Anda di halaman 1dari 34

Ekstraksi

Apt. Rani Rubiyanti, M.Farm


1. DEFINISI
√ Ekstraksi adalah proses
pemisahan satu atau lebih.
Pemkomponen dari suatu
campuran homogen
menggunakan pelarut cair
(solven) sebagai separating
agent berdasarkan prinsip beda
kelarutan

√ Ekstraksi merupakan proses


pemisahan bahan dari
campurannya dengan
menggunakan pelarut tertentu
✓Ekstraksi adalah suatu cara untuk
memperoleh sediaan yang
mengandung senyawa aktif dari
suatu bahan alam menggunakan
pelarut yang sesuai

✓Ekstraksi merupakan suatu proses


penarikan senyawa dari tumbuh-
tumbuhan, hewan, dan lain-lain
menggunakan pelarut tertentu
Beberapa istilah umum yang berkaitan
dengan proses ekstraksi :

• Menstrum : Pelarut/ campuran


pelarut yang digunakan dalam
proses ekstraksi
• Rafinat : Sisa dari suatu proses
ekstraksi
• Artefak : Zat lain yang diperoleh
selain zat yang terkandung di
dalam sampel
2. TUJUAN
EKSTRAKSI
TUJUAN
EKSTRAKSI
Untuk menarik semua zat aktif dan komponen
kimia yang terdapat dalam simplisia.
Dalam menentukan tujuan dari suatu proses
ekstraksi, beberapa kondisi dan pertimbangan
berikut ini :
1. Senyawa kimia yang telah memiliki identitas
2. Mengandung kelompok senyawa kimia
tertentu
3. Organisme (tanaman/ hewan)
4. Penemuan Senyawa Baru
Hal-hal yang perlu diperhatikan
saat ekstraksi:

a. Jumlah simplisia yang akan diekstrak


b. Derajat kehalusan simplisia
c. Jenis pelarut yang digunakan dalam
ekstraksi
d. Waktu ekstraksi
e. Metode ekstraksi
f. Kondisi proses ekstraksi
3. JENIS-JENIS
EKSTRAKSI
Jenis- jenis Ekstraksi
Berdasarkan bentuk
substansi dalam campuran

Berdasarkan Penggunaan
Panas

Berdasarkan Proses
Pelaksanaan

Berdasarkan Metode
Ekstraksi
a. Berdasarkan
bentuk substansi
dalam campuran
JENIS-JENIS EKSTRAKSI
Berdasarkan bentuk
substansi dalam
campuran:

1. Ekstraksi Padat – Cair


2. Ekstraksi Cair - Cair
Ekstraksi Padat - Cair
• Ekstraksi Cair / Leaching : Simplisia dipisahkan padatannya
menggunakan solvent cair
• Ekstraksi padat cair atau leaching merupakan metode
pemisahan satu atau beberapa komponen (solute) dari
campurannya dalam padatan yang tidak dapat larut (inert)
dengan menggunakan pelarut (solvent) berupa cairan.

• Pemisahan dapat terjadi karena adanya driving force


yaitu perbedaan konsentrasi solute di padatan
dengan pelarut dan adanya perbedaan kemampuan
melarut komponen dalam campuran.
Apabila salah satu berlangsung
Pada bahan alami, solute biasanya
relatif lebih cepat, maka kecepatan
terkurung di dalam sel sehingga
ekstraksi ditentukan oleh proses
pada proses pengontakan langsung
yang lambat, tetapi bila kedua
antara pelarut dengan solute
proses berlangsung dengan
mengakibatkan terjadinya
kecepatan yang tidak jauh berbeda,
pemecahan dinding sel karena
maka kecepatan ekstraksi
adanya perbedaaan tekanan antara
ditentukan oleh kedua proses
di dalam dengan di luar dinding sel.
tersebut.
Ekstraksi Cair - Cair
√ Pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan
mengontakkan pada cairan lain
√ Sering disebut juga Ekstraksi cair atau ekstraksi pelarut
(solvent extraction)
√ Pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih
dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut.
Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila pemisahan
campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan
(misalnya karena pembentukan azeotrop atau karena
kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis.

Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri


dari sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara
intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan
kedua fase cair itu sesempurna mungkin.
Campuran diluen dan solven ini adalah
Ekstraksi cair-cair (liquid extraction,
heterogen ( immiscible, tidak saling
solvent extraction): solute dipisahkan dari
campur), jika dipisahkan terdapat 2 fase,
cairan pembawa (diluen) menggunakan
yaitu fase diluen (rafinat) dan fase solven
solven cair.
(ekstrak).

Perbedaan konsentrasi solute di dalam Gaya dorong (driving force) yang


suatu fasa dengan konsentrasi pada menyebabkan terjadinya proses ekstraksi
keadaan setimbang merupakan dapatditentukan dengan mengukur jarak
pendorong terjadinya pelarutan system dari kondisi setimbang
(pelepasan) solute dari larutanyang ada.
b. Berdasarkan
penggunaan
panas
JENIS-JENIS EKSTRAKSI
Berdasarkan Penggunaan Panas
Ekstraksi Maserasi
Dingin Perkolasi
Refluk
Berdasarkan
Penggunaan Panas Soxhlet
Digesti
Ekstraksi
Infus
Panas
Dekok
Seduhan
Destilasi
c. Berdasarkan
proses
pelaksanaan
JENIS-JENIS EKSTRAKSI
Berdasarkan Proses
Pelaksanaan:
a. Ekstraksi berkesinambungan
Pada proses ekstraksi ini, pelarut yang
sama dipakai berulang-ulang sampai proses
ekstraksi selesai

b. Ekstraksi bertahap
Dalam ekstraksi ini pada setiap tahap
ekstraksi selalu dipakai pelarut yang selalu
baru sampai proses ekstraksi selesai
d. Berdasarkan
metode ekstraksi
JENIS-JENIS EKSTRAKSI
Berdasarkan metode ekstraksi

• Melarutkan bahan yang akan diekstrak dengan satu jenis


Ekstraksi pelarut.
• Kelebihan dari metode ini yaitu lebih sederhana dan tidak
tunggal memerlukan waktu yang lama, akan tetapi rendemen
yang dihasilkan sangat sedikit.

• Melarutkan bahan atau sampel dengan menggunakan dua


Ekstraksi atau lebih pelarut.
• Kelebihan dari metode ekstraksi bertingkat ini ialah dapat
bertingkat menghasilkan rendemen dalam jumlah yang besar dengan
senyawa yang berbeda tingkat kepolarannya.
• Ekstraksi bertingkat dilakukan secara berturut-
turut yang dimulai dari pelarut non polar
berupa kloroform, selanjutnya pelarut
semipolar berupa etil asetat dan dilanjutkan
dengan pelarut polar seperti metanol atau
etanol.
4. EKSTRAK DAN
PEMBAGIAN EKSTRAK
A. Berdasarkan
Farmakope
Pembagian Ekstrak
B. Berdasarkan
Konsistensi

C. Berdasarkan
Kandungan Ekstrak

D. Berdasarkan Komposisi Ekstrak adalah suatu produk hasil pengambilan


dalam Ekstrak zat aktif melalui proses ekstraksi menggunakan
pelarut, dimana pelarut yang digunakan
E. Berdasarkan diuapkan kembali sehingga zat aktif ekstrak
Kandungan Senyawa Aktif menjadi pekat. Bentuk dari ekstrak yang
dihasilkan dapat berpa ekstrak kental atau
ekstrak kering, tergantung jumlah pelarut yang
F. Berdasarkan Pelarut
yang Digunakan diuapkan.
A. Berdasarkan Farmakope Indonesia
Ekstrak Cair Ekstrak Kental Ekstrak Kering

• Ekstrak hasil penyarian • Ekstrak yang telah • Ekstrak murni yang


bahan alam dan masih mengalami proses mengandung bahan obat
menggandung pelarut penguapan dan sudah herbal alami kering,
• Menurut FI III, hasil akhir tidak mengandung cairan berminyak, tidak
ekstrak cair dengan pelarut lagi, tetapi mengandung solvent dan
penyari etanol harus konsistensinya tetap cair eksipien
didiamkan di tempat pada suhu kamar
sejuk selama 1 bulan,
kemudian disaring
sambal mencegah
penguapan (untuk
mengendapkan partikel
yang tidak larut).
Ekstrak cair
(Extracta fluida)

B. Berdasarkan Ekstrak semi solid


konsistensinya (Extracta spissa)

Ekstrak kering
(Extracta sicca)
C. Berdasarkan
Kandungan
Ekstrak

Ekstrak Ekstrak non


alami alami

Ekstrak murni yang


mengandung bahan obat Sediaan bahan herbal
herbal alami kering, berminyak, yang tidak mengandung
tidak mengandung solvent dan bahan alami.
eksipien
Merupakan ekstrak yang tidak
mengandung pelarut maupun
bahan tambahan lainnya, dan
Ekstrak Murni biasanya merupakan produk
antara, bersifat hidroskopis serta
memerlukan proses selanjutnya,
untuk menjadi sediaan ekstrak.
D. Berdasarkan Komposisi yang
Ada dalam Ekstrak
Merupakan sediaan ekstrak
herbal hasil pengolahan lebih
lanjut dari ekstrak murni. Sediaan
ekstrak baik berbentuk kental
Sediaan Ekstrak
maupun serbuk kering untuk
selanjutnya dapat dibuat menjadi
sediaan obat seperti kapsul,
tablet, cairan dan lain-lainnya.
E. Berdasarkan
Kandungan
Senyawa Aktif

Standarized Quantified
Extract Extract

Merupakan ekstrak yang diperoleh dengan


Merupakan ekstrak yang diperoleh dengan cara cara mengatur kadar senyawa yang telah
menambahkan zat aktif yang aktifitas diketahui aktifitas farmakologisnya agar
terapeutiknya telah diketahui untuk mencapai memiliki khasiat yang sama. Quantified
komposisi yang disyaratkan. extract memiliki kandungan zat aktif yang
Contoh; Ekstrak kering daun belladona mempunyai aktifitas yang sudah diketahui.
(mengandung alkaloid hyoscyamin 0,95-1,05%) Tetapi senyawa yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas tersebut tidak diketahui.
E. Berdasarkan pelarut yang digunakan
dan hasil akhir dari ekstraksi

Ekstrak Ekstrak
Tinktur
air cair

Ekstrak Ekstrak Ekstrak


kental kering minyak

Oleoresin

Anda mungkin juga menyukai