Oleh:
Direktur
FLOS
1. CHAHTAMI FLOS
2. CARYOPHYLLI FLOS
3. MESSUAE FLOS
4. PYRETHRI FLOS
5. WOODFORDIAE FLOS
1. CHAHTAMI FLOS
Nama lain : Kembang pulu, kesumba
Nama sinonim : Chartamus tinctorius (L)
Keluarga : Ateraccae
Zat berkhasiat
: Zat warna merah kartamin
utama/isi
Zat warna kuning saflawer
Lender dan minyak lemak
Penggunaan : Laksativa
Pemerian : Bau agak romatik, rasa agak pahit
Bagian yang digunakan : Bunga dari bunga majemuk
Untuk tujuan produksi zat panenan dilakukan sebelum bunga yang
Waktu panen :
telah
Menjadi layu dan ini terjadi pada hari kedua atau ketiga.
Keterlambatan
Waktu panen atau karena hujan selama masa berbunga akan
Menyebabkan berkurangnya zat warna yang dapat di panen.
2. CARYOPHYLLI FLOS
Nama lain : Cengkeh
Nama sinonim : Eugenia caryophillus (spreng)
Keluarga : Myrtaccae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri yang mengandung eugenol, zat serupa damar tidak berasa
utama/isi
Hablirnya berupa jarum, yang disebut kariofilin. Zat penyamak.
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 15% v/b
Penggunaan : Stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah
Sediaan : Oleum caryophylli (F.I)
Pemerian : Bau aromatic kuat, rasa pedas
Bagian yang
: Kuncup bunga
digunakan
Waktu panen : Tanaman yang sudah berumur 6 tahun dapat mulai dipetik kuncup-
Kuncup bunganya. Kuncup-kuncup ini mulanya berwarna putih, kemu
Dian hijau dan akhirnya merah.
Kuncup bunganya harus dipetik sewaktu warnanya berubah dari hijau
Menjadi merah. Kemudian diasapi lalu dijemur, dipanaskan dari
tangkainya
3. MESSUAE FLOS
Nama lain : Bunga nagasari, Nagasari
Nama sinonim : Messua ferrae (L)
Keluarga : Clusiaceae
Zat berkhasiat
: Lemak, protein, asam-asam organic antara lain: asam palmitrat, asam
utama/isi
Stearate, asam linoleate. Zat pahit, zat penyamak.
Penggunaan : Antidiare, aromatikum, ekspektoran.
Pemerian : Tidak berbau, rasa sepat warna coklat sampai coklat kehitaman.
Bagian yang digunakan: Bunga
Keterangan : Dalam perdagangan:
Bunga yang masih kuncup dikenal dengan nama sari kurung atau
Cangkok kurung. Bunga yang sudah mekar dikenal dengan nama sari
Mekar atau dangkok mekar.
Bunga sari dikenal dengan nama sari murni atau sari naga atau podi
sari.
4. PYRETHRI FLOS
Nama lain : Bunga piretri
Nama sinonim : Chrysanthemum cinerariafolium (visiani)
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat
: 1. pirentrin I (piretrolon + asam monokhrisantomat)
utama/isi
2. pirentrin II (piretrolon + asam dikhrisantomat)
3. piretrolon dan sinerin II
4. minyak atsiri yang mengandung paraffin, piretrosin dan
khrisantemin
Persyaratan kadar : Kadar piretrin jumlah, dihitung dengan menjumlahkan kadar piretrin I
Dan kadar piretrin II tidak kirang dari 0,5%
Penggunaan : Racun serangga
Pemerian Bau khas, dapat menyebabkan bersin, rasa mual-mual getir dan pahit,
Keudian menimbulkan rasa tebal.
Bagian yang digunakan : Bunga cawan
Waktu panen : Bunga di petik sebelum mekar, mempunyai kadar piretrin ± 2× lebih
Tinggi dari bunga yang setengah mekar, dan yang telah mekar.
5. WOODFORDIAE FLOS
Nama lain : Bunga sidawayah
Nama sinonim : Woodfordia fruticcos (L) atau woodfordia floribunda (Salisbury)
Keluarga : Lythraceae
Zat berkhasiat
: Zat penyamak (tannin)
utama/isi
Penggunaan : Astringensia
Pemerian : Bau lemah, rasa kelat dan pahit
Bagian yang digunakan : Bunga
OLEUM
1. OLEUM ANISI 16. OLEUM FOENICULI
2. OLEUM ARACHIDIS 17. OLEUM HIDNOCARPI
3. OLEUM AURANTI 18. OLEUM IECORIS
4. OLEUM CACAO 19. OLEUM LAVANDULAE
5. OLEUM CAJUPUTI 20. OLEUM MAYDIS
6. OLEUM CANANGA 21. OLEUM MENTHAE
7. OLEUM CHARCARIDIS 22. OLEUM MYRISTICAE
8. OLEUM CARRYOPHYLLI 23. OLEUM MYRISTICAE
9. OLEUM CINNAMOMI EXPRESSUM
10. OLEUM CITRI 24. OLEUM OLIVAE
11. OLEUM CITRONELLAE 25. OLEUM PINI
12. OLEUM COCOS 26. OLEUM POGOSTEMONI
13. OLEUM COPTICI 27. OLEUM RICINI
14. OLEUM CORIANDRI 28. OLEUM ROSAE
15. OLEUM EUCALYPTI 29. OLEUM ROSMARINI
30. OLEUM SESAMI 32. OLEUM VETIVERIAE
31. OLEUM SHOREAE 33. OLEUM MECIDIS
1. OLEUM ANISI
Nama lain : Minyak adasmanis, anisi oil
Nama sinonim : Pinpinella anisum (L) atau verum (hoo.f)
Keluarga : Piaceae
Zat berkhasiat
: Anetol, metilkhavikol (isomir dari anetol), anisaldehida dan terpen-
utama/isi
Terpen
Penggunaan : Obat batuk,perangsang peristaltic pada mulas,
Sediaan : Benzoici opii tincture (Form.Nas)
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kering puat, membias cahaya dengan kuat
Bau khas aromatic, rasa khas agak manis, jika sejik menghablur
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah yang masuk.
2. OLEUM ARACHIDIS
Nama lain : Minyak kacang, peanut oil
Nama sinonim : Arachis hypogeae (L).
Keluarga : Leguminosae
Zat berkhasiat
: Gliserida dari asam oleat, asam linoleat,asam hipogeat, asam lignosera,
utama/isi
Asam arakhidat
Penggunaan : Sebagai pengganti minyak zaitun
Metylis Salicatis inimentum (Form.Nas), calcipheroli Guttae
Sediaan :
(Form.Nas)
Pemerian : Cairan, warna kuning pucat, bau khas, rasa tawar
Cara memperoleh : Minyak lemak yang diolah dimurnikan diperoleh dengan pemerasan
Biji yang telah dikupas.
3. OLEUM AURANTI
Nama lain : Minyak jeruk manis
Nama sinonim : Citrus sinensis (L)
Keluarga : Rutaceae
Zat berkhasiat
: d-limonen, campuran sitral, sitronelal.
utama/isi
Penggunaan : Obat bronchitis menahun, bahan pewangi
Cairan, warna kuning muda atau coklat kekuningan, bau khas
Pemerian :
aromatic,
Rasa khas.
Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan pemerasan kulit buah terluar yang
Masak dan segar.
pembuatan : Cara silisia:
Diperas dengan tangan diantara bunga karang minyak yang menyerap
Dalam bunga karang dikumpulkan.
Cara Prancis:
Buah diguling-gulingkan dalam tong berduri, minyak yang keluar dari
Luka-luka kulit buah dikumpulkan.
Cara Giunae:
Kulit digaruk dengan sendok tajam, minyak yang terkumpul dalam
Sendok di taruh dalam panci.
Cara California:
Seluruh buah diperas, dipusingkan, sehingga terpisah bagian padat,
Bagian air jeruk dan bagian minyak.
Cara lain yang tidak khusus:
Buah diparut kulitnya atau buah digiling antara dua silinder.
4. OLEUM CACAO
Nama lain : Lemak coklat
Nama sinonim : Theobroma cacao (L)
Keluarga : sterculiaceae
Zat berkhasiat
: Gliserida dari asam stearate, asam palmitat, asam oleat dan asam
utama/isi
Laurat. Gliserida dari asam arakhidat, asam linoleate, asam forminat,
Asam asetat, dan asam butirat dalam jumlah kecil
Penggunaan : Kosmetika, suposituria
Sediaan : Aminophillini suposituria (farm.Nas), bibazae suposituria (farm.Nas),
Bisacody suposituria (farm.Nas).
Pemerian : Lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatic, agak putih,
Pada suhu 25˚ menjadi lunak atau mencair
Cara memperoleh : Lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah
Dihilangkan kulit bijinya dan telah dipanggang.
Biji dipanggang, digiling dengan penambahan natrium karbonat. Lalu
Diperas lagi semasih panas.
5. OLEUM CAJUPUTI
Nama lain : Minyak kayuputih
Nama sinonim : Melaleuca leucadendron (L). dan Melaleuca minor (Sm).
Keluarga : Myrtaccae
Zat berkhasiat
: Sineol(=kayuputol), terpinol bebas sebagai aster dengan asam cuka
utama/isi
Asam mentega dan asam velerat.
Persyaratan kadar : Kadar sineol tidak kurang dari 50% dan tidak lebih dari 65%
Penggunaan : Sebagai obat gosok pada sakit encok, dan nyeri lainnya, kadang-
Kadang untuk batuk.
Sediaan : Balsamum rubrum (Form.Nas), metylics salyclatis linimentum(Form.
Nas), Thymoli Solutio Aromaticae (Form.Nas)
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berwarna kuning hijau, bau khasa aromatic.
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan uap
Dari daun dan ranting yang segar.
6. OLEUM CANANGA
Nama lain : Minyak kenanga
Nama sinonim : Cananga odorata (hook & thoms)
Keluarga : Ananoceae
Zat berkhasiat
: Alcohol dengan ester aldehida-aseton.
utama/isi
Penggunaan : Zat tambahan parfum
Pemerian : Minyak cair warna kuning muda, bau khas sangat harum
Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan buah yang segar dan
Belum berakar.
7. OLEUM CHARCARIDIS
Nama lain : Minyak ikan hiu
Nama sinonim : Charcaris, Chilocyllium, dan zigaena
Zat berkhasiat
: Vitamin A
utama/isi
Persyaratan kadar : Tiap gram minyak mengandung vitamin A, tiap kurang dari 5000 S.I
Dan tidak lebih dari 1000 S.I
Penggunaan : Sumber kalori dua pengobatan avitaminosa A dan D.
Pemerian : Minyak cair warna kuning muda sampai keemas-emasan, bau khas,
Tidak tengik, rasa manis
Cara memperoleh : Minyak lemak yang diperoleh dari hati yang segar atau yang tersimpan
Baik dan telah dibebaskan dari lemak padatnya dengan jalan penya-
Ringan pada suhu 5˚
8. OLEUM CARRYOPHYLLI
Nama lain : Minyak cengkeh atau olive oil
Nama sinonim : Eugenia caryophillus (spreng)
Keluarga : Myrtaccae
Zat berkhasiat
: Eugenol, asetilgenol
utama/isi
Persyaratan kadar : Kadar agenol tidak kurang dari 85% v/v dan tidak lebih dari 90% v/v
Penggunaan : Obat sakit gigi, obat mulas, dan kadang-kadang obat batuk.
Sediaan : Oleum ricini aromaticum (Form.Nas), balsamum rubrum (Form.Nas).
Pemerian : Minyak cair yang baru disuling tidak berwarna atau kuning pucat, jika
Disimpan atau kena udara makin tua dan makin kental, baud an rasa
Seperti cengkeg.
Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan
Kuncup bunga yang telah dikeringkan.
9. OLEUM CINNAMOMI
Nama lain : Minyak kayu manis, oleum ciaci
Nama sinonim : Cinnanmomum zeylanicum (B.I)
Keluarga : Lauraccae
Zat berkhasiat
: Sinamilalde, agenol
utama/isi
Kadar aldehida di hitung sebagai sinamiladehida tidak kurang dari
Persyaratan kadar :
60%
Dan tidak lebih dari 75%
Penggunaan : Obat gosok, obat mulas, pengawet sirup
Sediaan : Olei lecoris Emulsun (Farm.Nas.), balsamum rubrum (Farm.Nas.)
Oleum Ricini Aromaticum (Farm.Nas.)
Pemerian : Cairan warna kuning, atau merah kecoklatan, bau dan rasa khas
Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan
Kulit batang dan kulit cabang
FOLIUM
1. Abri Folium (M.M.I) 13. Melaleucae Folium (M.M.I)
2. Achileae Folium (M.M.I) 14. Murrayae Folium (M.M.I)
3. Aglaiae Folium (M.M.I) 15. Orthosiphonis Folium (F.I)
4. Blumeae Folium (M.M.I) 16. Perseae Folium (M.M.I)
5. Blumeae Folium (M.M.I) 17. Piperis Folium (M.M.I)
6. Coca Folium (E.F.I) 18. Plantaginis Folium (M.M.I)
7. Desmidii Folium (M.M.I) 19. Poliyanthi Folium (M.M.I)
8. Digitalis Folium (F.I) 20. Psidii Folium (M.M.I)
9. Digitalis Lanatae Folium (M.M.I) 21. Sannae Folium
10. Elephantopi Folium (M.M.I) 22. Sericocalycis Folium (M.M.I)
11. Guazumae Folium (M.M.I) 23. sonchi Folium (M.M.I)
12. Hemigraphidis Folium (M.M.I) 24. Symploci Folium (M.M.I)
1. ABRI FOLIUM
Nama lain : Daun saga
Nama sinonim : Abrus precatorius ( L. )
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat
: Glisirizin sampai 15 %, Ca-Oksalat
utama/isi
Penggunaan : Obat Sariawan
Pemerian : Bau lemah, rasa agak manis, khas
Bagian yang
: Anak daun
digunakan
Waktu Panen : Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 – 9 bulan.
Cara panenan daun yang praktis adalah dengan memangkas tanaman
Setinggi 25 – 30 cm dari tanah. Dengan cara ini diperoleh kenaikan
produksi
daun dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas.
2. ACHILEAE FOLIUM
Nama lain : Daunseribu
Nama sinonim : Achillea millefolium( L.)
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri yang mengandung khamazulen, azulen
utama/isi
Penggunaan : Antipiretika,diaforetika, karminativa
Bau agak tajam, khas, rasa mula - mula tawar lama kelamaan
Pemerian :
menimbulkan
rasa agak gatal / tebal di lidah
Bagian yang
: Daun
digunakan
3. AGLAIAE FOLIUM
Nama lain : Daun pacar cina
Nama sinonim : Aglaia odorata (Lour)
Keluarga : Meliaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri alkaloida, damar, garam-garam mineral
utama/isi
Penggunaan : Mengurangi haid, obat gonorrhoe
Bagian yang digunakan : Anak daun
4. BAECKEAE FOLIUM
Nama lain : Daun jungrahab
Nama sinonim : Baeckeae frutescens
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri
utama/isi
Penggunaan : Diuretika, obat sakit perut, muntah (emetika)
Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit
Bagian yang digunakan : Daun
5. BLUMEAE FOLIUM
Nama lain : Daun sembung
Nama sinonim : Blumea balsamifera
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat Minyak atsiri yang mengandung kamfer, zat penyamak ( tanin ) dan
:
utama/isi damar
Penggunaan : Karminativa, sudorifika, obat batuk, adstrigen
Bagian yang
: Daun
digunakan
6. COCAE FOLIUM
Nama lain : Daun koka
Nama sinonim : Erythroxylon coca varietas Spruce- anum( Bruck )
Keluarga : Erythroxylaceae
Zat berkhasiat Alkaloida kokaina (0,7%),sinamil- kokaina,minyak atsiri yang
:
utama/isi mengandung
damar dan zat warna
Diambil kokainanya dipakai untuk membuat minuman coca setelah
Penggunaan :
bebas
kokaina
Pemerian : Bau lemah rasa pahit
Jenis-jenis : Koka Bolivia dari Erythroxylon coca varietas coca.Koka Peru dan Koka
Jawa dari Erythroxylon coca varietas spruceanum. Koka Kolumbia dari
Erythroxylon coca varietas novogranatense.
Perbedaan Koka Bolivia dengan Koka Jawa adalah alkaloid Koka
Bolivia tidak
sebanyak Koka Jawa, tetapi kadar cocainnya lebih tingi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya dalam lemari ter-
kunci karena termasuk narkotika.
7. DESMODII FOLIUM
Nama lain : Daun duduk
Nama sinonim : Desmodium triquetrum( DC )
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat
: Alkaloida hifaforin dan trigonelin
utama/isi
Penggunaan : Zat penyamak, kalsium silikat, tonikum diuretik
Pemerian : Bau lemah rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Daun
8. DIGITALIS FOLIUM
Nama lain : Daun digitalis / Daun jari
Nama sinonim : Digitalis purpurea (L)
Keluarga : Scrophulariaceae
Zat berkhasiat
: Glukosida dan terurai menjadi Glukosa dan Aglukon
utama/isi
3 Glukosida terpenting yaitu :
Purpureaglukosida A : Digitoksina : Digitoksigenina + 3 Digitoksosa +
Glukosa
Purpureaglukosida B : Gitoksina : Gitoksigenina + 3 Digitoksosa +
Glukosa
Purpureaglukosida C : Gitalina : Gitaligenina + 3 Digitoksosa
Persyaratan Kadar : Potensi tidak kurang dari 10 S.I tiap Gram
Penggunaan : Kardiatonika
Pemerian : Bau lemah rasa pahit
Bagian yang: Daun
digunakan
Sediaan : Digitalis Pulvis (F.I), Digitalis Compressi (F.I), Digitoxinum (F.I),
DigitoxiniCompressi(F.I), Digitoxini Injectio (F.I)
Daun Digitalis dipungut dengan tangan dan bukan dengan mesin, agar
Waktu Panen :
sedikit
Mungkin debu pasir yang melekat pada daun dan untuk menghindari
Terpetiknya daun-daun kering atau yang telah menguning.
Daun yang telah dipetik, dikumpulkan dan segera dikeringkan pada suhu
± 60˚
Nama lain : Strobilanthi Folium, daun kecibeling dan daun ngokilo, daun kejibeling
Nama sinonim : Sericocalyx crispus (L.)Bremeck disebut juga Strobilanthes crispus (L)
Keluarga : Acanthaceae
Zat berkhasiat
: Kalium, silikat
utama/isi
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Bau lemah, rasa agak sepet dan pahit
Bagian yang
: Daun
digunakan
Panen dilakukan dengan memang-kas tanaman bagian pucuk sepanjang
Cara Memperoleh :
20-
30 cm. Cabang pucuk dan daun dapat langsung dijemur atau sebelum
dijemur
daun-daun pada cabang pucuk dipetik lebih dahulu baru kemudian
dijemur.
Lama penjemuran 2-3 hari, pada hari yang cerah.
FRUCTUS
1. AMOMI FRUCTUS
3. BRUCEAE FRUCTUS
Nama lain : Tambara marica, buah Makasar
Brucea javanica (L) Merr, disebut juga Brucea amarissima Lour
Nama sinonim :
Merr,
dan Brucea sumatrana (Roxb)
Keluarga : Simarubaceae
Zat berkhasiat
: Minyak lemak, zat penyamak, glukosida brukamarin burseral,
utama/isi
brusealin
Penggunaan : Obat disentri, hemostatik
Pemerian : Bau agak asam, rasa sangat pahit
Bagian yang digunakan : Buah yang telah masak dan kering
4. CAPSICI FRUCTUS
Nama lain : Cabe, Capsicum cayenne pepper, lombok
Nama sinonim : Capsicum annum (L).
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat
: Kapsisin, vitamin C, damar, zat warna kapsantin dan karoten
utama/isi
Penggunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok
Pemerian : Bau merangsang, rasa pedas
6. COPTICI FRUCTUS
Nama lain : Buah mungsi
Nama sinonim : Carum copticum (Benth)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri yang mengandung timol, karvon, limonen
utama/isi
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,6% v/b
Penggunaan : Karminativa, desinfektansia
Pemerian : Bau dan rasa khas aromatik seperti timol, rasa agak pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang masak dan kering
7. CORIANDRI FRUCTUS
Nama lain : Ketumbar
Nama sinonim : Coriandrum sativum (L)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri yang mengandung koriandrol, terdapat pula minyak
utama/isi
lemak
Penggunaan : Bumbu masak, karminativa
Pemerian : Buah yang diremas berbau aromatik, rasa khas lama – lama agak pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang masak dan kering
Waktu panen : Tanaman dapat di panen jika warna bijinya berubah dari hijau menjadi
coklat, ialah pada umur 3-3,5 bulan dari waktu tanam. Panen dilakukan
dengan cara memotong tanaman atau mencabunya. Tanaman diikat
Kemudian dijemur selama seminggu atau lebih. Biji dilepaskan dari
buahnya dijemur lagi sampai kering.
8. CUBEBAE FRUCTUS
Nama lain : Buah kemukus
Nama sinonim : Piper cubeba
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri, asam kubeba, kubebin, piperin, minyak lemak
utama/isi
Penggunaan : Obat radang selaput lendir saluran kemih
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas dan pahit
Bagian yang digunakan : Buah yang telah tua tetapi belum masak
9. CUMINI FRUCTUS
Nama lain : Buah jinten putih
Nama sinonim : Cuminum cyminum (L)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri yang mengandung kuminal, lemak
utama/isi
Penggunaan : Stimulans, karminativa, stomakikum
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa khas
Bagian yang digunakan : buah yang masak dan kering
Waktu panen : pemanenan dilakukan apabila tanaman mulai mongering, biji sudah
tidak berwarna hijau tua lagi, dengan cara mencabut tanaman. Setelah
itu tanaman dijemur dan diirik, dipukul-pukul dengan kayu agar
bijinya
terlepas dari buah.
SEMEN
1. COLEA SEMEN
Nama lain : Biji kola
Tanaman asal : Beberapa spesies cola antara lain adalah Cola nitida dan
Cola acuminate (Schott et. Endl.
Keluarga : Sterculiaceae)
Zat berkhasiat utama/isi: Kofeina (sebagian bebas dan sebagian terikat dengan zat penyamak
sebagai kolatin dan kolatein), teobromin, zat penyamak, kolalipase,
kola-oksidase dan zat warna merah kola
Penggunaan : Minuman yang menyegarkan seperti teh, kopi, guarana dan lain - lain
karena mengandung kofeina
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan kelat
Bagian yang digunakan : Keping biji dan inti biji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. CUCURBITAE SEMEN
Nama lain : Biji labu merah
Tanaman asal : Curcubita moschata Duchesne
Keluarga : Cucurbitaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak lemak (zat yang aktif pada pengobatan cacing pita belum
diisolasi, tetapi kemungkinan terkandung dalam embrio dan selaput
hijau biji)
Penggunaan : Anthelmintika pada infeksi cacing pita. Simplisia ini dapat diberikan
dalam bentuk emulsi segar
Pemerian : Tidak berbau dan rasa seperti minyak
Bagian yang digunakan : Biji segar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. FOENIGRAECI SEMEN
Nama lain : Biji klabet
Tanaman asal : Trigonella foenum-graecum L.
Keluarga : Papilionaceae
Minyak atsiri, alkaloida trigonelin dan kholin, lendir dan minyak
Zat berkhasiat utama/isi :
lemak
Penggunaan : Karminativa, tonikum dan bahan pewangi
Pemerian : Bau aromatic khas, rasa agak pahit dan tidak enak
Bagian yang digunakan : Biji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutp baik
Waktu panen : Setelah berumur 3-4 bulan tanaman dapat di panen. Pemanenan dapat
dilakukan setelah buah polong masak, tanaman dicabut, dijemur
sampai buahnya kering. Buah yang kering di tumbuk sampai keluar
bijinya setelah biji ditampi untuk memisahkan dari kotorannya yang
masih terbawa, kemudian di jemur hingga kering dan di simpan.
4. MYRISTICAE SEMEN
Nama lain : Pala, Nutmeg, Nux Moschata.
Tanaman asal : Myristica fragrans (Houtt).
Keluarga : Myristicaceae
Minyak atsiri yang mengandung miristin (bersifat membius), kamfer,
Zat berkhasiat utama/isi :
eugenol dan minyak lemak (terutama gliselida
Karminativa, bahan pewangi, stmulasia setempat terhadap saluran
Penggunaan : pencernaan,miristin berkhasiat membius, menyebabkan rasa kantuk
dan memperlambat pernafasan.
Bau khas aromatic, rasa agak pedas dan menimbulkan rasa tebal
Pemerian :
dilidah
Bagianyangdigunakan : Selubung biji buah yang masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutp baik
Setelah berumur 8-9 tahun, terus menerus berbunga dan berbuah
sampai berumur 70-80 tahun, agar pohon dapat berbuah baik maka
secara oluka si cabang bunga jantan di tempelkan pada betina.
Waktu panen : Pemungutan buah dilakukan 3× setahun, daging buah dibuang,
selubung biji diambil hati-hati dipipihkan dan dijemur, biji juga
dijemur dan dikeringkan di atas api sampai berbunyi, apabila
dikocok, dipecahkan, kulit biji dibuang dan diolesi kapur.
5. MYRISTICAE ARILLUS
Nama lain : Kembang pala
Tanaman asal : Myristica fragrans (Houtt).
Keluarga : Myristicaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri terutama miristin, kamfer, eugenol dan minyak lemak
Karminativa, bahan pewangi, stmulasia setempat terhadap saluran
Penggunaan : pencernaan,miristin berkhasiat membius, menyebabkan rasa kantuk
dan memperlambat pernafasan.
Bau khas aromatic, rasa agak pedas dan menimbulkan rasa tebal
Pemerian :
dilidah
Bagianyangdigunakan : Selubung biji buah yang masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutp baik
6. MYRISTICAE PERICARPIUM
Nama lain : Kulit buah pala
Tanaman asal : Myristica fragrans (Houtt).
Keluarga : Myristicaceae
Zat berkhasiat
: Minyak atsiri (terutama mengandung monofen (kamfer), eugenol,
utama/isi
miristin, isoeugenol) dan minyak lemak
Penggunaan : Karminativa
Bau khas aromatic, rasa agak pedas dan menimbulkan rasa tebal di
Pemerian :
lidah
Bagian yang digunakan: Kulit buah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutp baik
9. PARKIAE SEMEN
AMYLUM
1. AMYLUM MANIHOT
2. AMYLUM MAYDIS
3. AMYLUM ORYZAE
4. AMYLUM SOLANI
5. AMYLUM TRITICI (E.F.I.)
1. AMYLUM MANIHOT
2. AMYLUM MAYDIS
Nama lain : Pati jagung, Maizena, Corn starch
Tanaman asal : Zea mays (L.)
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat
: Amilosa, amilopektin
utama/isi
Penggunaan : Zat tambahan
Pemerian : Serbuk halus warna putih, tidakberbau, rasa lemah
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari biji yang masak
3. AMYLUM ORYZAE
Nama lain : Pati beras
Tanaman asal : Oryza sativa (L.)
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat
: Amilosa, amilopektin, air, abu
utama/isi
Penggunaan : Bahan penolong dari sediaan obat
Pemerian : Serbuk sangat halus, warna putih, berasa dan tidak berbau
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari biji
4. AMYLUM SOLANI
Nama lain : Pati kentang
Tanaman asal : Solanum tuberosum (L.)
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat
: Amilosa dan amilopektin
utama/isi
Penggunaan : Bahan penolong bahan sediaan obat
Pemerian : Serbuk halus, warna putih, tidak berbau
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari ubi
DAFTAR PUSTAKA