SOLUTIO (LARUTAN)
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
b. Pendaparan d. Pengental
Salah satu maksud pendaparan larutan obat mata adalah untuk Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga obat
mencegah kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang dikentalkan
hidroksil oleh wadah kaca. Hal tersebut dapat mengganggu kelarutan harus bebas dari partikel yang dapat terlihat. Contoh : metil selulosa,
dan stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan hidroksi propil selulosa, polivinil alcohol
untuk menjaga stabilitas obat tertentu misalnya : garam – garam
alkaloid. Cara pembuatan obat tetes mata
Air mata normal memiliki pH 7,4 secara ideal obat tetes mata a. Obat dilarutkan kedalam salah satu zat pembawa yang mengandung
memiliki pH seperti pada air mata, tetapi karena beberapa bahan obat salah satu zat pengawet , dijernihkan dengan cara penyaringan,
masukkan kedalam wadah, tutup wadah dan sterilkan menggunakan 6. Guttae Nasales
autoklaf pada suhu 115-116oC selama 30 menit. Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan obat ke dalam rongga hidung, dapat mengandung zat
b. Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung pensuspensi, pendapar dan pengawet. Minyak lemak atau minyak mineral
salah satu zat pengawet dan disterilkan menggunakan bakteri filter tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa.
masukkan kedalam wadah secara tehnik aseptis dan tutup rapat
7. Inhalationes
c. Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung atau mulut, atau
salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan . Tetesan
masukkan kedalam wadah, tutup rapat dan sterilkan dengan butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai
penambahan bakterisid , dipanaskan pada suhu 98- 100oC selama 30 bronkhioli. Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas. ( akan dibahas
menit. lebih lanjut dikelas III)
Penandaan : Jika mengandung bahan yang tidak larut pada etiket harus
3. Gargarisma (Gargle) tertera “ Kocok dahulu”
Gargarisma atau obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan
umumnya dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum 8. Injectiones / obat suntik. (dibahas dikelas III)
digunakan. Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau
pengobatan infeksi tenggorokan. 9. Lavement / Clysma / Enema.
Cairan yang pemakaiannya per rectum/colon yang gunanya untuk
Penandaan. membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik
1. Petunjuk pengenceran sebelum digunakan Enema yang digunakan untuk membersihkan atau penolong pada sembelit
2. “ Hanya untuk kumur, tidak ditelan “ atau pembersih faeces sebelum operasi, tidak boleh mengandung zat lendir.
Contoh : Betadin Gargle. Selain untuk membersihkan enema juga berfungsi sebagai karminativa,
emolient, diagnostic, sedative, anthelmintic dan lain-lain. Dalam hal ini
4. Litus Oris. untuk mengurangi kerja obat yang bersifat merangsang terhadap usus ,
Oles Bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara dipakai basis berlendir misalnya mucilago amyli. Pada pemakaian per
disapukan dalam mulut. rectal berlaku dosis maksimal.
Contoh : Larutan 10 % borax dalam gliserin. Enema diberikan dalam jumlah variasi tergantung pada umur dan
keadaan penderita. Umumnya 0,5 sampai 1 liter, tetapi ada juga yang
5. Guttae Oris diperpekat dan diberikan sebanyak 100 – 200 ml.
Tetes mulut adalah obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan
cara mengencerkan lebih dahulu dengan air untuk dikumur-kumurkan, 10. Douche.
tidak untuk ditelan. Adalah larutan dalam air yang dimasukkan dengan suatu alat ke dalam
vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan. Karenanya
larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptik. Untuk memudahkan,
kebanyakan douche ini dibuat dalam bentuk kering/padat (serbuk, tablet
yang kalau hendak digunakan dilarutkan dalam sejumlah air tertentu,
dapat juga diberikan larutan kental yang nantinya diencerkan seperlunya.
Contoh Betadin Vaginal Douche (dikemas beserta aplikatornya)
E. Hitungan Farmasi
Farmakope Indonesia Edisi IV memberikan 3 bentuk persen yaitu :
500
volume larutan = 0,8753 = 571,23 cc
Latihan .
73,3
1. 500 gram etanol 95 % b/b , berapa cc dan gram alkohol absolutnya ? alkohol absolute = x 571,23 cc = 418,71 cc
Jawab : 100
95
alkohol absolute = x 500 gram = 475gram
100
4. 1 liter etanol 57 % b/b berapa cc dan gram alkohol absolutnya
95 % b/b = 96,79 % v/v = BJ 0,8020 Jawab :
57 % b/b = 64,8 % v/v = BJ 0,8964 Atau menggunakan rumus :
64,8
alkohol absolut = x 1000 cc = 648 cc B1 x K 1 + B 2 x K 2 = B 3 x K 3
100
Berat larutan = 1000 x 0,8964 = 896,4 gram 100 x 62,44 + 200 x 0 = 300 x K3
57 62,44
Alkohol absolut = x 896,4 g = 510,95 gram K3 = x 100 % = 20, 81 %
100 300
0,8337 86,99 91
Contoh soal :
Berapa % b/b kadar etanol yang diperoleh kalau kita mencampurkan 100 Perbandingan 0,5/1 =1/2
gram etanol 70 % v/v dengan air 200 cc ? % b/b= 85,69 + ( ½ x 1,3 )
Penyelesaian : = 85,69 + 0 65
100 gram etanol 70 % v/v = 62,44 % b/b alkohol abs. 62,44/100 = 86,34
x 100 = 62,44 g BJ = 0,8271 + ( ½ x 0,0066 )
= 0,8271 + 0,0033
62,44
Kadar campuran = x 100 % = 20,81 % b/b = 0,8304
100 200 Jadi etanol 90,5 % v/v = etanol 86,34 % b/b; Bj = 0,8304.
Latihan soal. 55,18
Kadar = 188,37 x 100 % = 29,29 % b/b
1. Interpolasi dari BJ 0,9003
2. Interpolasi dari 66,5 % b/b BJ 0,9545 (hasil interpolasi), maka volume sebenarnya (Volume praktis)
3. Tentukan % b/b, % v/v dan BJ dari campuran :
1200 gram etanol 60 % v/v + 200 cc air 188,37
4. Hitunglah % b/b, % v/v dan BJ campuran : = = 197,35 ml
0,9545
100 gram spiritus dilutus + 100 gram air
5. Hitung berapa gram air yang ditambahkan pada campuaran Volume teoritis = Vt = V1 + V2
500 cc spiritus 96 % v/v + air samapi 1 liter = 100 ml + 100 ml
6. Dibutuhkan 1 liter spiritus 60 % b/b. Dalam persediaan kita mempunyai
spiritus fortior. Berapa cc air yang diperlukan = 200 ml
7. Dibutuhkan etanol 40 % v/v dalam persediaan terdapat 300 cc spiritus
fortior dan 200 cc spiritus dilutus.
8. Tentukan BJ dari campuran sama berat spiritus dilutus dan air Kontraksi = Vt - Vp
9. Tentukan BJ dari campuran sama volume spiritus dilutus dan air. = 200 ml - 197,35 ml