Disusun Oleh:
NABILA FITRIANI
1.2 Tujuan
Mengetahui keragaman tanaman obat
Memahami makna keberagaman tanaman obat
Mengetahui tindakan yang dilakukan terhadap tanaman obat
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar
hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada
juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa, kunyit banyak
digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama
tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan
kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu
juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Keji Beling
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di
tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang
ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti
kalium, kalsium, dan natrium serta unsur mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam
silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat
batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus
untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara
teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat
atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian
yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman
ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya
untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan
cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai
penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
4. Sambiloto
5. Handeuleum
Handeuleum (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10
g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½
gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan
dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar
daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum
sekaligus.
6. Jahe
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang
bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai
komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi
lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah
seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih
dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya .
Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain
(sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan
segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah
mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan
segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir Ramuan: Ambil jahe
lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini
pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
7. Tempuyung
8. Bawang Putih
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut : a. Bawang
putih Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya
memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran
mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan
lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh
bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang
putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih
pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang
dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan
minum hangat-hangat. b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi
yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai
bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini
dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang
dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil
HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi
lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam
penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar
12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata c. Bawang Putih
dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker
perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati
memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker
beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi
bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk
memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State
Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang
selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-
kandungan yang membantu memerangi kanker.
9. Belimbing wuluh
Blimbing Wuluh menyebuhkan Gusi berdarah Mengkonsumsi buah belimbing wuluh baik
segar maupun manisan secara rutin tiap hari Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari
Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan 1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk
dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan. 10 ranting muda belimbing
wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus.
Balurkan ketempat yg sakit. Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik Segenggam daun
belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg
sakit. 100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu
digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan
adonan bubur tadi ketempat yg sakit. 5 buah belimbing wuluh 8 lembar daun kantil
(Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus
diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih.
Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan 10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula
aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari. Segenggarn
bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah
dingin disaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan. 2/3 genggam
bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir
bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari
pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu
disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari. Blimbing Wuluh
sebagai Obat Sakit gigi Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn
garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya. Blimbing Wuluh sebagai Obat
Pagel linu Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji
lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit Blimbing
Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling
halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk
menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari
10. Beluntas
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa
mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun
muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun
3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah
Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di
perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang
berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar). Secara
tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat
turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk
mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama
memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat mendorong para peneliti
untuk mengadakan berbagai penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah.
Tanaman Obat banyak jenisnya, sebagian telah disebutkan dalam Alquran dan Hadits.
Meskipun telah lama tercantum dalam Alquran dan Hadits, tetapi bukti ilmiah dan penelitian
terkini semakin menguatkan hal yang sama. Ini menandakan apa yang ditulis dalam Alquran dan
Hadits berasal dari sumber yang sama dengan penciptaan alam semesta ini, yakni Allah SWT.
Dari berbagai macam tanaman yang berkhasiat sebagai obat, diantaranya telah disebutkan di
dalam Al-Qur’an seperti yang terantum dalam Surat Al-An’am ayat 99,
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman
yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari
mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami
keluarkan pula)zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di
waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (Al-An’am
[6]:99)
Kedua, Zaitun. Buah Zaitun selain rasanya yang enak juga menjadi salah satu sumber makanan
yang menyehatkan. Mengandung asam linoleik yang terutama sangat berguna bagi ibu-ibu yang
sedang menyusui. Sebab asam linoleik membantu dalam proses pertumbuhan bayi. Bahkan para
penderitan diabetes dan arterioclerosis (penebalan saluran darah) dianjurkan
untuk mengkonsumsi minyak zaitun yang mengandung sekitar 30% asam linoleik.Zaitun juga
mengandung klorin yang membantu kerja sistem liver. Selain itu zaitun juga dipercaya
mampu membantu menyembuhkan penyakit jantung dan saluran darah. Minyak zaitun memiliki
kemampuan untuk mengurangi LDL, sejenis kolestrerol yang menganggu kesehatan.
Ketiga, Buah Tin. Buah Tin mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Manfaat
Buah Tin sangat beragam. Selain mengandung asam lemak tak jenuh yakni omega 3 dan omega
6. Rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan rendah kolesterol sehingga buah Tin aman
dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Buah Tin dipercaya bisa mengurangi resiko kanker
payudara dan kanker usus besar (kolon).
Keempat, buah Anggur. Anggur memiliki nilai gizi tinggi. Terdiri dari 20-25% gula yang mudah
masuk ke dalam aliran darah. Cocok untuk mereka yang beraktifitas menguras fisik. Anggur
juga efektif mengurangi anemia. Dalam Buah Anggur terdapat kandungan zat besi dan gula,
membantu menggiatkan produksi darah sekaligus mengobati liver, ginjal dan sistem
perncernaan.
Kelima, buah Delima. Banyak mengandung potasium, fosfor, kalsium, besi dan sodium serta
vitamin A, B dan C. Baik untuk menjaga kenormalan detak jantung. Delima juga sangan
membantu dalam menghilangkan rasa letih pada otot. Alquran sendiri menyebut buah Delima
dan Zaitun dalam satu ayat. “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan
yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Al-An’aam [6]: 141)
Melihat Islam memandang baik tetumbuhan, maka Islam juga menganjurkan umatnya
untuk memperbanyak menanam tumbuhan. Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menanam atau bercocok tanam, kemudian tanamannya dimakan oleh
burung, manusia, atau binatang ternak, melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhori:
2152, Muslim: 2904).
Sebagai catatan, anjuran di atas tidak bertentangan dengan hadits yang mengisyaratkan larangan
bercocok tanam, karena larangan tersebut berlaku apabila menanam dan bercocok tanam telah
melampaui batas sehingga membuat seseorang lupa dari perkara agama
Hadits berikutnya yang berkaitan dengan anjuran untuk menanam tumbuhan, adalah
sabda Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila telah datang hari kiamat, dan tangan salah seorang di antara kalian sedang
memegang pohon kurma kecil, apabila ia mampu untuk tidak berdiri hingga menanam, maka
tanamlah dahulu.” (HR. Ahmad 3/18, al-Bukhori dalam al-Adabul Mufrod no. 479, at-
Thoyalisi: 2068. Shohih).
Disamping itu, Islam juga menganjurkan umatnya untuk tidak menebang pohon secara
sembarangan. Sesungguhnya, menebang pohon tanpa ada kebutuhan yang dibenarkan termasuk
membuat kerusakan di muka bumi. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Dan apabila dia berpaling (dari mukamu), dia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tetanaman serta binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan.” (QS. al-Baqoroh [2]: 205).
Islam juga memiliki metode yang menarik untuk mendukung pelestarian terhadap
keanekaragaman jenis tumbuhan, yaitu dengan menyebutkan jenis tetumbuhan yang bermanfaat
dalam al-Qur’an ataupun as-Sunnah. Sebut saja, Allium cepa (bawang merah),Allium
sativum (bawang putih), Beta vulgaris (bit), Cucumis sativus (mentimun), Ficus carica(buah
tin), Nigella sativa (jinten hitam), Ocimum basilicum (kemangi), Olea europaea (zaitun),Oryza
sativa (padi), Phoenix dactylifera (kurma), Punica granatum (delima), Salvadora persica(kayu
siwak), dan Zingiber officinale (jahe), merupakan beberapa jenis tumbuhan yang telah
diabadikan namanya di dalam dua sumber utama umat Islam tersebut (lihat penjelasan dari
Khafagi dkk., 2006; Sunardi, 2008; dan Marwat dkk., 2009). Tidak hanya disebutkan namanya
saja, beberapa jenis tumbuhan di atas disebutkan pula manfaatnya secara khusus. Dengan
mengetahui manfaat dari suatu tumbuhan, kemungkinan besar masyarakat akan lebih menjaga
keberadaannya.