Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN

PRAKERIN KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)

TAHUN PELAJARAN
2015 / 2016
APOTEK DIGDA FARMA

Disusun Oleh :
1. Alfi Azka Amalia Fikri NIS. 021/021.073
2. Amalia Nur Vega NIS. 022/022.073
3. Rina Dita Anjani NIS. 052/052.073
4. Triana Ardila Sari NIS. 056/056.073

SMK SATRIA BHAKTI NGANJUK


NPSN : 69775814 NSS : 34.2.0514.11.021
Jl. Panglima Sudirman VI Nganjuk 64412
Telp. 085 101 683 621
Email :smf.sbn.ngk@gmail.com
Website : www.smfsatriabhakti.sch.id

i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Diterima dan diserahkan guna memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh Ujian SMK Satria Bhakti Nganjuk Keahlian Farmasi Tahun Pelajaran

2015/2016.

Laporan Praktek Keja Industri ini telah diterima, diperiksa dan disahkan

oleh Pembimbing dan Pemimpin Instansi ini Praktek Kerja Industri.

Hari :

Tanggal :

Bulan :

Tahun :

Nganjuk, 22 Agustus 2016

Mengetahui,

Pemilik Sarana Apotek dan

Apoteker atau Kepala Instalasi Farmasi

(Evika Nur Lisrina Sari, S.Farm., Apt)

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Diterima dan diserahkan guna memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh Ujian SMK Satria Bhakti Nganjuk Keahlian Farmasi Tahun Pelajaran

2015/2016.

Laporan Praktek Keja Industri ini telah diterima, diperiksa dan disahkan

oleh Pembimbing dan Pemimpin Instansi ini Praktek Kerja Industri.

Hari :

Tanggal :

Bulan :

Tahun :

Nganjuk, 22 Agustus 2016

Mengetahui, Pendamping atau

Kepala SMK Satria Bhakti Nganjuk Pembimbing sekolah

(Dra. Hj. Endah Adiati) (Ririn Nurdyanasari, S.Farm., Apt)

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penulisan

Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari semua

pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Endah Adiati selaku Kepala SMK Farmasi Satria Bhakti Nganjuk

2. Ibu Arikha Ayu Susilowati, S.Farm., Apt selaku Wakil Kepala SMK Farmasi

Satria Bhakti Nganjuk

3. Ibu Ririn Nurdyanasari, S.Farm., Apt selaku Pembimbing Sekolah

4. Guru-guru SMK Farmasi Satria Bhakti Nganjuk

5. Ibu Evika Nur Lisrina Sari, S.farm., Apt selaku Pemimpin dan Pembimbing

Apotek Digda Farma

6. Karyawan / Pegawai Apotek Digda Farma

7. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir

Nasional dan Ujian Akhir Sekolah Tahun 2015/2016 serta sebagai bukti bahwa telah

melaksanakan Praktek Kerja Industri .

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca pada

umumnya.

Nganjuk,

Penyusun,

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul...

Lembar Pengesahan Industri..... i

Lembar Pengesahan Sekolah.... ii

Kata Pengantar...... ii

Daftar Isi.... iv

BAB I PENDAHULUAN..... 1

A. Latar Belakang..

B. Tujuan Umum....

C. Tujuan Pembelajaran.....

D. Manfaat Praktek Kerja Industri.

E. Kegiatan Peserta Praktek Kerja Industri

BAB II ISI.

A. Tinjauan Umum Tentang Apotek

B. Tata Cara Pemberian Izin Apotek

C. Syarat Tugas Dan Fugsi Instalasi Apotek

D. Persyaratan Apotek Pengelola Instalasi Apotek Digda

E. Jenis Pelayanan Instalasi Apotek Digda Farma

v
BAB III PEMBAHASAN..

A. Sejarah Singkat Apotek Digda Farma.

B. Struktur Organisasi Apotek Digda Farma.......

C. Pengelolaan Instalasi Apotek Digda Farma.

D. Kelengkapan Pelayanan Di Instalasi Apotek Digda Farma

E. Kegiatan Selama Di Apotek

BAB IV PENUTUP .

A. Kesimpulan

B. Saran .

A. DAFTAR PUSTAKA ..

B. LAMPIRAN.

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah Ruangan Apotek Digda Farma

2. Lampiran 1 Foto Tempat Parkiran Apotek

3. Lampiran 2 Foto Tempat Pelayanan

4. Lampiran 3 Foto Tempat Peracikan Obat Dan Tempat Obat Keras.

5. Lampiran 4 Foto Gudang Obat.

6. Lampiran 5 Foto Siswa Prakerin Dan Karyawan Apotek

7. Lampiran 6 Foto Faktur

8. Lampiran 7 Foto Etiket.

9. Lampiran 8 Foto Format Buku Defecta

10. Lampiran 9 Foto Daftar Pembelian Obat.

11. Lampiran 10 Foto Nota Pembelian Obat

12. Lampiran 11 Foto Surat Pesanan

13. Lampiran 12 Foto Copy Resep.

14. Lampiran 13 Foto Kartu Stok

15. Lampiran 14 Foto Resep

16. Lampiran 15 Jurnal Alfi Azka

17. Lampian 16 Jurnal Amalia Nur Vega..

18. Lampiran 17 Jurnal Rina Dita Anjani..

19. Lampiran 18 Jurnal Triana Ardila Sari.

20. Lampiran 19 Nilai Alfi Azka

21. Lampiran 20 Nilai Amalia Nur Vega

22. Lampiran 21 Nilai Rina Dita Anjani

vii
23. Lampiran 22 Nilai Triana Ardila Sari

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Besarnya peranan apotek sebagai salah satu penunjang kesehatan

masyarakat, menyebabkan apotek perlu dipimpin oleh seorang Apoteker

Pengelola Apotek (APA) yang mempunyai kemampuan profesional tidak

saja dalam bidang teknis Farmasi tetapi juga non teknis Farmasi.

Untuk menunjang kegiatan dan tugas Apoteker, seorang Apoteker

membutuhkan Asisten Apoteker untuk membantu memberikan pelayanan

dan informasi mengenai kefarmasian. Oleh karena itu dengan adanya

Praktek Kerja Industri dapat membantu melatih Asisten Apoteker agar

lebih profesional dalam melakukan pelayanan kefarmasian.

B. Tujuan Umum

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan praktek kerja industri

antara lain sebagai berikut :

1. Salah satu syarat dapat mengikuti Ujian Nasional (UN);

2. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang

didapat dengan maksud untuk memberi kontribusi pengetahuan pada

dunia kerja yang akan dihadapi secara jelas dan konsisten, dengan

komitmen yang tinggi;

ix
3. Mendapat bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang

pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan farmasi sebelum memasuki

dunia kerja yang sesungguhnya; dan

4. Lebih mampu memahami konsep-konsep non teknis dan non

akademis di dunia kerja nyata.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan

keterampilan yang dimilikinya agar menghasilkan inovasi atau ide

yang baru untuk memajukan dan mengembangkan hal dalam bidang

kefarmasian.

2. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah

ditetapkan dengan maksud untuk memberikan kontribusi pengetahuan

pada dunia kerja yang akan di hadapi secara jelas dan konsisten

dengan komitmen yang tinggi.

3. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.

4. Menyiapkan tenaga Asisten Apoteker yang terampil.

x
D. Manfaat Praktek Kerja Industri

1. Mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran

yang di dapat di sekolah dan penerapannya didunia usaha terutama

farmasi komunitas.

2. Dapat mengumpulkan informasi dan data, untuk kepentingan sekolah

dan siswa yang bersangkutan.

3. Mampu mencari alternatif pemecahan masalah sesuai dengan program

studi yang di pilihnya secara lebih luas dan mendalam yang dituangkan

dalam karya tulis yang disusunnya.

4. Pemerataan pengetahuan yang telah diketahui oleh para peserta di

tempat Prakerin.

5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian prosesi

dalam pelayanan kesehatan sebagai aplikasi dari ilmu yang diperoleh.

6. Memberikan gambaran nyata tentang kondisi apotek yang

sesungguhnya sarana pembelajaran untuk meningkatkan komunikasi

serta kemampuan managerial.

xi
E. Kegiatan Peserta Praktek Kerja Industri

a. melakukan pengecekan barang datang,

b. menghargai obat sesuai yang diberikan oleh apoteker,

c. membatu membersihkan tempat apotek,

d. menata obat sesuai alfabetis atau abjad,

e. menghafal nama obat dan harga yang ada di apotek,

f. pengiriman barang yang dipesan oleh bidan, dokter, dan perawat yang

telah memesan di apotek digda farma,

g. membuat sediaan farmasi seperti puyer dan kapsul,

h. Membatu pelayanan pasien tanpa resep dokter memberikan informasi

terkait indikasi dan cara penggunaan obat dengan benar.

xii
BAB II

URAIAN UMUM

A. Tinjauan Umum Tentang Apotek

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang

Pekerjaan Kefarmasian Pasal 1 Ayat 13 disebutkan bahwa yang

dimaksud Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat

dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Dalam peraturan yang

sama Pasal 1 Ayat 1 dijelaskan bahwa Pekerjaan Kefarmasian adalah

pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,

pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau

penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan

obat tradisional. Pada Pasal yang sama Ayat 3 dijelaskan bahwa

Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan

Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis

Kefarmasian dan pada ayat 6 disebutkan pula bahwa Tenaga Teknis

Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani

Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya

Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi / Asisten

Apoteker.

xiii
B. Tata Cara Pemberian Izin Apotek

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922 Tahun

1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek yang

diperbaharui menurut

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332 Tahun 2002 dijelaskan

tentang beberapa ketentuan umum sebagai berikut:

1. Apotek : Suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan

kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat.

2. Apoteker : adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah

mengucapkan sumpah jabatan apoteker mereka yang

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai

apoteker.

3. Apoteker Pengelola Apotek (APA) : yaitu Apoteker yang

telah memiliki Surat Izin Apotek (SIA).

4. Apoteker Pendamping : adalah Apoteker yang bekerja di

Apotek disamping APA dan atau menggantikan pada jam-jam

tertentu padahari buka Apotek

5. Apoteker Pengganti : adalah Apoteker yang menggantikan

APAselama APA tersebut tidak berada ditempat lebih dari 3

bulan secara terus-menerus, telah memiliki Surat Izin Kerja

(SIK) dan tidak bertindak sebagai APA di Apotek lain.

xiv
6. Asisten Apoteker : mereka yang berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan

pekerjaan kefarmasian sebagai asisten apoteker.

Sedangkan tenaga lainnya yang diperlukan untuk mendukung

kegiatan di apotek terdiri dari :

1. Juru resep: adalah petugas yang membantu pekerjaan Asisten

Apoteker.

2. Pegawai tata usaha: adalah petugas yang melaksanakan

administrasi apotek dan membuat laporan pembelian,

penjualan, penyimpanan dan keuangan apotek.

xv
C. Syarat Tugas dan Fungsi Instalasi Apotek

Apotek adalah suatu tempat atau terminal distribusi obat dan

perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker dan menjadi tempat

pengabdian profesi apoteker sesuai dengan standar dan etika kefarmasian.

Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2009, tugas dan fungsi apotek adalah:

a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan

sumpah jabatan Apoteker.

b. Sarana yang digunakan untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian

c. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan

farmasi antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.

d. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu Sediaan Farmasi,

pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau

penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat

tradisional.

xvi
D. Persyaratan Apoteker Pengelola Instalasi Apotek Digda

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.922/Menkes/Per/X/1993

tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek pada pasal 1

dijelaskan bahwa APA adalah seorang apoteker yang telah diberikan

Surat Izin Apotek (SIA). Apoteker Pengelola Apotek (APA)

berkewajiban menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik,

mengambil keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar

profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi

multidisipliner, kemampuan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)

secara efektif, selalu belajar sepanjang karier dan membantu memberi

pendidikan serta memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

Selain harus memiliki Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA),

persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk menjadi apoteker

pengelola apotek adalah:

a. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental

untuk melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker

b. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA

diapotek lain.Seorang APA bertanggung jawab terhadap

kelangsungan hidup apotek yang dipimpinnya, juga bertanggung

jawab kepada pemilik modal jika bekerja sama dengan pemilik

sarana apotek.

xvii
E. Jenis Pelayanan Instalasi Apotek Digda Farma

1. Pelayanan Non Resep atau OWA

Antibiotik dan obat-obat kronis seperti diabetes, hipertensi,

kolesterol tetap dilayani meskipun tanpa resep dokter, akan tetapi

diberi KIE yang cukup untuk memastikan bahwa obat tersebut dapat

digunakan dengan benar dan efektif.

2. Pelayanan Resep Dokter

Resep-resep yang diterima di apotek Digda berasal dari dokter

umum, dokter jiwa. Dalam melayani resep-resep tersebut, prosedur

pelayanan resepnya adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan resep,

b. Memeriksa ketersediaan obat,

c. menginformasikan harga,

d. pengerjaan resep.

xviii
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Apotek Digda Farma

Apotek Digda Farma didirikan oleh Ibu Evika Nur Lisrina

Sari, S.Farm., Apt di Jalan Barito No.194 pada tanggal 1 Februari

2014 dengan nomor telepon (0358) 3951258 dan Surat Izin Apotek

(SIA) No. 503/1934/411.306/2014. Apotek Digda farma dipimpin

oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) yaituibu Evika Nur

Lisrina Sari, S.Farm., Apt.

Lokasi Apotek Digda farma yang dekat dengan SMPN 4

Nganjuk dimana arus lalu lintasnya cukup ramai, mudah dijangkau

oleh masyarakat dengan lingkungan yang nyaman.

Sumber daya manusia yang ada di Apotek Digda farma

terdiri dari 1 orang apoteker pengelola apotek, 1 orang asisten

apoteker, 3 orang lulusan SMA/SMK. Bangunan Apotek Digda farma

terdiri dari ruang tunggu pelayanan swamedikasi, tempat penerimaan

resep dan penyerahan obat, kasir, etalase tempat obat bebas, bebas.

Rak obat yang ditata berdasarkan alfabetis, dan bentuk sediaan

(tablet/kapsul, cream, injeksi, tetes mata, tetes telinga, tetes hidung,

sirup, vitamin); meja (untuk peracikan, pemberian etiket, penulisan

salinan resep), lemari es untuk menyimpan sedian yang tidak tahan

xix
terhadap panas, serta alat pemadam kebakaran, dan lemari psikotropik

narkotik. Bagian belakang terdiri dari washtafel dan kamar mandi.

Apotek Digda farma dilengkapi dengan berbagai alat dan

perlengkapan untuk menunjang operasional apotek yang terdiri dari :

1) Peralatan untuk pembuatan, pengolahan dan peracikan berupa

mortir dan stamper, gelas ukur, sudip, kertas perkamen, kapsul.

2) Perlengkapan seperti etiket, copy resep, kwitansi, label, dan alat

perbekalan farmasi berupa lemari dan rak untuk penyimpanan

obat, lemari pendingin, wadah pengemas dan pembungkusan.

3) Alat administrasi berupa blanko surat pesanan obat, blanko kartu

stok obat, blanko salinan resep, blanko nota penjualan.

4) Buku standar yang diwajibkan (Farmakope Indonesia edisi IV)

buku penunjang lainnya (MIMS & ISO) dan buku UU Farmasi .

xx
B. Struktur Organisasi Apotek Digda Farma

Apotek Digda Farma dikelola dan dipimpin oleh ibu Evika Nur

Lisrina Sari, S.Farm., Apt Adapun yang menjadi tugas APA sebagai

pemimpin ialah melakukan kegiatan pengawasan fisik apotek dan

pengawasan administrasi terhadap semua kegiatan yang terjadi di

Apotek Digda baik dalam bidang pelayanan obat atau dalam bidang

kegiatan perbekalan farmasi yang lainnya.

Bagan Struktur Organisasi

Pemilik Sarana Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek


(Evika Nur Lisrina Sari, S.farm., Apt)

Asisten Apoteker
(Feri Nurkholis, A.Md.farm)

Karyawan 1 Karyawan 2 Karyawan 3


( Maya Wahyuningsih ) ( Saiful Anas ) ( Rika Ayu Defvi)

xxi
C. Pengelolaan Instalasi Apotek Digda Farma

Di Apotek Digda farma tersedia fasilitas yang memadai, hal ini

dapat terlihat dari adanya peralatan-peralatan yang lengkap, serta

pengelolaan tempat berupa kebersihan yang tetap terjaga untuk

melakukan kegiatan peracikan obat dan kegiatan-kegiatan yang

lainnya. Apotek Didga Farma dikelola dipimpin oleh seorang Apoteker

yang dibantuoleh 3 karyawan dan 1 Asisten Apoteker, mulai dari

pengadaan, penyimpanan, peracikan, pendistribusian, atau penyerahan

perbekalan farmasi, serta penanggung jawaban sepenuhnya dalam

pelayanan resep dokter yang sudah tersedia di Apotek Digda Farma.

Di dalam kegiatan kefarmasian dilingkungan Apotek Digda Farma

telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dilihat dari segi tata

pengelolaannya, ataupun yang lainnya.

Untuk menjamin mutu kerja yang prima dan professional dalam

hal jam kerja di Apotek Digda meggunakan system shift, yaitu :

1.Shift pagi, mulai dari pukul 07.00 sampai 14.00 WIB; dan

2. Shift siang, mulai dari pukul 14.00 sampai 21.00 WIB.

xxii
D. Kelengkapan Pelayanan di Instalasi Apotek Digda Farma

1. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kuwitansi,

salinan resep atau copy resep dan lain-lain,

2. Buku ISO, MIMS, Farmakope Indonesia,

3. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika,

4. Wadah pengemas dan pembungkus, etiket, dan plastik pengemas,

5. Alat pembuangan, dan peracikan seperti lemari obat, dan lemasi

pendingin,

6. Alat pembuat sediaan berbentuk kapsul seperti blender khusus, dan

tempat pembagian sediaan kapsul,

7. Timbangan berat badan,

8. Alat pengecek kadar gula darah, kolesterol, asam urat dan tensi,

9. Pemberian swamedikasi kepada pasien yang dilakukan oleh

apoteker secara langsung.

xxiii
E. Kegiatan Selama di Apotek

1. Perencanaan

Perencanaan sediaan farmasi di Apotek Digda Farma

disesuaikan dengan kecepatan penjualan obat (fast moving atau

slow moving). Jumlah obat yang sudah habis atau jumlahnya

sedikit dituliskan pada buku defecta yang kemudian akan

dipesankan kepada distributor atau sub distributor. Ada juga

perencanaan yang disesuaiakan dengan pola penyakit (misalnya

musim hujan banyak pasien diare sehingga perencanaan untuk obat

diare lebih banyak), kemampuan masyarakat. Hal ini sesuai

dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1027/MenKes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

di Apotek bab II mengenai pengelolaan sumber daya.

2. Pengadaan (pemesanan)

Pengadaan sediaan farmasi di Apotek Digda Farma

dilakukan oleh Apoteker Apotek Digda Farma. Untuk penyediaan

obat di apotek Digda menulis Surat Pesanan kepada distributor

obat. Barang-barang yang akan dipesan ditulis dalam Surat

Pesanan (SP) rangkap dua yang telah ditanda tangani oleh

ibuEvika Nur Lisrina Sari, S.Farm., Apt selaku APA. SP yang asli

diberikan pada salesman, yang selanjutnya barang akan dikirim,

sedangkan SP turunan untuk arsip apotek.

xxiv
Pengadaan obat di Apotek Digda Farma yaitu pengadaan

untuk obat dilakukan rutin setiap siang hari, para sub distributor

datang berkumpul di apotek Digda Farma. Obat dipesan kepada

sub distributor yang menawarkan harga termurah dan kecepatan

pengiriman obat. Namun tidak selalu harga dari sub distributor

lebih murah daripada distributor. Sehingga harus rutin melakukan

pengecekan harga obat.

3. Pengadaan obat konsiyasi

Barang atau obat konsinyasi adalah titipan obat-obatan

dari distributor dalam jangka waktu tertentu terutama obat baru dan

obat herbal. Apabila obat-obatan konsinyasi ini dapat terjual maka

apotek akan mendapatkan keuntungan/komisi dari penjualan

tersebut. Obat-obat konsinyasi dalam jumlah kecil biasanya untuk

obat-obat yang baru beredar.

4. Penerimaan dan Penyimpanan

Barang yang datang dari PBF dilakukan pengecekan:

a) Pengecekan administratif

i. Jenis, jumlah barang pada SP disesuaikan dengan

faktur dan barang yang datang

ii. No batch barang disesuaikan dengan faktur

iii. Tanggal expired disesuaikan dengan faktur

xxv
iv. Untuk obat psikotropik, narkotik dan prekusor

ditanda tangani oleh apoteker apotek dengan

menambahakan nomer SIPA/STRTTK

v. Tanda tangan penerima barang / pesanan dan nama

penerima barang serta ditambahkan stampel

apotek.

b) Fisik

i. Bagaimana kondisi obat, apakah ada obat yang

rusak

ii. Kondisi kemasan seperti yang disyaratkan

iii. Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan

iv. Untuk obat tersendiri misalnya : injeksi harus

dikirim oleh distributor dalam keadaan ditata pada

wadah dan suhu tertentu dan ditambah es batu

dalam sterofom.

c) Farmasetik

i. Apabila obat yang datang, ED nya singkat (missal

ED kurang 3 bulan), apakah barang mau diterima

atau tidak.

ii. Apabila faktur asli dan copy sudah benar dapat

ditanda tangani oleh apoteker atau asisten apoteker

dan diberi stempel apotek. Faktur yang asli dibawa

oleh PBF dan faktur copy untuk arsip apotek.

xxvi
xxvii
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di Apotek Digda Farma merupakan suatu strategi yang memberi

peluang kepada kami mengalami proses belajar, langsung pada pekerjaan

sesungguhnya.

Dengan adanya Prakerin kami dapat Praktek langsung dilingkungan

dunia kerja yang dibimbing langsung oleh pembimbing kami di Apotek

Digda Farma bahkan kami dapat mengukur ilmu yang kami dapat di

sekolah.

B. Saran

Pada kesempatan ini, izinkanlah penyusun untuk memberikan

beberapa saran kepada pihak sekolah yang sekiranya dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa mendatang. Saran-

saran itu adalah:

Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang

melaksanakan Prakerin secara intensif sehingga segala kesulitan yang

timbul dapat dipecahkan bersama.

xxviii
A. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http://niken-wulandariBlogspot.co.id/swamedikasi.html

Anonim.2015.http://www.pengertianku.net/pengertian-faktur-

dancontohnya-secara-lengkap.html

Anonim.2013.http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/pengelolaan-dan-

pelayanan-apotek.html

xxix
B. LAMPIRAN

Denah Ruangan Apotek Digda Farma

2
3

5
4

7 6

8 12

9 10 11

13 14
15

xxx
Keterangan :

1. Tempat Obat Bebas

2. Tempat Obat Bebas

3. Tempat OWA

4. Ruang Konsultasi

5. Kasir

6. Tempat Obat Sediaan Syrup

7. Tempat Susu

8. Tempat Obat injeksi

9. Tempat Obat sirup dan salep daftar K

10. Tempat Racik Obat

11. Kulkas

12. Tempat Obat Keras

13. Gudang Obat

14. Tempat Obat Narkotik dan Psikotropik

15. Kamar Mandi

xxxi
Lampiran 1 Tempat parkir

Lampiran 2 Tempat pelayanan

xxxii
Lampiran 3 Tempat peracikan obat dan tempatobatkeras

Lampiran 4 Gudang obat

xxxiii
Lampiran 5 foto bersama

xxxiv
Lampiran 6 foto faktur

Contoh buku defecta

xxxv
Lampiran 7 foto etiket

lampiran 8 foto buku defecta

Contoh nota pembelian obat

xxxvi
Lampiran 9 foto daftar pembelian obat

Lampiran 10 foto nota pembelian obat

xxxvii
Lampiran 11 foto surat pesanan

Contoh copy resep

lampiran 12 foto copy resep

xxxviii
Lampiran 13 foto kartu stok

lampiran 14 foto resep

xxxix
Lampiran 15 jurnal alfi azka

xl
xli
xlii
xliii
xliv
xlv
xlvi
Lampiran 16 jurnal amalia nur vega

xlvii
xlviii
xlix
l
li
lii
liii
Lampiran 17 jurnal rina dita anjani

liv
lv
lvi
lvii
lviii
lix
lx
Lampiran 18 jurnal triana ardila sari

lxi
lxii
lxiii
lxiv
lxv
lxvi
lxvii
Lampiran 19 nilai alfi azka

lxviii
Lampiran 20 nilai amalia nur vega

lxix
Lampiran 21 nilai rina dita anjani

lxx
Lampiran 22 nilai triana ardila sari

lxxi

Anda mungkin juga menyukai