C. Deskripsi
Bahan ajar ini berisikan materi yang berkaitan dengan penggunaan tanaman
pepaya yang dapat dipergunakan untuk pemeliharaan ternak khususnya
pencegahan kasus kecacingan dan jenis tanaman yang jika dimakan oleh ternak
dapat memunculkan gejala penyakit.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah selesai pembelajaran, peserta dapat menjelaskan penggunaan
tanaman pepaya yang dapat dipergunakan untuk pengobatan kecacingan
dalam pemeliharaan ternak dan jenis tanaman yang jika dimakan oleh ternak
dapat memunculkan gejala penyakit.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah selesai berlatih peserta dapat:
a. Menjelaskan penggunaan tanaman pepaya sebagai obat kecacingan pada
ternak;
b. Menjelaskan jenis tanaman yang tidak boleh dimakan oleh ternak.
BAB II
Herbal Untuk Ternak
Pengolahan daun, getah buah dan biji buah sebagai obat yaitu dengan cara:
Daun pepaya
Penggunaan daun pepaya sebagai obat cacing yaitu dengan memakai daun pepaya
sebanyak 2 sd 3 lembar. Pilih daun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua.
Kemudian daun dihaluskan dan ditambah sedikit air lalu diperas. Hasil perasan daun
pepaya ini yang dipakai sebagai obat cacing. Berikan 2 -3 sendok makan dengan
frekuensi pemberian sebanyak 3 kali seminggu (Riswandi, 2019).
Buah pepaya muda yang masih menggantung dipohon, ditoreh membujur dengan
sedalam 1-5 mm dengan jarak torehan 1 – 2 cm.
Waktu penyadapan pukul 06.00-08.00, diulang 4 hari sekali pada buah yang
sama.
Setiap 100 ml getah yang tertampung ditambah dengan 2 tetes larutan Natrium
Bisulfit 30 % untuk mencegah oksidasi.
Selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari atau dioven pada suhu 30 – 60 0C
sampai kering.
Getah yang sudah kering dihaluskan menjadi serbuk.
Penggunaan serbuk getah pepaya sebagai obat cacing yaitu dengan dosis
(takaran) yang diberikan adalah 1,2 gram/ kg BB, setiap minggu 3 kali pemberian.
Serbuk getah pepaya di campur dengan air dengan perbandingan 1 : 5 (1 bagian
serbuk dan 5 bagian air) diaduk hingga berbentuk suspensi. Suspensi tersebut
diminumkan atau dicampur melalui makanan.
Pembuatan serbuk biji pepaya dan biji pinang bertujuan untuk mengobati penyakit
cacing pada ternak. Serbuk biji pinang dan buah pepaya dengan cara
pembuatannya yaitu: biji papaya dan biji pinang dikeringkan lalu disangrai dalam
wajan dan dikeringkan kemudian diblender atau digiling. Pembuatan ekstrak biji
pepaya dan biji pinang dilakukan dengan cara sebanyak 5 gram serbuk dikeringkan
kemudian dilarutkan dalam cairan air 100 % dan dimasak sampai panas suam kuku
sekitar 70°C. Setelah itu dicekokan ke dalam mulut sapi yang terinfeksi cacing
berturut-turut selama dua hari. (Ahmad, S.N.2014)
BAB III
Tanaman Yang Tidak Boleh Dimakan Ternak
3.1. Tanaman berbahaya untuk hewan ternak.
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis tanaman berbahaya untuk ternak yang
perlu dihindari apabila diberikan dalam bentuk segar. Perlu pemanasan untuk
menghidari keracunan.
1. Kacang Tanah
Kacang tanah atau bungkil kacang tanah sebagai limbah industri sering
dimanfaatkan untuk makanan penguat bagi ternak, utamanya sapi. Kacang tanah
atau bungkil kacang tanah dalam situasi tertentu dapat mengakibatkan keracunan
akibat dari daya kerja aflatoksin. Dalam situasi tertentu dapat menjadi racun karena
kacang atau bungkil kacang tersebut telah ditumbuhi jamur Aspergillus flavus.
Gejala klinis akibat pengaruh dari racun jamur Aspergillus flavus pada kebanyakan
hewan antara lain adalah kecepatan pertumbuhannya berkurang dan nafsu makan
juga berkurang. Keracunan yang hebat dapat menyebabkan kekejangan dan
kemudian hewan akan ambruk.
Lantana memiliki banyak spesies, tetapi yang paling banyak dijumpai adalah
Lantana camara. Lantana termasuk jenis tanaman perdu, berbatang kasar,
bercabang banyak, permukaan daun kasar dan tepi daun bergerigi. Warna mahkota
beragam, antara lain merah, kuning, ungu dan putih.
Gejala klinis pada sapi yang keracunan lantana antara lain adalah jaundice
yang berat, fotosensitisasi, dermatitis nekrotik berat terutama di bagian tubuh yang
paling banyak terkena sinar matahari atau berwarna lebih pucat seperti pada cuping
telinga, punuk, bagian atas moncong dan punggung.
Ternak kehilangan nafsu makan, diare, gelisah, ambruk, dan akhirnya mati
dalam beberapa hari dengan kondisi tubuh yang sangat kurus. Apabila makan
tanaman lantana dalam jumlah banyak, maka sapi akan mati karena gastroenteritis
sebelum terjadi fotosensitisasi.
5. Oleandra
Gejala klinis yang teramati meliputi hiperlakrimasi (keluar cairan dari mata
yang berlebihan) dan bintik putih pada bola mata, kekurusan, lemah dan mudah
terjatuh