Anda di halaman 1dari 6

KIMIA FARMASI

NAMA : Nur setiya widiyaningrum


NIM : 03422119225
REGULER 2 19.B

1.Jelaskan mengapa identifikasi obat didasarkan pada golongan obat menurut


jenis senyawanya berdasarkan sifat fisika kimia (bukan berdasarkan efek
farmakologinya)

 Teknik analisis obat secara kualitatif didasarkan pada golongan obat menurut
jenis senyawanya secara kimia, dan bukan berdasarkan efek farmakologinya.
Hal ini disebabkan karena kadang-kadang suatu obat dengan struktur kimia yang
sama, mempunyai efek farmakologi/daya terapeutis yang jauh berbeda. Misalnya
asam hidroksi benzoat dan turunannya sebagai berikut :
a. Asam salisilat (asam orto-hidroksi benzoat) digunakan sebagai obat luar
(keratolitikum)
b. Aasetosal (asam asetil salisilat) digunakan sebagai obat analgetikum dan
antipiretikum
c. Nipagin (metil-p-hidroksibenzoat) digunakan sebagai zat pengawet.
2. Tuliskan tahap-tahap untuk mengidentifikasi obat secara lengkap.
 tahapan mengindentifikasi obat :
1. Uji Pendahuluan, meliputi :
a. Pengindraan (organoleptis), dengan mempergunakan indera untuk
menentukan bentuk, warna, bau, dan rasa
b. Penentuan sifat-sifat fisika, seperti : kelarutan, pengarangan,
flurosensi, penentuan titik lebur, dan titik didih,
c. Tes keasaman
d. Penentuan unsur-unsur N, S, P

2. Penentuan gugusan fungsional yang khas (uji golongan)


a. Pemeriksaan golongan senyawa karbohidrat
b. Pemeriksaan golongan senyawa asam organic
c. Pemeriksaan golongan senyawa fenol
d. Pemeriksaan golongan senyawa alkaloid
e. Pemeriksaan senyawa sulfonamide
f. Pemeriksaan senyawa barbiturat
3. Penentuan jenis zat berdasarkan reaksi-reaksinya dengan pereaksi
tertentu dan pengamatan bentuk Kristal dengan mikroskop.
a. Pengamatan hasil reaksi dengan pereaksi tertentu
b. Pengamatan Bentuk Kistal (Uji sublimasi mikro)
3.Jelaskan mengapa uji unsur dapat dijadikan sebagai pengarah dalam identifikasi
obat. Berikan contoh obat yang mengandung unsur N, S, P dan halogen.
Karena keberadaan unsur N, S, P, dan halogen dapat disesuaikan dengan unsur-
unsur penyusun senyawa obat yang dapat dilihat pada rumus kimia obat yang
tertera pada monografi masing-masing dalam Farmakope Indonesia. Adanya
unsur-unsur tersebut dapat digunakan sebagai pengarah pada langkah uji
selanjutnya. Contohnya :
a. Mengandung unsur N pada rumus kimianya, seperti benzokain
(C9H11NO2),parasetamol (C8H9NO2), salisilamid (C7H7NO2), dan lain-
lain
b. Mengandung unsur N dan Cl, maka pengujian selanjutnya diarahkan
kepada senyawa yang mengandung unsur N dan CL dalam rumus
kimianya, seperti efedrin hidroklorida (C10H16NOCl), difenhidramin
hidroklorida (C17H22NOCl), kloramfenikol(C11H12Cl2N2O5), dan unsur
N dan Br, maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa yang
c. Mengandung unsur N dan Br dalam rumus kimianya, seperti
bromheksin(C14H20Br2N2), bromisoval (C6H11BrN2O2), skopolamin-N-
butilbromida(C21H30NO4Br),lain-lain
d. Mengandung unsur N dan S, maka pengujian selanjutnya diarahkan
kepada senyawa yang mengandung unsur N dan S dalam rumus
kimianya, seperti metionin(C5H11NO2S), sulfametoksazol
(C10H11N3O3S), tolbutamid (C12H18N2O3S), dan lainlain
e. Mengandung unsur N,S dan Cl, maka pengujian selanjutnya diarahkan
kepada senyawa yang mengandung unsur N, S, dan CL dalam rumus
kimianya, seperti hidroklorotiazid(C7H8ClN3O4S2), promazin
hidroklorida (C17H21N2SCl), tiamin hidroklorida(C12H18N4OSCl2), dan
lain-lain
f. unsur N dan P, maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa
yang mengandung unsur N dan P dalam rumus kimianya, seperti
kodein fosfat(C18H24NO7P), dan lain-lain.
4.Berikan masing-masing contoh pembawa obat anorganik, organik, dasar salep,
larutan.

5. Jelaskan dengan singkat cara analisis suatu obat dalam sediaan dengan zat
tambahan/pembawa anorganik, organik, larutan dan dalam sediaan salep.
a. Pemisahan pembawa anorganik

b. Pemisahan pembawa organic


1. Dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan menggunakan pelarut
yang sesuai
2. Zat pembawa pokok (karbohidrat) dipisahkan dengan menggunakan
etanol setelah terlebih dahulu diasamkan dengan asam tartrat, namun
amilum tidak dilakukan dengan cara ini
3. Identifikasi karbohidrat (monosakarida) dapat dilakukan dengan reaksi
Molisch , dan beberapa uji karbohidrat lainnya.
c.Pemisahan larutan pembawa
Analisis larutan pembawa dilakukan dengan destilasi dan pemisahan.
Hasil destilasi ditentukan titik didihnya.

d.Pemisahan dasar salep

Anda mungkin juga menyukai