Hasil Penelitian
ABSTRACT
The research was carried out to determine the effect of intake of extract moringa on growth
and percentage of organ weight in male mice. This study used completely randomized design
consisting of four treatments and six replications. The concentration of moringa leaf extract
used consisted of 0%, 10%, 20%, and 30%. The parameters measured include feed intake,
body weight gain, ration conversion, and percentage of organs weight in male mice. The
results showed that intake of moringa leaf extract had significant (p0,000) on ration
consumption, body weight gain and percentage of kidney weight and spleen. While for
conversion of ration and percentage of weight of liver and heart organs, statistically intake of
moringa leaf extract had no significant effect on ration conversion (p>0,146), percentage of
liver weight (p>0,139) and heart (p>0,069). The concentration of moringa leaf extract at 30%
level showed the best growth.
Key Words : Moringa oleifera L., Mus musculus L.,growth, internal organs
57
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
Mencit adalah salah satu hewan mineral, dan air) (Soeparno, 1992 dalam
model yang sangat penting digunakan di Muliani, 2011).
Laboratorium sebagai obyek penelitian di Kelor (Moringa oleifera Lamk.)
bidang biologi dan kedokteran, karena termasuk tanaman yang memiliki banyak
memiliki keunggulan antara lain siklus khasiat dan bermutu tinggi dibandingkan
hidup pendek, mudah dalam penanganan, dengan tanaman lain, sehingga masyarakat
pengadaan hewan tidak sulit dan dapat di pedesaan memanfaatkannya sebagai
dipelihara dalam kandang yang terbuat sayuran lokal, pengobatan tradisional,
dari bahan relatif lebih murah. pakan ternak dan dikembangkan menjadi
Pertumbuhan yang lebih cepat pada waktu produk pangan modern, seperti tepung
mencit masih muda, sejak terjadinya kelor, kerupuk kelor, dan teh daun kelor.
pembuahan sampai lahir dan mendekati Ekstrak daun kelor berfungsi sebagai
dewasa. Jenis kelamin jantan memiliki antibiotik dan antimikroba, sehingga dapat
tingkat pertumbuhan lebih tinggi meningkatkan pencernaan dalam tubuh.
dibandingkan dengan betina, karena Selain itu, daun kelor berperan dalam
konsumsi ransum mencit betina lebih bidang kesehatan seperti anti tumor, anti
banyak digunakan untuk mempersiapkan inflamasi, anti hipertensi, dan menurunkan
dewasa kelamin. Pertumbuhan merupakan kadar glukosa darah (Anonim, 1989).
proses yang kompleks tidak dapat Dilihat dari nilai gizinya kelor adalah
didefinisikan secara sederhana, karena tanaman super nutrisi, artinya seluruh
tidak hanya meliputi peningkatan ukuran bagian dari tanaman tersebut bisa
tubuh saja tetapi juga peningkatan berat dimanfaatkan baik dari akar, batang, buah,
badan, komposisi tubuh termasuk dan daun. Komposisi kimia daun kelor
perubahan komponenkomponen tubuh yaitu: kalori 205 kal, protein 27,1 g, lemak
seperti otot, tulang, dan organ (Moriwaki, 2,3 g, karbohidrat 38,2 g, kalsium 2003
1994). mg, fosfor 204 mg, dan air 7,50%. Daun
Faktor yang memengaruhi kelor tergolong superior dalam hal
pertumbuhan terdiri atas kandungan gizi kandungan gizinya, karena mengandung
ransum, jenis kelamin, umur hewan, berat protein tinggi, asam amino esensial,
sapih, dan lingkungan. Peningkatan bobot vitamin, dan mineral. Asam amino seperti
badan relatif lebih cepat apabila ransum leusin yang berperan aktif dalam
yang dikonsumsi oleh ternak memiliki pembentukan sel tubuh dan dipergunakan
kandungan gizi tinggi, untuk mempercepat dalam sintesis produk ternak seperti
pertambahan bobot badan. Adanya pertumbuhan dan produksi susu. Daun
peningkatan berat badan tersebut kelor sebagai gerakan sadar gizi untuk
digunakan sebagai kriteria untuk mengatasi masalah malnutrisi di Indonesia,
mengukur pertumbuhan. Salah satu syarat melengkapi nutrisi bagi pertumbuhan bayi,
yang digunakan sebagai bahan baku pakan dan meningkatkan produksi ASI untuk ibu
adalah ketersediaan melimpah dan menyusui (Amzu, 2014).
memiliki kandungan nutrisi yang baik
(protein, karbohidrat, vitamin, lemak,
58
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
59
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
oral dengan aquades dan pakan BR-II (P0) Cara pembedahan berdasarkan cara kerja
sebagai kontrol, P1 dengan pemberian dari Wicaksono (2015) antara lain: Kapas
ekstrak daun kelor (10%) pakan BR-II, dibasahi dengan kloroform dan
P2 dengan pemberian ekstrak daun kelor dimasukkan kapas tersebut ke dalam wadah
(20%) pakan BR-II, P3 dengan tertutup. Selanjutnya dimasukkan mencit
pemberian ekstrak daun kelor (30%) ke dalam wadah berisi kapas kloroform,
pakan BR-II. Volume larutan ekstrak daun ditutup rapat dan dibiarkan beberapa menit
kelor diberikan dengan menggunakan sampai mencit mati. Posisikan mencit pada
gavage sebanyak 0,5 ml. papan bedah menggunakan jarum pentul.
Pemberian pakan sebanyak 10 Dilakukan pembedahan mulai dari bagian
dilakukan dua kali perut ataupun uterus menggunakan gunting
pemberian pada pagi pukul 09.00 WITA bengkok. Ruang dada dibuka dengan
dan sore hari pukul 17.00 WITA. memotong tulang rusuk pada bagian
Pengukuran bobot badan dilakukan sternum. Diambil dan dipisahkan
penimbangan seminggu sekali. Penentuan masingmasing organ menggunakan
bobot organ dalam dilakukan pada akhir gunting lurus (organ yang diambil hati,
pemeliharaan, ditimbang mencit pada jantung, ginjal, dan limpa). Di cuci organ
akhir pemeliharaan kemudian dibedah dan yang ingin diamati dengan aquades
ditimbang bagian hati, jantung, ginjal, dan berulang-ulang sampai bersih dari darah
limpa. kemudian dibungkus dengan kertas saring
sampai kering. Selanjutnya ditimbang
bagian organ yang diamati.
Keterangan:
KR Konsumsi ransum
Awal Berat total ransum yang diberikan diawal )
Sisa Berat total ransum sisa yang dikonsumsi )
60
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
2. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) dapat dihitung berdasarkan rumus dengan
modifikasi sebagai berikut:
Keterangan:
PBBH Pertambahan bobot badan harian
BB Akhir Penimbangan bobot badan setelah 7 hari
BB Awal Penimbangan bobot badan sebelum 7 hari
Keterangan:
PBB Pertambahan bobot badan
4. Persentase Bobot Organ Dalam dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
PBOD Persentase bobot organ dalam
61
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
4.613±0,08c 4.742±0,06d
5 4.158±0,06a 4.411±0,02b
4.5
Konsumsi Ransum
4
3.5
(g/ekor/hari)
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 10 20 30
Level Ekstrak Daun Kelor (%)
Superskrip yang berbeda menyatakan berbeda nyata (p0,000)
62
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
63
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
0.6
0.500±0.01c
Pertambahan Bobot Badan
0.451±0.01ab 0.466±0.02b
0.5 0.435±0.03a
0.4
(g/ekor/hari)
0.3
0.2
0.1
0
0 10 20 30
Level Ekstrak Daun Kelor (%)
Superskrip yang berbeda menyatakan berbeda nyata (p0,000)
64
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
15
Konversi Ransum
9.482±0,2 9.778±0,3 9.893±0,4 9.485±0,2
10
0
0 10 20 30
Level Ekstrak Daun Kelor (%)
65
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
hati jantung
Jantung Mencit Jantan (%)
Persentase Bobot Hati dan
8 6.45
6.230 6.353 6.186
6
4
2 0.683 0.596 0.656 0.680
0
0 10 20 30
Level Ekstrak Daun Kelor (%)
66
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
67
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
pembesaran atau pengecilan jantung pada Dalam penelitian ini, penggunaan level
setiap perlakuan. Hal tersebut memberikan ekstrak daun kelor 30% sudah efektif
indikasi bahwa ekstrak daun kelor tidak mempertahankan kenormalan fungsi
mengakibatkan kelainan metabolisme yang jantung mencit jantan mencapai 0,68%.
memengaruhi ukuran dan kondisi jantung Kondisi ini diduga pertambahan berat
mencit jantan. badan mencit yang tinggi didukung oleh
Secara empiris, dapat dilihat ekstrak suplai nutrisi yang bersumber dari ekstrak
daun kelor memberikan hasil rataan daun kelor dan adanya konsumsi ransum
persentase bobot jantung yang tidak yang banyak mengakibatkan jantung
berbeda jauh bila dibandingkan dengan berkembang, karena volume dan
penelitian lain. Mencit yang tidak konsentrasi darah yang berfungsi
mendapatkan ekstrak daun kelor (0%) dan mengedarkan sarisari makanan ke seluruh
yang mendapat level asupan ekstrak daun tubuh mengalami kenaikan sehingga
kelor 30% menunjukkan rataan persentase berakibat pada rasio jantung.
bobot jantung tertinggi (0,68%). Hal ini Menurut Ressang (1984) menyatakan
disebabkan oleh aktivitas mencit yang jantung relatif besar, besar jantung
memadai sehingga jantung membesar tergantung pada jenis, umur, besar dan
menyebabkan kontraksi otot dari jantung aktivitas hewan. Dengan semakin berat
semakin kuat dalam menstimulisir fungsi jantung maka aliran darah yang masuk
organ. Meningkatnya rataan persentase maupun keluar jantung akan semakin besar
bobot jantung disebabkan karena umur dan efek tersebut akan berdampak pula
mencit mencapai dewasa, sehingga diduga pada berbagai metabolisme dalam tubuh
terjadi penambahan jaringan otot jantung ternak. Soetanto (2004), ekstrak daun kelor
dan sistem sirkulasi dapat berjalan normal telah dibuktikan memiliki khasiat sebagai
dalam mengangkut nutrisi ke seluruh antioksidan digunakan sebagai upaya
bagian jaringan tubuh yang membutuhkan pencegahan terhadap hepatoksisitas, serta
akibatnya memicu penambahan mencegah peningkatan kadar enzim faal
endokardium dan jaringan otot jantung. hepar (AST/ALT) dan kerusakan struktur
Hal ini menyebabkan bobot jantung ikut hepar (steatosis, hidropik dan inflamasi).
bertambah. Pengaruh Perlakuan pada Persentase
Riyantie (2001) membuktikan Bobot Ginjal dan Limpa Mencit Jantan
penggunaan pakan secara adlibitum Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memberikan persentase bobot jantung rataan persentase bobot ginjal mencit
terbaik dengan kisaran 0,620,79% dari jantan berkisar 0,750,98%. Rataan
bobot badan mencit jantan. Penggunaan persentase bobot ginjal tertinggi
ekstrak daun kelor 50% pada ayam broiler ditunjukkan pada level ekstrak daun kelor
memberikan hasil persentase bobot jantung 10% (0,98) diikuti secara berurutan 30%
terbaik mencapai 0,63% (Analysa, 2007). (0,92), 0% (0,89), dan 20% (0,75).
Sedangkan Sajidin (2000) menyatakan Sedangkan rataan persentase bobot limpa
standar berat jantung berada dalam kisaran berkisar 0,701,05%.
0,6% dari bobot badan.
68
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
Ginjal Limpa
1.2 1.056±0.06c
0.980±0.01c 0.920±0.03bc
Persentase Bobot Ginjal dan
1
Limpa Mencit Jantan (%)
69
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
terkandung dalam daun kelor mampu Secara grafis penggunaan perlakuan yang
menetralisir radikal bebas sehingga tidak diberi ekstrak daun kelor (kontrol)
pertumbuhan terjadi dengan optimal menunjukkan persentase bobot limpa
karena tidak ada zat toksik yang merusak tertinggi mencapai 1,05±0,06%.
jaringan dalam tubuh. Dengan demikian Meningkatnya persentase bobot limpa
bagian organ mencit jantan ikut bertambah diduga pakan mengandung zat antinutrisi
besar. yang menyebabkan pembengkakan
Menurut Hermana (2008), sehingga fungsi limpa terganggu dan sel-
peningkatan bobot ginjal akibat adanya sel tidak mampu beregenerasi dengan
senyawa metionin dalam daun kelor demikian menimbulkan kontraksi yang
berfungsi melindungi reaksi perusakan berlebihan yang menyebabkan limpa
jaringan tubuh melalui proses oksidasi dan kehilangan banyak darah karena tidak ada
saponin merangsang kerja ginjal menjadi senyawa aktif yang membantu dalam
lebih aktif. Kenaikan rasio ginjal mencegah kerusakan organ tersebut.
diakibatkan karena daya regenerasi dari Ressang (1984) menjelaskan salah
ginjal seperti yang diungkapkan oleh satu fungsi limpa adalah membentuk zat
Grimu (2011), ginjal sebagai penghasilkan limfosit yang berhubungan dengan
urin yang merupakan jalur utama ekskresi pembentukan antibodi. Limpa akan
toksikan, mempunyai volume aliran darah melakukan pembentukan sel limfosit untuk
yang tinggi dan membawa toksikan membentuk antibodi apabila ransum
melalui sel tubulus serta mempunyai daya mengandung zat antinutrisi maupun
regenerasi tinggi. penyakit. Salah satu fungsi limpa sebagai
Riyantie (2001) membuktikan tempat cadangan darah. Pengeluaran darah
penggunaan ransum 50% memberikan dari limpa disebabkan oleh kontraksi alat
rasio bobot limpa mencit jantan terbaik tubuh yang ditimbulkan oleh stress,
dengan kisaran 0,74% dari bobot badan. kekurangan zat asam (kenaikan CO2, gerak
Dalam penelitian ini, penggunaan level badan, dan kehilangan banyak darah)
ekstrak daun kelor 20% sudah cukup sehingga dapat meningkat fungsi tersebut,
efektif mempertahankan kenormalan maka rasio organ bertambah. Hal ini juga
fungsi limpa mencit jantan dengan bobot terjadi karena organ sedang aktif
limpa mencapai 0,82%. Hal ini berarti melakukan fungsinya terutama yang
penggunaan level 20% sudah optimal berhubungan dengan sistem imunulogi.
menunjukkan bobot limpa tertinggi Penggunaan asupan ekstrak daun
diantara semua perlakuan ekstrak daun kelor memberikan pengaruh baik pada
kelor. Hal ini diduga daun kelor persentase bobot ginjal dan limpa mencit
mengandung senyawa aktif yang mampu jantan. Hal ini diduga adanya kinerja zat
meningkatkan kinerja organ dan mencegah aktif dalam daun kelor yang cukup
kerusakan limpa, sehingga tubuh secara berperan dalam meningkatkan kinerja
langsung menghasilkan senyawa alanin bagian organ dalam untuk peningkatan
dalam membantu limpa untuk melakukan metabolisme dan penyerapan nutrisi yang
fungsinya. baik serta ketahanan tubuh mencit terhadap
stres sehingga memicu pertumbuhan.
70
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
71
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
72
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 1, April 2018 (Hal 57 – 73)
Hasil Penelitian
73