Target Usaha
- Dalam 2 tahun ke depan pemasaran Rosella Slai dapat berkembang ke luar
daerah
- Dalam 5 tahun ke depan produksi Selai Rosella berskala besar (industri).

i
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Produk
1. Profil Usaha
a. Jenis Usaha
Usaha yang akan kami kelola adalah usaha rumah tangga
yang memproduksi selai yang berbahan dasar bunga
Rosella.
b. Nama Usaha
“ROSELLA SLAI” oleh PT. BUNGA ROSELLA
c. Karakteristik Usaha
Dalam proposal ini kami merencanakan untuk
mengembangkan bunga rosella menjadi selai. Selai
adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang
dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan
pembuat roti dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada
selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin yang berasal
dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula
sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi
dan bersifat menetap setelah suhu diturunkan. Kekerasan
gel tergantung kepada konsentrasi gula, pektin dan asam
pada bubur buah. Selai diperoleh dengan cara
menambahkan campuran antara bubur buah dan gula,
kemudian dipekatkan melalui pemanasan dengan api
sedang sampai kandungan gulanya menjadi 68%. Proses
pembuatan selai dipengaruhi beberapa faktor, antara lain
adalah waktu pemanasan, pengadukan, jumlah gula yang
digunakan, serta keseimbangan gula, pektin dan asam.
Pemanasan dan pemasakan yang terlalu keras dapat

i
membentuk kristal gula. Sedangkan, bila terlalu cepat
atau singkat, selai yang dihasilkan akan encer.
d. Keunggulan Produk
Produk kami memiliki beberapa keunggulan, diantaranya
yaitu ;
- Harga yang terjangkau yaitu Rp 15.000 /pcs
- Mempunyai manfaat yang banyak bagi kesehatan
seperti menurunkan tekanan darah, mengatasi
kolesterol tinggi, mencegah penyakit jantung,
mencegah resiko obesitas, menangkal radikal bebas,
melindungi kulit wajah, mengatasi infeksi dan
peradangan dan menurunlan berat badan.
e. Keterkaitan dengan produk lain
Kami berkerjasama dengan produsen bahan tambahan
seperti gula, maizena, dll agar biaya produksi lebih
murah.

2. SDM dan Struktur Organisasi


a. Struktur Organisasi

i
b. Deskripsi Pekerjaan
1. Manager
a) Sebagai pemilik sekaligus pemimpin
b) Bertanggung jawab terhadap jalannya usaha
c) Koordinasi, pengawasan, dan mengarahkan
seluruh krgiatan
d) Pengambil keputusan
e) Sebagai quality kontrol
2. Pemasaran
a) Kepala bagian pemasaran mengkondisikan
pekerja dibawahnya untuk bekerja sesuai
jobdesk.
b) Mempromosikan dan memasarkan produk.
c) Mendistribusikan produk ke tempat
pemasaran.
d) Melayani dengan ramah, menanggapi
komplain konsumen dengan ramah dan
senyum.
3. Produksi
a) Bertanggung jawab terhadap persiapan dan
proses produksi dari penyediaan bahan baku,
bahan baku tambahan, peralatan lokasi usaha,
hingga inovasi produk yang mungkin akan
dilakukan.
b) Bertanggung jawab terhadap makanan yang
dipesan konsumen
c) Menjaga kebersihan produk dalam proses
produksi
B. Analisis Pasar
1. Profil Konsumen

i
- Produk Rosella Slai ditujukan untuk masyarakat
dengan usia 17 tahun ke atas.
- masyarakat yang memiliki riwayat hipertensi,
kolestrol dan penyakit jantung.
- Ibu hamil dan ibu menyusui tidak disarankan untuk
mengkonsumsi Rosella Slai.
2. Potensi Serta Segmentasi Pasar
a. Potensi Pasar
Kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat
semenjak adanya pandemi, sehingga masyarakat saat ini
cenderung memilih produk yang minin bahan kimia atau
baik bagi kesehatan. Potensi olahan Slai saat ini pun
sudah banyak diminati dikalangan masyarakat, yang
digunakan sebagai toping pada roti dan kue.
b. Segmentasi Pasar
- Segmentasi demografis dari produk Rosella Slai
tersebut dipasarkan pada semua orang yang berada
di rentang usia 17 tahun keatas tanpa membedakan
tingkat pendidikan ataupun ekonomi.
- segmentasi geografisnya lebih menyasar pada para
pembeli yang berada di wilayah perkotaan dan juga
pedesaan.
- segmentasi psikografis, menargetkan pada orang
yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi,
kolesterol dan penyakit jantung.

3. Metode Pemasaran
a. Sampling dan sponsorship
- Sampling
Berupa kegiatan pembagian sampel Selain Rosella
secara cuma-cuma di supermarket. Sampel

i
diberikan diatas roti yang telah dipotong kecil-kecil.
Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian
pengunjung supermarket Agar tertarik untuk
mencoba dan membeli Selain Rosella.
- Sponsorship
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sponsor
di acara-acara seminar tentang kesehatan. Sponsor
diberikan dengan memberikan produk event yang
ada dan adanya stall untuk menjual produk selai
Rosella disertai dengan SPG. Kompensasi yang
diterima oleh PT. Larosella dalam memberi sponsor
adalah produk Rosella Slai dikenalkan pada saat
seminar berlangsung dan pemasangan banner
Rosella Slai di ruang event.

b. Diskon
Pada bulan pertama, PT Larosella akan memberikan
potongan harga untuk produknya, yaitu sebesar Rp.
2.000,00 per botol.
c. Internet Marketing
Produk Rosella Slai akan dipasarkan di beberapa media
sosial seperti instagram, Facebook dan Market place.

4. Analisis SWOT.
a. Strengths
- Produk minuman kesehatan tanpa bahan pengawet
dan tanpa bahan pemanis buatan.
- Kesadaran masyarakat akan kesehatan dewasa ini
semakin meningkat sehingga masyarakat cenderung
memilih produk yang minim bahan kimia. Produk

i
LaBerry dibuat menggunakan bahan-bahan alami,
tanpa pemanis dan pengawet buatan.
- Proses pembuatan produk yang mudah dan
sederhana
b. Weaknesses
- Brand image yang harus dibangun dari awal
Sebagai pemain baru dalam pasar, UD. Bunga
Abadi memerlukan waktu yang tidak singkat dan
usaha yang konsisten untuk membangun brand
image. Namun, jika brand image sudah terbangun
akan memudahkan jalannya badan usaha, baik dari
segi pemasaran, distribusi, maupun penjualan dan
sebagainya.
- Daya tahan produk yang pendek
Produk tidak menggunakan bahan pengawet
sehingga hanya tahan 1 bulan di suhu ruangan dan 3
bulan di lemari es. Oleh karena itu di saran
penyajian produk disebutkan bahwa lebih baik
disimpan di lemari es.
c. Opportunities
- Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
yang semakin tinggi
Kesehatan sudah menjadi perhatian masyarakat
sekarang ini sehingga masyarakat cenderung
memilih makanan dan minuman yang baik untuk
kesehatan.
d. Threats
- Kurangnya pengetahuan masyarakat awam tentang
manfaat bunga Rosella

i
- Masyarakat masih asing dengan manfaat yang
diperoleh dari bunga Rosella. Hal ini dapat menjadi
ujian bagi PT. BUNGA ABADI
- Switching cost pembeli yang rendah.
Pembeli memiliki switching cost yang rendah
karena banyaknya produk alternatif lain di pasaran
dan pesaing langsung yang kompeten (di kemudian
hari)
- Modal yang relatif kecil
Untuk membuat usaha home industry dibutuhkan
modal yang relatif kecil sehingga menjadi ancaman
bagi UD. LaBerry karena barrier to entry untuk
pemain baru rendah.

5. Target Penjualan
Target pelanggan untuk penjualan produk slai bunga Rosella
adalah semua lapisan masyarakat dan pusat perbelanjaan yang
menyediakan berbagai produk olahan buah dengan target penjualan
Rosella Slai yaitu 300pcs dalam sebulan.

6. Strategi Pemasaran
- Lokasi penempatan produk di supermarket-
supermarket yang strategis.
- Menetapkan harga yang murah dan terjangkau
- Manfaatkan media sosial seperti instagram dan
Facebook.
- Memanfaatkan nano influencer Sebagai media
promosi.
- Mendesign produk semenarik mungkin untuk
menarik perhatian konsumen.

i
4. Laporan Keuangan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Selai Rosella dibuat dari bahan baku kelopak bunga rosella, gula pasir,
tepung maizena, vanilli dan garam yang diolah dengan cara pemasakan.
C. Pemanfaatan kelopak rosella sebagai bahan baku pembuatan selai rosella,
Dikarenakan kelopak rosella banyak mengandung vitamin C dan
antioksidan. Pengolahan pascapanen dapat memperpanjang umur simpan
dan menambah nilai ekonomi pada kelopak bunga rosella.
D. Selai Rosella bermanfaat bagi kesehatan diantaranya dapat menurunkan
tekanan darah, mengatasi kolesterol tinggi, mencegah penyakit jantung,
mencegah resiko obesitas, menangkal radikal bebas, melindungi kulit
wajah, mengatasi infeksi dan peradangan dan menurunlan berat badan.

E. Saran

Pada tahap-tahap praktek produksi selain ada kelebihan. Juga ada


kekurangan. Untuk menutupi kekurangannya, maka disarankan agar :

1. Perlu adanya pemasaran dan promosi yang lebih kreatif agar produk ini
laku di pasaran.

2. Untuk menjaga kelangsungan produksi dengan biaya yang relatif rendah


perlu menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku, terutama untuk
sukun yang jumlah terbatas dengan harga yang fluktuatif.

3. Karena produk selai rosella merupakan makanan pendamping sebaiknya


produsen selai bekerja sama mengenai hal promosi dengan produsen

i
makanan pokok dari produk selai seperti pabrik guna memperluas
pemasaran.

4. Karena produk ini mempunyai umur simpan yang pendek maka perlu
adanya penambahan bahan pengawet yang sesuai takaran.

5. Produk ini akan lebih awet jika disimpan dalam refrigerator.

Anda mungkin juga menyukai