: Kandungan Nut risi dan Sifat Fungsional Tanam an Kelor (M oringa oleifera )
Key word: Drumstick, moringa, nutritions, berfungsi untuk memperbaiki kualitas air.
miracle tree, calcium, coagulans. Hasil penelitian Tie et al (2015) menunjukkan
bahwa biji kelor dapat berperan sebagai
PENDAHULUAN koagulan alami dalam mengatasi pencemaran
air limbah oleh pewarna sintetis. Sebelumnya
Tanaman Kelor (Moringa oleifera) dilaporkan bahwa biji kelor merupakan bahan
merupakan salah satu jenis tanaman tropis alami yang terbaik yang berperan penting
yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti dalam pengelolaan air untuk memperbaiki
Indonesia. Tanaman kelor merupakan kualitas air, mereduksi logam berat, bakteri
tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 meter E. Coli, alga serta sebagai surfaktan (Anwar
dan tumbuh subur mulai dari dataran rendah et al., 2007a; Pritcharda et al., 2010; Sharma
sampai ketinggian 700 m di atas permukaan et al., 2007; Nishi et al., 2012; Teixeira et al.,
laut. Kelor dapat tumbuh pada daerah 2012; Beltrn-Heredia et al., 2012).
tropis dan subtropis pada semua jenis tanah
dan tahan terhadap musim kering dengan
toleransi terhadap kekeringan sampai 6 bulan KARAKTERISTIK FISIK DAN
KANDUNGAN NUTRISI TANAMAN
(Mendieta-Araica at al., 2013). KELOR
Kelor dikenal di seluruh dunia
sebagai tanaman bergizi dan WHO telah
memperkenalkan kelor sebagai salah satu
Di Indonesia tanaman kelor dikenal
pangan alternatif untuk mengatasi masalah
dengan nama yang berbeda di setiap daerah,
gizi (malnutrisi) (Broin, 2010). Di Afrika dan
diantaranya kelor (Jawa, Sunda, Bali,
Asia daun kelor direkomendasikan sebagai
Lampung), maronggih (Madura), moltong
suplemen yang kaya zat gizi untuk ibu
(Flores), keloro (Bugis), ongge (Bima),
menyusui dan anak pada masa pertumbuhan.
murong atau barunggai (Sumatera) dan hau
Semua bagian dari tanaman kelor memiliki
fo (Timur). Kelor atau yang dikenal dengan
nilai gizi, berkhasiat untuk kesehatan dan
nama Drumstick yang merupakan tanaman
manfaat dibidang industri.
asli kaki gunung Himalaya bagian barat laut
Kandungan nilai gizi yang tinggi,
India, Afrika, Arab, Asia Tenggara, Amerika
khasiat dan manfaatnya menyebabkan kelor
Selatan (Duke, 2001; Vanajakshi et al., 2015;
mendapat julukan sebagai Mothers Best
Shah et al., 2015).
Saat ini kelor dikenal di 82 negara
sendiri pemanfaatan kelor masih belum
dengan 210 nama yang berbeda, diantaranya
banyak diketahui, umumnya hanya dikenal
moringa, horseradish tree, drumstick,
sebagai salah satu menu sayuran. Selain
tree West Indian Ben (Inggris), sajina
dikonsumsi langsung dalam bentuk segar,
(Bangladesh), mrum (Cambodia), Ben ail
kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung
(Perancis), kelor, marunga (Indonesia),
atau powder yang dapat digunakan sebgai
ii hum (Laos), meringgai, gemunggai,
kelor (Malaysia), dandalonbin, (Myanmar),
pada berbagai produk pangan, seperti pada
malunggay (Philippines), marum, phakihum,
olahan pudding, cake, nugget, biscuit, cracker
makhonkom (Thailand) dan ch[uf]m ng[aas]y
serta olahan lainnya. Menurut Prajapati et al
(Vietnam) (Mardiana, 2013).
(2003) tepung daun kelor dapat ditambahkan
Moringa
untuk setiap jenis makanan sebagai suplemen
oleifera Lamk) adalah sebagai berikut:
gizi.
(Integrated Taxonomic Information System,
Selain itu tanaman ini juga bermanfaat
2013; Syamsu Hidayat, 1991).
dalam memperbaiki lingkungan, terutama
air permukaan (air kolam, air sungai, air MANFAAT TANAMAN KELOR
danau sampai ke air sungai). Penelitian
tentang ini sudah diawali sejak tahun 1980- Kelor tidak hanya kaya akan nutrisi
an oleh Jurusan Teknik Lingkungan ITB. akan tetapi juga memiliki sifat fungsional
Kemampuan memperbaiki kualitas air karena tanaman ini mempunyai khasiat
disebabkan oleh kandungan protein yang dan manfaat buat kesehatan manusia. Baik
cukup tinggi pada biji sehingga mampu kandungan nutrisi maupun berbagai zat aktif
berperan sebagai koagulan terhadap partikel- yang terkandung dalam tanaman ini dapat
partikel penyebab kekeruhan air. Konsentrasi dimanfaatkan untuk kepentingan mahluk
protein dari biji kelor (biji dalam kotiledon) hidup dan lingkungan. Oleh karena itu kelor
sebesar 147.280 ppm/gram (Khasanah dan mendapat julukan sebagai miracle tree
Uswatun, 2008). Kandungan kimia buah dan (Fuglie et al., 2001). Disamping itu,. kelor
biji kelor disajikan pada Tabel 4. sangat berpotensi digunakan dalam pangan,
Selain bagian daun, biji kelor juga kosmetik dan industri (Anwar et al., 2007).
Tabel 4. Kandungan nutrisi buah dan biji kelor Di beberapa wilayah di Indonesia,
per 100g bahan (bk) utamanya Indonesia bagian timur kelor
Komponen Buah Biji dikonsumsi sebagai salah satu menu
sayuran. Di Filipina, daun kelor sangat
Kadar air (%) 90.86 3.11
Protein (g) 12.36 32.19 terkenal dikonsumsi sebagai sayuran dan
Lemak (g) 0.98 32.40 dapat berfungsi meningkatkan jumlah ASI
Serat (g) 22.57 15.87 (air susu ibu) pada ibu menyusui sehingga
Mineral (g) 13.40 5.58 mendapat julukan Mothers Best Friend
Kalori (Kcal/100g) 50.73 15.96
(Jongrungruangchok et al., 2010; Tilong,
dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Selain 2012). Hal ini disebabkan karena daun kelor
dimanfaatkan sebagai bahan pangan, biji mengandung unsur zat gizi mikro yang
kelor juga dapat diekstrak sebagai minyak sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti beta
nabati. Minyak dari biji kelor terdiri dari 82%
(B3), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium,
asam lemak ini sama dengan seperti minyak seng, vitamin C, sebagai alternatif untuk
zaitun kecuali untuk asam linoleate (Tsakniset meningkatkan status gizi ibu hamil.
et al., 1998). Sebagai pangan fungsional, bagian
Saat ini belum banyak dimanfaatkan daun, kulit batang, biji hingga akar dari
minyak hasil ekstraksi dari biji kelor baik tanaman kelor tidak hanya sebagai sumber
dalam industri pengolahan dan belum banyak nutrisi tetapi juga berfungsi sebagai herbal
diperjual belikan di kalangan industri ekstraksi buat kesehatan yang sangat berkhasiat
minyak nabati. Akan tetapi sangat berpotensi (Simbolan et al., 2007). Saat ini penelitian
tidak hanya dalam bahan pangan, tetapi juga dan uji clinis tentang fungsi kelor sebagai
untuk kosmetik kebutuhan industri lainnya. obat mulai berkembang meskipun manfaat
dan khasiatnya belum banyak diketahui oleh
masyarakat.
Penemuan terbaru adalah fungsi daun
kelor sebagai farmakologis, yaitu antimikroba,
antijamur, antihipertensi, antihyperglikemik,
antitumor, antikanker, anti-inplamasi (Toma
& Deyno, 2014). Hal ini karena adanya
kandungan diantaranya asam askorbat,
Gambar 2. Buah dan biji kelor (https://inamuse. itu hasil penelitian telah menunjukkan bahwa
com/, 11 Oktober 2015)
ekstrak daun kelor dapat berfungsi sebagai gizi masyarakat setempat utamanya anak-
antidiare (antidiarraheal activity) dengan anak.
dosis oral 300 mg/kg berat badan (Misra et Di India terdapat jenis olahan tradisional
al., 2014). yang dikenal dengan nama Thalipattu dan
daun kelor yaitu: 1) pengeringan di dalam mikro tidak hanya sebagai sumber nutrisi bagi
ruangan, 2) pengeringan dengan cahaya produk pangan tetapi juga memberikan efek
matahari, dan 3) menggunakan mesin farmakologi. Hal ini disebabkan oleh tingginya
pengering. Daun yang sudah kering dan dapat kandungan senyawa bioaktif pada tanaman
dijadikan tepung dicirikan dengan daunnya kelor. Potensi ini memberikan peluang bagi
rapuh dan mudah dihancurkan. Daun yang industri farmasi untuk menjadikan tanaman
sudah kering dibubukkan menggunakan kelor sebagai pengobatan alternatif berbahan
mortar ataupun penggilingan. Tepung daun baku alami.
kelor sebaiknya disimpan dalam wadah Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
kedap udara dan terhindar dari panas, yang bersumber dari kelor dapat dilakukan
kelembaban, dan cahaya untuk menghindari dengan mengkonsumsi kelor dalam berbagai
pertumbuhan mikroogranisme dan masalah sajian, diantaranya sebagai bahan sayuran,
lain yang berbahaya. Tepung yang disimpan
dalam keadaan bersih, kering, kedap udara, dan camilan), produk farmasi (capsul, tablet,
terlindung dari cahaya dan kelembaban serta minyak) dan sediaan dalam bentuk tepung.
suhu di bahwa 24 0C dapat bertahan hingga 6 Melakukan penanganan maupun proses
bulan (Doerr & Cameron 2005). pengolahan kelor memerlukan teknologi yang
Satu-satunya kelemahan dari daun tepat untuk mengurangi terjadi kerusakan
nutrisi, diantaranya pengaruh suhu, proses
dapat menyebabkan perut kembung. Hal pemanasan, perlakuan awal dan penyimpanan.
ini disebabkan oleh adanya kandungan
DAFTAR PUSTAKA
yaitu melalui proses fermentasi, diantaranya
Tekle, A., Belay, A., Kelem, K., Yohannes,
dengan Lactobacillus plantarum (Roopashri & M. W., Wodajo, B., and Tesfaye,
Varadaraj, 2014). Salah satu produk minuman
yang terbuat daun kelor melalui proses of Moringa stenopetala Species
fermentasi L. plantarum dan E. hirae dapat Samples Collected from Different
Places in Ethiopia. European
Journal of Nutrition & Food Safety,
5(5): 1100-1101
dapat memperpanjang masa simpan minuman
Anwar, F., Latif, S., Ashraf, M., Gilani, A.H.,
selama 30 hari pada penyimpanan suhu 4 oC. 2007. Moringa oleifera: a food
Selain itu dilaporkan bahwa daun kelor secara plant with multiple medicinal uses.
Phytother. Res. 21, 1725
butter (Siddhuraju & Becker, 2003) dan Anwar, F., & Rashid, U. (2007a). Physico-
ekstrak daun kelor dapat mencegah terjadinya chemical characteristics of Moringa
ketengikan pada roti daging kambing akibat oleifera seeds and seed oil from
reaksi oksidasi (Das et al., 2012). a wild provenance of Pakistan.
Pakistan Journal Botany, 39(5),
14431453.
PENUTUP Anwar, F., Latif, S., Ashraf, M., & Gilani,
A. H. (2007b). Moringa oleifera: A
Kelor (Moringa oliferia) berpotensi
food plant with multiple medicinal
besar sebagai sumber nutrisi, pengobatan uses. Phytotherapy Research, 21,
alami, industri kosmetik, dan perbaikan 1725.
linkungan. Semua bagian dari tanaman kelor Beltrn-Heredia, J., Snchez-Martn, J.,
memberikan khasiat dan manfaat dibidang Barrado-Moreno, M.M., 2012.
pangan maupun non pangan. Sebagai tanaman Long-chainanionic surfactants
yang kaya akan nutrisi baik makro maupun in aqueous solution removal by
Sharma, P., Kumari, P., Srivastava, M.M., Tiea, J., Jianga, M., Lia, H., Zhanga, S.,
Srivastava, S., 2007. Ternary Zhangb, X. 2015. A comparison
biosorptionstudies of Cd (II), Cr between Moringa oleifera seed
(III) and Ni (II) on shelled Moringa presscake extract andpolyaluminum
oleifera seeds. Bioresour.Technol. chloride in the removal of direct
98, 474477. black 19 fromsynthetic wastewater.
J. Industrial Crops and Products.,
Shah. M. A., Bosco, S. J. D., & Mir, S. A.
74: 530534
(2015). Effect of Moringa oleifera
leaf extract on the physicochemical Tilong AD. 2012. Ternyata, Kelor Penakluk
Diabetes. Jogjakarta: DIVA Press.
packaged raw beef. Food Packaging
Toma, A., & Deyno, S. (2014). Phytochemistry
and Shelf Life, 3, 3138.
and pharmacological activities of
Shiriki, D., Igyor, M.A. and Gernah, D.I. Moringa oleifera. International
(2015). Nutritional evaluation of Journal of Pharmacognosy, 1, 222-
complementary food formulations 231.
from maize, soybean and peanut
Tsaknis, J., Lalas, S., Gergis, V., & Spiliotis,
V. (1998). A total characterization of
leaf powder. Food and Nutrition Moringa oleifera Malawi seed oil.
Sciences, 6, 494-500. La Rivista Italiana delle Sostanze
Siddhuraju, P., & Becker, K. (2003). Grasse, 75, 2127.
Antioxidant properties of various
Vanajakshi, V., Vijayendra, S.V.N., Varadaraj,
solvent extracts of total phenolic
M.C., Venkateswaran, G., Renu
constituents from three different
Agrawal. (2015). Optimization
agroclimatic origins of drumstick
of a probiotic beverage based on
tree (Moringa oleifera Lam.) leaves.
Moringa leaves and beetroot. LWT
Journal of Agriculture and Food
- Food Science and Technology, 63:
Chemistry, 51, 21442155.
1268-1273
Simbolan JM, M Simbolan, N Katharina.
Verma, A.R., Vijayakumar, M., Mathela, C.S.,
2007. Cegah Malnutrisi dengan
Rao, C.V., 2009. In vitro and in vivo
Kelor. Yogyakarta: Kanisius.
antioxidant properties of different
Syamsu Hidayat. 1991. Inventarisasi Tanaman fractions of Moringa oleifera leaves.
Obat Indonesia, edisi kedua, Food Chem. Toxicol. 47, 2196
Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 2201.
Teixeira, C.M.L.L., Kirste, F.V., Teixeira, Yameogo, W. C., Bengaly, D. M., Savadogo,
P.C.N., 2012. Evaluation of A., Nikima, P. A., Traor, S. A.
2011. Determination of Chemical
Composition and Nutritional
biodiesel producermicroalgae. J. values of Moringa oleifera Leaves.
Appl. Phycol. 24, 557563. Pakistan Journal of Nutrition 10 Vol
(3): 264-268.